Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemilikan Kartu Kredit

61 memiliki hubungan yang nyata p 0,1 dengan kepemilikan kartu kredit Lampiran 15 dan 17.

4.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemilikan Kartu Kredit

Model logit yang digunakan dalam penelitian ini bersifat binary dengan variabel tidak bebas bernilai satu 1 untuk peluang memiliki kartu kredit, dan nol 0 untuk peluang tidak memiliki kartu kredit. Variabel bebas yang digunakan sebagai penduga faktor- faktor yang mempengaruhi kartu kredit, adalah usia, total pendapatan rata-rata per bulan, total pengeluaran rata-rata per bulan, tabungan rata-rata per bulan, jumlah keluarga, lama bekerja, tingkat pendidikan, jenis kelamin, kedudukan struktural, pekerjaan lain, dan pemanfaatan teknologi. Hasil terbaik analisis regresi logistik yang digunakan untuk menentukan faktor- faktor yang mempengaruhi kepemilikan kartu kredit, dilakukan melalui tahap-tahap reduksi, sehingga di dapat model terbaik. Pada penelitian ini, reduksi dilakukan dengan menghilangkan satu per satu variabel yang paling tidak berpengaruh nyata atau tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 90 persen berdasarkan metode maximum likelihood. Sampai akhirnya didapatkan seluruh variabel signifikan sebagai model terbaik. Estimasi tahap awal dilakukan dengan memasukkan seluruh variabel yang di duga mempengaruhi kepemilikan kartu kredit. Dari hasil estimasi ini didapatkan nilai chi square df = 11 yang lebih besar dari chi square tabel atau nilai propability chi square yang signifikan atau lebih kecil dari taraf nyata sepuluh persen. Maka, secara keseluruhan variabel pada model logit ini 62 berpengaruh secara nyata terhadap kepemilikan kartu kredit. Dari sebelas variabel yang diestimasi, variabel usia paling tidak memiliki kontribusi terhadap model, ditunjukkan dengan nilai change in -2 log likelihood terendah, atau memiliki nilai probabilitas sig. of the change tertinggi Tabel 16. Tabel 16. Hasil Estimasi Maximum Likelihood Model Logit Pertama Variable Model Log Likelihood Change in -2 Log Likelihood df Sig. of the Change USIA -18,047 0,074 1 0,786 PDPTN -18,290 0,560 1 0,454 PENGEL -18,443 0,865 1 0,352 TAB -18,090 0,159 1 0,690 KEL -18,525 1,029 1 0,310 LMBKJ -18,405 0,789 1 0,374 PDDKN -18,063 0,106 1 0,744 JK -19,637 3,253 1 0,071 STRUK -18,080 0,139 1 0,710 PEKLAIN -19,141 2,262 1 0,133 TEKN -18,164 0,307 1 0,579 Chi Square df = 11 28,089 Probability Chi Square 0,003 Negelkerke R Square 0,604 Count R Square 80,9 Ket : Signifikan pada a = 10 Tahap selanjutnya dalam metode kemungkinan maksimum, dilakukan pereduksian dengan mereduksi variabel yang paling tidak memiliki kontribusi terhadap model, atau dengan mereduksi variabel yang memiliki nilai probabilitas sign. of the change paling besar. Sampai akhirnya didapatkan seluruh variabel yang memiliki kontribusi terhadap model, atau signifikan terhadap taraf nyata 10 persen. Variabel yang direduksi pada tahap pertama yaitu variabel usia, tahap kedua pendidikan, ketiga dummy kedudukan struktural pekerjaan, keempat tabungan rata-rata per bulan, kelima dummy teknologi, keenam jumlah anggota keluarga, dan terakhir dummy pekerjaan lain. Model terbaik yang didapat dari 63 proses ini adalah model ke delapan dengan empat variabel yang signifikan Tabel 17. Tabel 17. Proses Reduksi Model Logit Berdasarkan Metode Maximum Likelihood Sig. of the change Variable Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Step 5 Step 6 Step 7 Step 8 Usia 0,786 PDPTN 0,454 0,486 0,469 0,418 0,000 0,000 0,000 0,000 PENGEL 0,352 0,370 0,355 0,305 0,000 0,000 0,000 0,000 TAB 0,690 0,728 0,710 0,676 KEL 0,310 0,295 0,210 0,214 0,208 0,205 LMBKJ 0,374 0,123 0,078 0,046 0,050 0,056 0,026 0,052 PDDKN 0,744 0,789 JK 0,071 0,073 0,070 0,070 0,069 0,078 0,111 0,028 STRUK 0,710 0,745 0,829 PEKLAIN 0,133 0,128 0,116 0,120 0,116 0,132 0,170 TEKN 0,579 0,608 0,605 0,636 0,649 Ket : Signifikan pada a = 10 Model terbaik yang diestimasi memiliki pengaruh yang nyata terhadap peluang kepemilikan kartu kredit. Nilai chi square hitung lebih besar dari nilai chi square tabel dan tingkat signifikansi di bawah taraf nyata, memberi kesimpulan bahwa paling sedikit terdapat satu koefisien parameter tidak sama dengan nol atau nyata mempengaruhi kepemilikan kartu kredit. Model ini pun juga telah menjelaskan bahwa variabel-variabel bebas cukup baik untuk menjelaskan vatiabel tak bebasnnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai Negelkerke R-Square, artinya sebesar 53,8 persen peluang variabel bebas dapat menjelaskan variabel tidak bebasnya Lampiran 19. Hasil reduksi terakhir model ini yaitu terdapatnya empat variabel yang signifikan. Variabel- variabel tersebut