KESIMPULAN SARAN Kinetika Adsorpsi Isotermal Β-Karoten Dari Olein Sawit Kasar Dengan Menggunakan Bentonit

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kondisi kesetimbangan diperoleh berdasarkan penurunan konsentrasi β-karoten dalam olein selama proses adsorpsi. Semakin tinggi suhu proses adsorpsi memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kondisi kesetimbangan pada kedua jenis adsorben. Nilai konsentrasi β-karoten dalam olein pada kondisi kesetimbangan untuk bentonit pada masing-masing suhu 40, 50 dan 60°C adalah 68, 40 dan 32 μgml dan lama tercapainya kesetimbangan adalah 20 menit, 20 menit dan 18 menit; sedangkan nilai konsentrasi β-karoten dalam olein pada kondisi kesetimbangan untuk arang aktif pada masing-masing suhu 40, 50 dan 60°C adalah 45, 60 dan 85 μgml dan lama tercapainya kesetimbangan adalah 22 menit, 22 menit dan 19 menit. Model isoterm adsorpsi yang memiliki tingkat kesesuaian terbaik dengan data percobaan adalah model persamaan Freundlich. Semakin meningkatnya suhu adsorpsi menyebabkan laju adsorpsi yang cenderung meningkat. Nilai konstanta laju adsorpsi pada bentonit untuk masing-masing suhu 40, 50 dan 60°C adalah 2,81 x 10 -5 ml g -1 ; 5,33 x 10 -2 ml g -1 dan 3,36 x 10 -2 ml g -1 , sedangkan untuk arang aktif pada masing-masing suhu 40, 50 dan 60°C adalah 3,04 x 10 -4 ml g -1 ; 1,29 x 10 -4 ml g -1 dan 6,16 x 10 -3 ml g -1 . Nilai energi aktivasi pada kondisi tersebut adalah 74,28 kcalmol untuk bentonit dan 30,04 kcalmol untuk arang aktif.

B. SARAN

Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai optimasi proses desorpsi untuk melepaskan komponen β-karoten dari bentonit maupun arang aktif. DAFTAR PUSTAKA Adnan, Mochamad. 1997. Teknik Kromatografi untuk Analisis Bahan Makanan. Penerbit ANDI. Yogyakarta. Andarwulan, N. dan S. Koswara. 1992. Kimia Vitamin. Rajawali Pers. Jakarta. Anonim. 2003. Palm Oil Food Products. http:www.americanpalmoil.com. Diakses 18 November 2006. _______. 2004. Rocky Bentonit Bleaching Earth. http:www.nusagri.com. Diakses 18 November 2006. _______. 2005. Informasi Mineral dan Batubara. http:www.tekmira.esdm.go.id. Diakses 19 September 2006. _______. 2007. Physisorption. http:en.wikipedia.org. Diakses 13 Januari 2007. AOAC. 1999. Fatty Acids Free in Crude and Refined Oils Titration Methods. Official Methods of Analysis Volume II. Patricia Cunniff ed. AOAC International. Amerika Serikat. AOCS. 1997. Determination of Tocopherols and Tocotrienols in Vegetable Oils and Fats by HPLC. Official Method Ce 8-89 reapproved 1997 in Sampling and Analysis of Commercial Fats and Oils. Apriyantono, A., D. Fardiaz, N.L. Puspitasari, Sedarnawati dan S. Budiyanto. 1989. Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan. PAU Pangan dan Gizi IPB. Bogor. Baharin, B.S., K. Abdul Rahman, M.I. Abdul Karim, T. Oyaizu, K. Tanaka dan S. Takagi. 1998. Separation of Palm Carotene from Crude Palm Oil by Adsorption Chromatography with a Synthetic Polymer Adsorben. J. Am. Oil Chem. Soc 75:399-404. Bale-Therik, J.F. 1992. Ekstrak Karotenoid dari Minyak Sawit Kasar sebagai Sumber Vitamin A dalam Ransum Ayam Petelur. Disertasi. