pertimbangan dalam menentukan tanggapan responden terhadap daya tarik bauran pemasaran 7P. Variabel yang dianalisis sebanyak 31 variabel
turunan dari bauran pemasaran jasa Lampiran 2. Data sekunder diperoleh melalui buku referensi, bahan pustaka,
output data, brosur, serta literatur-literatur lainnya yang relevan. Perolehan data sekunder dilakukan dengan cara mengakses menggunakan internet
dan mengambil data lainnya yang relevan pada sumber-sumber terkait. Analisis data sekunder ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
mengenai pengertian pendidikan, pengertian pendidikan pra sekolah, perbedaan pendidikan pra sekolah jalur formal dan jalur non formal, serta
gambaran mengenai industri pra sekolah di Bogor Tengah.
3.2.2. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data yang diperoleh dari data sekunder tidak dilakukan secara formal, hasil data yang diperoleh akan membantu
memberikan pemahaman terhadap hasil penelitian. Sedangkan data-data yang diperoleh dari riset deskriptif, yaitu dari penyebaran kuesioner diolah
dan dianalisis dengan SPSS 13.00 for windows . Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat
valid dan reliabilitas suatu butir pertanyaan dalam kuesioner. Uji validitas menunjukkan sejauh mana kuesioner mengukur apa yang ingin diukur
Umar, 2003. Pengujian validitas konstruk kuesioner menggunakan teknik korelasi Product moment Pearson, dengan bantuan SPSS versi
13.00 for windows . Hasil uji validitas disajikan pada Lampiran 3. Rumus
korelasi Product moment Pearson, yaitu : r =
[ ][
]
∑ ∑
∑ ∑ ∑
∑ ∑
− −
− y
y n
x x
n y
x xy
n ............................1
dimana : x
= skor pertanyaan y
= skor total
Reliabilitas adalah nilai yang menunjukkan sejauh mana konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama Umar, 2003. Uji
reliabilitas untuk instrumen berupa rentangan antara 1-5 menggunakan rumus Cronbach’s Alpha
α , SPSS versi 13.00 for windows. Hasil uji reliabilitas disajikan pada Lampiran 4.
Rumus Cronbach’s Alpha adalah : r
11
= ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛ σ
σ −
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
−
∑
t b
1 1
k k
..............................................2 Dimana :
r
11 =
reliabilitas kuesioner k = banyak butir pertanyaan
σ
2 t
= varians total ∑ σ
2 b
= jumlah varians butir Rumus varians yang digunakan :
σ =
n n
x x
∑ ∑
.............................................................3 Dimana :
n = jumlah sampel x = nilai skor yang dipilih
3.2.2.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik responden, proses pengambilan keputusan konsumen dan faktor yang
mempengaruhinya. Proses pengambilan keputusan mencakup pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Data ini dibuat ke dalam bentuk tabulasi kemudian dipersentasekan. Persentase yang
terbesar merupakan faktor yang dominan dari masing-masing variabel yang diteliti.
3.2.2.2. Analisis Faktor
Alat analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi tanggapan terhadap daya tarik bauran pemasaran 7P adalah analisis faktor. Proses
analisis faktor mencoba menemukan hubungan antar sejumlah peubah yang saling bebas satu dengan lain, sehingga dapat dibuat satu atau
beberapa kumpulan peubah yang lebih sedikit dari jumlah awal. Kumpulan peubah yang dihasilkan disebut faktor, dimana faktor tersebut
tetap mencerminkan peubah-peubah aslinya Santoso, 2003. Kegiatan pengolahan dan analisis data diawali dengan pembobotan
variabel yang dijadikan pertimbangan dalam menentukan tanggapan responden terhadap daya tarik bauran pemasaran 7P. Data yang
diperoleh berupa data ordinal berskala Likert dengan kisaran 1-5. Skala 1 artinya sangat tidak penting, 2 artinya tidak penting, 3 artinya biasa
saja, 4 artinya penting, dan 5 sangat penting. Selanjutnya dilakukan tahapan proses analisis faktor Santoso,
2002 dengan bantuan SPSS versi 11,5 for windows, sebagai berikut : 1. Memilih variabel yang layak dimasukkan dalam analisis faktor.
