Wahyu He Tu Wahyu He Tu atau

62 | SMASMK kelas X Sezaman dengan beliau, dikenal pula tokoh-tokoh lain seperi You Chao Shi yang mengajarkan orang membangun tempat inggal di atas pohon. Sui Ren Shi yang mengajarkan orang membuat pemanik untuk menyalakan api. Nabi Purba Shen Nong 2838 - 2698 SM Beliau adalah penerus kepemimpinan Nabi Fu Xi yang berasal dari Kwie Hu Shandong, Yan Tee. Meskipun idak tercatat sebagai nabi purba yang menerima Wahyu Tuhan, namun karya beliau amat berpengaruh terhadap peradaban kehidupan umat manusia, khususnya yang berkenaan dengan saranabumi Khun, pengolahan benih dan kelangsungan hidup sehat. Ditulis dalam Kitab Tiga Makam San Fen. Beliaulah yang pertama kali mengajarkan “Upacara Pemakaman Jenazah” Di Zong, di mana sebelumnya jenazah dibiarkan disantap burung Niau Cong, jenazah diletakkan atau dibuang di hutan Lin Zong, jenazah dihayutkan ke sungai laut Shui Zong dan, jenazah dibakardiperabukan Huo Zong. Di samping itu, beliau sangat berperan dalam mengajarkan kepada masyarakat zaman itu dalam hal pengolahan tanah serta pembudidayaan tanaman obat herbal. Oleh karena itu beliau mendapat julukan Dewa Pertanian dan Raja Obat. Karya-karya beliau antara lain: • Mengajarkan teknik bercocok tanam dan berternak. • Menciptakan alat bajak. • Menganjurkan penggunaan pupuk kandang dan kompos untuk tanaman. • Mengenalkan khasiat tumbuh-tumbuhan sebagai obat herbal therapy.

2. Wahyu Liu Tu

Wahyu Liu Tu Peta Firman diterima oleh nabi Purba Huang Di. Wahyu tersebut dibawakan oleh seekor ikan besar di pusaran air Chwi Kwi, antara Sungai He dan Lu. Nabi Purba Huang Di 2698 - 2598 SM Beliau bermarga Kong Sun bernama Hian Wan, berasal dari Yu Kiong Henan, Yu Him Kok. Beliau menerima Wahyu Lu Tu Peta Firman dari seekor ikan besar pada pusaran air Cui Wei antara Sungai He dan Sungai Lu. Dari situlah, Huang Di memperolah petunjuk Tuhan dalam mengemban tugas-tugasnya menetapkan hukum dan membimbing rakyatnya berbaki kepada Tuhan beribadah serta membina masyarakat dengan kebudayaan yang beradab, yang merupakan kodrat kemanusiaan Ren . Ditulis dalam Kitab Tiga Makam San Fen . Di samping itu masih ada Kitab Huang Di Nei Jing. Beliau dikenal sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan, karena bersama para pembantunya beliau membuat karya besar bagi umat manusia. Karya-karya beliau antara lain: Sumber: dokumen penulis Gambar 5.2 Nabi Purba Huang Di 2698-2598 SM. Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 63 • Lai Zu putri dari daerah Zhan Guo, mengajarkan menenun dari pengolahan kepompong ulat sutra. • Da Nao, menentukan perhitungan kalender dengan sistem Tian Gan Di Zhi Lak Cap Kak Cie. • Cang Jie, menemukan huruf berdasarkan piktograf, ideograf, dan ilosois. • Yong Fu, menemukan alat penumbuk beras. • Huo Di, mengajarkan membuat perahu dengan dayungnya. • Li, menemukan cara berhitung. • Hui Mou, » Mengajarkan membuat gendewa dengan anak panahnya. » Mendirikan observatorium dan menciptakan alat petunjuk arah kompas. » Merinis pembuatan keramik, memperkenalkan perdagangan di pasar, dan menciptakan mata uang sebagai alat tukar. » Menciptakan imbangan dan undang- undang alat ukur. » Menyusun Tata Pemerintahan karenanya beliau dikenal sebagai kaisar pertama. » Mengajarkan tentang hukum memuliakan hubungan – laku baki Xiao. » Memperkenalkan tata ibadah persembahyangan dan segala bentuk kesenian. Pening Zaman Fu Xi, Shen Nong, dan Huang Di, dikenal dengan zaman Keluarga Seratus, dan Fu Xi adalah pemimpinnya. Zaman Tiga Raja ini termasuk dalam masa pra-sejarah. Setelah pemerintahan Huang Di dilanjutkan oleh Siau Ho putra Huang Di tahun 2598- 2514 SM, Cwan Hok cucu Huang Di tahun 2514 – 1436 SM, Koo Sien cucu Siau Hoo tahun 2436-2366 SM, dan berikutnya vakum selama kurang lebih sembilan tahun. Selanjutnya Baginda You naik tahta tahun 2357 SM. Mulai dari Raja You ini Zhongguo memasuki zaman sejarah. Nabi Lei Zu Lei Zu putri dari Xi Ling adalah istri Huang Di, penemu cara pembudidayaan ulat sutera dan banyak membantu Baginda Huang Di merencanakan tata busana untuk para pejabatnya. Mempunyai 25 orang anak, yang pertama bernama Xuan Xiao bergelar Qing Yang yang menurunkan Baginda Shao Hao yang melanjutkan kedudukan Huang Di; anak kedua bernama Chang Yi; cicit Baginda Chang Yi menjadi Baginda Zhuan Xu, dan dua belas putra yang lain masing-masing juga menjadi nenek moyang berbagai marga di Zhongguo. Sumber: dokumen penulis Gambar 5.3 Karya-karya yang ditemukan pada masa Raja Huang Di