Tahap – Tahap Dalam Kegiatan Bimbingan Kelompok

2.4.5.3 Besarnya Kelompok

Kelompok yang terlalu kecil, misalnya 2-3 orang akan mengurangi efektifitas bimbingan kelompok. Disamping itu dampak layanan juga terbatas, karena hanya diperoleh oleh 2-3 orang saja. Sebaliknya, kelompok yang terlalu besar juga kurang efektif. Karena jumlah peserta yang terlalu banyak, maka partisipasi aktif individual dalam dinamika kelompok menjadi kurang intensif. Kekurang-efektifan kelompok akan mulai terasa jika jumlah anggota kelompok melebihi 10 orang.

2.4.5.4 Homogenitasheterogenitas Kelompok

Perubahan yang intensif dan mendalam memerlukan sumber- sumber yang bervariasi. Dengan demikian, layanan bimbingan kelompok memerlukan anggota kelompok yang dapat menjadi sumber-sumber bervariasi untuk membahas suatu topik atau memecahkan masalah tertentu. Dalam hal ini, anggota yang homogen kurang efektif dalam bimbingan kelompok. Sebaliknya anggota yang heterogen akan menjadi sumber yang lebih kaya untuk pencapaian tujuan layanan.

2.4.6 Tahap – Tahap Dalam Kegiatan Bimbingan Kelompok

Menurut Prayitno proses kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas beberapa tahap, antara lain:

2.4.6.1 Tahap Pembentukan

Tahap pembentukan ini merupakan tahap pengenalan, tahap perlibatan diri atau tahap memasukan diri ke dalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini pemimpin kelompok dan para anggota kelompok saling memperkenalkan diri. Kemudian pemimpin kelompok memberikan penjelasan tentang asas kerahasiaan, kesukarelaan, kegiatan, keterbukaan dan kenormatifan akan membantu masing-masing anggota kelompok untuk mengarahkan peranan diri sendiri terhadap anggota lainnya dan pencapaian tujuan bersama. Dalam tahap ini pemimpin kelompok perlu memusatkan usahanya pada: a. Penjelasan tentang tujuan kegiatan. b. Penumbuhan rasa saling mengenal antar anggota. c. Penumbuhan sikap saling mempercayai dan saling menerima. d. Dimulainya pembahasan tentang tingkah laku dan suasana perasaan dalam kelompok.

2.4.6.2 Tahap Peralihan

Tahap yang kedua dalam bimbingan kelompok adalah tahap peralihan. Tahap ini disebut juga sebagai tahap transisi, yaitu masa setelah pembentukan dan sebelum masa kerja kegiatan. Pada tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan peranan para anggota kelompok dalam “kelompok bebas” ataupun “kelompok tugas”, kemudian pemimpin kelompok menawarkan apakah anggota kelompok sudah siap untuk memulai kegiatan selanjutnya. Tugas pemimpin kelompok dalam tahap peralihan ini adalah membantu para anggota untuk mengenali dan mengatasi berbagai macam hambatan, rasa gelisah, rasa enggan. Setelah itu pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok yang telah siap untuk segera memasuki tahap kegiatan.

2.4.6.3 Tahap Kegiatan

Tahap ini merupakan pusat dari kegiatan bimbingan kelompok. Dalam tahap ini suasana interaksi antar anggota kelompok mulai tumbuh dengan baik. Para anggota bersikap saling menerima satu sama lain, saling menghormati, saling berusaha untuk mencapai suasana kebersamaan. Dalam tahap kegiatan para anggota mencoba untuk membicarakan suatu permasalahan yang nyata dialami oleh mereka. Pemimpin kelompok bertugas untuk mengamati dan menentukan arah dan tujuan apa yag diinginkan dari permasalahan yang mereka bicarakan.

2.4.6.4 Tahap Pengakhiran

Pada tahap pengakhiran, kegiatan kelompok dipusatkan pada pembahasan dan penjelasan mengenai bagaimana mentransfer apa yang telah dipelajari anggota dalam kelompok ke dalam kehidupannya di luar lingkungan kelompok. Peranan pemimpin kelompok di sini adalah memberikan pengetahuan terhadap hasil- hasil yang telah dicapai oleh masing-masing anggota kelompok. Setelah itu barulah pemimpin kelompok memberitahukan bahwa kegiatan akan segera diakhiri. Pemimpin kelompok bersama dengan anggota kelompok menyimpulkan hasil dari bimbingan kelompok dan memberikan kesan dan pesan selama mengikuti kegiatan bimbingan kelompok Prayitno, 1995:40.

2.4.7 Pendekatan Dan Teknik

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP PROGRAM KEAHLIAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2012 2013

0 10 344

Upaya Meningkatkan Asertivitas Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang

3 21 231

Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X SMK NEGERI 1 Jambu

4 20 241

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERSOSIALISASI MELALUI PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIABU TA. 2013/2014.

0 4 26

Upaya Meningkatkan Perilaku Berbudi Pekerti Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 1

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI DALAM PEMILIHAN KARIER MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 14 SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/ 2010.

0 2 166

Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 100

UPAYA MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI PEMASARAN 2 SMK NEGERI 1 KUDUS TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA 1 MEJOBO TAHUN AJARAN 2012 2013

0 0 21

UPAYA MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X1 IPS SMA PGRI KALIWUNGU KUDUS

0 0 21