Komponen Dalam Layanan Bimbingan Kelompok

berlaku sekarang. Hal-hal yang akan datang direncanakan sesuai dengan kondisi yang ada sekarang.

5. Kenormatifan

Berkenaan dengan cara-cara berkomunikasi dan bertatakrama dalam kegiatan kelompok, dan diperhatikan oleh konselor PK dalam mengelola kegiatan kelompok dalam mengembangkan proses dan isi pembahasan secara keseluruhan.

2.4.5 Komponen Dalam Layanan Bimbingan Kelompok

Dalam layanan bimbingan kelompok berperan dua pihak, yaitu pemimpin kelompok dan peserta atau anggota kelompok.

2.4.5.1 Pemimpin Kelompok

Pemimpin Kelompok PK adalah konselor yang terlatih dan berwenang menyelenggarakan praktik konseling profesional. Dalam layanan bimbingan kelompok tugas PK adalah memimpin kelompok yang bernuansa layanan konseling melalui “bahasa” Konseling untuk mencapai tujuan-tujuan konseling. Secara khusus, PK diwajibkan menghidupkan dinamika kelompok di antara semua peserta seintensif mungkin yang mengarah kepada pencapaian tujuan-tujuan umum dan khusus tersebut di atas. 2.4.5.1.1 Karakteristik Pemimpin Kelompok Untuk menjalankan tugas dan kewajiban profesionalnya, PK adalah sesorang yang : a. Mampu membentuk kelompok dan mengarahkannya sehingga terjadi dinamika kelompok dalam suasana interaksi antara anggota kelompok yang bebas, terbuka, dan demokratik, konstruktif, saling mendukung dan meringankan beban, menjelaskan, memberikan pencerahan, memberikan rasa nyaman, menggembirakan, dan membahagiakan, serta mencapai tujuan bersama kelompok. b. Berwawasan luas dan tajam sehingga mampu mengisi, menjembatani, meningkatkan, memperluas, dan mensinergikan konten bahasan yang tumbuh dalam aktifitas kelompok. c. Memiliki kemampuan hubungan antar-personal yang hangat dan nyaman, sabar dan memberi kesempatan, demokratis dan kompromistik dalam mengambil kesimpulan dan keputusan, tanpa memaksakan dalam ketegasan dan kelembutan, jujur dan tidak berpura-pura, disiplin dan kerja keras. 2.4.5.1.2 Peran Pemimpin Kelompok Dalam mengarahkan suasana kelompok melalui dinamika kelompok, PK berperan dalam: 1. Pembentukan kelompok dari sekumpulan peserta terdiri atas 8- 10 orang, sehingga terpenuhi syarat-syarat kelompok yang mampu secara aktif mengembangkan dinamika kelompok, yaitu: 2. Terjadi hubungan antar-anggota kelompok, 3. Tumbuhnya tujuan bersama di antara anggota kelompok 4. Berkembangnya itikad dan tujuan bersama untuk mencapai tujuan kelompok, 5. Terbinanya kemadirian pada diri setiap anggota kelompok, 6. Terbinanya kemandirian kelompok. 2.4.5.1.3 Penstrukturan, yaitu membahas bersama anggota kelompok apa, mengapa, dan bagaimana layanan bimbingan kelompok dilaksanakan. 1 Pentahapan kegiatan bimbingan kelompok. 2 Penilaian segera laiseg hasil layanan bimbingan kelompok. 3 Tindak lanjut layanan.

2.4.5.2 Anggota kelompok

Untuk terselenggarakannya bimbingan kelompok seorang konselor yang memiliki persyaratan sebagaimana tersebut di atas. Besarnya kelompok jumlah anggota kelompok dan homogenitasheterogenitas anggota kelompok dapat mempengaruhi kinerja kelompok.

2.4.5.3 Besarnya Kelompok

Kelompok yang terlalu kecil, misalnya 2-3 orang akan mengurangi efektifitas bimbingan kelompok. Disamping itu dampak layanan juga terbatas, karena hanya diperoleh oleh 2-3 orang saja. Sebaliknya, kelompok yang terlalu besar juga kurang efektif. Karena jumlah peserta yang terlalu banyak, maka partisipasi aktif individual dalam dinamika kelompok menjadi kurang intensif. Kekurang-efektifan kelompok akan mulai terasa jika jumlah anggota kelompok melebihi 10 orang.

2.4.5.4 Homogenitasheterogenitas Kelompok

Perubahan yang intensif dan mendalam memerlukan sumber- sumber yang bervariasi. Dengan demikian, layanan bimbingan kelompok memerlukan anggota kelompok yang dapat menjadi sumber-sumber bervariasi untuk membahas suatu topik atau memecahkan masalah tertentu. Dalam hal ini, anggota yang homogen kurang efektif dalam bimbingan kelompok. Sebaliknya anggota yang heterogen akan menjadi sumber yang lebih kaya untuk pencapaian tujuan layanan.

2.4.6 Tahap – Tahap Dalam Kegiatan Bimbingan Kelompok

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP PROGRAM KEAHLIAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2012 2013

0 10 344

Upaya Meningkatkan Asertivitas Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang

3 21 231

Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X SMK NEGERI 1 Jambu

4 20 241

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERSOSIALISASI MELALUI PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIABU TA. 2013/2014.

0 4 26

Upaya Meningkatkan Perilaku Berbudi Pekerti Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 1

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI DALAM PEMILIHAN KARIER MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 14 SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/ 2010.

0 2 166

Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 100

UPAYA MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI PEMASARAN 2 SMK NEGERI 1 KUDUS TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA 1 MEJOBO TAHUN AJARAN 2012 2013

0 0 21

UPAYA MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X1 IPS SMA PGRI KALIWUNGU KUDUS

0 0 21