Analisis Preferensi Dosen Terhadap Kartu Kredit

(1)

ANALISIS PREFERENSI DOSEN TERHADAP

KARTU KREDIT

OLEH

NUR ASYIAH JALIL H 14103115

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007


(2)

RINGKASAN

NUR ASYIAH JALIL. Analisis Preferensi Dosen Terhadap Kartu Kredit (dibimbing oleh HERMANTO SIREGAR).

Perkembangan teknologi terus melahirkan karya-karya yang semakin canggih dan praktis untuk dimanfaatkan manusia dalam kehidupannya, termasuk untuk transaksi pembayaran. Penggunaan kartu pembayaran elektronik, termasuk kartu kredit, di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bagi sekelompok masyarakat tertentu, kartu kredit merupakan suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan. Sedangkan bagi dosen, kartu kredit memiliki penilaian tersendiri. Tingkat pendapatan mereka yang cenderung tetap sebagai pegawai negeri, sementara mereka harus menghadapi kebutuhan hidup yang beragam dan perkembangan teknologi yang tinggi, menuntut mereka untuk memberi tempat tersendiri bagi kartu kredit. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu menganalisis karakteristik dosen yang memiliki dan tidak memiliki kartu kredit dan bagaimana hubungan antara karakteristik tersebut dengan kepemilikan kartu kredit, serta menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi preferensi dosen terhadap kepemilikan kartu kredit.

Ruang lingkup dalam penelitian ini hanya dibatasi kepada para akademisi, khususnya dosen-dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan penelitian pada kondisi demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, jabatan struktural, lama bekerja, dan pekerjaan lain), finansial (total pendapatan, pengeluaran, dan tabungan rata-rata per bulan), dan pemanfaatan teknologi bagi responden untuk memanfaatkan fasilitas banking service. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur sedangkan data primer diambil melalui wawancara langsung dan pengisian kuisioner oleh responden. Hal ini disesuaikan dengan kondisi dari masing- masing responden. Teknik pengambilan contoh dilakukan dengan metode non-probability sampling dengan cara convenience/accidental sampling.

Hasil analisis crosstab menunjukkan karakteristik dominan dosen yang memiliki kartu kredit yaitu berusia lebih dari 45 tahun, memiliki total pendapatan dan pengeluaran rata-rata per bulan lebih dari lima juta rupiah, tabungan rata-rata per bulan lebih dari dua juta rupah, jumlah anggota keluarga lebih dari empat orang, lama bekerja lebih dari 20 tahun, pendidikan S3, jenis kelamin laki- laki, memiliki jabatan struktural, memiliki pekerjaan lain, dan memanfaatkan teknologi internet untuk banking service. Sedangkan karakteristik dosen yang tidak memiliki kartu kredit sebaliknya. Untuk uji independen dua variabel dilakukan menggunakan chi square test. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel usia, total pendapatan, pengeluaran, dan tabungan rata-rata per bulan, lama bekerja, dan pekerjaan lain memiliki hubungan yang nyata terhadap kepemilikan kartu kredit. Untuk mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi dosen terhadap kartu kredit digunakan model logit dengan metode maximum likelihood. Untuk membedakan, model logit yang digunakan memberikan nilai satu (1) jika memiliki kartu kredit, nol (0) jika tidak memiliki kartu kredit. Faktor- faktor yang mempengaruhi kepemilikan kartu kredit adalah total pendapatan dan pengeluaran


(3)

rata-rata per bulan, lama bekerja dan jenis kelamin. Koefisien dan odds ratio

variabel total pendapatan rata-rata per bulan dan lama bekerja, menunjukkan peningkatan variabel tersebut akan meningkatkan peluang seseorang untuk memiliki kartu kredit. Sedangkan variabel total pengeluaran rata-rata per bulan menunjukkan penurunan pengeluaran seseorang, akan meningkatkan peluangnya untuk memiliki kartu kredit. Variabel jenis kelamin, menunjukkan bahwa laki- laki memiliki peluang 7,29 kali lebih besar untuk memiliki kartu kredit dari pada perempuan. Secara umum, responden berpandangan positif mengenai trend cash less society, karena mereka menganggap trend ini akan membuat suatu sistem transaksi pembayaran yang lebih efisien, praktis, aman, moderen, serta mudah.

Berdasarkan penelitian ini, dapat diberikan beberapa saran. Kepada bank/lembaga penerbit kartu kredit agar dapat mempertimbangkan besarnya pengeluaran selain pendapatan calon konsumen. Hal ini mencerminkan perilaku ekonomi seseorang, dimana dengan tingkat pengeluaran yang lebih rendah, akan lebih mudah mengelola keuangannya dan tidak mudah terkendala kredit. Mereka juga harus membentuk image yang baik, karena konsumen akan lebih mengutamakan nama baik bank/lembaga tertentu dalam memilih penerbit kartu kredit. Untuk menciptakan masyarakat cash less society, bank sentral agar lebih gencar melakukan sosialisasi mengenai kelebihan sistem pembayaran elektronik, memberikan jaminan keamanan dan kepastian hukum yang jelas dan kuat,

oversight dalam pelaksanaan sistem pembayaran oleh bank/lembaga pengelola kartu kredit, menyediakan manajemen dan sistem administrasi yang efisien, serta menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang terjangkau untuk menggunakan alat pembayaran non tunai. Misalnya dengan memaksimalkan merchant yang dapat bertransaksi menggunakan kartu tidak hanya di kota-kota besar. Penelitian ini tidak memasukkan perilaku penggunaan kartu kredit selain untuk transaksi kredit. Karena itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat memasukkan perilaku pengambilan uang tunai melalui ATM menggunakan kartu kredit, penggunaan fasilitas transfer dana, pengenaan denda akibat kelalaian konsumen, serta banyaknya merchant yang menerima pembayaran menggunakan kartu kredit.


(4)

ANALISIS PREFERENSI DOSEN TERHADAP

KARTU KREDIT

Oleh

NUR ASYIAH JALIL H14103115

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007


(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh,

Nama Mahasiswa : Nur Asyiah Jalil

Nomor Registrasi Pokok : H14103115

Program Studi : Ilmu Ekonomi

Judul Skripsi : Analisis Preferensi Dosen terhadap Kartu Kredit

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec

NIP. 131 803 656

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi

Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS. NIP. 131 846 872 Tanggal Kelulusan :


(6)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Juli 2007

Nur Asyiah Jalil H14103115


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Nur Asyiah Jalil. Dilahirkan pada tanggal 24 April 1985 di Jakarta dari pasangan Drs. Abdul Jalil Kasim dan Dra. Salmi Habib. Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. Jenjang pendidikan penulis dilalui tanpa hambatan. Penulis menjalani pendidikan di bangku sekolah dasar dari tahun 1991 sampai tahun 1996 di SDN 01 Kp. Utan dan dari tahun 1996 sampai tahun 1997 di SDN 01 Pd. Pinang Jakarta. Selanjutnya meneruskan ke pendidikan lanjutan tingkat pertama dari tahun 1997 sampai tahun 2000 di SLTPN 87 Jakarta. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan menengah umum di SMUN 34 Jakarta dan lulus pada tahun 2003.

Pada tahun 2003 penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama mengikuti pendidikan di bangku kuliah, penulis aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan, yaitu BEM FEM, HIPOTESA, UKM Merpati Putih, dan HMI Komisariat FEM. Selain itu penulis juga berpartisipasi di beberapa kepanitian dan tim pertandingan.


(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kepada Allah SWT, pencipta dan pemelihara alam semesta beserta isinya. Berkat rahmat dan karunia-Nya penulis mendapat kemudahan dan kemampuan dalam setiap langkah penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senatiasa tercurah kepada Rasulullah saw sebagai tauladan dalam menjalani hidup sehingga membawa keselamatan dan kebahagiaan.

Judul skripsi ini adalah “Analisis Preferensi Dosen terhadap Kartu Kredit” dimana penulis mengupas permasalahan tentang perkembangan sistem pembayaran elektronik dan bagaimana pengaruhnya terhadap preferensi masyarakat, khususnya dosen. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, perhatian, dan dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu, ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada :

1. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan ilmu dan membimbing penulis dengan sabar dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

2. Dr. Ir. R. Nunung Nuryartono, M.Si. dan Widyastutik, S.E., M.Si. selaku dosen penguji utama dan komisi pendidikan, yang telah memberi saran-saran dan ilmu yang bermanfaat.

3. Kedua orang tua penulis yaitu Drs. Abdul Jalil Kasim dan Dra. Salmi Habib atas doa, perhatian, dukungan, dan perjuangan yang telah dicurahkan. Untuk adik-adikku Yani dan Izur atas doa, dukungan, semangat, dan perhatian yang diberikan. Keluarga besar penulis yang memberikan perhatian dan semangat. Terima kasih juga kepada Rico Ricardo atas waktu, doa, dan dukungan yang diberikan serta masukan-masukan yang sangat berharga.


(9)

4. Dosen, staf penunjang dan seluruh civitas Departemen Ilmu Ekonomi atas ilmu dan bantuan yang diberikan.

5. Teman dan sahabat yang selalu semangat dan ceria menemani dan mendengar keluh kesah penulis Elly, Rio, Weni, Indah, Okti, Devi, keluarga Chil Pink House (Putri, Titi, Septi, Puri, Estri), keluarga Chil Radar 10 (Iman, Andi, Akim, Aldo, JW)

6. Kepada dosen-dosen FEM yang telah bersedia menyisihkan waktunya, Mba Siti, Ka Suhendi, Ka Galih, Ka Siera, Endah, dan Tyas atas dukungan, tenaga, dan bantuan untuk penulis dalam mengumpulkan data-data penelitian dan memberikan masukan yang berharga.

7. Teman-teman seperjuangan Aga, Anna, Giri. Kepada teman-teman yang mewarnai hari- hari selama kuliah Amel, Wida, Heri, Aji, Wiwit, Mimi, Abang, Ratih, Yogi, Wawan, Rama, Ucup, Ade, Jo, Dina, K’ Budi, keluarga besar UKM Merpati Putih IPB (m’ Agan, mb No’, m’ Teta, Dede, Dhany, Memel, mb Dhita, dan lain- lain) keluarga besar JSP Komputer, teman-teman KKP (Ai, Nadya, Tedi, K’ Putra), keluarga besar X-Pedes, kamar 271 (Ratih, Eka, Rara), keluarga d-ReD (Dado, Duvi, Ririn, Nana), KK Humas, EKSIS, dan seluruh teman-teman angkatan 40 dan 41 Ilmu Ekonomi serta seluruh pihak yang telah membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih banyak kekurangan. Dengan kerendahan hati, penulis meminta maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan penulis.

Semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bogor, Agustus 2007

Nur Asyiah Jalil H14103115


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan ... 9

1.4. Manfaat Penelitian ... 10

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1. Definisi Kartu Kredit ... 11

2.2. Pengertian Perbankan ... 13

2.3. Penyelenggara Sistem Pembayaran di Indonesia ... 14

2.4. Karakteristik Sistem Pembayaran yang Efektif ... 15

2.5. Sistem Pembayaran Elektronik dan Manfaatnya ... 16

2.6. Perilaku Konsumen dan Faktor yang Mempengaruhi Preferensinya .. 18

2.6.1. Perilaku Konsumen ... 18

2.6.2. Proses Pengambilan Keputusan ... 19

2.6.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 22

2.6.4. Preferensi Konsumen ... 25

2.7. Regresi Logistik ... 26

2.8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Menggunakan Kartu Kredit ... 28

2.9. Penelitian Terdahulu ... 28


(11)

ANALISIS PREFERENSI DOSEN TERHADAP

KARTU KREDIT

OLEH

NUR ASYIAH JALIL H 14103115

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007


(12)

RINGKASAN

NUR ASYIAH JALIL. Analisis Preferensi Dosen Terhadap Kartu Kredit (dibimbing oleh HERMANTO SIREGAR).

Perkembangan teknologi terus melahirkan karya-karya yang semakin canggih dan praktis untuk dimanfaatkan manusia dalam kehidupannya, termasuk untuk transaksi pembayaran. Penggunaan kartu pembayaran elektronik, termasuk kartu kredit, di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bagi sekelompok masyarakat tertentu, kartu kredit merupakan suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan. Sedangkan bagi dosen, kartu kredit memiliki penilaian tersendiri. Tingkat pendapatan mereka yang cenderung tetap sebagai pegawai negeri, sementara mereka harus menghadapi kebutuhan hidup yang beragam dan perkembangan teknologi yang tinggi, menuntut mereka untuk memberi tempat tersendiri bagi kartu kredit. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu menganalisis karakteristik dosen yang memiliki dan tidak memiliki kartu kredit dan bagaimana hubungan antara karakteristik tersebut dengan kepemilikan kartu kredit, serta menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi preferensi dosen terhadap kepemilikan kartu kredit.

Ruang lingkup dalam penelitian ini hanya dibatasi kepada para akademisi, khususnya dosen-dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan penelitian pada kondisi demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, jabatan struktural, lama bekerja, dan pekerjaan lain), finansial (total pendapatan, pengeluaran, dan tabungan rata-rata per bulan), dan pemanfaatan teknologi bagi responden untuk memanfaatkan fasilitas banking service. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur sedangkan data primer diambil melalui wawancara langsung dan pengisian kuisioner oleh responden. Hal ini disesuaikan dengan kondisi dari masing- masing responden. Teknik pengambilan contoh dilakukan dengan metode non-probability sampling dengan cara convenience/accidental sampling.

Hasil analisis crosstab menunjukkan karakteristik dominan dosen yang memiliki kartu kredit yaitu berusia lebih dari 45 tahun, memiliki total pendapatan dan pengeluaran rata-rata per bulan lebih dari lima juta rupiah, tabungan rata-rata per bulan lebih dari dua juta rupah, jumlah anggota keluarga lebih dari empat orang, lama bekerja lebih dari 20 tahun, pendidikan S3, jenis kelamin laki- laki, memiliki jabatan struktural, memiliki pekerjaan lain, dan memanfaatkan teknologi internet untuk banking service. Sedangkan karakteristik dosen yang tidak memiliki kartu kredit sebaliknya. Untuk uji independen dua variabel dilakukan menggunakan chi square test. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel usia, total pendapatan, pengeluaran, dan tabungan rata-rata per bulan, lama bekerja, dan pekerjaan lain memiliki hubungan yang nyata terhadap kepemilikan kartu kredit. Untuk mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi dosen terhadap kartu kredit digunakan model logit dengan metode maximum likelihood. Untuk membedakan, model logit yang digunakan memberikan nilai satu (1) jika memiliki kartu kredit, nol (0) jika tidak memiliki kartu kredit. Faktor- faktor yang mempengaruhi kepemilikan kartu kredit adalah total pendapatan dan pengeluaran


(13)

rata-rata per bulan, lama bekerja dan jenis kelamin. Koefisien dan odds ratio

variabel total pendapatan rata-rata per bulan dan lama bekerja, menunjukkan peningkatan variabel tersebut akan meningkatkan peluang seseorang untuk memiliki kartu kredit. Sedangkan variabel total pengeluaran rata-rata per bulan menunjukkan penurunan pengeluaran seseorang, akan meningkatkan peluangnya untuk memiliki kartu kredit. Variabel jenis kelamin, menunjukkan bahwa laki- laki memiliki peluang 7,29 kali lebih besar untuk memiliki kartu kredit dari pada perempuan. Secara umum, responden berpandangan positif mengenai trend cash less society, karena mereka menganggap trend ini akan membuat suatu sistem transaksi pembayaran yang lebih efisien, praktis, aman, moderen, serta mudah.

Berdasarkan penelitian ini, dapat diberikan beberapa saran. Kepada bank/lembaga penerbit kartu kredit agar dapat mempertimbangkan besarnya pengeluaran selain pendapatan calon konsumen. Hal ini mencerminkan perilaku ekonomi seseorang, dimana dengan tingkat pengeluaran yang lebih rendah, akan lebih mudah mengelola keuangannya dan tidak mudah terkendala kredit. Mereka juga harus membentuk image yang baik, karena konsumen akan lebih mengutamakan nama baik bank/lembaga tertentu dalam memilih penerbit kartu kredit. Untuk menciptakan masyarakat cash less society, bank sentral agar lebih gencar melakukan sosialisasi mengenai kelebihan sistem pembayaran elektronik, memberikan jaminan keamanan dan kepastian hukum yang jelas dan kuat,

oversight dalam pelaksanaan sistem pembayaran oleh bank/lembaga pengelola kartu kredit, menyediakan manajemen dan sistem administrasi yang efisien, serta menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang terjangkau untuk menggunakan alat pembayaran non tunai. Misalnya dengan memaksimalkan merchant yang dapat bertransaksi menggunakan kartu tidak hanya di kota-kota besar. Penelitian ini tidak memasukkan perilaku penggunaan kartu kredit selain untuk transaksi kredit. Karena itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat memasukkan perilaku pengambilan uang tunai melalui ATM menggunakan kartu kredit, penggunaan fasilitas transfer dana, pengenaan denda akibat kelalaian konsumen, serta banyaknya merchant yang menerima pembayaran menggunakan kartu kredit.


(14)

ANALISIS PREFERENSI DOSEN TERHADAP

KARTU KREDIT

Oleh

NUR ASYIAH JALIL H14103115

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007


(15)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh,

Nama Mahasiswa : Nur Asyiah Jalil

Nomor Registrasi Pokok : H14103115

Program Studi : Ilmu Ekonomi

Judul Skripsi : Analisis Preferensi Dosen terhadap Kartu Kredit

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec

NIP. 131 803 656

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi

Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS. NIP. 131 846 872 Tanggal Kelulusan :


(16)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Juli 2007

Nur Asyiah Jalil H14103115


(17)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Nur Asyiah Jalil. Dilahirkan pada tanggal 24 April 1985 di Jakarta dari pasangan Drs. Abdul Jalil Kasim dan Dra. Salmi Habib. Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. Jenjang pendidikan penulis dilalui tanpa hambatan. Penulis menjalani pendidikan di bangku sekolah dasar dari tahun 1991 sampai tahun 1996 di SDN 01 Kp. Utan dan dari tahun 1996 sampai tahun 1997 di SDN 01 Pd. Pinang Jakarta. Selanjutnya meneruskan ke pendidikan lanjutan tingkat pertama dari tahun 1997 sampai tahun 2000 di SLTPN 87 Jakarta. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan menengah umum di SMUN 34 Jakarta dan lulus pada tahun 2003.

Pada tahun 2003 penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama mengikuti pendidikan di bangku kuliah, penulis aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan, yaitu BEM FEM, HIPOTESA, UKM Merpati Putih, dan HMI Komisariat FEM. Selain itu penulis juga berpartisipasi di beberapa kepanitian dan tim pertandingan.


(18)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kepada Allah SWT, pencipta dan pemelihara alam semesta beserta isinya. Berkat rahmat dan karunia-Nya penulis mendapat kemudahan dan kemampuan dalam setiap langkah penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senatiasa tercurah kepada Rasulullah saw sebagai tauladan dalam menjalani hidup sehingga membawa keselamatan dan kebahagiaan.

Judul skripsi ini adalah “Analisis Preferensi Dosen terhadap Kartu Kredit” dimana penulis mengupas permasalahan tentang perkembangan sistem pembayaran elektronik dan bagaimana pengaruhnya terhadap preferensi masyarakat, khususnya dosen. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, perhatian, dan dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu, ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada :

1. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan ilmu dan membimbing penulis dengan sabar dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

2. Dr. Ir. R. Nunung Nuryartono, M.Si. dan Widyastutik, S.E., M.Si. selaku dosen penguji utama dan komisi pendidikan, yang telah memberi saran-saran dan ilmu yang bermanfaat.

3. Kedua orang tua penulis yaitu Drs. Abdul Jalil Kasim dan Dra. Salmi Habib atas doa, perhatian, dukungan, dan perjuangan yang telah dicurahkan. Untuk adik-adikku Yani dan Izur atas doa, dukungan, semangat, dan perhatian yang diberikan. Keluarga besar penulis yang memberikan perhatian dan semangat. Terima kasih juga kepada Rico Ricardo atas waktu, doa, dan dukungan yang diberikan serta masukan-masukan yang sangat berharga.


(19)

4. Dosen, staf penunjang dan seluruh civitas Departemen Ilmu Ekonomi atas ilmu dan bantuan yang diberikan.

5. Teman dan sahabat yang selalu semangat dan ceria menemani dan mendengar keluh kesah penulis Elly, Rio, Weni, Indah, Okti, Devi, keluarga Chil Pink House (Putri, Titi, Septi, Puri, Estri), keluarga Chil Radar 10 (Iman, Andi, Akim, Aldo, JW)

6. Kepada dosen-dosen FEM yang telah bersedia menyisihkan waktunya, Mba Siti, Ka Suhendi, Ka Galih, Ka Siera, Endah, dan Tyas atas dukungan, tenaga, dan bantuan untuk penulis dalam mengumpulkan data-data penelitian dan memberikan masukan yang berharga.

7. Teman-teman seperjuangan Aga, Anna, Giri. Kepada teman-teman yang mewarnai hari- hari selama kuliah Amel, Wida, Heri, Aji, Wiwit, Mimi, Abang, Ratih, Yogi, Wawan, Rama, Ucup, Ade, Jo, Dina, K’ Budi, keluarga besar UKM Merpati Putih IPB (m’ Agan, mb No’, m’ Teta, Dede, Dhany, Memel, mb Dhita, dan lain- lain) keluarga besar JSP Komputer, teman-teman KKP (Ai, Nadya, Tedi, K’ Putra), keluarga besar X-Pedes, kamar 271 (Ratih, Eka, Rara), keluarga d-ReD (Dado, Duvi, Ririn, Nana), KK Humas, EKSIS, dan seluruh teman-teman angkatan 40 dan 41 Ilmu Ekonomi serta seluruh pihak yang telah membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih banyak kekurangan. Dengan kerendahan hati, penulis meminta maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan penulis.

Semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bogor, Agustus 2007

Nur Asyiah Jalil H14103115


(20)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan ... 9

1.4. Manfaat Penelitian ... 10

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1. Definisi Kartu Kredit ... 11

2.2. Pengertian Perbankan ... 13

2.3. Penyelenggara Sistem Pembayaran di Indonesia ... 14

2.4. Karakteristik Sistem Pembayaran yang Efektif ... 15

2.5. Sistem Pembayaran Elektronik dan Manfaatnya ... 16

2.6. Perilaku Konsumen dan Faktor yang Mempengaruhi Preferensinya .. 18

2.6.1. Perilaku Konsumen ... 18

2.6.2. Proses Pengambilan Keputusan ... 19

2.6.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 22

2.6.4. Preferensi Konsumen ... 25

2.7. Regresi Logistik ... 26

2.8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Menggunakan Kartu Kredit ... 28

2.9. Penelitian Terdahulu ... 28


(21)

III. METODE PENELITIAN ... 31

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 33

3.3. Metode Pengambilan Contoh ... 34

3.4. Metode Estimasi dan Pengolahan Data ... 35

3.5. Model Penelitian ... 35

3.6. Pendugaan Parameter Model ... 38

3.7. Uji Taraf Nyata Parameter ... 40

3.8. Interpretasi Koefisien dan Daya Ramal Prediksi... 41

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1. Karakteristik Umum Responden ... 44

4.2. Motivasi dan Persepsi/Sikap Responden ... 49

4.2.1. Motivasi dan Persepsi/Sikap Responden Bukan Pemilik Kartu Kredit ... 50

4.2.2. Motivasi, Persepsi/Sikap dan Perilaku Kepemilikan Responden Pemilik Kartu Kredit ... 51

4.3. Analisis Crosstabs Kepemilikan Kartu Kredit Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya dan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepemilikan Kartu Kredit ... 56

4.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemilikan Kartu Kredit ... 61

4.5. Pandangan Responden Terhadap TrendLess Cash Society ... 66

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

5.1. Kesimpulan ... 70

5.2. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73


(22)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman 1 Perkembangan Kartu Kredit di Indonesia ... 3 2 Deskripsi Nilai Minimum (Minimum), Maksimum (Maximum), Rata-

Rata (Mean) dan Standar Deviasi (Std. Deviation) ... 48 3 Sikap/Persepsi Responden Terhadap Kartu Kredit ... 49 4 Motivasi/Alasan Tidak Memiliki Kartu Kredit ... 50 5 Motivasi Memiliki Kartu Kredit ... 52 6 Frekuensi Pemakaian Kartu Kredit ... 53 7 Penggunaan Kartu Kredit ... 54 8 Pembayaran Kartu Kredit ... 55 9 Jumlah Kepemilikan Kartu Kredit ... 55 10 Analisis Crosstabs Kepemilikan Kartu Kredit dan Usia ... 56 11 Analisis Crosstabs Kepemilikan Kartu Kredit dan Pendapatan Rata-

Rata per Bulan ... 57 12 Analisis Crosstabs Kepemilikan Kartu Kredit dan Pengeluaran Rata-

Rata per Bulan ... 57 13 Analisis Crosstabs Kepemilikan Kartu Kredit dan Tabungan Rata- Rata

per Bulan ... 58 14 Analisis Crosstabs Kepemilikan Kartu Kredit dan Lama Bekerja ... 58 15 Analisis Crosstabs Kepemilikan Kartu Kredit dan Pekerjaan Lain ... 60 16 Hasil Estimasi Maximum Likelihood Model Logit Pertama ... 62 17 Proses Reduksi Model Logit Berdasarkan Metode Maximum Likelihood.. 63 18 Hasil Analisis Regresi Logistik Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


(23)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman 1 Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian ... 19 2 Kerangka Pemikiran ... 32 3 Persentase Sebaran Responden Menurut Tingkat Usia dan Pendapatan

Rata-Rata Per Bulan ... 45 4 Persentase Sebaran Responden Menurut Tingkat Pengeluaran dan

Tabungan Rata-Rata Per Bulan ... 46 5 Persentase Sebaran Responden Menurut Lama Bekerja dan Jumlah

Anggota Keluarga ... 47 6 Jumlah Penerbit Kartu Kredit, ATM, dan Debet ... 67 7 Pandangan Responden Terhadap Trend Cash Less Sosiety ... 69


(24)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman 1 OutputCase Processing Summary SPSS 13 ... 75 2 Analisis Crosstabs Kepemilikan Kartu Kredit dan Jumlah Keluarga .... 75 3 Analisis Crosstabs Kepemilikan Kartu Kredit dan Tingkat Pendidikan 75 4 Analisis Crosstabs Kepemilikan Kartu Kredit dan Jenis Kelamin ... 75 5 Analisis Crosstabs Kepemilikan Kartu Kredit dan Kedudukan

Struktural ... 76 6 Analisis Crosstabs Kepemilikan Kartu Kredit dan Pemanfaatan

Teknologi ... 76 7 Output Uji Taraf Nyata Variabel Usia Terhadap Kepemilikan Kartu

Kredit ... 76 8 Output Uji Variabel Pendapatan Rata-Rata per Bulan Terhadap

Kepemilikan Kartu Kredit ... 76 9 Output Uji Taraf Nyata Variabel Pengeluaran Rata-Rata per Bulan

Terhadap Kepemilikan Kartu Kredit ... 77 10 Output Uji Taraf Nyata Variabel Tabungan Rata-Rata per Bulan

Terhadap Kepemilikan Kartu Kredit ... 77 11 Output Uji Taraf Nyata Variabel Jumlah Anggota Keluarga Terhadap

Kepemilikan Kartu Kredit ... 77 12 Output Uji Taraf Nyata Variabel Lama Bekerja Terhadap Kepemilikan

Kartu Kredit ... 77 13 Output Uji Taraf Nyata Variabel Pendidikan Terhadap Kepemilikan

Kartu Kredit ... 78 14 Output Uji Taraf Nyata Variabel Jenis Kelamin Terhadap Kepemilikan

Kartu Kredit ... 78 15 Output Uji Taraf Nyata Variabel Jabatan Struktural Terhadap

Kepemilikan Kartu Kredit ... 78 16 Output Uji Taraf Nyata Variabel Pekerjaan Lain Terhadap Kepemilikan

Kartu Kredit ... 79 17 Output Uji Taraf Nyata Variabel Pemanfaatan Teknologi Terhadap


(25)

18 Perkembangan Kartu Kredit, Kartu Debet, dan Kartu ATM di

Indonesia ... 79 19 Output Regresi Logistik SPSS 13 ... 80 20 Output Casewise List SPSS 13 ... 86


(26)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi terus melahirkan karya-karya yang semakin canggih dan praktis untuk dimanfaatkan manusia dalam kehidupannya. Berbagai aktivitas masyarakat di era modern yang cukup memakan banyak waktu, memaksa mereka untuk bertindak cepat dan efisien dalam setiap aktivitasnya, termasuk dalam bertransaksi. Efisiensi suatu sistem pembayaran dapat diukur dari bagaimana sistem ini bisa meminimalkan biaya dan waktu untuk mendapatkan manfaat dari sebuah transaksi. Tuntutan untuk dapat menggunakan uang secara aman dan praktis dalam bertransaksi menjadi alasan utama dibutuhkannya sebuah instrumen dalam memenuhi hal tersebut.

Tuntutan tersebut kini dapat diwujudkan dengan semakin berkembangnya sistem pembayaran secara elektronik (electronic payment system) dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dalam bertransaksi. Salah satunya adalah kartu kredit (credit card). Menurut Bank Indonesia (2004), Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) adalah seluruh instrumen sistem pembayaran yang pada umumnya berbasis kartu antara lain : kartu Automated Teller Machine

(ATM), kartu kredit, kartu debit, serta jenis kartu lain yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran seperti misalnya kartu smart, e-wallet, serta beberapa alat pembayaran lain yang dapat dipersamakan dengan kartu. Selain itu, untuk menggunakan kartu-kartu tersebut masyarakat harus mampu dan bersedia untuk mengadopsi teknologi (Mantel, 2000).


(27)

2

Menurut Listfield dan Montes-Negret (1994), sistem pembayaran elektronik merupakan sistem pembayaran yang paling mendekati sistem pembayaran yang efektif, dimana memiliki ciri adanya kecepatan pembayaran, kepastian pembayaran, keamanan, kenyamanan, dan biaya yang rendah. Ketika sebuah negara mengganti sistem pembayarannya secara total ke sistem pembayaran elektronik, diestimasi akan menghemat biaya transaksi sebesar 1,88 US dolar per orang per tahun atau 0,6 persen dari GDP per tahun (Humphrey, 2001). Sedangkan Global Insight (2003) menyatakan, pengadopsian sistem pembayaran elektronik akan meningkatkan penjualan barang dan jasa, menurunkan penghalang langsung terhadap kredit dan likuiditas uang, serta menurunkan penghalang geografis dalam perdagangan dan transaksi perekonomian.

Kartu kredit merupakan salah satu produk perbankan dewasa ini yang telah diterima oleh masyarakat luas sebagai salah satu media pembayaran yang moderen, terutama kemudahan-kemudahan yang ditawarkan kepada pemegang kartu (cardholder), jaringan penerimaan yang tersebar di seluruh dunia dan masih banyak lagi keuntungan yang dapat dirasakan bagi para pemakainya. Selain praktis, kartu kredit juga memudahkan para pemakainya dalam bertransaksi. Alasan keamanan ketika membawa cash tidak lagi menjadi masalah. Kemudahan dalam penggunaannya pun menjadikan kartu kredit diminati oleh berbagai kalangan masyarakat. Mulai dari para eksekutif, ibu rumah tangga, sampai masyarakat usia sekolah pun menggunakan fasilitas ini. Tidak terkecuali para akademisi. Berbagai fasilitas yang ditawarkan pihak bank/badan yang


(28)

3

menerbitkan kartu kredit (issuer) juga menjadi alasan bagi masyarakat dalam menggunakan kartu plastik tersebut.

Penggunaan kartu pembayaran elektronik, termasuk kartu kredit, di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pertumbuhan kartu kredit di Indonesia mencapai 20 sampai 30 persen pertahunnya. Berdasarkan data Bank Indonesia hingga Juni 2006, jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia telah mencapai 8,5 juta kartu denga n total kredit yang dikeluarkan Rp. 18,3 triliun. Total transaksi kartu kredit dalam satu tahun (data tahun 2005) mencapai 88 juta transaksi dengan nilai nominal lebih dari Rp. 45 triliun.

Pertumbuhan itu dibarengi persaingan yang semakin ketat di antara bank/badan penerbit kartu kredit. Para issuer berlomba merebut hati konsumen dengan memberikan hadiah dan penawaran khusus. Selain itu didukung juga dengan semakin banyaknya pedagang barang dan jasa (merchant) yang mau menerima pembayaran dengan kartu kredit.