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor. Beare-Rogers, J., A. Dieffenbacher dan J.V. Holm. 2001. Lexicon of Lipid Nutrition IUPAC Technical Report. Pure Appl. Chem., Vol. 73, No. 4, pp. 685-744. Bernasconi, G., H. Gerster, H. Hauser, H. Stauble dan E. Schneiter. 1995. Teknologi Kimia Bagian 2. Terjemahan Lienda Handojo. Pradnya Paramita. Jakarta. 46 Buckl, W., H. Ebert, H. Eicke, N. Schall, W. Zschau, dan R. Hahn. 1999. Adsorbent for Treatment of Oils andor Fats. United States Patent 5917069. Choo, Y.M., S.C. Yap, A.S.H. Ong, C.K. Ooi dan S.H. Goh. 1992. Production of Palm Oil Carotenoids Concentrate and Its Potential Application in Nutrition, in Lipid-Soluble Antioxidants: Biochemistry and Clinical Application. Di dalam Ong, A.S.H dan L. Packer eds. Birkhauser Verlag, pp. 243-253. Chu, B.S., B.S. Baharin, Y.B. Che Man, dan S.Y. Quek. 2004. Separation of Vitamin E from Palm Fatty Acid Distillate Using Silica. III. Batch Desorption Study. J. of Food Engineering 64:1-7. Djatmiko, B., S. Ketaren dan S. Setyahartini. 1985. Pengolahan Arang dan Kegunaannya. Agro Industri Press. Bogor. Grim, R.E. 1968. Clay Minerology. McGraw-Hill Inc. Amerikat Serikat. Hendricks, S.B. 1940. Base Exchange of the Clay Mineral Montmorillonite for Organic Cations and Its Dependence Upon Adsorption Due to van der Waals Forces. Di dalam Harter, R.D. ed. 1986. Adsorption Phenomena. Van Nostrand Reinhold Company Inc. Amerika Serikat. Hui, Y.H. 1996. Bailey’s Industrial Oil and Fat Products 5 th Edition Volume 4 Edible Oil and Fat Product: Processing Technology. John Wiley Sons. Amerika Serikat. Husaini. 1982. Penggunaan Garam Fortifikasi untuk Menanggulangi Masalah KVA. Disertasi. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor. Iwasaki, R. dan M. Murakoshi. 1992. Palm Oil Yields Carotene for World Markets. Oleo Chemical INFORM, Vol.3, No.2, Febr.p.210-217. Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press. Jakarta. Kirk, R.E dan D.F. Othmer. 1954. Encyclopedy of Chemical Technology Volume 14. Interscience Publisher. New York, Amerika Serikat. Latip, R.A., B.S. Baharin, Y.B. Che Man dan R.A. Rahman. 2001. Effect of Adsorption and Solvent Extraction Process on the Percentage of Carotene Extracted from Crude Palm Oil. J. Am.Oil Chem. Soc 78 No.1:83-87. Leduc, Marc. 2005. Bentonit Clay for Internal Healing. http:www.healingdaily.com. Diakses 18 November 2006. McCabe, W.L., J.C. Smith dan P. Harriot. 1989. Operasi Teknik Kimia Jilid 2. Terjemahan E. Jasjfi. Penerbit Erlangga. Jakarta. 47 Muchtadi, T.R. 1992. Karakterisasi Komponen Intrinsik Utama Buah Sawit Elaeis guineensis Jacq. dalam Rangka Optimalisasi Proses Ekstraksi Minyak dan Pemanfaatan Provitamin A. Disertasi. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor. Muchtadi, T.R., A. Sulaswatty dan S. Aiman. 1995. Teknik Pemekatan β-karoten Minyak Sawit dengan Transesterifikasi dan Saponifikasi. Prosiding Seminar Nasional IV Kimia dalam Industri dan Lingkungan, 11-12 Desember 1995. Yogyakarta. Naibaho, P.M. 1983. Pemisahan Karoten Provitamin A Minyak Sawit dengan Metoda Adsorpsi. Disertasi. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor. Oil World. 2000. Oil World Annual 1993. ISTA Mike GMBH. Hamburg, Germany. Petrucci, R.H. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 2. Terjemahan Suminar Achmadi. Penerbit Erlangga. Jakarta. Pohan, H.G., C. Siallagan dan R. Wulandari. 