c. Metode Observasi
Metode observasi
merupakan teknik
pengumpulan data
yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian. Observasi yang akan
dilakukan adalah observasi langsung. Dalam penelitian ini digunakan lembar observasi untuk mendapatkan data tentang aktivitas peserta didik. Pengisian
lembar observasi dilakukan dengan menggunakan check list. Check list atau daftar cek terdiri dari item yang berisi faktor-faktor yang diobservasi.
3.6 Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan pada penilitian ini adalah sebagai
berikut.
a. Instrumen Tes
Materi tes adalah soal-soal yang terdapat pada materi pokok segi empat. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan berpikir kreatif peserta didik maka
bentuk tes yang cocok untuk digunakan adalah soal uraian, karena soal uraian amat baik untuk menarik hubungan antara pengetahuan yang telah mengendap
dalam struktur kognitif peserta didik dengan pengertian materi yang sedang dipikirkannya.
b. Metode Penyusunan Perangkat Tes
Penyusunan perangkat tes dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1 Menentukan materi
Materi dalam penelitian ini adalah pelajaran pokok bahasan tertentu.
2 Menentukan alokasi waktu
Dalam penelitian ini waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal selama 80 menit.
3 Menentukan bentuk tes
4 Membuat kisi-kisi soal, dengan mencamtumkan ruang lingkup bahan
pelajaran dan tujuan pembelajaran. 5
Membuat perangkat tes, yaitu dengan menuliskan butir soal, menulis petunjuk atau pedoman mengerjakan serta kunci jawaban.
6 Mengujicobakan instrumen tes.
7 Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya pembeda. c.
Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen merupakan langkah yang sangat penting dalam proses
pengembangan instrumen, karena dari uji coba inilah diketahui informasi mengenai mutu instrumen yang digunakan. Dengan dilakukannya uji coba
diharapkan instrumen yang digunakan dalam penelitian memenuhi kriteria sehingga dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data. Adapun syarat utama uji
coba adalah bahwa karakteristik subjek penelitian, selain itu kondisi uji coba misalnya waktu, alat-alat yang dipakai, cara penyelenggaraan juga harus sama
dengan kondisi penelitian yang sebenarnya. Dalam penelitian ini instrumen yang akan diuji cobakan adalah instrumen
tes, uji coba ini dilakukan dengan cara memberikan tes sebanyak satu kali kepada
kelompok di luar kelompok yang menjadi subjek penelitian, dengan soal yang sama dengan tenggang waktu yang cukup.
d. Analisis Uji Coba Instrumen Tes
Instrumen tes perlu diuji coba dan dianalisis terlebih dahulu sebelum digunakan untuk penelitian agar instrumen tes tersebut layak digunakan untuk
melaksanakan penelitian. Suatu tes dapat dikatakan baik sebagai alat ukur hasil belajar harus
memenuhi persyaratan tes yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Berdasarkan data hasil tes uji coba perangkat tes dihitung validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal sebagai berikut. 1
Validitas Butir Soal Suatu alat evaluasi dapat dikatakan valid absah atau sahih apabila
alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Setelah diuji cobakan pada peserta didik di luar sampel, instrumen tes tersebut diuji
validitasnya dengan menggunakan rumus korelasi product moment memakai angka kasar raw score Arikunto, 2009: 72, yaitu:
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan: r
xy
= koefisien korelasi skor butir soal dan skor total N = banyak subjek
∑X = jumlah butir soal ∑Y = jumlah skor total
∑XY = jumlah perkalian skor butir dengan skor total ∑X
2
= jumlah kuadrat skor butir soal ∑Y
2
= jumlah kuadrat skor total Kriteria pengujian validitas dikonsultasikan dengan harga product
moment pada tabel dengan taraf signifikan 5 , jika r
xy
r
tabel
maka item soal tersebut dikatakan valid Arikunto, 2009: 72.
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dengan N = 25 dan taraf signifikan 5, diperoleh r
tabel
= 0,396 sehingga butir soal dikatakan valid jika r
hitung
0,396. Hasil analisis validasi butir soal tes kemampuan berpikir kreatif adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2 Validitas Tiap Butir Soal
Dari hasil uji coba 8 soal uraian, yang termasuk kategori valid adalah butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Sedangkan soal yang tidak valid
adalah soal nomor 8. Analisis validitas butir soal tes kemampuan berpikir kreatif selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 121.
