Validitas Taraf Kesukaran Instrumen Penelitian

Setelah instrumen tes diujicobakan, kemudian instrumen di analisis dengan analisis sebagai berikut:

3.5.1 Validitas

Pada penelitian ini, untuk mengetahui validitas butir soal, digunakan rumus korelasi product moment, sebagaimana yang dijelaskan oleh Arikunto 2009: 72 sebagai berikut.                       2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r XY Keterangan: = koefisien korelasi antara dan = skor butir = skor total Kriteria untuk melihat valid atau tidaknya dibandingkan dengan harga r pada tabel product moment. Suatu butir dikatakan valid jika . 3.5.2 Reliabilitas Reliabilitas tes adalah ketetapan suatu tes apabila diberikan pada subjek yang sama, untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya dilihat kesejajaran hasil Arikunto, 2009. Untuk mengetahui besarnya koefisien reliabilitas suatu tes dapat dilakukan dengan berbagai teknik. Dalam teori klasik yang penting adalah menemukan besarnya skor sesungguhnya pada peserta tes dalam suatu kerangka tes tertentu. Besarnya skor sesungguhnya ini merupakan suatu ukuran bagi kemampuan sesungguhnya dari seorang peserta tes. Namun didalam pelaksanaanya yang dapat diamati adalah skor tampak, besarnya skor sesungguhnya maupun skor kesalahan keduanya tidak dapat diamati secara langsung. Oleh karena itu yang dapat dilakukan adalah melakukan estimasi reliabilitas berdasarkan skor tampak melalaui beberapa metode tertentu. Rumusnya adalah:                         X N i i i X XX s p p s N N r 2 1 2 1 1 Winarti, 2009:14 Keterangan: XX r = koefisien reabilitas N = banyaknya butir soal X s 2 = variansi skor total P = proporsi jawaban benar peserta didik dengan seluruh peserta tes taraf kesukaran Kriteria koefisien reabilitas: 0,00 – 0, 20 rendah sekali 0,21 – 0,40 rendah 0,41 – 0,70 sedang 0,71 – 1,00 sangat tinggi Keterangan: 1 70 ,   r reliabel 70 , 30 ,   r soal diperbaiki 30 ,   r soal diperbaiki atau dibuang

3.5.3 Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran didefinisikan sebagai presentase subjek yang menjawab benar soal tersebut. Jika taraf kesukaran dilambangkan dengan p maka: T B P  Winarti, 2009:11 Keterangan : P = taraf kesukaran B = banyaknya subjek yang menjawab butir soal dengan benar T = banyaknya subjek yang mengerjakan soal Klasifikasi taraf kesukaran adalah sebagai berikut 0,00 – 0,30 soal sukar 0,31 – 0,70 soal sedang 0,71 – 1,00 soal mudah

3.5.4 Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP DIPONEGORO33

1 17 25

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL DESIGNED STUDENT CENTERED INSTRUCTIONAL TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI PESERTA DIDIK KELAS VIII MATERI LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI DATAR

1 25 255

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG.

1 2 63

Penerapan metode praktikum untuk meningkatkan hasil belajar dan nilai karakter peserta didik pada materi pokok gaya kelas VIII SMP Negeri I Wanukaka.

1 1 183

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP N 3 REMBANG DALAM MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR.

0 1 82

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP/MTs.

0 15 453

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar untuk Siswa SMP Kelas VIII.

0 0 3

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH TAMBAK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

0 0 16

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH TAMBAK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR - repository perpustakaan

0 0 36

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII.10 SMP NEGERI 4 MATARAM TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 14