Indeks Bias Apriyantono et al., 1989 Modifikasi metode pengukuran tokoferol dan tokotrienol pada minyak Modifikasi pengukuran total karoten menggunakan spektrofotometer

51 Lampiran 2. Prosedur analisis A. Asam Lemak Bebas AOAC, 1999 Minyak yang akan diuji ditimbang sebanyak 5 g di dalam erlenmeyer 200 ml. Kemudian ditambahkan 50 ml alkohol netral 95 dan ditutup dengan aluminium foil. Kemudian larutan dipanaskan selama 10 menit dalam penangas air. Larutan didinginkan dan ditambahkan dengan indikator fenolftalein 1, kemudian dititrasi dengan KOH 0,1 N sampai tepat terlihat warna merah muda, setelah itu dihitung jumlah miligram KOH yang digunakan untuk menetralkan asam lemak bebas dalam 1 gram minyak atau lemak. Perhitungan : FFA = yak mg AxNxBM min X 100 A x N x 56,1 Bilangan Asam = G A = jumlah ml KOH untuk titrasi N = normalitas larutan KOH G = berat contoh gram 56,1 = berat molekul KOH BM olein sawit kasar sebagai asam palmitat 256 100 x A x N Derajat asam = G

B. Indeks Bias Apriyantono et al., 1989

Indeks bias dari suatu zat ialah perbandingan dari sinus sudut sinar jatuh dan sinus sudut sinar pantul dari cahaya yang melalui suatu zat. Alat yang digunakan pada pengujian ini adalah refraktometer abbe yang dilengkapi dengan pengatur suhu. Pengujian dilakukan pada suhu 25°C untuk minyak. Indeks bias pada suhu tertentu dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut : 52 T T K R R − ′ − ′ = Keterangan : R = Pembacaan skala pada suhu T°C R ′ = Pembacaan skala pada suhu T′°C T = Suhu dimana R ′ akan dicari °C K = Faktor koreksi; 0,000385 untuk minyak

C. Modifikasi metode pengukuran tokoferol dan tokotrienol pada minyak

dan lemak nabati menggunakan HPLC AOCS, 1997 1. Perlengkapan a Sistem HPLC Sistem HPLC yang dilengkapi dengan pompa tekanan tinggi, alat penginjeksi contoh injektor, detektor dan alat perekam grafik integrator recorder. Detektor yang digunakan adalah Ultraviolet UV dengan panjang gelombang 292 nm. b Kolom analisis HPLC Kolom yang digunakan untuk analisa α-tokoferol adalah Zorbax Sil dengan ukuran 250 x 4.6 mm dengan saringan membran 0,5 μm. 2. Bahan Kimia a Larutan standar α-tokoferol b Heksan HPLC grade c Isopropanol HPLC grade d Mobile Phase HPLC – isopropanol dalam heksan 0.5 : 99.5, vv 3. Prosedur Contoh sebanyak 0,4 gr ditimbang dalam labu ukur 5 ml, kemudian ditera menggunakan heksan. Contoh diinjeksikan sebanyak 20 μl ke dalam injektor. Laju alir yang digunakan pada kolom HPLC adalah 1 mlmenit selama 30 menit. 53 4. Perhitungan Perhitungan jumlah α-tokoferol dari sampel dalam μgg adalah sebagai berikut : Axm CxaxDx 25 Keterangan : C = Konsentrasi standar alpha tokoferol μgml A = Rata-rata luas area puncak dari standard α-tokoferol a = Rata-rata luas area puncak α-tokoferol dari sampel m = Berat contoh yang digunakan g D = Faktor pengenceran

D. Modifikasi pengukuran total karoten menggunakan spektrofotometer

Apriyantono et al., 1989 Ukur absorbansi larutan contoh dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 446 nm. Blanko yang digunakan adalah heksan adsorpsi dan desorpsi, isopropanol dan etanol desorpsi. Untuk adsorpsi, sebanyak 0,1 ml larutan contoh diencerkan dalam labu takar 10 ml dengan menggunakan heksan. Buat kurva standard, yaitu hubungan absorbansi dan konsentrasi total karoten. Hitung konsentrasi total karoten dalam sampel berdasarkan kurva standard yang dibuat.

E. Kemampuan Melepaskan