2006. Pengaruh Suhu dan Konsentrasi Natrium Hidroksida pada Pembuatan Karbon Aktif dari Sekam Padi. http:www.dprin.go.id. Diakses 3 Oktober 2006. Ribeiro, M.H.L, P.A.S. Lourenco, J.P. Monteiro dan S. Ferreira-Dias. 2001. Kinetics of Selective Adsorption of Impurities from a Crude Vegetable Oil in Hexane to Activated Earths and Carbons. J. Eur Food Res Technol 213:132-138. Roy, G.M. 1995. Activated Carbon Applications in the Food and Pharmaceutical Industries. Technomic Publishing Co Inc. Lancaster-Basel. SNI. 1998. Crude Palm Olein 01-0016-1998. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta. Swern, Daniel. 1982. Bailey’s Industrial Oil and Fat Products 4 th Edition Volume 2. John Wiley Sons. Amerika Serikat. Theng, B.K.G. 1979. Formation and Properties of Clay-Polymer Complexes. Elsevier Scientific Publishing Company. New York. van Gelder, J.W. 2004. Greasy Palms: European Buyers of Indonesian Palm Oil. Friends of Earth Ltd. London. Wirahadikusumah, M. 1985. Biokimia: Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid. Penerbit ITB, Bandung. Walfford, J. 1980. Development in Food Colours-1. Applied Science Publishers Ltd. London. 48 Zeb, Alam dan S. Mehmood. 2004. Carotenoids Contents from Various Sources and Their Potential Health Applications. Pakistan J. of Nutrition 33: 199-204. LAMPIRAN 49 Lampiran 1. Kurva standard konsentrasi β-karoten dalam berbagai pelarut Prosedur pembuatan kurva standard Kurva standard yang digunakan adalah kurva standard β-karoten dalam heksan, isopropanol dan etanol. Standard β-karoten Sigma Aldrich masing- masing sebanyak 0,0005 g dicampur dan dilarutkan ke dalam heksan, isopropanol dan etanol ditera dalam labu takar 100 ml. Selanjutnya dibuat beberapa konsentrasi larutan β-karoten dalam heksan, isopropanol dan etanol, diukur dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 446 nm. Kurva standar β-karoten dalam heksan y = 0.3004x R 2 = 0.9938 0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 1.400 1.600 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 Konsentrasi [ppm] n ila i a b so rb a n si Kurva standar β-karoten dalam isopropanol y = 0.4796x R 2 = 0.9831 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 Konsentrasi [ppm] n ila i a b so r b a n si 50 Kurva standar β-karoten dalam etanol y = 0.1221x R 2 = 0.8363 0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 konsentrasi [ppm] n ilai abso rb an si 51 Lampiran 2. Prosedur analisis A. Asam Lemak Bebas AOAC, 1999 Minyak yang akan diuji ditimbang sebanyak 5 g di dalam erlenmeyer 200 ml. Kemudian ditambahkan 50 ml alkohol netral 95 dan ditutup dengan aluminium foil. Kemudian larutan dipanaskan selama 10 menit dalam penangas air. Larutan didinginkan dan ditambahkan dengan indikator fenolftalein 1, kemudian dititrasi dengan KOH 0,1 N sampai tepat terlihat warna merah muda, setelah itu dihitung jumlah miligram KOH yang digunakan untuk menetralkan asam lemak bebas dalam 1 gram minyak atau lemak. Perhitungan : FFA = yak mg AxNxBM min X 100 A x N x 56,1 Bilangan Asam = G A = jumlah ml KOH untuk titrasi N = normalitas larutan KOH G = berat contoh gram 56,1 = berat molekul KOH BM olein sawit kasar sebagai asam palmitat 256 100 x A x N Derajat asam = G

B. Indeks Bias Apriyantono et al., 1989