Uji Reliabilitas Butir – Butir Asosiasi Uji Asosiasi Merek

61 § Keaslian Bahan § Kemasan Menarik § Ukuran Berat Bervariasi § Harga Terjangkau § Mudah Diperoleh § Iklan dan Promosi Menarik § Kelengkapan Informasi Produk

6.2.1 Uji Reliabilitas Butir – Butir Asosiasi

Reliabilitas merujuk pada pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang diinginkan dapat diandalkan sebagai alat pengumpul data serta mampu untuk mengungkap informasi yang sebenarnya di lapangan. Sehingga instrumen yang reliable akan menghasilkan kesimpulan yang sama walaupun penelitian tersebut diulang beberapa kali. Uji reliabilitas yang digunakan adalah Metode Spearman – Brown. Metode ini digunakan karena butir atribut yang dipakai untuk mengasosiasikan suatu merek berjumlah genap yaitu 10 atribut. Sehingga melalui metode ini akan dikelompokan skor butir bernomor ganjil dan skor butir bernomor genap kemudian mengkorelasikan hubungan keduanya. Reliabilitas suatu atribut teruji apabila r hitung yang mewakili semua atribut dalam instrumen memiliki nilai lebih besar dari r tabel, sehingga setiap merek dapat dibandingkan menurut atribut asosiasinya. Tabel 14. Hasil Uji Reliabilitas Atribut – Atribut Asosiasi Merek | r 11 | r 0,05;30 Kesimpulan ABC 0,760 0,361 Reliable Bango 0,682 0,361 Reliable Indofood 0,917 0,361 Reliable 62 Nasional 0,873 0,361 Reliable Maya 0,825 0,361 Reliable Piring Lombok 0,861 0,361 Reliable Hasil penelitian pendahuluan kepada 30 responden menunjukkan bahwa pada semua merek nilai | r 11 | r tabel. Dengan demikian kesepuluh atribut tersebut dapat diandalkan untuk mencari asosiasi – asosiasi yang membentuk citra suatu merek. Lampiran 2.

6.2.2 Uji Asosiasi Merek

Pada bagian kedua dari kuisioner, setiap responden bebas memilih atribut yang dianggap sesuai dengan citra suatu merek dengan melingkari jawaban pertanyaan dikotomi. Jawaban dari pertanyaan ini sangat beragam. Merek terkenal lebih banyak memiliki atribut yang berasosiasi dengannya dan sebaliknya hanya ada satu atau dua atribut yang berasosiasi dengan merek kurang terkenal. Selanjutnya dari sepuluh atribut yang sudah diuji reabilitasnya kemudian diuji dengan menggunakan Cochran Test. Teknik ini mengharuskan atribut yang memiliki skor paling kecil dieliminasi apabila hasil pengujian seluruh atribut memperlihatkan bahwa nillai Q lebih besar dari ? 2 tabel. Pengujian ini dilakukan berulang – ulang hingga diperoleh nilai Q yang lebih kecil dibandingkan ? 2 tabel sehingga diperoleh kesimpulan terima Ho yang artinya bahwa asosiasi yang diuji saling berhubungan dan membentuk citra merek tersebut. Perhitungan Cochran Test selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. Rata – rata perhitungan berhenti minimal pada saat uji coba ke-7 dan atribut yang selalu muncul di setiap merek adalah atribut merek terkenal. Hal ini dapat diartikan bahwa hampir semua responden mengenali merek tersebut. 63 Selain atribut merek terkenal, atribut mudah diperoleh juga menjadi ciri dari setiap merek kecuali kecap merek Maya. Tabel 15. memperlihatkan bahwa kecap merek ABC selain berasosiasi dengan merek terkenal dan mudah diperoleh juga berasosiasi dengan rasa enak dan harga terjangkau. Sedangkan untuk kecap Bango berasosiasi dengan keaslian bahan dan iklan serta promosi menarik. Responden menganggap bahwa iklan yang ditayangkan maupun promosi yang diadakan menarik. Selain itu responden juga menganggap bahwa keaslian bahan merupakan ciri khas dari merek Bango yang sesuai slogan yaitu “benar – benar kecap”. Hal ini membuktikan bahwa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kecap Bango diterima dengan sangat baik oleh responden. Tabel 15. Ringkasan Hasil Cochran Test Merek Uji Ke- db Q X 2 Kesimpulan Atribut Pembentuk Citra Merek ABC 7 3 4,67 7,82 Terima Ho § Merek Terkenal § Rasa Enak § Harga Terjangkau § Mudah Diperoleh Bango 7 3 2,29 7,82 Terima Ho § Merek Terkenal § Keaslian Bahan § Mudah Diperoleh § Iklan Promosi Menarik Indofood 7 3 1,61 7,82 Terima Ho § Merek Terkenal § Kemasan Menarik § Harga Terjangkau § Mudah Diperoleh Nasional 8 2 2,07 5,99 Terima Ho § Merek Terkenal § Harga Terjangkau § Mudah Diperoleh Maya 9 1 0,076 3,84 Terima Ho § Merek Terkenal 64 § Harga Terjangkau Piring Lombok 5 4 7,03 9,48 Terima Ho § Merek Terkenal § Rasa Enak § Kemasan Menarik § Harga Terjangkau § Mudah Diperoleh Berbeda halnya dengan kecap merek Indofood. Selain merek terkenal dan mudah diperoleh, ternyata citra yang membentuk merek tersebut di benak konsumen adalah kemasannya yang menarik dan harga yang terjangkau. Kecap Nasional hanya berasosiasi dengan hal – hal yang bersifat umum saja yaitu merek terkenal, harga terjangkau dan mudah diperoleh. Kecap manis merek Maya memiliki satu derajat bebas saat nilai Q X 2 tabel, sehingga hanya terdapat dua atribut yang berasosiasi dengan merek ini yaitu merek terkenal dan harga terjangkau. Perhitungan kecap manis merek Piring Lombok berhenti saat uji ke-5 dengan 4 derajat bebas. Sehingga merek ini memiliki 5 atribut yang berasosiasi dengannya yaitu merek terkenal, rasa enak, kemasan menarik, harga terjangkau dan mudah diperoleh. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa secara umum atribut yang diperoleh semua merek adalah merek terkenal, mudah diperoleh dan harga terjangkau. Namun terdapat atribut – atribut yang lebih spesifik hanya dimiliki merek tertentu seperti keaslian bahan pada kecap merek Bango atau kemasan menarik pada kecap merek Indofood. Hal ini merupakan ciri khas yang dapat dikembangkan oleh para produsen kecap untuk memperoleh kunggulan komaparatif dengan produk pesaing.

6.3 Analisis Kesan Kualitas