Pendidikan Pra TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran

pekerjaan, 3 keadaan ekonomi, 4 gaya hidup, 5 kepribadian dan konsep diri. Seseorang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan akan selera seseorang berubah sesuai usia. Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar dapat mengidentifikasikan kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat diatas rata-rata terhadap produk mereka. Kondisi lain yang juga berpengaruh terhadap perilaku konsumen adalah keadaan ekonomi. Gaya hidup adalah pola yang digunakan orang untuk menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dari kegiatan, minat dan pendapatannya. Faktor Psikologis terdiri dari: 1 motivasi, 2 persepsi, 3 pembelajaran, 4 keyakinan dan sikap. Motivasi menjelaskan tentang perilaku yang terjadi, yang diarahkan pada tujuan diberi dan diaktifkan. Menurut Kotler 2002, motivasi adalah dorongan atau tekanan yang muncul karena memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Seseorang yang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi merupakan proses untuk mengolah, mengorganisasi dan menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran yang memiliki arti. Pembelajaran merupakan proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap dan perilaku. Pengetahuan merupakan hasil belajar atau informasi yang disimpan di dalam ingatan konsumen. Melalui tindakan dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keyakinan merupakan gambaran pemikiran yang dianut seseorang. Sedangkan sikap merupakan evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang merespon dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan.

2.4. Pendidikan Pra

Sekolah Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa agar ia mencapai kedewasaan. Bantuan yang diberikan oleh pendidik itu berupa pendampingan yang menjaga agar anak- anak didik belajar hal-hal yang positif sehingga benar-benar menunjang perkembangannya. Anak pra sekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun Kumari, 2001. Karakteristik anak pra sekolah ditinjau dari segi psikososial adalah mampu melakukan partisipasi dalam berbagai kegiatan fisik dan mampu mengambil inisiatif untuk suatu kegiatan yang akan dilakukan. Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang diberikan kepada anak-anak sebelum mereka memperoleh pendidikan sekolah Febrindah, 2002. Pendidikan pra sekolah ini merupakan periode anak belajar mengembangkan keterampilan emosi dengan rekan sebaya, belajar berkomunikasi dengan jelas, bertukar informasi dan juga menggemari permainan khayal yang ada kaitannya dengan usaha anak untuk mengatasi rasa cemas dan takut. Hal tersebut dapat dipenuhi oleh anak jika ia menemui lingkungan baru di luar lingkungan keluarga. Pendidikan pra sekolah dapat juga disebut dengan pendidikan anak usia dini. Undang-undang tentang sistem pendidikan nasional menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan salah satu upaya pembinaan yang ditujukan pada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Ada tiga jalur pendidikan anak usia dini yaitu jalur formal, jalur non formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal adalah pendidikan yang diselenggarakan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan anak berusia empat tahun sampai enam tahun yang dilaksanakan melalui Taman Kanak-Kanak, Kelompok Bermain, Bustanul Athfal, Tarbiyathul Athfal dan Taman-Kanak Al Qur’an. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal adalah pendidikan yang diselenggarakan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan anak sejak lahir sampai enam tahun yang dilaksanakan melalui Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain, Taman Bermain, Taman Balita, Taman Pendidikan Anak Soleh. Kelompok bermain merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini jalur non formal. Kelompok bermain ini menyelenggarakan program pendidikan dan program kesejahteraan bagi anak berusia dua tahun sampai enam tahun. Berbeda dengan Taman Kanak-kanak yang merupakan satuan pendidikan jalur formal dengan satuan pendidikan yang terstruktur, kelompok bermain dapat melaksanakan program pembelajaran secara fleksibel.

2.5. Penelitian Terdahulu