Butir Soal Kriteria
1 0,784
Valid 2
0,850 Valid
3 0,785
Valid 4
0,912 Valid
5 0,807
Valid 6
0,857 Valid
7 0,812
Valid 8
0,169 Tidak Valid
x y
r
2 Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan ketetapan hasil suatu tes. Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap,
artinya apabila tes dikenakan pada sejumlah subjek yang sama pada lain waktu, maka hasil yang diperoleh akan tetap sama atau relatif sama. Karena
pada tes ini, soalnya berbentuk uraian maka digunakan rumus
alpha,
yaitu sebagai berikut:
r
11
=
2 2
1 1
t i
n n
Keterangan : r
11
: reliabilitas instrumen, n
: banyaknya butir soal,
2 i
: jumlah varians butir,
2 t
: varians total. Arikunto, 2009: 109 Rumus varians butir soal, yaitu:
2 i
=
n n
X X
2 2
Keterangan : varians tiap butir skor,
∑ : jumlah skor tiap ítem,
∑ : jumlah kuadrat skor tiap ítem, dan
: jumlah responden. Arikunto, 2009: 110
Rumus varians total, yaitu:
2 t
=
n n
Y Y
2 2
Kriteria pengujian reliabilitas soal tes yaitu setelah didapatkan harga r
11
kemudian harga r
11
tersebut dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel, jika r
11
r
tabel
maka item tes yang diujicobakan reliabel.
Dari soal uji coba yang diberikan sebanyak 8 butir diperoleh . Dengan α = 5 dan N = 25 diperoleh r
tabel
= 0,396. Karena , maka dapat disimpulkan bahwa soal uji coba uraian tersebut
reliabel. Perhitungan analisis reliabilitas soal uraian dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 126.
3 Tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran adalah suatu peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks.
Indeks ini biasa dinyatakan dengan proporsi yang besarnya antar 0,00 sampai dengan 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran berarti soal
tersebut semakin mudah Arifin, 2012: 147. Langkah-langkah menguji tingkat kesukaran:
a Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:
b Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:
c Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut:
0,00 0,30 = sukar
0,30 0,70 = sedang
0,70 1,00 = mudah
d Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan
koefisien tingkat kesukaran poin b dengan criteria poin c.Arifin, 2012: 148.
Hasil analisis taraf kesukaran butir soal tes kemampuan berpikir kreatif sebagai berikut. Soal dengan kriteria mudah ada 2 soal, yaitu soal nomor 1
dan 2. Soal dengan kriteria sedang ada 6 soal, yaitu soal nomor 3, 4, 5, 6, 7 dan 8. Analisis taraf kesukaran butir soal tes kemampuan berpikir kreatif
dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 128.
4 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai menguasai materi dengan siswa yang kurang
pandai kurangtidak menguasai materi. Indeks daya pembeda biasanya dinyatakan dengan proporsi. Semakin tinggi proporsi itu, maka semakin baik
soal tersebut membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandaiArifin, 2012: 145.
Langkah-langkah menguji daya pembeda soal sebagai berikut. a
Menghitung jumlah skor total tiap siswa. b
Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil.
c Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah siswa
banyak di atas 30 dapat ditetapkan 27 . d
Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok kelompok atas maupun kelompok bawah.
e Menghitung daya pembeda soal dengan rumus :
̅ ̅
Keterangan : DP
= Daya Pembeda ̅
= rata-rata kelompok atas ̅
= rata-rata kelompok bawah = skor maksimum
f Membandingkan daya pembeda dengan kriteria sebagai berikut :
0,40 = sangat baik
0,29 0,39 = baik
0,19 0,29 = cukup, soal perlu perbaikan
0,19 = kurang baik, soal harus dibuang
Arifin, 2012: 146.
Hasil analisis daya pembeda tiap butir soal tes kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3 Daya Pembeda Tiap Butir Soal
Butir Soal Daya Pembeda
Kriteria 1
0,34 Baik
2 0,36
Baik 3
0,38 Baik
4 0,34
Baik 5
0,33 Baik
6 0,36
Baik 7
0,33 Baik
8 -
0,01 Kurang baik
Dari hasil analisis, butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 termasuk kategori daya pembeda baik. Sedangkan soal yang pembedanya kurang baik
adalah soal nomor 8. Adapun analisis daya pembeda butir soal tes kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 130.
Dari hasil analisis uji coba butir soal yang terdiri dari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Maka diperoeh
kesimpulan sebagai berikut.
Tabel 3.4 Hasil Analisis Uji Coba
No. soal
Validitas Reliabilitas
Tingkat Kesukaran
Daya Beda
Kesimpulan
1 Valid
Reliabel Mudah
Baik Dipakai
2 Valid
Mudah Baik
Dipakai 3
Valid Sedang
Baik Dipakai
4 Valid
Sedang Baik
Dipakai 5
Valid Sedang
Baik Dipakai
6 Valid
Sedang Baik
Dipakai 7
Valid Sedang
Baik Dipakai
8 Tidak
Valid Sedang
Kurang Baik
Dibuang
Berdasarkan hasil analisis butir soal tes kemampuan berpikir kreatif, diperoleh bahwa soal-soal yang digunakan hanyalah soal-soal yang valid
saja. Soal-soal yang tidak valid tidak digunakan karena indikator berpikir kreatif sudah dicapai dengan soal yang valid. Maka dari 8 soal uraian
tersebut yang digunakan 7 soal dan ketujuh soal terebut telah mewakili semua indikator.
3.7 Metode Analisis Data