adalah pendapatan, pengeluaran, lama 64 bekerja, dan dummy jenis kelamin. Signifikansi variabel ini dapat dilihat pada Tabel 18 dengan masing- masing nilai Sig. atau p-value kurang dari 0,1. Untuk memeriksa koefisien dari masing- masing variabel, apakah cukup berperan dalam menentukan peran variabel tersebut terhadap kepemilikan kartu kredit, dilihat dari uji Wald. Hasil output menunjukkan seluruh variabel memiliki nilai Wald yang lebih besar dari nilai Z a2 atau 0,7088 yang berarti koefisien tersebut tidak sama dengan nol atau memiliki nilai yang dapat mempengaruhi variabel tidak bebasnya. Tabel 18. Hasil Analisis Regresi Logistik Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemilikan Kartu Kredit Model Terbaik Variabel Koefisien Wald df Sig. Odds Ratio Pendapatan 3,002e-06 9,818 1 0,002 1,000003 Pengeluaran -3,991e-06 8,509 1 0,004 0,99 Lama Bekerja 0,108 3,045 1 0,081 1,114 Jenis Kelamin -1,991 3,863 1 0,049 0,137 Konstanta -1,270 1,611 1 0,204 0,281 Chi Square df = 4 24,026 Probability Chi Square 0,00015 Negelkerke R Square 0,538 Count R Square 76,6 Tanda dari koefisien variabel total pendapatan rata-rata per bulan adalah positif dengan nilai 3,002 x 10 -6 . Artinya, semakin tinggi pendapatan, ceteris paribus , akan meningkatkan peluang untuk memiliki kartu kredit. Kesimpulan ini pun diperkuat oleh nilai odds rationya yang lebih dari satu. Tingkat pendapatan yang tinggi akan memudahkan seseorang untuk mengajukan permohonan kartu kredit, karena mereka tidak terkendala. Hal ini sesuai dengan penelitian Marlina 2002 yaitu semakin tinggi penghasilan seseorang, maka semakin besar peluang seseorang untuk memiliki kartu kredit. 65 Variabel total pengeluaran rata-rata per bulan, memiliki nilai koefisien sebesar -3,991 x 10 -6 dan nilai odds ratio kurang dari satu. Artinya, tingkat pengeluaran rata-rata per bulan yang semakin menurun, ceteris paribus, akan meningkatkan peluang seseorang untuk memiliki kartu kredit. Penurunan tingkat pengeluaran, ceteris paribus, akan memberikan kesempatan besar bagi seseorang untuk mengalokasikan seluruh pendapatannya dengan lebih maksimal untuk pemuasan kebutuhan mereka, termasuk dengan cara kredit. Hal ini tercermin pula pada Tabel 6, dimana pemilik kartu kredit cenderung memanfaatkan kartu kredit mereka untuk transaksi pembayaran dengan nilai tinggi. Variabel ketiga yang signifikan mempengaruhi kepemilikan kartu kredit adalah lama bekerja dengan koefisien sebesar 0,108 bertanda positif. Nilai odds ratio nya lebih besar dari satu, berarti seseorang yang lama bekerjanya semakin meningkat, ceteris paribus, akan memiliki peluang yang semakin besar untuk memiliki kartu kredit. Penjelasan ini dapat dilakukan melalui pendekatan tingkat pendapatan seseorang, dimana semakin lama bekerja, maka semakin tinggi pengalaman bekerjanya, dan akan meningkat pula pendapatannya akibat adanya peningkatan pangkat atau golongan pegawai negeri mereka. Variabel lainnya yaitu jenis kelamin dengan nilai probabilitas 0,049 yang menunjukkan variabel ini berpengaruh nyata terhadap kepemilikan kartu kredit. Nilai koefisiennya adalah -2,7 dengan odds ratio 0,281. Hal ini berarti responden dengan jenis kelamin laki- laki memiliki peluang 7,29 kali lebih besar untuk memiliki kartu kredit dibandingkan responden perempuan. Kesimpulan ini bagi masyarakat tertentu, seperti dosen sangat beralasan. Karena berbagai aktifitas 66 sebagai dosen yang cukup padat di tambah prestasi mereka, banyak yang mencari ilmu atau pun bertugas ke luar kota, bahkan ke luar negeri, sehingga mereka lebih memilih untuk memiliki kartu kredit demi kemudahan dan keamanan dalam transaksi pembayaran. Keadaan ini lebih banyak dialami oleh dosen laki- laki dari pada dosen perempuan, karena dosen perempuan akan lebih memilih berprestasi di lingkungan yang tidak jauh dari keluarga mereka. Daya ramal prediksi model ini menunjukkan sebesar 76,6 persen tepat menggolongkan semua variabel yang diprediksi. Hasil estimasi menunjukan bahwa penggolongan responden yang memiliki nilai variabel tak bebasnya satu Y=1, memiliki tingkat ketepatan prediksi sebesar 60 persen, atau sebanyak 12 dari 20 responden yang memiliki kartu kredit tepat di prediksi memiliki kartu kredit. Sedangkan untuk variabel tak bebas dengan nilai nol Y=0 memiliki tingkat ketepatan prediksi sebesar 88,9 persen, atau sebanyak 24 dari 27 responden yang tidak memiliki kartu kredit tepat di prediksi, sedangkan responden lainnya diprediksi memiliki kartu kredit. Output casewise list pun tepat memprediksi secara keseluruhan pengklasifikasian yang tepat sebesar 76,6 persen, atau hanya 33,4 persen kasus tidak terklasifikasi dengan tepat Lampiran 20.

4.5. Pandangan Responden Terhadap Trend Less Cash Society