Analisis faktor berupaya mengelompokkan sejumlah variabel, maka seharusnya ada korelasi yang cukup kuat antara variabel sehingga
akan terjadi pengelompokkan. Jika sebuah variabel berkorelasi lemah terhadap variabel lainnya maka variabel tersebut akan dikeluarkan
dari analisis faktor. Metode yang digunakan untuk menguji matriks identitas adalah Barlett’s test of sphericity. Kesesuaian analisis faktor
diuji menggunakan metode Kaiser-Meyer-Olkin KMO. Tingkat kesesuaian harga KMO menurut Kaiser dalam Wibisono dijelaskan
dalam Tabel 2. Pengukuran kesesuaian pengambilan contoh yang menggunakan metode Measure of Sampling Adequacy MSA.
Angka MSA berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria jika nilai MSA sama dengan satu artinya variabel tersebut dapat diprediksi
tanpa kesalahan oleh variabel lain. MSA diatas 0,5 artinya variabel masih dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain.
Tabel 2. Tingkat kesesuaian harga KMO dengan penggunaan
analisis faktor Harga
KMO Tingkat kesesuaian penggunaan
analisis faktor 0,9 Sangat
memuaskan 0,8 Memuaskan
0,7 Harga menengah
0,6 Cukup 0,5 Kurang
memuaskan 0,5 Tidak
dapat diterima
Sumber : Wibisono 2000 2. Setelah variabel dipilih oleh MSA, kemudian diekstraksi sehingga
menghasilkan satu atau beberapa faktor. Metode analisis yang biasanya digunakan adalah principal component analysis.
3. Faktor yang terbentuk seringkali kurang menggambarkan perbedaan, sehingga sulit untuk diinterpretasikan, untuk itu perlau dilakukan
rotasi. Metode rotasi yang digunakan adalah varimax. Menurut Wibisono 2000 metode rotasi varimax menghasilkan matriks
dimana kolom nilai yang ada sebanyak mungkin mendekti nol, hal ini berarti dalam setiap faktor tercakup peubah sesedikit mungkin.
4. Setelah faktor terbentuk, maka proses selanjutnya adalah menamakan dan menginterpretasikan hasil dari analisis faktor.
3.2.2.3. Analisis Tabulasi Silang dan Uji Chi-Square
Analisis tabulasi silang pada jenis pertanyaan tertutup berskala. Tujuannya adalah untuk menampilkan data dalam bentuk tabulasi silang
sehingga dapat mengetahui korelasi antara variabel. Selain itu untuk melihat apakah sebuah variabel memiliki hubungan signifikan dengan
variabel lainnya. Jika ada hubungan, bagaimana keeratan hubungan tersebut atau seberapa jauh variabel tersebut mempengaruhi variabel
lain. Uji chi-square dapat digunakan untuk menguji perbedaan antara frekuensi observasi dengan frekuensi harapan, ketergantungan antara dua
variabel, dan menguji sampel menyerupai distribusi suatu hipotesis tertentu Mulyono, 1991.
Prosedur pengujian: Menentukan hipotesa H
dan H
1
H : Tidak ada hubungan antara kedua variabel
H
1
: Ada hubungan antara kedua variabel Menetapkan tingkat signifikansi dan derajat kebebasan
Rumus derajat kebebasan ν = c-k-1..................................................4
Dimana : c = Banyaknya kategori kelompok k = Banyaknya parameter populasi yang akan diduga
Menentukan nilai tes statistik dengan rumus :
2
X =
[ ]
fe fe
fo
2
∑
− .........................................................5
Dimana : fo = frekuensi sampel observasi fe = frekuensi ekspektasi jika H
benar Dasar pengambilan keputusan
Berdasarkan perbandingan chi square hitungX² dan tabel X², α,ν:
Apabila chi-square hitung ≤ chi-square tabel, maka H
diterima Apabila chi-square hitung chi-square tabel, maka H
ditolak Berdasarkan probabilitas :
Apabila probabilitas ≥ 0,05 maka H
diterima Apabila probabilitas 0,05 maka H
ditolak
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran