Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

Tabel 3.4 Hasil Analisis Uji Coba No. soal Validitas Reliabilitas Tingkat Kesukaran Daya Beda Kesimpulan 1 Valid Reliabel Mudah Baik Dipakai 2 Valid Mudah Baik Dipakai 3 Valid Sedang Baik Dipakai 4 Valid Sedang Baik Dipakai 5 Valid Sedang Baik Dipakai 6 Valid Sedang Baik Dipakai 7 Valid Sedang Baik Dipakai 8 Tidak Valid Sedang Kurang Baik Dibuang Berdasarkan hasil analisis butir soal tes kemampuan berpikir kreatif, diperoleh bahwa soal-soal yang digunakan hanyalah soal-soal yang valid saja. Soal-soal yang tidak valid tidak digunakan karena indikator berpikir kreatif sudah dicapai dengan soal yang valid. Maka dari 8 soal uraian tersebut yang digunakan 7 soal dan ketujuh soal terebut telah mewakili semua indikator.

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dari penelitian dan dari hasil analisis ditarik kesimpulan. Analisis dalam penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap awal yang merupakan tahap pemadanan sampel dan tahap akhir, yang merupakan tahap analisis data untuk menguji hipotesis penelitian. a. Analisis Data Tahap Awal 1 Uji Normalitas Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara spesifik, setelah data awal yang didapat dari nilai ujian semester gasal semester sebelumnya, maka data tersebut diuji kenormalannya apakah data kedua kelas tersebut berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data sampel yang diperoleh digunakan uji Chi-Kuadrat. Langkah-langkah uji normalitas data sebagai berikut. a Menentukan rumus hipotesis yaitu: H : Data berdistribusi normal H 1 : Data tidak berdistribusi normal b Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah. c Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas. d Menghitung rata-rata dan simpangan baku. e Membuat tabulasi data kedalam interval kelas. f Menghitung nilai dari setiap batas kelas dengan rumus: ̅ dimana adalah simpangan baku dan adalah rata-rata sampel. Sudjana, 2005: 138. g Mengubah harga menjadi luas daerah kurva normal dengan menggunakan tabel . h Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva ∑ Keterangan : = chi-Kuadrat, = frekuensi pengamatan, dan = frekuensi yang diharapkan. i Membandingkan harga chi–kuadrat dengan tabel chi–kuadrat dengan taraf signifikan 5. j Menarik kesimpulan, jika , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sudjana, 2005: 273 2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya untuk menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji Bartlet dengan hipotesis statistiknya sebagai berikut. H : H 1 : Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. a Varians gabungan dari semua sampel Keterangan : = Varians gabungan = Kelas ke-i = Varians kelas ke-i b Harga satuan B B = c Dalam uji Bartlet digunakan statistik chi-kuadrat { } Dengan ln 10 = 2,3026, disebut logaritma asli dari bilangan 10. Selanjutnya, harga yang diperoleh dikonsultasikan ke dengan derajat kebebasan dk = k-1 dan taraf signifikan 5. Ho ditolak jika � Sudjana, 2005: 263. 3 Uji Kesamaan Rata-Rata Analisis data dengan Uji t digunakan untuk menguji hipotesis: H : H 1 : maka untuk menguji hipotesis digunakan rumus: ̅ ̅ √ Dengan √ Sudjana, 2005: 239. Keterangan : ̅̅̅ = nilai ulangan harian kelas eksperimen ̅̅̅ = nilai ulangan harian kelas kontrol n 1 = banyaknya subyek kelas eksperimen n 2 = banyaknya subyek kelas kontrol = simpangan baku kelompok eksperimen = simpangan baku kelas kontrol = simpangan baku gabungan Dengan kriteria pengujian, terima H jika – t tabel t hitung t tabel dengan derajat kebebasan dk = n 1 + n 2 – 2 dan tolak H untuk harga t lainnya. b. Analisis Data Tahap Akhir Setelah semua perlakuan berakhir kemudian diberi tes. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah hasilnya sesuai dengan hipotesis yang diharapkan. 1 Uji Normalitas Langkah-langkah pengujian normalitas sama dengan langkah-langkah uji normalitas pada analisis data awal. 2 Uji Homogenitas Langkah-langkah pengujian homogenitas sama dengan langkah- langkah uji homogenitas pada analisis data awal. 3 Uji Hipotesis I Uji Proporsi Uji hipotesis I dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kreatif yang diberikan dalam pembelajaran Problem Posing dengan pendekatan PMRI dapat membantu peserta didik mencapai ketuntasan minimal. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM di SMP Negeri 2 Karanganyar untuk mata pelajaran matematika adalah 70. Sementara kriteria ketuntasan klasikal minimal 75. Uji hipotesis ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. : , artinya proporsi peserta didik pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai kurang dari atau sama dengan 74,5 belum mencapai KKM klasikal dan : , artinya proporsi peserta didik pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai lebih dari 74,5 sudah mencapai KKM klasikal. Rumus yang digunakan sebagai berikut. √ Keterangan : z : nilai t yang dihitung x : banyaknya peserta didik yang tuntas secara individual : nilai yang dihipotesiskan Kriteria pengujian: jika maka ditolak, dimana didapat dari daftar normal baku dengan peluang Sudjana, 2005 : 233. 4 Uji Hipotesis II Uji Beda Rata-rata Data Akhir Uji hipotesis II dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem posing lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada kelas yang mengikuti pembelajaran ekspositori. Untuk uji kesamaan dua rata-rata ini digunakan uji pihak kanan. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut. artinya rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol dan artinya rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen lebih dari rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus t, yaitu: ̅ ̅ √ Dengan √ Keterangan : ̅ : mean sampel kelompok eksperimen ̅ : mean sampel kelompok kontrol : simpangan baku : varians kelompok eksperimen : varians kelompok kontrol : banyaknya sampel kelompok kontrol Kriteria pengujian adalah ditolak jika dengan derajat kebebasan dk = dan taraf nyata Sudjana, 2005 : 243. 5 Uji Hipotesis III Uji Beda Rata-rata Keaktifan Uji hipotesis III dilakukan untuk mengetahui apakah keaktifan peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem posing lebih baik daripada keaktifan peserta didik pada kelas yang mengikuti model pembelajaran ekspositori. Untuk uji kesamaan dua rata-rata ini digunakan uji pihak kanan. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut. artinya keaktifan peserta didik kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan keaktifan peserta didik kelas kontrol dan artinya keaktifan peserta didik kelas eksperimen lebih dari keaktifan peserta didik kelas kontrol. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus t, yaitu: ̅ ̅ √ Dengan √ Keterangan : ̅ : mean sampel kelompok eksperimen ̅ : mean sampel kelompok kontrol : simpangan baku : varians kelompok eksperimen : varians kelompok kontrol : banyaknya sampel kelompok kontrol Kriteria pengujian adalah ditolak jika dengan derajat kebebasan dk = dan taraf nyata Sudjana,2005:243. 71

