laku, percaya diri dalam mengekspresikan emosi, dan percaya diri dalam spiritual mengalami peningkatan prosentase yang signifikan setelah
diberikan intervensi penggunaan tehnik permainan dalam meningkatkan percaya diri siswa Suhardita, 2011: 127.
Dari beberapa penelitian terdahulu dapat dijadikan kajian untuk penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu peneliti berupaya
meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam proses pembelajaran bahasa indonesia melalui bimbingan kelompok.
2.2 Kepercayaan Diri
Pada sub kepercayaan diri akan diuraikan beberapa hal, meliputi : pengertian kepercayaan diri, proses terbentuknya rasa percaya diri, ciri
percaya diri, jenis-jenis kepercayaan diri, ciri-ciri orang yang tidak percaya diri, sumber rasa tidak percaya diri, dan cara mengembangkan
kepercayaan diri.
2.2.1 Pengertian Kepercayaan Diri
Orang yang dikatakan memiliki kepercayaan diri adalah orang yang puas dengan dirinya. Orang yang puas dengan dirinya ialah orang yang
merasa mengetahui dan mengakui ketrampilan dan kemampuan yang dimilikinya, serta mampu menunjukkan keberhasilan yang dicapai dalam
kehidupan bersosial Lindenfield dalam Ediati. K, 1998: 3
“Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa manusia bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu”.
Kepercayaan diri itu lahir dari kesadaran bahwa jika memutuskan untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang harus dilakukan. Kepercayaan
diri itu akan datang dari kesadaran seorang individu bahwa individu tersebut memiliki tekad untuk melakukan apapun, sampai tujuan yang ia
inginkan tercapai Angelis, 2000: 10 “Rasa percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap
segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan
didalam hidupnya”. Jadi orang yang percaya diri memiliki rasa optimis dengan kelebihan yang dimiliki dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Siswa yang mempunyai rasa percaya diri tinggi dapat memahami kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Kelemahan-
kelemahan yang ada pada dirinya merupakan hal yang wajar dan sebagai motivasi untuk mengembangkan kelebihan yang dimilikinya bukan
dijadikan penghambat atau penghalang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan Hakim, 2005: 6.
“Rasa percaya diri merupakan sikap mental optimesme dari kesanggupan anak terhadap kemampuan diri untuk menyelesaikan segala
sesuatu dan kemampuan diri untuk melakukan penyesuaian diri pada situasi yang dih
adapi” Surya, 2007: 56
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan kepercayaan diri adalah kesadaran individu akan kekuatan
dan kemampuan yang dimilikinya, menyakini adanya rasa percaya dalam dirinya, merasa puas terhadap dirinya baik yang bersifat batiniah maupun
jasmaniah, dapat betindak sesuai dengan kepastiannya serta mampu mengendalikannya dalam mencapai tujuan yang diharapkannya.
2.2.2 Proses Terbentuknya Rasa Percaya Diri