Tabel 1. Perkembangan Kartu Kredit di Indonesia

Tahun Nilai Transaksi (Rp. Milyar)

Volume Transaksi (unit)

Penyelenggara (unit)

2000 13.638.640 37.300.043 17

2001 19.334.490 50.610.671 16

2002 24.444.270 55.726.665 15

2003 28.059.060 63.663.638 17

2004 37.646.700 82.149.571 20

2005 45.628.310 88.669.790 22

Sumber : Laporan Tahunan Bank Indonesia (2005)

Perkembangan kartu kredit di Indonesia terjadi secara besar-besaran. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1. Pada Tabel 1 terlihat bahwa transaksi dengan menggunakan kartu kredit terus mengalami peningkatan. Begitu pula volume


(29)

4

transaksi yang mencapai 88.669.790 transaksi pada tahun 2005 dengan jumlah penyelenggara sebanyak 22 unit.

Menurut Bank Indonesia (2004), kartu kredit yang beredar di Indonesia pada umumnya terdiri dari 2 jenis yaitu gold dan silver. Pagu kredit tipe gold dan

silver cukup beragam mulai dari Rp. 1 juta sampai Rp. 10 juta untuk tipe silver

dan mulai dari Rp. 10 juta sampai Rp. 100 juta untuk tipe gold. Berdasarkan tingkat suku bunga bulanan yang dibebankan kepada cardholder, sebagian besar tingkat suku bunga kedua jenis kartu ini berkisar antara 3 sampai 3,5 persen per bulan. Sedangkan, menurut biaya keanggotaan tahunan (annual fee), sebagian besar penerbit kartu kredit membebankan biaya anggota tahunan untuk kartu tipe

gold sebesar Rp. 200 ribu sampai Rp. 300 ribu dan kartu tipe silver sebesar Rp. 100 ribu sampai Rp. 150 ribu (Bank Indonesia, 2004).

Seorang konsumen dapat terus menggunakan kartu kreditnya untuk membeli barang/jasa atau mengambil uang tunai sampai batas kreditnya (credit line) tercapai. Oleh karena itu kredit dan kartu kredit merupakan sumber daya ekonomi konsumen yang sangat penting. Melalui mekanisme kredit, konsumen bisa mengkonsumsi produk dan jasa saat ini juga tanpa harus menunggu mempunyai uang yang cukup. Kredit akan meningkatkan daya beli konsumen, sehingga konsumen yang memperoleh sumber kredit akan memiliki peluang untuk meningkatkan konsumsi berbagai produk dan jasa.

Gencarnya pemasaran kartu kredit saat ini wajar mengingat pertumbuhan kartu kredit di Indonesia cukup cepat. Bagi pihak bank maupun non bank, produk kartu kredit ini sangat menggiurkan karena bunganya mencapai 3,5 persen per


(30)

5

bulan atau 36 persen per tahun. Ditambah lagi dengan iuran tahunan yang dibebankan kepada nasabah. Hal ini ditunjang dengan tingkat penetrasi kartu kredit di Indonesia masih relatif rendah. Oleh karena itu para issuer berlomba-lomba meraih pelanggan baru dengan berbagai cara, bahkan ada yang berani tidak memberlakukan syarat apa pun kecuali meminta calon pelanggan tersebut mengisi aplikasi dan membubuhkan tanda tangan pada aplikasi tersebut, sedangkan syarat lain disusulkan. Selain memperbanyak jumlah cardholder, pihak issuer juga harus memikirkan bagaimana mendorong meningkatkan frekuensi penggunaan kartu kredit. Salah satu cara yang dapat dilakukan penerbit kartu kredit untuk mendorong cardholder melakukan transaksi adalah dengan mengembangkan kerjasama dengan pihak ketiga. Sejumlah issuer yang gencar berpromosi untuk merebut cardholder antara lain HSBC, GE Finance Indonesia, Bank Permata, Bank BNI, Bank BRI, Bank BII, Bank Mandiri, BCA, Bank Danamon, Bank Niaga, Standard Chartered, ataupun Citibank, dan lain- lain.

Semakin maraknya penggunaan kartu kredit menarik minat penulis untuk menganalisisnya lebih mendalam, khususnya kepada para akademisi. Penulis melihat, dengan tingkat pendapatan mereka yang cenderung tetap, sementara dalam memenuhi kebutuhan hidup yang beragam, mereka dihadapkan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Kehidupan mereka di era moderen ini tentunya menuntut mereka untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut, khususnya dalam kehidupan perekonomian mereka. Karena itu penulis merasa perlu unt uk meneliti dan membahasnya dalam skripsi ini dengan judul : ”Analisis Preferensi Dosen terhadap Kartu Kredit”.


(31)

6

1.2. Perumusan Masalah

Sistem pembayaran di Indonesia, secara umum masih di dominasi pembayaran berbasis warkat (paper-based payment system). Seiring dengan dioperasikannya sistem BI-RTGS (sistem transfer dana bernilai besar yang harus melalui proses settlements di BI) pada November 2000, maka sistem pembayaran elektronik menjadi lebih berkembang dan menempati peran penting. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya penggunaan pembayaran melalui EFTPOS (Electronic Fund Transfer Point of Sale) pada berbagai pusat perbelanjaan dan ritel. Penggunaan alat pembayaran ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi sektor perekonomian.

Perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin meningkat menjadikan masyarakat menuntut adanya kemudahan dalam setiap kegiatannya, termasuk dalam kegiatan bertransaksi. Namun, ternyata hal ini masih belum sepenuhnya tercapai. Dalam bertransaksi, masyarakat Indonesia masih banyak menggunakan sistem pembayaran tradisional, yaitu secara tunai (cash). Padahal berbagai cara yang lebih mudah dan efisien sudah semakin berkembang. Salah satunya menggunakan instrumen kartu kredit.

Permasalaha n ini ditunjang dari kurangnya pengetahuan masyarakat akan kegunaan dan keuntungan memanfaatkan kartu kredit. Selain itu, pihak bank/badan yang mengeluarkan kartu kredit belum banyak tahu mengenai kondisi masyarakat Indonesia sebagai konsumen mereka. Kontradiksi ini menjadi masalah yang kemudian harus dicari titik temunya.


(32)

7

Perkembangan sistem pembayaran dunia terus meningkat. Pada saat ini sedang berkembang trend yang bernama less cash society, yaitu suatu perilaku masyarakat menggunakan non-cash dalam bertransaksi. Mereka memanfaatkan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan pihak perbankan seperti adanya kartu-kartu plastik, termasuk kartu-kartu kredit. Trend ini cukup berkembang di negara- negara maju, dan mulai merambah negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Meski fisik uang sampai saat ini masih banyak digunakan masyarakat dunia sebagai alat pembayaran, namun seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan sistem pembayaran, pola pembayaran tunai (cash) secara berangsur mulai diganti dengan pembayaran non-tunai (non cash). Sebagai gambaran, pertumbuhan card based instruments seperti kartu kredit rata-rata per tahunnya telah mencapai sekitar 15 sampai 30 persen. Saat ini di Indonesia, pengembangan dan penggunaan sistem pembayaran non tunai memiliki potensi yang sangat besar. Data dari World Bank menunjukkan bahwa hanya sekitar 40 persen penduduk usia 15 hingga 65 tahun memiliki rekening tabungan di bank. Selain itu, statistik uang beredar mencatat bahwa rasio penggunaan uang giral dibandingkan dengan uang kartal pada akhir tahun 2005 adalah 34 : 66 persen. Apabila produk inovatif perbankan seperti layanan ATM dan kartu debet diperhitungkan, maka rasio uang giral dan kartal mencapai 52 : 48 persen. Rasio tersebut menunjukkan bahwa instrumen no n-tunai memberikan kontribusi yang besar dalam menekan jumlah peredaran uang kartal namun mempercepat perputaran uang giral.

Saat ini perkembangan menuju less cash society merupakan sebuah trend


(33)

8

perkembangan infrastruktur dan teknologi sistem pembayaran seperti kartu ‘chip’

misalnya. Dari sisi konsumen, penggunaan instrumen (non cash payment) seperti

card based dan electronic based saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan karena transaksi dapat dilakukan dengan praktis, cepat dan nyaman. Bagi masyarakat, penggunaan pembayaran non-tunai dengan menggunakan kartu, mempermudah transaksi mereka seperti penarikan tunai, transfer dana, dan pembayaran berbagai tagihan rutin lainnya. Semua itu dilakukan tanpa harus datang ke counter atau kantor bank.

Secara bertahap masyarakat Indonesia mulai mengikuti adanya perkembangan teknologi dan memanfaatkannya dalam kegiatan ekonominya. Mereka banyak menggunakan APMK yang merupakan bagian integral dari sistem pembayaran elektronik. Penggunaan alat pembayaran ini sedikit demi sedikit telah merubah pola hidup masyarakat dalam melakukan transaksi ekonomi. Selain itu potensi pasar dan bisnis kartu pembayaran kini semakin meningkat seiring dengan berlangs ungnya proses pemulihan ekonomi. Namun, perkembangan ini ternyata belum mampu menjadikan masyarakat Indonesia mencapai tahap cash-less society.

Dalam penelitian ini mencoba untuk menjawab elaborasi permasalahan tersebut. Fokus utama penulis dalam penelitian ini adalah menganalisis kartu kredit sebagai alat pembayaran yang digunakan masyarakat. Secara lebih detailnya, objek penelitian adalah akademisi khususnya dosen. Beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(34)

9

1. Bagaimana karakteristik dosen yang memiliki kartu kredit dan yang tidak memiliki kartu kredit, dan bagaimana hubungan antara karakteristik tersebut dengan kepemilikan kartu kredit ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi preferensi dosen terhadap kepemilikan kartu kredit ?

3. Bagaimana sikap/persepsi dosen mengenai pandangan terhadap kartu kredit dan trendless cash society?

4. Bagaimana perilaku kepemilikan dosen terhadap kartu kredit ?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk :

1. Menganalisis karakteristik dosen yang memiliki kartu kredit dan yang tidak memiliki kartu kredit, dan hubungan antara karakteristik tersebut dengan kepemilikan kartu kredit.

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi dosen terhadap kepemilikan kartu kredit.

3. Menganalisis sikap/persepsi dosen mengenai pandangan mereka terhadap kartu kredit dan trend less cash society.


(35)

10

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Pihak perbankan dan instansi lain, sebagai bahan kajian dan rekomendasi dalam pengembangan sistem pembayaran di Indonesia.

2. Masyarakat akademisi, sebagai salah satu referensi objek penelitian dan sebagai pengembang ilmu pengetahuan.

3. Penulis, penelitian ini untuk menambah pengetahuan serta menyelaraskan ilmu yang didapat selama menuntut ilmu dengan kenyataan di lapangan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini hanya dibatasi kepada para akademisi, khususnya kepada dosen-dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Penulis tidak meneliti dari sudut pandang pihak perbankan. Dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan penelitian pada kondisi demografi, finansial, dan pemanfaatan teknologi bagi responden terhadap kartu kredit.


