F. Pengendalian Persediaan
Persediaan atau inventory menurut Handoko 1997 adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya organisasi
yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Gaspersz 1998 berpendapat bahwa persediaan merupakan penyimpanan dari
barang dan stok, termasuk persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi, dan persediaan yang berfungsi sebagai
penujang dalam proses operasi atau produksi agar berjalan lancar. Pengendalian persediaan berkenaan dengan masalah adanya kebutuhan
atau demand terhadap barang bahan atau produk. Pada kasus Agroindustri yang bahan bakunya merupakan hasil pertanian yang karakteristiknya spesifik,
antara lain mudah rusak dan tidak dapat disimpan lama, maka masalah persediaan menjadi lebih rumit. Disamping itu pengendaliaan persediaan juga
diperlukan untuk mengingat masalah ketidakpastian pemasokan, harga, dan kebutuhan terhadap persediaan itu sendiri.
Khusus untuk persediaan produk, pengendaliannya menjadi semakin penting jika dikaitkan dengan tingkat pelayanan service factor terhadap
pemenuhan kebutuhan konsumen, on time delivery, tingkat kepercayaan konsumen, serta resiko beralihnya pelanggan kepada produk saingan karena
tidak tersedianya produk. Uraian diatas memberi kesan bahwa menumpuk persediaan dalam
jumlah besar lebih disukai. Tetapi permasalahannya adalah bahwa dengan jumlah persediaan yang besar, berarti terdapat sejumlah besar uang yang
tertanam dalam bentuk barang persediaan, yang ditinjau dari segi kebijakan keuangan finansial tidak dikehendaki. Selain itu, dengan menumpuk
persediaan dalam jumlah besar, berarti perusahaan menanggung biaya penyimpanan persediaan dan penanganan yang besar. Komponen biaya
persediaan ini antara lain menyangkut biaya gudang, pajak dan asuransi, kerusakan dan biaya perawatan, serta penurunan mutu. Berdasarkan hal
tersebut, maka fungsi pengendalian persediaan adalah mencari keseimbangan antara keuntungan atau manfaat menyediakan persediaan jumlah besar atau
kecil dengan kerugian atau biaya yang dikeluarkan.
22
G. Programa Linier