Sebaran spasial Sebaran sarang orangutan berdasarkan NDVI

46 disimpulkan bahwa individu John dan Mamat merupakan satu anak jenis yaitu Pongo pygmaeus pygmaeus. CD_1 PM.2 385.2 388_1 387_1 JOHN MAMAT RIBANG Pongo abelii 68 54 50 53 10 19 Gambar 17 Pohon phylogenetik yang didapat dengan menggunakan primer SRY_F dan SRY_R dari orangutan Kalimantan Barat dan sebagai outgroup adalah Pongo abelii dengan kode akses XM_003780571 CD_1: berasal dari TNBK, PM.2: berasal dari koridor, 385.2, 387_1 dan 388_1 berasal dari TNDS, John, Mamat dan Ribang berasal dari rehabilitasi. IV. PEMBAHASAN UMUM

1. Sebaran spasial

Berdasarkan hasil analisis spasial dengan menggunakan software arcgis 9.3, sampel orangutan yang berasal dari alam yang telah dianalisis dengan menggunakan primer SRY dapat diketahui sebarannya secara geografi. Gambar 18 memperlihatkan sebaran spasial hasil analisis sampel orangutan. Sampel dengan kode CD_1 merupakan sampel yang didapat dari daerah Camp Derian yang termasuk kedalam kawasan TN Betung Kerihun. Jika dianalisis dengan tingkat kesesuaian habitat maka lokasi sampel ini didapat terletak di wilayah dengan tingkat kesesuaian yang tinggi, yaitu berada di sekitar sungai kecil yaitu sungai Tekelan. Orangutan menyukai wilayah ini karena umumnya daerah tepi sungai atau riparian memiliki komposisi vegetasi tanaman buah yang tinggi, dengan demikian sumber pakan bagi orangutan cukup banyak di wilayah ini, selain itu sungai kecil juga memiliki tajuk yang saling bersambungan diantara tepianya sehingga mudah melakukan perpindahan dari satu sisi ke sisi lain. Wilayah ini memiliki tingkat gangguan yang kecil terhadap aktivitas manusia. Meijaard et al. 2001. Daerah ditemukannya orangutan merupakan daerah ekoton antara air dan kaki pebukitan atau pegunungan, daerah seperti ini 47 merupakan tempat-tempat yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan penghasil buahnya paling tinggi Bruenig 1996 dalam Meijaard 2001 Untuk sampel dengan kode PM_2 dijumpai di daerah Pulau Mayas yang termasuk kedalam wilayah koridor. Daerah ini didominasi oleh kawasan bekas ladang dan bekas kebun masyarakat tembawang yang sudah lama ditinggalkan oleh masyarakat, wilayahnya cukup landai yang sangat sesuai sebagai habitat orangutan. Jika dilihat berdasarkan tingkat kesesuaian habitat, maka kawasan Pulau Mayas ini memiliki tingkat kesesuaian yang sedang. Di daerah ini juga dijumpai adanya sungai kecil. Jenis vegetasi yang banyak dijumpai di wilayah tembawang ini diantaranya rambutan, durian, mangga, manggis, cempedak, dan buah asam. Jenis tanaman buah ini menjadi sumber pakan bagi orangutan. Ketersediaan pakan yang tinggi dapat memenuhi kebutuhan hidup orangutan di wilayah ini, lokasi ini sudah jarang didatangi oleh masyarakat. Sampel orangutan dengan kode 385.2, 387.1 dan 388.1 diperoleh dari daerah Bukit Selasih. Daerah ini terletak dalam kawasan TN Danau Sentarum. Bukit ini tidak terlalu tinggi dan tidak curam, dikelilingi oleh rawa gambut. Orangutan dijumpai di daerah ini seperti disebutkan oleh Marshall et al. 2010 bahwa orangutan menyukai wilayah rawa gambut, karena banyak sumber pakan yang dijumpai di daerah ini yaitu tanaman yang menghasilkan buah. Jika dilihat berdasarkan tingkat kesesuaian habitat, maka orangutan di dalam kawasan ini terdapat dalam kawasan yang memiliki tingkat kesesuaian tinggi. Selain itu Russon et al. 2001 menyebutkan bahwa sumbaer pakan bagi orangutan lebih banyak dijumpai di rawa-rawa, kemudian di hutan-hutan lembah dan di daerah riparian.

2. Hubungan kekerabatan orangutan