B. Tata Laksana
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian lapang dilakukan di beberapa pasar di Kota Bogor terhitung mulai bulan Mei-September 2006. Data pasokan bawang merah
diperoleh dari kebutuhan pedagang besar dan pengecer di delapan pasar sebagai lokasi penelitian yaitu Pasar Induk Kemang, Pasar Baru Bogor,
Pasar Jambu Dua, Pasar Kebon Kembang, Pasar Merdeka, Pasar Sukasari, Pasar Gunung Batu dan Pasar Padasuka. Selain itu, diperoleh juga data
kebutuhan dari Industri pengolah bawang merah yang berada di Kecamatan Bogor Timur dan Bogor Utara.
2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Jenis data yang diperoleh untuk data primer antara lain
data harga pembelian dan penjualan, data jumlah pasokan harian, data jumlah dan jenis biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga
pemasaran, pola aliran pemasaran untuk tiap lembaga pemasaran, serta data lainnya yang terkait dengan penelitian. Data sekunder, diperoleh dari
informasi statistik dalam bentuk data deret waktu yang dimiliki oleh Biro Pusat Statistik BPS, Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, Direktoral
Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura serta data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kotamadya Bogor. Selain itu,
data sekunder tersebut juga diperoleh melalui literatur dari berbagai instansi dan penelitian-penelitian terdahulu yang terkait dalam penelitian
ini. Untuk data sekunder, jenis data yang diperoleh adalah data luas lahan pertahun untuk komoditas bawang merah, data impor, data permintaan dan
konsumsi bawang merah, data produksi bawang merah, serta data lainnya yang terkait dengan penelitian.
3. Metode Pengumpulan Data
Data-data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil wawancara dengan berbagai level anggota primer rantai pasokan bawang
32
merah di Kota Bogor. Teknik wawancara yang dipakai yaitu wawancara berstruktur yang dilakukan berdasarkan daftar pertanyaan dengan maksud
dapat mengontrol dan mengatur berbagai dimensi pertanyaan ataupun jawabannya. Akan tetapi, wawancara dengan industri pengolah bawang
merah dilakukan secara tidak berstruktur yaitu tidak menggunakan daftar pertanyaan. Wawancara yang dilakukan dengan pihak industri lebih
difokuskan untuk mengetahui kebutuhan bawang merah dari segi kuantitas dan kualitas.
Identifikasi sistem pasokan bawang merah untuk tingkat Pengirim dilakukan dengan cara wawancara pada seorang Pengirim yang ditemui
peneliti di Pasar Induk Kemang. Pedagang besar yang diwawancarai oleh peneliti adalah pedagang besar yang berada di Pasar Induk Kemang dan
Pasar Baru Bogor, sedangkan pengecer yang diwawancarai berada di tujuh pasar yang ada di Bogor. Industri bawang merah yang terdapat di Bogor
yaitu industri bawang goreng dan industri tepung bawang. Tahapan tata laksana dapat dilihat pada Lampiran 1.
4. Metode Analisis Data