16 Berdasarkan Tabel 2 tampak sebaran sarang orangutan berdasarkan jarak dari
pemukiman. Daerah TNDS dan koridor telah dihuni oleh masyarakat tradisional sejak dulu. Walaupun TNDS memiliki status sebagai taman nasional akan tetapi
banyak kampung di dalamnya yang terbentuk sebelum kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional. Hampir seluruh masyarakat yang berada di TNDS
merupakan nelayan, pasokan ikan dari kawasan ini sangat melimpah. Untuk daerah koridor banyak juga dihuni oleh masyarakat terutama oleh suku Dayak yang
memiliki mata pencaharian sebagai petani dan peramu. Wilayah TNBK merupakan wilayah yang bersih dari perkampungan, jarak kampung terdekat ke dalam kawasan
ini adalah sekitar 4 jam perjalanan dengan menggunakan long boat.
Tabel 2 Sebaran sarang n dan luas daerah berdasarkan kelas jarak dari pemukiman
Kelas m n
Sarang Luas ha
Luas Kepadatan sarangha
0-1000 4
0.50 11 852.93
2.33 0.034
1000-3000 84
10.47 47 187.74
9.26 0.178
3000-5000 378
47.13 53 706.54
10.54 0.704
5000-7000 246
30.67 46 637.54
9.15 0.527
7000 90
11.22 350 171.89
68.72 0.026
Jumlah 802
100.00 509 556.64
100
Masyarakat biasa melakukan perburuan di sekitar pemukiman sehingga jarak 01000 meter bahkan 3 000 meter merupakan daerah yang tidak aman bagi
orangutan, karena pada saat berburu babi dan rusa yang menjadi satwa buruannya, bisa saja masyarakat menjumpai orangutan dan menangkapnya. Soemarna et al.
1995 menyatakan bahwa orangutan adalah salah satu primata yang sangat sensitif terhadap perburuan dan menurut peta lokasi komunitas adat masyarakat pemburu,
terungkap bahwa lokasi hutan tanpa dijumpai populasi orangutan di dalamnya merupakan pusat dari suku pemburu Bugo 1995. Menurut Rijksen dan Meijaard
1999 orangutan dijumpai di semua habitat yang sesuai di Kalimantan, akan tetapi kemudian punah secara local di beberapa tempat. Di lokasi yang punah ini
merupakan tempat tinggal masyarakat tradisional untuk beberapa suku pemburu dan pengumpul yang diduga juga berburu orangutan sehingga orangutan punah di lokasi
tersebut. Wilayah TNBK relatif aman bagi orangutan, pemukiman jaraknya jauh dari TNBK yaitu 7000 meter. Berdasarkan penjelasan tersebut, semakin dekat
dengan pemukiman maka tingkat kesesuaian semakin rendah, sebaliknya semakin jauh dari pemukiman semakin tinggi kesesuaiannya Tabel 2.
b. Distribusi sarang orangutan berdasarkan jarak dari jalan
Variabel lain yang berpengaruh yaitu jalan, karena menjadi akses transportasi untuk kegiatan masyarakat sehari-hari. Jalan juga menjadi faktor yang memutuskan
jalur pergerakan satwa termasuk orangutan. Jalan besar hanya ditemukan di daerah koridor, jalur jalan ini menghubungkan desa-desa di dalam koridor dan juga
menjadi penghubung utama dari Kota Putussibau ke Lanjak sampai ke badau dan ke Lubuk Antu Malaysia. Jalan ini sudah merupakan jalan aspal dengan lebar sekitar 6
meter Gambar 4.
17
Gambar 3 Peta sebaran sarang Orangutan berdasarkan jarak dari pemukiman
18
Gambar 4 Peta sebaran sarang orangutan berdasarkan jarak dari jalan
19 Tabel 3 Sebaran sarang n dan luas daerah berdasarkan kelas jarak dari jalan
Kelas m n
Sarang Luas ha
Luas Kepadatan sarangha
0-1000 8
1.00 11 728.39
2.30 0.068
1000-3000 24
2.99 16 813.68
3.30 0.143
3000-5000 176
21.95 17 995.10
3.53 0.978
5000-7000 213
26.56 22 918.68
4.50 0.929
7000 381
47.51 440 100.79
86.37 0.087
Jumlah 802
100.00 509 556.64
100.00
Tekanan manusia menjadi faktor utama terhadap kondisi habitat bagi orangutan, jaringan jalan menjadi akses bagi masyarakat untuk mengambil hasil
hutan baik berupa kayu maupun non kayu termasuk kegiatan perburuan satwa Gambar 4. Dalam melakukan perburuan kisaran jarak yang paling sering
digunakan adalah antara 01 000 m dari tepi jalan, kemudian antara 1 0003 000 m, kisaran jarak ini menjadi daerah yang cukup berbahaya bagi orangutan, karena
bisa saja pada saat perburuan dijumpai orangutan, mereka akan diburu. Benet dan Dahaban 1995 dalam Meijaard 2010 menyebutkan bahwa dalam melakukan
perburuan setiap satwa biasanya ditembak termasuk primata, perburuan malam dengan kendaraan dan lampu sorot terjadi di setiap kawasan yang ada jalannya
dan terutama lebih parah lagi menjelang pekan perayaan setempat.
Ketika terjadi penebangan liar secara besar-besaran di Kalimantan, hutan di daerah penelitian yang terletak di sekitar jalan juga menjadi sasaran
penebangan liar. Kondisi ini menyebabkan dampak yang serius terhadap perubahan habitat orangutan di daerah ini dan menyebabkan orangutan melakukan
perpindahan menjauhi daerah yang ditebang untuk menjaga keberlangsungan hidupnya Meijaard 2001. Orangutan merupakan satwa yang membutuhkan
habitat yang spesifik sehingga sangat rentan terhadap kehilangan, kemerosotan degradasi dan fragmentasi hutan yang merupakan habitatnya Meijaard 2001.
Akses jalan hany dijumpai di daerah koridor, dan tidak dijumpai di TNDS dan TNBK. Akses ke kedua taman nasional ini adalah dengan menggunakan
perahu sehingga tidak ada jalur jalan terdekat ke wilayah ini. Dari uraian ini diketahui bahwa jarak terdekat dengan jalan menjadi daerah yang memiliki
kesesuaian rendah sedangkan jarak yang jauh dari sungai memiliki kesesuaian tinggi sebagai habitat orangutan. Keterangan kriteria pembagian jarak dapat
dilihat pada Tabel 3.
c. Distribusi sarang orangutan berdasarkan jarak dari sungai besar