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisis Data Tahap Awal

Analisis data tahap awal dilakukan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian berasal dari keadaan awal yang sama atau tidak. Analisis data tahap awal dilakukan sebelum pelaksanaan perlakuan yang berbeda pada sampel. Data yang digunakan untuk analisis tahap awal sampel diperoleh dari data hasil ujian akhir semester gasal SMP Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 20122013. Hasil ujian akhir semester gasal SMP Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 20122013 antara kelas kontrol VII A dan kelas eksperimen VII B dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 97 dan terangkum pada tabel berikut. Tabel 4.1 Data Hasil Ujian Akhir Semester Gasal No Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1 Banyak Peserta didik 29 30 2 Nilai Tertinggi 76 83 3 Nilai Terendah 43 42 4 Rata-rata 63,24 60,39 6 Simpangan Baku 6,93 9,09 7 Varians 48,05 82,62 Analisis data tahap awal terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, uji kesamaan rata-rata.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Structured Problem Posing Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

1 9 210

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMA

0 25 211

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK

1 14 207

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA YANG DIBERI PENDEKATAN PROBLEM POSING TIPE PRESOLUTION POSING DENGAN SISWA YANG DIBERI PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DI SMP NEGERI 2 MEDAN T. A. 2013/2014.

0 6 29

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 12

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 6

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP melalui Model Problem Based Learning

0 0 13

PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

0 0 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IDEAL PROBLEM SOLVING TERHADAP BERPIKIR KREATIF DAN PERCAYA DIRI SISWA DI SMP NEGERI 2 RAWALO

0 0 14