(36)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Kartu Kredit

Kartu kredit (credit card) adalah jenis kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi jual beli barang atau jasa dimana pelunasan atau pembayarannya kembali dapat dilakukan dengan sekaligus atau dengan mencicil sejumlah minimum tertentu (Siamat, 2001). Sedangkan menurut Bank Indonesia (2004) kartu kredit adalah alat pembayaran dengan menggunakan kartu yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan atau untuk melakukan penarikan tunai dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh penerbit atau acquirer, dan pemegang kartu berkewajiban melakukan pelunasan kewajiban pembayaran tersebut pada waktu yang disepakati baik secara sekaligus ataupun secara angs uran.

Kartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran dengan cara kredit, dimana konsumen dapat berbelanja meskipun pada saat itu tidak mempunyai uang. Prinsipnya, konsumen berbelanja dengan cara utang. Lebih dari itu, konsumen diperkenankan membayar utang itu dengan mencicil sejumlah minimum tertentu dari total transaksi. Jumlah pembayaran minimum itu biasanya sebesar 10 sampai 20 persen dari saldo tagihan. Tetapi, konsekuensinya terhadap sisa kredit yang belum dilunasi akan dikenakan bunga yang besarnya tergantung pada bank penerbit kartu (issuer). Umumnya tingkat bunga kartu kredit ini berkisar antara 3 sampai 4 persen per bulan. Selain mesti membayar bunga, jika


(37)

12

terlambat membayar, konsumen juga akan dikenai denda keterlambatan (late charge). Selain itu kartu kredit dapat digunakan pula untuk melakukan penarikan uang tunai baik langsung melalui teller pada kantor bank yang bersangkutan maupun ATM (Automated Teller Machine) dimana ada tertera logo atau nama kartu yang dimiliki, baik di dalam maupun di luar negeri. Kartu kredit yang digunakan adalah Visa, Master Card, Amex Card, Internasional Diners, BCA

Card, Procard, Exim Smart, Duta Card, Kassa Card dan beberapa kartu lain yang diterbitkan oleh bank–bank penerbit (Siamat, 2001).

Terdapat beberapa ketentuan umum yang harus dipahami oleh pemegang kartu kredit sebelum menggunakan ataupun pada saat menggunakan kartu kredit yang dimilikinya. Ketentuan–ketentuan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Ketentuan limit kredit diberikan kepada setiap anggota/nasabah tergantung dari jenis kartu yang dimilikinya gold, silver atau classic. Kartu gold lebih mahal dengan persyaratan tingkat penghasilan nasabah yang lebih tinggi dibandingkan kartu reguler/classic.

2. Pembayaran minimum yang harus dilakukan sekitar 10 sampai 20 persen dari total saldo tagihan dan dibayar paling lambat pada tanggal jatuh tempo penagihan yang ditentukan lembaga penerbit setiap bulannya.

3. Tingkat bunga dikenakan atas saldo kredit yang besarnya sesuai dengan tingkat bunga pasar.

4. Keterlambatan pembayaran (setelah tanggal jatuh tempo) akan dikenakan denda keterlambatan sebesar persentase tertentu dari pembayaran minimum


(38)

13

atau sejumlah tertentu tanpa dikaitkan dengan jumlah pembayaran minimum (Siamat, 2001).

2.2. Pengertian Perbankan

Menurut Suyatno, et al. (1994), perbankan adalah suatu badan yang berfungsi sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kedit pada waktu yang ditentukan. Perbankan didefinisikan juga sebagi suatu badan yang memiliki tugas utama menghimpun dana dari pihak ketiga. Sedangkan menurut Nopirin (1992) pengertian perbankan yang lain yaitu bank adalah suatu lembaga keuangan yang tujuan utamanya adalah mencari keuntungan, keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dan biaya. Pendapatan diperoleh dari hasil kegiatan yang berupa pemberian pinjaman dan pembelian surat-surat berharga, sedangkan biayanya berupa pembayaran bunga dan biaya-biaya lain dalam upayanya menarik sumber dana masyarakat.

Sedangkan menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 Pasal 1 tentang pokok-pokok perbankan adalah, “lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang”. Maksud lembaga keuangan menurut undang-undang tersebut adalah semua badan yang kegiatan-kegiatannya dalam bidang keuangan, menarik uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat.

Menurut Listfield dan Montes-Negret (1994), sistem pembayaran adalah prosedur, peraturan, standar serta instrumen yang digunakan untuk pertukaran nilai keuangan (financial value) antara dua pihak yang terlibat untuk melepaskan


(39)

14

diri dari kewajiban. Sementara itu, Mishkin (2001) mengungkapkan secara sederhana bahwa sistem pembayaran adalah metode dasar untuk mengatur transaksi dalam perekonomian.

2.3. Penyelenggara Sistem Pembayaran di Indonesia

Dasar hukum dari sistem pembayaran nasional Indonesia adalah KUHD (Kitab Undang Undang Hukum Dagang) dan UU No. 3 tentang Bank Sentral. Lembaga yang melayani jasa pembayaran di lndonesia dapat digolongkan sebaga i Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Kondisi dan karakteristik dari masing- masing lembaga tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bank Indonesia dan Bank-Bank Umum

Perbankan Indonesia terdiri dari Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral di Indonesia, bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Jasa pembayaran hanya disediakan oleh BI dan bank umum.

2. Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

Sejak terjadinya liberalisasi pada sektor keuangan, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) memegang peran penting sebagai salah satu sumber pembiayaan, perusahaan asuransi, dana pensiun dan pegadaian. Sesuai ketentuan peraturan yang berlaku pada saat ini, LKBB dapat pula menyediakan jasa kartu kredit (telah dilakukan oleh beberapa LKBB).

Kegiatan PT POS Indonesia juga terkait dengan penyelenggaran jasa pembayaran, khususnya pada produk “Buku Giro“ untuk pengiriman uang dan


(40)

15

penyetoran pajak. Jasa pengiriman uang ini dijalankan sebagai sistem yang mandiri, di luar dari perbankan.

2.4. Karakteristik Sistem Pembayaran yang Efektif

Listfield dan Montes-Negret (1994) menyebutkan bahwa efisiensi sistem pembayaran dapat dikatakan tercapai apabila memenuhi kriteria umum sebagai berikut :

1. Kecepatan pembayaran.

Waktu telah menjadi biaya yang sangat berpengaruh dalam transaksi pembayaran, oleh karena itu setiap transaksi memerlukan transfer dana yang efektif dan seketika. Keterlambatan yang terjadi membuat ketidakpastia n dalam penyelesaian transfer dana, serta biaya imbangan dari penginvestasian modal untuk kegiatan perekonomian lain.

2. Kepastian pembayaran (certainty payment).

Para pengguna suatu alat pembayaran harus yakin, bahwa pembayaran yang dilakukannya akan sampai pada tangan yang berhak. Jika keyakinan ini tidak ada, maka mereka akan kembali pada sistem pembayaran tunai menggunakan uang koin dan uang fiat, daripada menggunakan sistem pembayaran non-tunai. 3. Keselamatan dan keamanan (safety and security).

• Pengawasan dari penggelapan.

Sistem pembayaran harus didesain sedemikian rupa dengan adanya pengawasan yang cukup untuk menjamin dari adanya penggelapan dan akses yang tak resmi terhadap data ditempat pembayaran.


(41)

16

• Pengawasan resiko kredit.

Dalam beberapa kejadian sehari- hari, sering kali dengan adanya pengguna kartu kredit yang tidak memiliki saldo yang cukup di bank. Keadaan ini terjadi karena pihak penerima pembayaran (ritel dan sebagainya ) tidak mengetahui apakah pihak pembayar (pemilik kartu kredit) memiliki rekening yang cukup untuk membayar barang dan jasa yang ditransaksikan. Seharusnya resiko kredit harus di antisipasi sejak awal.

• Kepercayaan.

Masyarakat luas harus percaya bahwa data sis tem pembayaran terlindungi dan tidak akan di akses informasinya oleh sumber yang tidak resmi. Data tersebut seharusnya dilindungi baik selama transaksi maupun sesudahnya. 4. Kenyamanan (convenience).

Suatu sistem pembayaran harus membuat para pengguna menjadi lebih nyaman, baik untuk memegang maupun melakukan transaksi dengan alat pembayaran tersebut.

5. Biaya.

Perekonomian membutuhkan sistem pembayaran yang memiliki biaya paling rendah pada semua aspek.

2.5. Sistem Pembayaran Elektronik dan Manfaatnya

Sistem pembayaran elektronik (electronic payment system) dapat didefinisikan sebagai layanan perbankan modern dengan memanfaatkan teknologi yang dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat


(42)

17

dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas (Wardiana, 2002). Kartu pembayaran elektronik terdiri dari kartu kredit (credit card), charge card, kartu debet (debit card), dan

cash card.

Secara tidak langsung, manfaat dari sistem pembayaran elektronik ini dapat dirasakan masyarakat dalam suatu negara. Dapat pula diuraikan sebagai berikut (Sridawati, 2006) :

1. Meningkatkan aktifitas perekonomian negara.

Sistem pembayaran yang efektif memiliki peran yang semakin penting karena erat kaitannya dengan transaksi serta perputaran alat pembayaran dalam perekonomian. Secara teoritis, kebijakan moneter dipengaruhi oleh jumlah uang beredar serta kecepatan perputaran uang. Di sisi lain, menurut hasil penelitian Global Insight (2003), di Amerika Serikat sistem pembayaran elektronik telah menambah US$ 6,5 triliun dari pengeluaran konsumsi masyarakat. Dengan pertumbuhan sebesar 0,5 persen per tahun dan manfaat kumulatif sebesar US$ 10 triliun. Hal ini berarti penyediaan 1,3 juta lapangan kerja baru. Lalu, berdasarkan hasil analisis data panel pada 50 negara di dunia, peningkatan share bagi sistem pembayaran elektronik sebesar 10 persen akan meningkatkan 0,5 persen dari pengeluaran konsumsi.

2. Mengurangi biaya transaksi.

Sistem pembayaran elektronik berpotensi untuk mengurangi biaya transaksi dalam perekonomian sebesar 1 persen dari GDP suatu negara.


(43)

18

Sistem pembayaran yang efektif menuntut kompetisi sehat dan efektif antara lembaga keuangan peningkatan dalam penyediaan jasa, fasilitas, dan produk. Kondisi ini perlu diimbangi dengan penciptaan kondisi perekonomian yang kondusif termasuk peraturan yang mendukung.

2.6. Perilaku Konsumen dan Faktor yang Mempengaruhi Preferensinya 2.6.1. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan suatu aspek penting yang harus diperhatikan oleh produsen dengan tujuan memberikan kepuasan kepada konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen berarti mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusan dengan menggunakan sumberdaya yang dimiliki (waktu, uang, dan usaha) untuk memperoleh produk atau jasa yang mereka inginkan. Dimana didalamnya tercakup pembahasan mengenai jenis alasan, waktu, tempat dan frekuensi pemakaian suatu produk atau jasa.

