Menentukan Kualitas Hidup Kelas 10 SMK Pendidikan Agama Konghuchu dan Budi Pekerti Siswa

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 9 Akivitas Bersama Diskusi Kelompok D Carilah kasus yang menggambarkan tentang skema sebab akibat seperi digambarkan di atas, diskusikan dan presentasikan hasil diskusi kelompok kamu Penilaian Diri • Tujuan Penilaian Lembar penilaian diri ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui sikap kamu dalam menerima dan memahami tentang kebesaran dan kekuasaan Tuhan atas hidup dan kehidupan ini. 2. Menumbuhkan sikap patuh mengikui kehendak dan hukum suci-Nya. No Instrumen Penilaian SS S RR TS STS 1 Hakikat kenyataan bahwa Tian itu suatu perkara yang idak mudah dimengeri, idak dapat dibatasi dengan kemampuan pengerian manusia yang serba terbatas. 2 Sungguh Mahabesar Kebajikan Gui Shen Tuhan Yang Maharoh, dilihat iada tampak, didengar iada terdengar, namun iap wujud iada yang tanpa Dia. 10 | SMASMK kelas X No Instrumen Penilaian SS S RR TS STS 3 Adapun kenyataan Tuhan Yang Maharoh itu idak boleh diperkirakan, lebih-lebih idak dapat ditetapkan. 4 Menjaga hai, merawat Watak Sejai, demikian mengabdi kepada Tuhan. 5 Seorang Junzi hai-hai kepada yang idak tampak. Segan kepada yang iada terdengar. Tiada yang lebih tampak dari yang tersembunyi. Tiada yang lebih jelas dari yang terlembut. Maka, seorang Junzi hai-hai pada waktu seorang diri. 6 Ada hal yang memang telah ditentukan sebelumnya, atau telah ditakdirkan ditentukan untuk ada, tetapi kejadian “tertentu” yang dialami manusia idak ditakdirkan idak ditentukan secara mutlak. 7 “Demikianlah Tuhan Yang Maha Esa menjadikan segenap wujud masing- masing dibantu sesuai dengan ‘sifatnya’. Kepada pohon yang bersemi dibantu tumbuh, sementara kepada yang condong dibantu roboh. 8 Bila kita berjalan ke barat tentu akan dibantu sampai ke barat, dan bila kita berjalan ke imur kita akan dibantu sampai ke imur. Maka, ke barat atau ke imur adalah jelas ‘pilihan’ manusia sendiri bukan Tuhan menetapkan menentukan. 9 Manusia memiliki kebebasan untuk menentukan indakannya; Seiap pilihan selalu memiliki konsekuensi masing- masing, dan manusia harus konsekuen terhadap seiap hal yang menjadi pilihannya. Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 11 No Instrumen Penilaian SS S RR TS STS 10 Tiap benda dan wujud diciptakan Tuhan memiliki hukumnya sendiri-sendiri, jantung bekerja memompa darah, dan bila jantung berheni memompa darah dalam tubuh idak bekerja sesuai hukumnya, maka akan terjadi kemaian pada manusia apa pun penyebabnya, akibatnya tetap sama. 11 Firman itu sesungguhnya idak berlaku selamanya. Maka dikatakan, yang berbuat baik akan mendapatkan dan yang berbuat idak baik akan kehilangan. 12 Manusia harus terus mengembangkan kekuatan dan kebebasan untuk memilih agar dapat menjadi pribadi transisi, yaitu menjadi pribadi yang mampu menghenikan kecenderungan yang idak pantasidak baik untuk diwariskan ke generasi berikutnya, atau menghenikan semua kecenderungan yang idak baik agar idak terus memengaruhi kehidupan kita yang pada gilirannya akan memengaruhi masa depan kita. 13 Nabi Kongzi mengingatkan dalam sabdanya “Sesungguhnya untuk memperoleh kegemilangan itu hanya tergantung pada usaha orang itu sendiri”. 14 Prinsip-prinsip hukum alam bersifat universal, seperi halnya hukum gravitasi, begitupun prinsip rasa hormat, kebaikan murah hai, kejujuran, keikhlasan, dan kerja keras, berlaku umum dan terus berlaku selamanya. Prinsip-prinsip itu juga idak bisa diperdebatkan. 12 | SMASMK kelas X Evaluasi Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas 1. Sebutkan empat sifat Tuhan seperi yang tersurat dalam kitab Yi Jing 2. Jelaskan tentang Kebajikan Gui Shen Tuhan Yang Maharoh seperi yang tersurat dalam kitab Zhongyong, bab XV pasal 1 dan 2 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ‘Firman Tuhan itu idak berlaku selamanya’ Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 13 Hakikat dan Sifat Dasar Manusia Bab II 14 | SMASMK kelas X

