Uji Normalitas Data Tahap Awal Uji Homogenitas Data Tahap Awal

4.1.1.1 Uji Normalitas Data Tahap Awal

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji chi kuadrat. Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H : data berdistribusi normal dan H 1 : data tidak berdistribusi normal. Kriteria pengujiannya adalah terima H jika dengan peluang untuk  = 5 dan dk = . Dari hasil analisis uji normalitas data tahap awal kelas eksperimen diperoleh = 3,0962. Dengan dk = 7- 3 = 4 dan α = 5 diperoleh = 9,49. Hasil analisis uji normalitas data tahap awal kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Tahap Awal Data Kriteria Nilai UAS semester gasal kelas kontrol dan kelas eksperimen 3,0962 9,49 Normal Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data tahap awal kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh , maka diterima yang berarti bahwa data tahap awal berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 5 halaman 98. 2 hitung  2 3 1   k   1   3  k 2 hitung  2 tabel  2 hitung  2 tabel  2 hitung  2 tabel 

4.1.1.2 Uji Homogenitas Data Tahap Awal

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data pada nilai awal mempunyai varians yang sama homogen. Untuk menguji homogenitas digunakan uji Bartlet. Hipotesis yang akan diujikan adalah sebagai berikut. kedua kelompok memiliki varians yang sama dan kedua kelompok memiliki varians yang tidak sama Kriteria pengujiannya, dengan α = 5 dan dk = k-1, terima jika . Dari hasil perhitungan, diperoleh = 2,0611. Dengan α = 5 dan dk = 2 – 1 = 1 diperoleh = 3,81. Hasil analisis uji homogenitas data tahap awal dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut. Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Tahap Awal Data Kriteria Nilai UAS semester gasal kelas kontrol dan kelas eksperimen 2,0611 3,81 Homogen Berdasarkan hasil perhitungan homogenitas data tahap awal, diperoleh bahwa , maka diterima, artinya kedua kelompok mempunyai varians yang sama homogen. Perhitungan uji homogenitas data tahap awal kelas kontrol dan kelas eksperimen selengkapnya terdapat pada lampiran 6 halaman 100. 2 hitung  2 tabel  2 hitung  2 tabel  2 hitung  2 tabel  2 hitung  2 tabel 

4.1.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata Data Tahap Awal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Structured Problem Posing Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

1 9 210

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMA

0 25 211

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK

1 14 207

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA YANG DIBERI PENDEKATAN PROBLEM POSING TIPE PRESOLUTION POSING DENGAN SISWA YANG DIBERI PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DI SMP NEGERI 2 MEDAN T. A. 2013/2014.

0 6 29

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 12

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 6

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP melalui Model Problem Based Learning

0 0 13

PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

0 0 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IDEAL PROBLEM SOLVING TERHADAP BERPIKIR KREATIF DAN PERCAYA DIRI SISWA DI SMP NEGERI 2 RAWALO

0 0 14