Perilaku konsumen dipengaruhi dan dibentuk oleh banyak faktor. Menurut Engel, et al. (1994) perilaku konsumen dipengaruhi dan dibentuk oleh faktor pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis. Faktor pengaruh lingkungan terdiri dari lima hal, yaitu : (1) budaya, (2) kela s sosial, (3) pengaruh pribadi, (4) keluarga, dan (5) situasi. Perbedaan individu terdiri dari empat hal, yaitu : (1) sumber daya konsumen, (2) motivasi dan keterlibatan, (3) pengetahuan, dan (4) kepribadian, gaya hidup dan demografi. Sedangkan faktor psikologis terdiri dari empat hal, yaitu : (1) pengolahan informasi, (2) pembelajaran, (3) perubahan, dan (4) sikap/perilaku. Selain itu Engel, et al. (1994) juga menyatakan


(44)

19

bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan tersebut.

2.6.2. Proses Pengambilan Keputusan

Ada beberapa tahap yang harus diperhatikan dalam membuat suatu keputusan. Tahapan tersebut diawali dengan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan hasil pembelian konsumen terhadap produk yang telah di beli yang dilihatkan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian

Realisasi dari keputusan konsumen terlihat dalam aktivitas membeli yang berwujud pada pilihan-pilihan konsumen terhadap jenis produk, jumlah pembelian, pilihan tampilan fisik, pilihan tempat pembelian, dan frekuensi

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Pembelian

Hasil


(45)

20

pembelian, kegiatan pembelian berawal dari pengambilan keputusan hingga dilaksanakan dalam bentuk tindakan yaitu membeli suatu produk.

Tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan tersebut adalah : 1. Pengenalan Kebutuhan dan Pencarian

Proses pembelian suatu produk oleh konsumen dimulai ketika suatu kebutuhan mulai dirasakan dan dikenali. Adanya kebutuhan tersebut disebabkan konsumen merasakan adanya ketidaksesuaian antara keadaan yang nyata dengan yang diinginkan. Ketika ketidaksesuaian itu melebihi tingkat tertentu maka kebutuhan dikenali, namun seandainya ketidaksesuaian itu ada di bawah tingkat ambang, maka pengenalan kebutuhan tidak terjadi (Engel, et al., 1994). Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen manghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan yang sebenarnya terjadi.

2. Pencarian Informasi

Menurut Engel, et al. (1994) pencarian informasi merupakan aktivitas yang termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan dan perolehan informasi dari lingkungan. Pada tahap ini, menurut Kotler (1997), sumber informasi konsumen terdiri dari (1) sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga), (2) sumber komersil (iklan, penjualan), (3) sumber umum, dan (4) sumber pengalaman.

3. Evaluasi Alternatif

Tahap evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk memilih alternatif, konsumen menggunakan atribut tertentu yang disebut sebagai


(46)

21

kriteria evaluasi. Kriteria yang sering digunakan oleh konsumen antara lain harga, merek, dan kriteria yang bersifat hedonik (prestise, status). Kriteria-kriteria ini biasanya bervariasi sesuai dengan kepentingan relatif mereka.

Setelah menentukan kriteria yang akan digunakan untuk alternatif, maka konsumen memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan. Tahap ini terdiri dari menentukan alternatif pilihan, menilai alternatif pilihan dan menyeleksi alternatif pilihan.

4. Pembelian dan Hasil

Pada tahap ini konsumen harus mengambil keputusan mengenai kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana membayar. Menurut Engel, et al.

(1994) pembelian merupakan fungsi dari dua determinan, yaitu niat pembelian dan pengaruh lingkungan. Salah satu faktor yang mempengaruhi pembelian dan keputusan pembelian adalah sikap atas pendirian orang lain. Pendirian orang lain dapat dipengaruhi alternatif yang disukai seseorang, tergantung pada dua hal, yaitu (1) intensitas dari pendirian negatif yang disukai konsumen, dan (2) motivasi konsumen untuk memenuhi keinginan orang lain.

Proses keputusan pembelian akan berlanjut pada penilaian terhadap kinerja produk berdasarkan keinginan dan harapan konsumen. Apabila pembeli merasa puas terhadap produk tersebut maka akan mengukuhkan kesetiaan (loyalitas) pembeli, dan akan menimbulkan keluhan apabila pembeli merasa tidak puas.


(47)

22

2.6.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian

Menurut Engel, et al. (1994) terdapat beberapa determinan yang mempengaruhi variasi dalam perilaku konsumen dan determinan tersebut di bagi menjadi tiga kategori, yaitu :

1. Pengaruh lingkungan, konsumen di dalam lingkungan yang kompleks. Perilaku mereka dipengaruhi oleh (1) budaya, (2) kelas sosial, (3) pengaruh pribadi, (4) sikap, dan (5) situasi.

Budaya adalah sekumpulan nilai, persepsi, preferensi serta perilaku keluarga dan lembaga- lembaga penting lainnya. Budaya menentukan keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Menurut Kotler (2002), kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri atas individu dengan berbagai nilai, minat, dan perilaku yang sama, atau kelompok-kelompok yang relatif homogen dalam suatu masyarakat secara hierarki. Kelas sosial yang berbeda cenderung memunculkan perilaku konsumsi yang berbeda.

Pengaruh pribadi adalah tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain. Orang-orang yang berhubungan erat atau dekat dengan konsumen akan menjadi kelompok acuan. Menurut Kotler (2002), kelompok acuan terdiri dari kelompok-kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap maupun perilaku seseorang seperti keluarga, organisasi formal dan lainnya. 2. Perbedaan individu, faktor internal ini yang menggerakkan dan


(48)

23

konsumen; (2) motivasi dan keterlibatan; (3) pengetahuan; (4) sikap; dan (5) kepribadian, gaya hidup dan demografi.

Menurut Engel, et al. (1994) perbedaan yang paling penting pada individu adalah sumber daya. Konsumen menilai tiga sumber daya utama yang mereka gunakan dalam proses pertukaran dan melalui proses ini penjual memberikan barang dan jasanya. Ketiga sumberdaya tersebut adalah (1) sumberdaya ekono mi atau pendapatan dan kekayaan, (2) sumberdaya temporal atau waktu, dan (3) sumberdaya kognitif atau kapasitas konsumen untuk mengolah informasi. Umumnya konsumen mempunyai keterbatasan pada setiap sumber daya, sehingga dalam pengalokasiannya dilakukan dengan cermat. Motivasi dan keterlibatan merupakan kebutuhan variabel utama dalam motivasi. Kebutuhan didefinisikan sebagai perbedaan yang disadari antara keadaan ideal dengan keadaan yang sebenarnya sehingga dapat mengaktifkan perilaku. Keterlibatan mengacu pada tingkat relevansi yang disadari dalam tingkat pembelian. Bila keterlibatan tinggi, ada motivasi lebih kuat untuk memperoleh dan mengolah informasi serta kemungkinan yang jauh lebih besar dari pemecahan kebutuhan yang diinginkan.

Secara umum pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang disimpan di dalam ingatan (Engel, et al., 1994). Pengetahuan konsumen dibagi menjadi tiga kategori, yaitu (1) pengetahuan produk mencakup atribut produk dan kepercayaannya, (2) pengetahuan membeli, yaitu dimana dan kapan membeli, dan (3) pengetahuan pemakaian (dari ingatan konsumen dan iklan). Menurut Engel, et al. (1994) sikap merupakan keseluruhan evaluasi


(49)

24

yang dilakukan kons umen. Sikap ini dilakukan konsumen berdasarkan pandangannya terhadap produk dan proses belajar baik dari pengalaman maupun dari yang lain. Intensitasnya, dukungan dan kepercayaannya adalah sikap penting dari sikap seorang konsumen. Masing- masing sikap ini akan bergantung pada kualitas pengalaman konsumen sebelumnya dengan objek sikap.

Sedangkan kepribadian merupakan karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap lingkungannya. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, ketaatan dan lainnya. Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen. Tentu saja kepribadian tersebut dapat diklasifikasikan dengan akurat dan terdapat korelasi yang kuat antara jenis kepribadian tertentu dengan pilihan produk.

3. Proses psikologis, yaitu adanya proses pengolahan informasi, pembelajaran dan perubahan sikap atau perilaku.

Pengolahan informasi yaitu cara-cara informasi ditransformasikan, dirinci, disimpan, didapatkan kembali dan digunakan. Faktor-faktor tersebut dipengaruhi oleh dua jenis utama determinan, yaitu pribadi dan stimulus. Determinan pribadi adalah karakteristik individual seperti motivasi, sikap, adaptasi dan rentang perhatian. Efek dari pengaruh pribadi adalah membuat perhatian sangat selektif, sedangkan faktor stimulus adalah karakteristik dari stimulus itu sendiri.


(50)

25

2.6.4. Preferensi Konsumen

Preferensi konsumen diartikan sebagai pilihan untuk memiliki atau tidak oleh seseorang terhadap suatu produk barang atau jasa yang dikonsumsi. Menurut Kotler (2002), preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Teori preferensi ini digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan dari konsumen. Misalnya, seseorang ingin mengkonsumsi produk dengan sumber daya terbatas maka ia harus memilih alternatif sehingga nilai guna atau utilitas yang diperoleh menjadi optimal.

Preferensi konsumen berhubungan erat dengan permasalahan penetapan pilihan. Hubungan preferensi ini diasumsikan memiliki tiga sifat dasar, yaitu : 1. Kelengkapan (completeness). Jika A dan B merupakan dua kondisi, maka tiap

orang selalu harus bisa menspesifikasikan apakah : a. A lebih disukai daripada B

b. B lebih disukai daripada A c. A dan B sama-sama disukai

2. Transaksi (transaction). Jika seseorang mengatakan bahwa ia lebih menyukai A daripada B atau lebih menyukai B daripada C.

3. Kontinuitas (continuity). Jika seseorang mengatakan A lebih disukai daripada B maka situasi yang mirip dengan A harus lebih disukai daripada B.

Dalam ketiga proporsi di atas diasumsikan tiap orang dapat membuat atau menyusun ranking semua kondisi atau situasi dari yang paling disukai hingga yang paling tidak disukai (Nic holson, 1999). Dari sejumlah alternatif yang ada, orang lebih cenderung memilih alternatif yang memaksimumkan kepuasannya.


(51)

26

Preferensi konsumen terhadap suatu barang dapat diketahui dengan menentukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seseorang sebagai pertimbangannya untuk memilih barang tersebut. Faktor- faktor tersebut dapat berupa faktor demografis, faktor lingkungan, faktor kegunaan/manfaat, dan faktor lainnya. Penilaian terhadap produk menggambarkan sikap konsumen terhadap produk tersebut dan sekaligus dapat mencerminkan perilaku konsumen dalam membelanjakan dan mengkonsumsi suatu produk.

