7
II. METODOLOGI
2.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dalam kawasan Taman Nasional Betung Kerihun, Taman Nasional Danau Sentarum dan wilayah hutan yang menjadi kawasan
penghubung kedua taman nasional ini Gambar 2. Seluruh wilayah ini teletak di bagian utara sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Menurut
Ancrenaz 2006 jumlah populasi orangutan di dalam kawasan TNBK sekitar 1000 individu. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2011 sampai Desember 2012.
Gambar 2 Peta lokasi penelitian di TN Betung Kerihun, TN Danau Sentarum dan daerah koridor
Berdasarkan beberapa hasil penelitian orangutan di TNBK telah ditemukan di bagian barat dari kawasan tersebut, sedangkan di TNDS di bagian utara dan
timur kawasan tersebut. Wilayah TNBK bagian barat merupakan salah satu kawasan yang memiliki topografi berbukit-bukit, didominasi oleh hutan hujan
tropis dataran rendah, dan memiliki banyak sungai besar dan kecil. Sungai besarnya yaitu sungai Embaloh. Berbeda dengan TNBK, wilayah TNDS merupakan kawasan
yang didominasi oleh daerah perairan, dan tinggi rendahnya perairan dipengaruhi oleh musim. Pada saat musim penghujan permukaan danau dapat naik hingga 8
meter dan menjadikan permukaan kawasan TNDS menjadi danau yang besar. Pada saat musim kemarau permukaan danau menurun drastis sampai dasar danau
mengering dan air yang ada hanya membentuk danau yang berukuran kecil yang airnya mengalir di sungai-sungai di dalam danau. Selain itu kondisi daratan di
dalam TNDS merupakan hutan rawa, dan hutan hujan dataran rendah. Dalam kawasan TNBK tidak dijumpai adanya pemukiman, sebaliknya di dalam kawasan
8 TNDS dijumpai adanya pemukiman dari suku melayu dan suku dayak dari suku
dayak Iban, Kantuk dan Tamambaloh Kedua kawasan taman nasional ini dihubungkan oleh sebuah sungai yaitu
sungai Leboyan Labian. Sungai ini menjadi garis utama yang menjadikan kawasan ini sebagai derah koridor satwa antara TNBK dan TNDS. Beberapa tempat
di kawasan ini masih berupa hutan alam, sebagian sudah mengalami penebangan karena penebangan liar, sebagian lagi sudah dialihfungsikan menjadi peladangan
dan beberapa pemukiman dijumpai di dalam kawasan yang dialokasikan sebagai daerah koridor antara TNBK dan TNDS ini. Daerah yang sudah menjadi ladang
ialah daerah yang dekat dengan pemukiman. Selain itu kawasan ini terpotong oleh adanya jalur jalan raya yang menghubungkan Putussibau di bagian timur dengan
Badau di bagian barat.
2.2 Teknik Pengambilan Data