Indri Hayuningtyas. F34102087 . Kinetika Adsorpsi Isotermal

R. Indri R. Hayuningtyas. F34102087 . Kinetika Adsorpsi Isotermal β-karoten dari Olein Sawit Kasar dengan Menggunakan Bentonit. Di bawah bimbingan Muslich dan Prayoga Suryadarma. 2006. RINGKASAN Kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq. merupakan salah satu tanaman golongan palma yang dapat menghasilkan minyak. Nilai tambah yang diperoleh minyak sawit kasar adalah sebagai salah satu sumber penghasil karotenoid terkaya untuk menghasilkan retinol provitamin A. Minyak sawit kasar mengandung sekitar 15 sampai 300 retinol lebih banyak dibandingkan dengan wortel, sayuran berdaun hijau dan tomat. Minyak kelapa sawit terdiri dari fraksi cair yang disebut dengan olein dan fraksi padat yang disebut stearin. Olein sawit kasar diperoleh melalui fraksinasi minyak kelapa sawit crude palm oil dan belum mengalami proses pemurnian. Penampakan olein sawit kasar yang berwarna kuning kemerahan disebabkan kandungan karotenoidnya yang tinggi. Olein sawit kasar mempunyai jumlah karotenoid yang berkisar antara 680-760 ppm. Industri minyak goreng melakukan proses pemurnian yang salah satu tujuannya untuk mendapatkan produk akhir minyak goreng yang jernih. Pemucatan atau bleaching merupakan salah satu tahap pada proses pemurnian yang bertujuan untuk mengurangi pigmen warna, suspensi koloid gum dan resin, bahan-bahan oksidatif dan trace metals yang terdapat dalam minyak sawit. Proses pemucatan tersebut secara tidak langsung dapat mengakibatkan kerusakan atau kehilangan terhadap komponen yang berguna dalam minyak, seperti alfa, beta, gamma karoten dan likopen. Di lain pihak, komponen yang berguna tersebut khususnya β-karoten sangat potensial sebagai sumber provitamin A. Salah satu cara untuk mengupayakan pengambilan kembali komponen β-karoten yang terkandung dalam minyak sawit yaitu dengan adsorpsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi kesetimbangan adsorpsi isotermal β-karoten dari olein sawit kasar dengan menggunakan bentonit dan arang aktif. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan nilai parameter kinetika adsorpsi isotermal β-karoten dari olein sawit kasar dengan menggunakan bentonit dan arang aktif, yaitu konstanta laju adsorpsi k dan energi aktivasi Ea. Kinetika adsorpsi isotermal β-karoten dari olein sawit kasar dilakukan pada kondisi suhu 40°C, 50°C, 60°C. Kondisi kesetimbangan diperoleh berdasarkan hubungan antara penurunan konsentrasi β-karoten dalam olein μgml dengan lama adsorpsi menit. Kondisi kesetimbangan tercapai apabila dalam lama adsorpsi tertentu konsentrasi β-karoten dalam olein μgml tidak lagi mengalami penurunan. Nilai konstanta laju adsorpsi k dihasilkan dari regresi linear antara konsentrasi β-karoten dalam olein μgml dan konsentrasi β-karoten dalam adsorben μgg. Pemilihan model adsorpsi isotermal dilakukan dengan melihat koefisien determinasi r 2 terbesar untuk mengetahui model yang memiliki tingkat kesesuaian terbaik dengan data percobaan. Perolehan nilai energi aktivasi Ea dihasilkan dari regresi linear antara konstanta laju adsorpsi k dan suhu T dengan menggunakan persamaan Arrhenius. Kualitas adsorpsi diperoleh berdasarkan keselektifan adsorben dalam mengadsorpsi komponen β-karoten, α-tokoferol dan asam lemak bebas. Kemampuan adsorben untuk melepaskan komponen β-karoten desorpsi juga dilakukan dengan menggunakan pelarut heksan, isopropanol dan etanol. Karakteristik olein sawit kasar antara lain kadar asam lemak bebas 5,10 dan indeks bias 1,4619. Bentonit dan arang aktif yang digunakan mempunyai ukuran partikel 150 mesh. Kondisi kesetimbangan yang dicapai oleh bentonit pada suhu 40°C 20 menit; konsentrasi 68 μgml, 50°C 20 menit; konsentrasi 40 μgml dan 60°C 18 menit, konsentrasi 32 μgml. Kondisi kesetimbangan yang dicapai oleh arang aktif pada suhu 40°C 22 menit; konsentrasi 45 μgml, 50°C 22 menit; konsentrasi 60 μgml dan 60°C 19 menit, konsentrasi 85 μgml. Model adsorpsi isotermal yang sesuai dengan data percobaan adalah model persamaan Freundlich. Nilai konstanta laju adsorpsi k yang diperoleh bentonit pada suhu 40°C 2,81 x 10 -5 ml g -1 , 50°C 5,33 x 10 -2 ml g -1 dan 60°C 3,36 x 10 -2 ml g -1 . Nilai konstanta laju adsorpsi k yang diperoleh arang aktif pada suhu 40°C 3,04 x 10 -4 ml g -1 , 50°C 1,29 x 10 -4 ml g -1 dan 60°C 6,16 x 10 -3 ml g -1 . Nilai energi aktivasi Ea yang diperoleh bentonit sebesar 74,28 kcalmol dan arang aktif sebesar 30,04 kcalmol. Jumlah β-karoten yang teradsorpsi 50°C, 171 menit pada bentonit sebesar 375,50 μgml dan arang aktif sebesar 426,791 μgml. Jumlah α-tokoferol yang teradsorpsi pada bentonit sebesar 1397,451 μgml dan arang aktif sebesar 763,180 μgml. Kadar asam lemak bebas olein sawit kasar hasil adsorpsi pada bentonit sebesar 4,59 dan arang aktif sebesar 2,83, sedangkan nilai indeks bias pada bentonit sebesar 1,4606 dan arang aktif sebesar 1,4616. Persentase perolehan β-karoten hasil desorpsi terbesar dari bentonit dan arang aktif diperoleh pelarut etanol, yaitu sebesar 16,6 dan 2,7. R. Indri R. Hayuningtyas. F34102087 . Kinetics of Isothermal Adsorption of