2.7. Regresi Logistik

Regresi logistik adalah suatu teknik analisis data yang dapat menjelaskan hubungan antara peubah respon yang biasanya terdiri atas data kualitatif yang mencerminkan suatu pilihan alternatif dengan peubah-peubah penjelas yang bisa terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Peubah respon dalam regresi dapat berbentuk dikhotom (biner) maupun polytomous (ordinal atau nominal) (Hosmer dan Lemeshow, 1989).

Kelebihan metode regresi logistik dibandingkan dengan teknik lain yaitu (Kuncoro, 2004) :

1. Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model, artinya variabel bebas tidak harus memiliki distribusi normal, linier maupun memiliki varians yang sama dalam tiap grup.

2. Variabel bebas dalam regresi logistik bisa campuran dari variabel kontinyu, diskrit dan dikotomis.


(52)

27

3. Regresi logistik sangat bermanfaat digunakan apabila distribusi respon atas variabel tak bebas diharapkan non linier dengan satu atau lebih variabel bebas.

Dalam penelitian ini, model logit mencerminkan dua alternatif bagi kepemilikan kartu kredit, yaitu memiliki kartu kredit atau tidak. Untuk mentransformasikan alternatif pilihan dari bentuk kualitatif ke kuantitatif, model logit menggunakan fungsi distribusi normal kumulatif, sehingga nilainya berkisar dari 0 ke 1 (Gujarati, 2003).

Model regresi logistik dengan p buah peubah bebas dapat digambarkan dengan menghitung peluangnya (Gujarati, 2003) :

[

( )

]

1 1 ) ( x g i e x P +

= ... (1)

dimana, g(x)=β0 +β1X1+β2X2 +...+βpXp

Nilai Pi pada persamaan (1) untuk melihat Y = 1 atau Y = 0. Karena Yi

merupakan variabel acak Bernoulli, maka dapat dilihat :

P(Yi = 1) = Pi ... (2)

P(Y = 0) = (1 – Pi) ... (3)

Bentuk umum model dapat dinotasikan (Gujarati, 2003) :

i i i i i P P µ β

β + Χ +

=       − =

Υ 1 2

1

ln ... (4)

dimana : Y = dependent variable,

X = independent variable,


(53)

28

2.8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Menggunakan Kartu Kredit

Menurut Loix, et al. (2005) terdapat beberapa kategori yang dapat digunakan sebagai alat untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengadopsi dan menggunakan elecronic payment system, termasuk kartu kredit. Kategori tersebut adalah :

1. Socio-demographic,terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, dan bahasa.

2. Financial, besarnya penghasilan per bulan responden setelah dikurangi pajak.

3. Technology, menyatakan frekuensi penggunaan mobile phone, komputer

pribadi, internet, PDA, dan penggunaan pelayanan bank melalui telepon.

4. Supply-side, yaitu dengan menghitung jumlah POS (Point of Sale) terminals

dan ATM (Automated Teller Machine) per ZIP code.

2.9. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Marlina (2002) mempelajari pemilikan dan perilaku penggunaan kartu plastik serta faktor- faktor yang mempengaruhi kepemilikan dan pelunasan pembayaran kartu kredit oleh keluarga. Penelitian dilakukan di Kota Bandung dengan pendekatan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kartu plastik yang dimiliki responden adalah kartu kredit dan debit (57 persen), kartu kredit saja (30 persen), dan kartu debit saja (13 persen). Frekuensi penggunaan kartu debit relatif lebih sering dibanding dengan kartu kredit.

Dari penelitian ini didapatkan bahwa responden yang berpendapatan lebih dari Rp. 3 juta mempunyai peluang yang lebih besar untuk memiliki kartu kredit


(54)

29

dibanding yang berpendapatan lebih rendah. Responden yang jumlah anggota keluarganya kurang atau sama dengan 4 orang mempunyai peluang lebih besar untuk memiliki kartu kredit dibandingkan keluarga dengan jumlah anggo ta lebih dari 4 orang. Responden yang berpendapatan kurang dari sama dengan Rp. 3 juta mempunyai peluang untuk melunasi tagihan kartu kredit lebih besar dibandingkan dengan responden yang tingkat pendapatannya lebih tinggi.

Penelitian lain menganalisis perilaku masyarakat terhadap non cash payment oleh Loix, et al. (2005) yang melakukan penelitian pada persepsi masyarakat Belgia terhadap sistem pembayaran yang baru, yaitu sistem pembayaran elektronik. Penelitian ini menggunakan analisis logit dengan alat analisis program SPSS 13. Dalam penelitian ini digunakan empat kategori yaitu : (1) socio demographic yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, dan bahasa; (2) financial (dengan menanyakan berapa penghasilan per bulan responden setelah dikurangi pajak); (3) technology (frekuensi penggunaan mobile phone, komputer pribadi, internet, PDA, dan penggunaan pelayanan bank melalui telepon); (4) supply-side (menghitung jumlah POS (Point of Sale) terminals dan ATM (Automatic Teller Machine) per ZIP code). Keempat kategori ini digunakan sebagai variabel untuk melihat kecenderungan preferensi masyarakat terhadap sistem pembayaran elektronik. Berdasarkan penelitian ini dihasilkan bahwa semua variabel eksogen di atas mempengaruhi kecenderungan preferensi masyarakat untuk menggunakan kartu pembayaran elektronik.

Kemudian Zinman (2005) juga melakukan penelitian tentang perbandingan kartu kredit dan kartu debet. Dalam penelitian ini dilihat kartu mana


(55)

30

yang lebih diminati oleh masyarakat dengan pertimbangan keamanan, kemudahan dan time cost. Penelitian ini menunjukkan bahwa kartu yang lebih diminati oleh masyarakat saat ini adalah kartu debit.

Penelitian lain dilakukan oleh Chairani (1998) yang meneliti tentang preferensi konsumen bank X terhadap kartu kredit. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban mengenai atribut apa saja yang dipentingkan konsumen dalam menggunakan kartu kredit serta berapa besar angka ideal atribut tersebut dinilai cukup relevan untuk dilaksanakan. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor perilaku, yang terdiri atas perilaku kepemilikan kartu dan perilaku pemilik kartu kredit, nyata berhubungan dengan variabel demografis.

Sedangkan dalam penelitian ini, penulis memfokuskan kepada karakteristik, preferensi, dan perilaku dosen yang tergolong masyarakat dengan tingkat pengetahuan, informasi, dan akses teknologi yang maju terhadap perkembangan perekonomian nega ra, khususnya dalam sistem pembayaran. Sehingga diharapkan akan terlihat suatu gambaran mengenai keadaan aktual masyarakat modern tentang sikap dan pandangannya terhadap kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran, khususnya kartu kredit. Selain itu, secara mikro penelitian ini lebih menunjukkan bagaimana gambaran dan tanggapan dosen terhadap trend less cash society.

2.10. Kerangka Pemikiran

Sistem pembayaran kini semakin berkembang. Masyarakat modern cenderung lebih memilih untuk menggunakan sistem pembayaran elektronik


(1)

Lanjutan lampiran 19

Variables not in the Equationa

3,814 1 ,051

6,665 1 ,010

3,091 1 ,079

12,624 1 ,000

,301 1 ,583

3,648 1 ,056

3,847 1 ,050

2,605 1 ,107

1,176 1 ,278

6,182 1 ,013

1,636 1 ,201

USIA PDPTN PENGEL TAB KEL LMBKJ PDDKN JK STRUK PEKLAIN TEKN Variables

Step 0

Score df Sig.

Residual Chi-Squares are not computed because of redundancies. a.

Block 1: Method = Backward Stepwise (Likelihood Ratio)

Omnibus Tests of Model Coefficients

28,089 11 ,003

28,089 11 ,003

28,089 11 ,003

-,074 1 ,786

28,015 10 ,002

28,015 10 ,002

-,072 1 ,789

27,943 9 ,001

27,943 9 ,001

-,047 1 ,829

27,896 8 ,000

27,896 8 ,000

-,174 1 ,676

27,722 7 ,000

27,722 7 ,000

-,208 1 ,649

27,515 6 ,000

27,515 6 ,000

-1,606 1 ,205

25,909 5 ,000

25,909 5 ,000

-1,882 1 ,170

24,026 4 ,000

24,026 4 ,000

Step Block Model Step Block Model Step Block Model Step Block Model Step Block Model Step Block Model Step Block Model Step Block Model Step 1

Step 2a

Step 3a

Step 4a

Step 5a

Step 6a

Step 7a

Step 8a

Chi-square df Sig.

A negative Chi-squares value indicates that the Chi-squares value has decreased from the previous step.


(2)

82

Lanjutan lampiran 19

Model Summary

36,021a ,450 ,604

36,095a ,449 ,603

36,166a ,448 ,602

36,213a ,448 ,601

36,387a ,446 ,599

36,595a ,443 ,595

38,201a ,424 ,569

40,083a ,400 ,538

Step 1 2 3 4 5 6 7 8

-2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001. a.

Classification Table(a)

Predicted Kepemilikan kartu kredit

Observed 0 1 Percentage Correct

Step 1 Kepemilikan kartu kredit 0 23 4 85,2

1 5 15 75,0

Overall Percentage 80,9

Step 2 Kepemilikan kartu kredit 0 23 4 85,2

1 5 15 75,0

Overall Percentage 80,9

Step 3 Kepemilikan kartu kredit 0 23 4 85,2

1 5 15 75,0

Overall Percentage 80,9

Step 4 Kepemilikan kartu kredit 0 23 4 85,2

1 5 15 75,0

Overall Percentage 80,9

Step 5 Kepemilikan kartu kredit 0 23 4 85,2

1 5 15 75,0

Overall Percentage 80,9

Step 6 Kepemilikan kartu kredit 0 23 4 85,2

1 5 15 75,0

Overall Percentage 80,9

Step 7 Kepemilikan kartu kredit 0 24 3 88,9

1 6 14 70,0

Overall Percentage 80,9

Step 8 Kepemilikan kartu kredit 0 24 3 88,9

1 8 12 60,0

Overall Percentage 76,6


(3)