A. Manusia Makhluk Termulia

Xunzi, salah seorang ilsuf Neo Confusianisme mengatakan: “Air dan api punya Qi tetapi idak punya kehidupan. Rumput dan pohon hidup, tetapi idak punya perasaan. Hewan dan unggas punya perasaan, tetapi idak tahu kebenaran. Manusia punya Qi, punya nyawa, punya perasaan dan tahu akan kebenaran, termulialah dia. Tenaga tak sebanding kerbau, lari tak secepat kuda, tetapi kerbau dan kuda dipakai oleh manusia.” Kata-kata Xunzi menyiratkan makna bahwa manusia bukanlah hewan yang sedang dalam proses evolusi seperi yang diteorikan oleh Darwin, bukan juga hewan yang harus digembalakan, juga bukan hewan poliik seperi yang dikatakan oleh Aristoteles. Manusia diciptakan Tian melalui kedua orang tua. Maka, secara jasmani, manusia menerima hidup dari atau melalui perantara ayah dan ibu. Namun manusia idak hanya sekadar memiliki jasmani daya hidup jasmaninyawa, Tian melengkapinya dengan roh daya hidup rohani. sumber: dokumen Kemdikbud Gambar 2.1 Tenaga tak sebanding kerbau, tetapi kerbau dapat dikendalikan oleh manusia Dalam tradisi ilsafat dan agama, baik Barat maupun Timur, diketahui bahwa manusia merupakan makhluk mulidimensi. Manusia memiliki empat dimensi dasar, yaitu: 1. dimensi Fisik : tubuh psikomotorik 2. dimensi Intelektual : pikiran kogniif 3. dimensi Emosional : hai afekif 4. dimensi Rohani : jiwa spiritual Keempat dimensi ini mencerminkan empat kebutuhan dasar hidup manusia, yaitu: 1. kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup survival 2. kebutuhan untuk belajar improvement 3. kebutuhan untuk mencintai dan dicintai kasih sayang 4. kebutuhan untuk meninggalkan nama baik eksis Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 15

1. Dua Unsur Nyawa dan Roh Gui Shen

Berdasarkan prinsip Yin-Yang, bahwa Tuhan Yang Maha Esa menciptakan kehidupan ini selalu dengan dua unsur yang berbeda, tetapi saling mendukung dan melengkapi satu sama lain. Yin-Yang, negaif-posiif, wanita-pria, bumi-langit, malam- siang, kanan-kiri, dan seterusnya. Dalam diri manusia, Tuhan memberkahinya dengan dua unsur: nyawa dan roh. Maka diyakini, bahwa manusia adalah makhluk termulia di antara makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Karena selain memiliki nyawa daya hidup jasmani, manusia juga memiliki roh daya hidup rohani. Roh atau daya hidup rohani yang di dalamnya bersemayan “Xing” atau Watak Sejai sebagai Firman Tuhan atas diri manusia, yang mengandung benih-benih kebajikan, yaitu: Ren, Yi, Li, dan Zhi. Watak Sejai inilah yang menjadi benih suci sehingga manusia berkemampuan untuk berbuat bajik dan sekaligus menjadi tanggung jawab manusia untuk menggemilangkannya sehingga menjadi tetap baik sampai pada akhirnya sesuai irman-Nya. Nyawa atau daya hidup jasmani yang di dalamnya terkandung daya rasa atau “nafsu” yang merupakan kekuatan bagi manusia untuk melangsungkan hidupnya. Daya rasa atau “nafsu” itu adalah: Xi, Nu, Ai, dan Le. Tanpa keempat daya rasa ini manusia idak dapat melangsungkan kehidupannya. Maka, baik daya hidup rohani Watak Sejai ataupun daya hidup jasmani nafsu merupakan dua unsur yang dimiliki oleh manusia.

2. Watak Sejai Xing sebagai Daya Hidup Rohani

Ajaran Khonghucu Ru Jiao meyakini bahwa pada dasarnya sifat manusia itu asalnya baik, suci dan murni. Tuhan Yang Maha Esa sebagai Khalik pencipta mencakup: Yuan, Heng, Li, dan Zhen, menjadikan manusia memperoleh percikan kebajikan-Nya sebagai irman yang berada pada diri seiap manusia. Percikan kebajikan Tuhan dalam diri manusia itu berupa Xing Watak Sejai yang di dalamnya terkandung benih-benih kebajikan, yaitu: Ren, Yi, Li, dan Zhi.