Penentuan kondisi kesetimbangan pada arang aktif suhu 40°C Penentuan kondisi kesetimbangan pada arang aktif suhu 50°C Penentuan kondisi kesetimbangan pada arang aktif suhu 60°C Peak konsentrasi α-tokoferol untuk bentonit 50°C, 171 menit Peak konsentrasi α

58

C. Penentuan kondisi kesetimbangan pada bentonit suhu 60°C

D. Penentuan kondisi kesetimbangan pada arang aktif suhu 40°C

25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400 425 450 475 500 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Lama Adsorpsi K o n sen tr as i konsentrasi vs waktu 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 420 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 Lam a Adsorpsi K o n sen tr asi 59

E. Penentuan kondisi kesetimbangan pada arang aktif suhu 50°C

25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400 425 450 475 500 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Lama Adsorpsi K o n s en tr asi

F. Penentuan kondisi kesetimbangan pada arang aktif suhu 60°C

25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400 425 450 475 500 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Lama Adsorpsi K o n sen tr a s i 60 Lampiran 7. Hasil pengukuran konsentrasi α-tokoferol dengan menggunakan HPLC

A. Peak konsentrasi α-tokoferol untuk bentonit 50°C, 171 menit

61

B. Peak konsentrasi α-tokoferol untuk arang aktif 50°C, 171 menit

62 Lampiran 8. Perhitungan konstanta laju adsorpsi k dan energi aktivasi Ea

A. Model Isoterm Langmuir

⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + = c k c q q maks . Plot dari 1q dan 1c menghasilkan bentuk linear dari model Langmuir : ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + = c q c k q maks . 1 c q c c q k q maks maks . . 1 + = qmaks c qmaks k q 1 1 1 + =

B. Model Isoterm Freundlich

n f c k q . = Plot dari log q dan log c menghasilkan bentuk linear dari model Freundlich : n f c k q log log log + = c n k q f log log log + =

C. Energi Aktivasi Ea

Regresi linier untuk menentukan Ea : ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = RT Ea Ao k exp Ao RT Ea k ln ln + ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = Ao R Ea T k ln 1 ln + ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = 63 Kurva hubungan 1T dengan ln k disajikan pada Gambar 6.1. Gambar 8.1. Regresi linear hubungan 1T dengan ln k Slope = -EaR 1T ln Ao ln k 64 Lampiran 9. Data hasil penelitian A. Penurunan konsentrasi β-karoten olein sawit kasar selama proses adsorpsi menggunakan bentonit t menit c konsentrasi β-karoten dalam olein μgml 40°C 50°C 60°C 0 409,055 409,055 409,055 11 141,891 13 138,056 162,344 125,912 15 130,386 146,365 120,160 17 147,004 19 114,248 22 25 28 107,537 90,919 31 36 46 89,161 79,095 61 75,579 81 84,208 54,647 111 45,379 43,142 141 66,312 32,916 171 60,080 33,555 26,365 65

B. Penurunan konsentrasi β-karoten olein sawit kasar selama proses