Distribusi sarang berdasarkan ketinggian

26 Berdasarkan Buku Informasi TNBK 2009 wilayah TNBK secara keseluruhan memiliki kelerengan yang terjal 40 seluas 65,15 dari luas kawasan TNBK, yang berlereng diantara 25-40 seluas 33,08, serta yang memiliki kelerengan dibawah 25 seluas 5,77, jadi lebih dari 50 kawasan TNBK memiliki kelerengan yang terjal. Sebaran sarang orangutan umumnya dijumpai pada areal hutan dengan kelerengan 40. Dari hasil ini dijumpai ada 273 sarang pada kelerengan 0-8 dengan kepadatan 0.148ha. Pada kelerengan yang tinggi orangutan memerlukan energi yang lebih banyak untuk melakukan aktivitas hariannya. Untuk wilayah bukit dengan kemiringan yang lebih tinggi dari 40, hanya ditemukan 24 sarang dengan kepadatan-0.025ha. Oleh karena itu, orangutan lebih memilih daerah dengan kemiringan yang lebih rendah Tabel 6. Kepadatan orangutan pada dataran yang tinggi kurang dari 1 indkm 2 , kondisi ini juga terjadi pada hutan terbuka atau kawasan hutan yang sudah rusak Rijksen dan Meijaard 1999, Ancrenaz et al. 2008. Di Kalimantan, orangutan tersebar di seluruh pulau kecuali di hutan pegunungan dan dataran rendah dengan populasi manusia padat didalamnya Rijksen Meijaard 1999. Berdasarkan Tabel 6 diketahui luas wilayah penelitian yang dibagi berdasarkan kemiringan lereng sesuai dengan ketetapan yang berlaku. TNDS merupakan daerah yang hampir seragam yaitu memiliki daerah yang datar, dan hanya sedikit daerahnya memiliki kemiringan yang tinggi. Sebaliknya wilayah TNBK didominasi daerah pebukitan, dan wilayah terluas adalah daerah yang memiliki kemiringan lereng sebesar 25-40 Gambar 6. Pada kemiringan lereng ini banyak dijumpai sarang orangutan yaitu sebanyak 229 sarang, sebagian besar dijumpai di daerah yang berdekatan dengan sungai. Hal ini terjadi karena daerah ini walaupun memiliki kelerengan yang cukup tinggi, akan tetapi kondisi tanahnya yang alluvial banyak menyediakan hara untuk tumbuhnya tanaman buah Meijaard et al. 2001. Orangutan lebih menyukai daerah yang landai dibandingkan yang memiliki kelerengan yang tinggi, untuk mempermudah pergerakannya pindah dari satu tajuk ke tajuk yang lainnya dengan membawa bobot tubuhnya yang besar. Berat badan orangutan betina dewasa berkisar 35-55 kg dan jantan dewasa 85-110 kg, sedangkan berat bayi yang baru lahir sekitar 1-2 kg rata-rata 1,8 kg Wich et al., 2008. Dari uraian tersebut maka tingkat kesesuaian yang tinggi terletak pada derah dengan tingkat kelerengan yang rendah 0-8 dan sebaliknya tingkat yang kelerengannya tinggi memiliki tingkat kesesuaian yang rendah.

f. Distribusi sarang berdasarkan ketinggian

Dari parameter ketinggian TNDS didominasi dengan ketinggian antara 0- 300 m dpl hampir mendekati 100. Dan tidak dijumpai ketinggian diatas 750 m dpl. Demikian pula dengan daerah koridor didominasi dengan ketinggian 0-300 m dpl dan hanya sedikit memiliki wilayah bukit dengan ketinggian 750 m dpl. Berbeda dengan kedua daerah tersebut TNBK memiliki ketinggian daerah yang lebih bervariasi Gambar 8. Berdasarkan ketinggiannya wilayah TNBK secara keseluruhan memiliki ketinggian berkisar Buku Informasi TNBK. 2009:  200 m dpl : 5,34  200-500 m dpl : 38,51 27  500-700 m dpl :28,14  700-1,000 m dpl : 15,90  1,000-1,500 m dpl : 11,19  1,500 m dpl : 0,92 Tabel 7 Sebaran sarang n dan luas daerah berdasarkan kelas ketinggian Kelas m dpl n Sarang Luas ha Luas Kepadatan sarangha 0-300 746 93.02 248 338.42 48.74 0.300 300-400 46 5.74 74 161.13 14.55 0.062 400-500 10 1.25 72 177.66 14.16 0.014 500-750 0.00 87 945.10 17.26 750 0.00 26 934.33 5.29 Jumlah 802 100.00 509 556.64 100.00 Tabel 7 Berdasarkan Tabel 7 dan Gambar 8 dapat diketahui bahwa luasan daerah penelitian berdasarkan ketinggian untuk daerah TNDS sebagian besar berada pada ketinggian antara 0300 m dpl., untuk wilayah TNBK cukup bervariasi, karena wilayahnya merupakan daerah pebukitan untuk wilayah koridor juga didominasi wilayah dengan ketinggian antara 0300 m dpl. Wilayah TNDS tidak memiliki daerah dengan ketinggian 750 m dpl. Menurut Payne 1987, van Schaik dan Azwar 1991 orangutan lebih menyukai hidup didataran rendah dan kepadatan tertinggi adalah antara ketinggian 200400 m dpl. Di Kalimantan batas ketinggian masih dapat ditemukan orangutan adalah pada ketinggian sekitar 500 m dpl Groves 1971. Payne 1988 masih menemukan orangutan pada ketinggian antara 7001300 m dpl di Sabah, dengan demikian daerah yang memiliki ketinggian rendah memiliki kesesuaian yang tinggi sebaliknya yang ketinggian tinggi memiliki kesesuaian yang rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarang orangutan hanya bisa ditemukan pada ketinggian 0500m. Hal ini juga mengungkapkan bahwa daerah yang disukai orangutan di ketinggian 0300m dengan jumlah 746 sarang atau 93,02 dari total sarang dengan kepadatan 0.300ha Tabel 7. Temuan ini menegaskan hasil sebelumnya yang menyatakan bahwa orangutan di Kalimantan tersebar di ketinggian lebih rendah dari 500 m dpl Groves 2001. Selain itu, Payne 1987, van Schaik et al. 1991 menyatakan bahwa orangutan lebih suka tinggal di daerah dataran rendah dengan kepadatan tertinggi terjadi pada ketinggian 200400m.

g. Sebaran sarang orangutan berdasarkan NDVI