1(a) PDPTN ,000 ,000 ,032 1 ,858 1,000

PENGEL ,000 ,000 ,039 1 ,843 1,000

TAB ,000 ,000 ,018 1 ,894 1,000

KEL ,334 ,345 ,940 1 ,332 1,397

LMBKJ ,187 ,220 ,726 1 ,394 1,206

PDDKN -,140 ,431 ,105 1 ,746 ,870

JK -2,064 1,260 2,684 1 ,101 ,127

STRUK ,534 1,448 ,136 1 ,712 1,706

PEKLAIN 1,548 1,067 2,103 1 ,147 4,702

TEKN -,898 1,645 ,298 1 ,585 ,407

Constant 1,011 10,298 ,010 1 ,922 2,748

Step PDPTN ,000 ,000 ,028 1 ,866 1,000

2(a) PENGEL ,000 ,000 ,035 1 ,851 1,000

TAB ,000 ,000 ,015 1 ,901 1,000

KEL ,342 ,342 ,998 1 ,318 1,407

LMBKJ ,134 ,097 1,932 1 ,165 1,144

PDDKN -,109 ,409 ,072 1 ,789 ,896

JK -1,977 1,207 2,684 1 ,101 ,139

STRUK ,455 1,407 ,104 1 ,747 1,576

PEKLAIN 1,573 1,073 2,150 1 ,143 4,823

TEKN -,806 1,587 ,258 1 ,612 ,447

Constant -,823 7,656 ,012 1 ,914 ,439

Step PDPTN ,000 ,000 ,029 1 ,864 1,000

3(a) PENGEL ,000 ,000 ,036 1 ,850 1,000

TAB ,000 ,000 ,016 1 ,899 1,000

KEL ,374 ,320 1,367 1 ,242 1,453

LMBKJ ,119 ,075 2,514 1 ,113 1,126

JK -1,864 1,113 2,804 1 ,094 ,155

STRUK ,254 1,176 ,047 1 ,829 1,289

PEKLAIN 1,619 1,066 2,305 1 ,129 5,049

TEKN -,806 1,575 ,262 1 ,609 ,446

Constant -2,829 1,643 2,964 1 ,085 ,059

Step PDPTN ,000 ,000 ,031 1 ,860 1,000

4(a) PENGEL ,000 ,000 ,038 1 ,845 1,000

TAB ,000 ,000 ,018 1 ,894 1,000

KEL ,350 ,295 1,412 1 ,235 1,420

LMBKJ ,124 ,070 3,119 1 ,077 1,132

JK -1,870 1,115 2,814 1 ,093 ,154

PEKLAIN 1,587 1,054 2,265 1 ,132 4,888

TEKN -,703 1,498 ,220 1 ,639 ,495

Constant -2,773 1,602 2,997 1 ,083 ,062

Step PDPTN ,000 ,000 9,279 1 ,002 1,000

5(a) PENGEL ,000 ,000 9,051 1 ,003 1,000

KEL ,358 ,298 1,446 1 ,229 1,430

LMBKJ ,121 ,070 3,046 1 ,081 1,129

JK -1,885 1,120 2,832 1 ,092 ,152

PEKLAIN 1,613 1,059 2,318 1 ,128 5,017

TEKN -,685 1,519 ,203 1 ,652 ,504

Constant -2,792 1,616 2,984 1 ,084 ,061

Step PDPTN ,000 ,000 9,104 1 ,003 1,000

6(a) PENGEL ,000 ,000 8,901 1 ,003 1,000

KEL ,356 ,294 1,472 1 ,225 1,428

LMBKJ ,115 ,067 2,975 1 ,085 1,122

JK -1,784 1,092 2,667 1 ,102 ,168

PEKLAIN 1,499 1,022 2,153 1 ,142 4,479

Constant -2,864 1,595 3,223 1 ,073 ,057

Step PDPTN ,000 ,000 8,830 1 ,003 1,000

7(a) PENGEL ,000 ,000 8,577 1 ,003 1,000

LMBKJ ,126 ,064 3,902 1 ,048 1,134

JK -1,552 1,036 2,243 1 ,134 ,212

PEKLAIN 1,343 1,005 1,785 1 ,181 3,829

Constant -1,580 1,104 2,047 1 ,152 ,206

Step PDPTN 3,002e-06 9,58e-07 9,818 1 ,002 1,000003 8(a) PENGEL -3,991e-06 1,36e-06 8,509 1 ,004 ,99

LMBKJ ,108 ,062 3,045 1 ,081 1,114

JK -1,991 1,013 3,863 1 ,049 ,137

Constant -1,270 1,001 1,611 1 ,204 ,281

a Variable(s) entered on step 1: USIA, PDPTN, PENGEL, TAB, KEL, LMBKJ, PDDKN, JK, STRUK, PEKLAIN, TEKN.


(4)

84

Model if Term Removed

Variable Model Log Likelihood Log Likelihood Change in -2 df Sig. of the Change

Step 1 USIA -18,047 ,074 1 ,786

PDPTN -18,290 ,560 1 ,454

PENGEL -18,443 ,865 1 ,352

TAB -18,090 ,159 1 ,690

KEL -18,525 1,029 1 ,310

LMBKJ -18,405 ,789 1 ,374

PDDKN -18,063 ,106 1 ,744

JK -19,637 3,253 1 ,071

STRUK -18,080 ,139 1 ,710

PEKLAIN -19,141 2,262 1 ,133

TEKN -18,164 ,307 1 ,579

Step 2 PDPTN -18,290 ,486 1 ,486

PENGEL -18,449 ,804 1 ,370

TAB -18,108 ,121 1 ,728

KEL -18,596 1,098 1 ,295

LMBKJ -19,235 2,376 1 ,123

PDDKN -18,083 ,072 1 ,789

JK

-19,654 3,214 1 ,073

STRUK -18,100 ,106 1 ,745

PEKLAIN -19,203 2,312 1 ,128

TEKN -18,179 ,263 1 ,608

Step 3 PDPTN -18,345 ,524 1 ,469

PENGEL -18,512 ,857 1 ,355

TAB -18,152 ,138 1 ,710

KEL -18,867 1,568 1 ,210

LMBKJ -19,637 3,107 1 ,078

JK -19,723 3,279 1 ,070

STRUK -18,107 ,047 1 ,829

PEKLAIN -19,317 2,468 1 ,116

TEKN -18,217 ,267 1 ,605

Step 4 PDPTN -18,435 ,656 1 ,418

PENGEL -18,633 1,054 1 ,305

TAB -18,194 ,174 1 ,676

KEL -18,880 1,547 1 ,214

LMBKJ -20,088 3,963 1 ,046

JK -19,749 3,286 1 ,070

PEKLAIN -19,318 2,422 1 ,120

TEKN -18,219 ,224 1 ,636

Step 5 PDPTN -26,844 17,301 1 ,000

PENGEL -26,424 16,460 1 ,000

KEL -18,986 1,584 1 ,208

LMBKJ -20,114 3,841 1 ,050

JK -19,844 3,301 1 ,069

PEKLAIN -19,430 2,473 1 ,116

TEKN -18,297 ,208 1 ,649

Step 6 PDPTN -26,855 17,116 1 ,000

PENGEL -26,460 16,325 1 ,000

KEL -19,100 1,606 1 ,205

LMBKJ -20,128 3,661 1 ,056

JK -19,847 3,100 1 ,078

PEKLAIN -19,434 2,273 1 ,132

Step 7 PDPTN -26,869 15,538 1 ,000

PENGEL -26,472 14,743 1 ,000

LMBKJ -21,568 4,935 1 ,026

JK -20,370 2,539 1 ,111

PEKLAIN -20,041 1,882 1 ,170

Step 8 PDPTN -29,001 17,919 1 ,000

PENGEL -27,230 14,376 1 ,000

LMBKJ -21,935 3,788 1 ,052

JK -22,449 4,814 1 ,028


(5)

Lanjutan lampiran 19

Variables not in the Equationh

,079 1 ,779

,079 1 ,779

,043 1 ,836

,075 1 ,784

,150 2 ,928

,037 1 ,848

,014 1 ,906

,047 1 ,829

,196 3 ,978

,004 1 ,952

,098 1 ,754

,011 1 ,918

,083 1 ,773

,000 1 ,997

,088 1 ,767

,035 1 ,852

,017 1 ,895

,205 1 ,651

,000 1 ,991

,108 1 ,742

1,550 1 ,213

,559 1 ,455

,060 1 ,806

,228 1 ,633

,008 1 ,929

,148 1 ,700

1,176 1 ,278

,711 1 ,399

,087 1 ,767

1,889 1 ,169

,048 1 ,827

USIA Variables

Overall Statistics Step 2a

USIA PDDKN Variables

Overall Statistics Step 3b

USIA PDDKN STRUK Variables

Overall Statistics Step 4c

USIA TAB PDDKN STRUK Variables

Step 5d

USIA TAB PDDKN STRUK TEKN Variables

Step 6e

USIA TAB KEL PDDKN STRUK TEKN Variables

Step 7f

USIA TAB KEL PDDKN STRUK PEKLAIN TEKN Variables

Step 8g

Score df Sig.

Variable(s) removed on step 2: USIA. a.

Variable(s) removed on step 3: PDDKN. b.

Variable(s) removed on step 4: STRUK. c.

Variable(s) removed on step 5: TAB. d.

Variable(s) removed on step 6: TEKN. e.

Variable(s) removed on step 7: KEL. f.

Variable(s) removed on step 8: PEKLAIN. g.

Residual Chi-Squares are not computed because of redundancies. h.


(6)

86

Lampiran 20.

Output Casewise List

SPSS 13

Observed Temporary Variable

Case Selected

Status(a) Kepemilikan kartu kredit

Predicted Predicted

Group Resid ZResid

1 S 1 ,976 1 ,024 ,157

2 S 1** ,159 0 ,841 2,304

3 S 0 ,052 0 -,052 -,235

4 S 1** ,408 0 ,592 1,204

5 S 0 ,308 0 -,308 -,668

6 S 0 ,270 0 -,270 -,608

7 S 1 ,879 1 ,121 ,372

8 S 0 ,315 0 -,315 -,677

9 S 0 ,048 0 -,048 -,225

10 S 0 ,379 0 -,379 -,781

11 S 0 ,095 0 -,095 -,324

12 S 0 ,482 0 -,482 -,966

13 S 0 ,008 0 -,008 -,087

14 S 0** ,677 1 -,677 -1,449

15 S 0 ,161 0 -,161 -,439

16 S 1 ,797 1 ,203 ,505

17 S 1** ,242 0 ,758 1,771

18 S 0** ,870 1 -,870 -2,582

19 S 1 ,950 1 ,050 ,229

20 S 0 ,172 0 -,172 -,455

21 S 1 ,620 1 ,380 ,784

22 S 1 ,993 1 ,007 ,082

23 S 0 ,149 0 -,149 -,418

24 S 0 ,010 0 -,010 -,098

25 S 0 ,112 0 -,112 -,355

26 S 1 ,963 1 ,037 ,195

27 S 0 ,267 0 -,267 -,604

28 S 1 ,976 1 ,024 ,157

29 S 1** ,364 0 ,636 1,322

30 S 0 ,210 0 -,210 -,515

31 S 1 ,933 1 ,067 ,267

32 S 0 ,413 0 -,413 -,839

33 S 0 ,028 0 -,028 -,171

34 S 1** ,434 0 ,566 1,143

35 S 0 ,254 0 -,254 -,584

36 S 0 ,268 0 -,268 -,606

37 S 0 ,047 0 -,047 -,221

38 S 1** ,389 0 ,611 1,253

39 S 1** ,391 0 ,609 1,248

40 S 0** ,723 1 -,723 -1,617

41 S 1** ,381 0 ,619 1,274

42 S 1 ,763 1 ,237 ,557

43 S 1 ,792 1 ,208 ,512

44 S 0 ,018 0 -,018 -,136

45 S 1 ,966 1 ,034 ,189

46 S 0 ,159 0 -,159 -,434

47 S 0 ,130 0 -,130 -,386