menjawab salah semuanya maka butir soal tersebut mempunyai daya beda paling besar 1,00. Sebaliknya jika kelompok atas semua menjawab salah dan kelompok
bawah semua menjawab benar, maka soal tersebut tidak mampu membedakan sama sekali sehingga daya pembedanya paling rendah -1,00.
Winarti, 2009:12 Keterangan:
d = daya beda = taraf kesukaran kelompok A
= taraf kesukaran kelompok B Klasifikasi daya pembeda d
0,00 – 0,20
jelek 0,21
– 0,40 cukup
0,41 – 0,70
baik 0,71
– 1,00 baik sekali
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Uji Hipotesis 1 3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas perlu dilakukan untuk membuktikan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdasarkan distribusi normal. Untuk menguji
apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas dengan menggunakan chi kuadrat atau kolmogorov.
B A
B B
A A
P P
T B
T B
d
Langkah-langkah yang diperlukan adalah: 1
Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan chi kuadrat ini, jumlah kelas interval ditetapkan = 6. Hal ini sesuai dengan 6
bidang yang ada pada kurva normal baku. 2
Menentukan panjang kelas interval.
Interval Kelas
Jumlah terkecil
Data terbesar
Data 6
3 Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong
untuk menghitung harga chi kuadrat chi kuadrat hitung. 4
Menghitung frekuensi yang diharapkan Cara menghitung
, didasarkan pada persentase luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data observasi jumlah individu dalam sampel.
Memasukkan harga-harga ke dalam tabel kolom
, sekaligus menghitung harga-harga
2 h
o
f f
dan
h h
f f
f
2
. Harga
h h
f f
f
2
adalah merupakan harga chi kuadrat
2
hitung. 5
Membandingkan harga chi kuadrat hitung dengan chi kuadrat tabel. Bila harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari pada harga chi kuadrat tabel
tabel hitung
2 2
, maka data dapat dinyatakan berdistribusi normal, dan
bila lebih besar data dinyatakan tidak berdistribusi normal. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan
berupa data yang berdistribusi normal atau tidak, dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
H
o
: sampel berasal dari populasi yang normal H
1
: sampel tidak berasal dari populasi yang normal Untuk mengetahui uji kenormalan digunakan uji Chi-kuadrat, dengan rumus
sebagai berikut:
k i
i i
i
E E
O
1 2
Keterangan:
2
=
Chi Kuadrat O
i
= frekuensi yang diperoleh dari data penelitian E
i
= frekuensi yang diharapkan k = banyaknya kelas interval
hitung 2
ini kemudian dikonsultasikan dengan
tabel 2
yang diperoleh dari tabel Chi_kuadrat dengan taraf signifikan
5
dan derajat kebebasan dk = k
– 3 serta k banyaknya interval kelas. Kriteria pengujiannya yaitu, jika
hitung 2
hitung 2
maka populasi dikatakan berdistribusi normal, sedangkan jika
hitung 2
tabel 2
maka populasi dikatakan tidak berdistribusi normal. Sudjana, 2002: 273.
3.6.1.2 Uji Homogenitas
Untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama homogen atau tidak maka dilakukan uji homogenitas.
Hipotesis yang digunakan:
2 2
2 1
:
o
H
2 2
2 1
1
:
H
Rumus yang digunakan adalah =
. Sudjana, 2002:250
Kriteria
o
H ditolak jika
2 1
, 2
1 v
v hitung
F F
.
Prosedur pengujian hipotesis: 1
Menentukan formulasi hipotesis
2 1
:
o
H
2 1
:
a
H 2
Menentukan taraf nyata
dan
tabel
t
tabel
t dimana
tabel
t didapat dari daftar distribusi t dengan
2
2 1
n
n dk
untuk taraf nyata
. 3
Menentukan kriteria pengujuan
o
H diterima jika
tabel hitung
t t
o
H ditolak jika
tabel hitung
t t
4 Menentukan uji statistik
2 2
1 1
2 2
2 1
2 1
2 1
2 n
s n
s r
n s
n s
x x
t
5 Menarik kesimpulan
Untuk mengetahui apakah varians dari data sama atau tidak maka dilakukan uji homogenitas.
Hipotesis yang digunakan:
2 1
:
o
H
2 1
:
a
H
3.6.1.3 Uji Proporsi
Uji proporsi dilakukan untuk menguji apakah hasil belajar peserta didik pada materi bangun ruang sisi datar dengan penerapan pembelajaran open ended
bermuatan pendidikan karakter dapat mencapai ketuntasan. Indikator mencapai ketuntasan belajar yaitu mencapai ketuntasan klasikal. Kriteria ketuntasan klasikal
yaitu minimal 80 peserta didik memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 67. Uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak.
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: :
� 0,795
1
: � 0,795
Rumus yang digunakan adalah:
=
−�
�0 1−�0
Keterangan: Keterangan:
z : nilai t yang dihitung.
: banyaknya peserta didik yang tuntas secara individual. �
: nilai yang dihipotesiskan. : jumlah anggota sampel
Kriteria pengujian yaitu H ditolak jika
0,5 −�
. Nilai
0,5 −�
didapat dari daftar normal baku dengan peluang 0,5 -
� dengan � = 0,05. Dalam hal lainnya H
diterima. Sudjana, 2002: 233 – 234.
3.6.2 Uji Hipotesis 2 3.6.2.1 Uji Kesamaan Dua Rata-rata