kontrol diperoleh nilai = 1,167. Nilai
1 2
∝
1
−1
2
−1
� = 0,05 diperoleh nilai
0,025 37 37
= 1,96. Karena
1 2
∝
1
−1
2
−1
maka H diterima, berarti data tersebut memiliki varians yang homogen. Perhitungan uji
homogenitas data awal dapat dilihat pada Lampiran 14.
4.2.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah nilai awal sampel mempunyai rata-rata yang sama atau tidak. Kriteria pengujian: terima H
jika −
1 −
1 2
� 1
−
1 2
�
,
1 −
1 2
�
didapat dari daftar distribusi t dengan dk =
1
+
2
− 2, taraf signifikan 5 dan peluang 1 −
1 2
∝. Dalam hal lainnya H ditolak.
Berdasarkan hasil analisis uji kesamaan rata-rata data awal kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai
= -0,5725. Nilai =
1 −
1 2
�
untuk � = 0,05 dengan dk = 36 + 36 – 2 =70 diperoleh nilai t
tabel
=
1 −
1 2
�
=1,99. Karena yang berarti rata-rata hasil belajar kedua
kelas sama. Perhitungan uji kesamaan dua rata-rata data awal dapat dilihat pada Lampiran 15.
4.2.2 Analisis Tahap Akhir 4.2.2.1 Uji Hipotesis 1
4.2.2.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis:
H : sampel berasal dari populasi normal
H
1
: sampel berasal dari populasi yang tidak normal Kriteria pengujian: terima H
jika
2 2
, dengan
2
=
� −3 2
, � = 0,05. Dalam hal lainnya H
ditolak. Untuk N = 36 maka banyaknya kelas interval adalah 1 + 3,3log 38
≈ 6. Untuk � = 0,05 dan dk = 6 – 3 = 3 diperoleh
2
= 7,81. Dari hasil perhitungan uji normalitas data awal, pada kelas eksperimen
diperoleh
2
= 4,35 dan pada kelas kontrol diperoleh
2
= 5,93. Karena
2 � −3
2
maka H diterima, yang berarti bahwa data berdistribusi normal. Uji
normalitas data awal dapat dilihat pada Lampiran 45.
4.2.2.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai awal sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak.
Hipotesis: H
: σ
1 2
= σ
2 2
data homogen H
1
: σ
1 2
≠ σ
2 2
data tidak homogen Kriteria pengujiannya yaitu H
diterima jika ,
=
1 2
∝
1
−1,
2
−1 ,
� = 0,05. Dalam hal lainnya H ditolak.
Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas data awal kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai
= 1,674. Nilai
1 2
∝
1
−1
2
−1
� = 0,05 diperoleh nilai
0,025 36 36
= 1,96. Karena
1 2
∝
1
−1
2
−1
maka
H diterima, berarti kedua sampel berasal dari populasi yang homogen.
Perhitungan uji homogenitas data awal dapat dilihat pada Lampiran 46.
4.2.2.1.3 Uji Proporsi
Uji proporsi dilakukan untuk mengetahui apakah data memenuhi KKM klasikal sebesar 80. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut.
: � 0,795
1
: � 0,795
Kriteria pengujian yaitu H
1
diterima jika z
0,5 −�
. Nilai
0,5 −�
didapat dari daftar normal baku dengan peluang 0,5 -
� dengan � = 0,05. Dalam hal lainnya H
1
ditolak. Nilai
0,5 −�
dengan � = 5 atau
0,45
= 1,64. Dari hasil perhitungan diperoleh z = 2,22. Karena z = 2,22
0,45
= 1,64 maka H
1
diterima. Jadi, ketuntasan belajar kelas eksperimen secara klasikal lebih dari atau sama dengan
80. Perhitungan uji proporsi dapat dilihat pada Lampiran 47.
4.2.2.2 Uji Hipotesis 2 4.2.2.2.1 Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah dari kelompok eksperimen lebih baik daripada kemampuan
pemecahan masalah dari kelompok kontrol. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.
H :
μ
1
μ
2
H
1
: μ
1
μ
2
Kriteria pengujian: terima H
1
jika
1 −∝
,
1 −∝
didapat dari daftar distribusi dengan dk =
1
+
2
− 2, taraf signifikan 5 dan peluang 1−∝. Untuk harga lainnya H
1
ditolak. Dari hasil perhitungan diperoleh
= 2,747. Nilai pada
∝ = 5 dan dk = 36 + 36
– 2 = 70 nilai = 1,69. Karena
maka H
1
diterima, artinya kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada
kelas kontrol. Perhitungan uji kesamaan dua rata-rata dapat dilihat pada Lampiran 48.
4.2.2.3 Uji Hipotesis 3 4.2.2.3.1 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui nilai kejujuran, kedispilinan, dan rasa keingintahuan dari kelompok eksperimen lebih baik
daripada nilai kejujuran, kedispilinan, dan rasa keingintahuan dari kelompok kontrol.
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. H
: μ
1
μ
2
H
1
: μ
1
μ
2
Kriteria pengujian: terima H
1
jika
1 −∝
,
1 −∝
didapat dari daftar distribusi dengan dk =
1
+
2
− 2, taraf signifikan 5 dan peluang 1−∝. Untuk harga lainnya H
1
ditolak. Dari hasil perhitungan diperoleh
= 3,969. Nilai pada
∝ = 5 dan dk = 3 + 3
– 2 = 4 nilai = 2,92. Karena
maka H
1
diterima, artinya nilai kejujuran, kedispilinan, dan rasa keingintahuan peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai kejujuran, kedispilinan, dan
rasa keingintahuan peserta didik pada kelas kontrol. Perhitungan uji kesamaan dua rata-rata dapat dilihat pada Lampiran 49.
4.2.3 Hasil Pengamatan 4.2.3.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik