Pembelajaran Ekspositori Pemecahan Masalah Kemampuan Pemecahan Masalah Lebih Tinggi

1.5.4 Kriteria Ketuntasan Minimal KKM

Kriteria Ketuntasan Minimal KKM adalah tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik per mata pelajaran, sehingga peserta didik yang belum mencapai nilai KKM dikatakan belum tuntas. KKM yang ditetapkan oleh SMP N 23 Semarang untuk pelajaran matematikan kelas VIII adalah 67. Dalam penelitian ini hasil belajar aspek pemecahan masalah dikatakan telah mencapai ketuntasan belajar apabila sekurang-kurangnya 80 dari peserta didik dalam satu kelas memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 67 .

1.5.5 Pembelajaran Ekspositori

Menurut Sagala 2006: 79 pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang menempatkan guru sebagai pusat pengajaran yang menunjukkan guru berperan lebih aktif dan lebih banyak melakukan aktivitas dibanding peserta didiknya karena guru telah menyiapkan bahan ajar secara tuntas sedangkan peserta didik hanya menerima bahan ajaran yang disampaikan guru. Adapun pembelajaran ekspositori dalam penelitian ini merupakan pembelajaran dimana guru terlebih dahulu menjelaskan materi kemudian memberikan contoh-contoh soal. Selanjutnya siswa diberikan latihan soal untuk diselesaikan, siswa diperbolehkan bertanya jika tidak mengerti.

1.5.6 Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah merupakan proses mental dan intelektual dalam menentukan suatu masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. Proses pemecahan masalah dalam penelitian ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam mempelajari, mencari dan menemukan sendiri informasi atau data untuk diolah menjadi konsep, prinsip, teori atau kesimpulan.

1.5.7 Kemampuan Pemecahan Masalah

Kemampuan berasal dari kata mampu yang artinya kuasa bisa, sanggup melakukan sesuatu, dengan imbuhan ke-an kata mampu menjadi kemampuan yaitu kesanggupankecakapan. Kemampuan pemecahan masalah adalah suatu aktivitas intelektual untuk mencari penyelesaiaan masalah yang dihadapi dengan menggunakan bekal pengetahuan yang sudah dimiliki. Adapun kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan yang ditunjukkan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang meliputi proses memahami masalah, membuat rencana penyelesaian, melakukan perhitungan, dan menyimpulkan.

1.5.8 Lebih Tinggi

Lebih tinggi juga dapat berarti lebih baik. Pada penelitian ini yang dimaksud lebih tinggi adalah lebih efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektif berarti baik hasilnya, dapat membawa hasil, berhasil guna Tim penyusun KBBI, 2003: 219. Adapun yang dimaksud dengan lebih tinggi dalam penelitian ini adalah keberhasilan pemberian model pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter untuk meningkatkan hasil belajar pada peserta didik. Dalam penelitian ini, lebih tinggi dapat dilihat dari indikator sebagai berikut. 1 Nilai kejujuran, kedisiplinan, dan rasa keingintahuan peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter meningkat dari nilai kejujuran, kedisiplinan, dan rasa keingintahuan peserta didik. 2 Kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam model pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter meningkat dari kemampuan pemecahan masalah sebelumnya.

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini dibagi dalam 3 bagian yaitu bagian awal, bagian isi, bagian akhir. 1 Bagian awal skripsi ini berisi halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, dan daftar lampiran. 2 Bagian isi skripsi terdiri dari 5 bab, yaitu pendahuluan, landasan teori dan hipotesis, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, dan penutup. Bab I Pendahuluan Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, penegasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II Landasan Teori dan Hipotesis Berisi tentang teori-teori yang melandasi permasalahan skripsi serta penjelasan yang merupakan landasan teoritis yang diterapkan dalam skripsi, pokok bahasan yang terkait dengan pelaksanaan penelitian dan hipotesis tindakan.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP DIPONEGORO33

1 17 25

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL DESIGNED STUDENT CENTERED INSTRUCTIONAL TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI PESERTA DIDIK KELAS VIII MATERI LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI DATAR

1 25 255

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG.

1 2 63

Penerapan metode praktikum untuk meningkatkan hasil belajar dan nilai karakter peserta didik pada materi pokok gaya kelas VIII SMP Negeri I Wanukaka.

1 1 183

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP N 3 REMBANG DALAM MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR.

0 1 82

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP/MTs.

0 15 453

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar untuk Siswa SMP Kelas VIII.

0 0 3

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH TAMBAK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

0 0 16

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH TAMBAK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR - repository perpustakaan

0 0 36

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII.10 SMP NEGERI 4 MATARAM TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 14