Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal adalah pendidikan yang diselenggarakan sebagai upaya pembinaan dan
pengembangan anak sejak lahir sampai enam tahun yang dilaksanakan melalui Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain, Taman Bermain,
Taman Balita, Taman Pendidikan Anak Soleh. Kelompok bermain merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan
anak usia dini jalur non formal. Kelompok bermain ini menyelenggarakan program pendidikan dan program kesejahteraan bagi anak berusia dua tahun
sampai enam tahun. Berbeda dengan Taman Kanak-kanak yang merupakan satuan pendidikan jalur formal dengan satuan pendidikan yang terstruktur,
kelompok bermain dapat melaksanakan program pembelajaran secara fleksibel.
2.5. Penelitian Terdahulu
Hartiningsih 2003, melakukan penelitian analisis perilaku konsumen ibu-ibu dalam keputusan pemilihan jasa layanan pendidikan. Penelitian
dilakukan pada ibu pengguna jasa pendidikan pra sekolah jalur luar sekolah di Jakarta Selatan. Responden berjumlah 100 orang. Tujuan dari penelitian
ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi keputusan memilih jasa layanan pendidikan, proses
pengambilan keputusan dan implementasi terhadap strategi pemasaran bauran pemasaran jasa layanan pra sekolah jalur luar sekolah. Pembahasan
dilakukan mengacu pada model perilaku konsumen Hawkins dan Coney 1995 serta proses pengambilan keputusan sesuai model The Purchase
Process Lovelock dan diintegrasikan dengan The Eight Component of
Integrated Service Management . Alat analisis yang digunakan adalah
analisis deskriptif, analisis faktor dan tabulasi silang. Berdasarkan faktor eksternal, mayoritas responden adalah ibu-ibu berusia 25-39 tahun, latar
belakang pendidikan S1, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga atau pegawai swasta. Suami adalah anggota keluarga yang paling banyak mempengaruhi
keputusan pemilihan pra sekolah. Sekolah swasta merupakan sekolah lanjutan terbaik dan mayoritas konsumen menyatakan bahwa sahabat dan
rekan kerja yang menjadi kelompok acuan. Dari segi kegiatan pemasaran, variabel yang tidak signifikan adalah anak-anak mayoritas pribumi dan
pengajar wanita. Selain itu pendidikan agama dan bahasa asing serta terletak dekat dengan tempat kerja. Variabel yang signifikan terhadap keputusan
pemilihan pra sekolah dikelompokkan kedalam sepuluh faktor. Faktor-faktor tersebut adalah faktor whats in the promotion, faktor whats in the hear,
faktor whats in the mind, faktor whats in the process, faktor all about money
, faktor dynamic, faktor convenience, faktor safety, faktor uniq, faktor unique
. Bedasarkan faktor internal, mayoritas konsumen mempunyai persepsi
bahwa pendidikan pra sekolah merupakan kebutuhan mutlak bagi anak- anak. Konsumen tidak mudah dipengaruhi orang lain atau media promosi.
Hasil tabulasi silang menujukkan bahwa tidak ada hubungan antara pilihan pra sekolah dengan pilihan sekolah lanjutan.
Penelitian Widayanti 2003 menyatakan bahwa terdapat delapan belas atribut jasa taman bermain Tumble Tots. Penelitian menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan yang paling tinggi dan informasi yang mudah membuat konsumen menyadari pentingnya pendidikan anak dari kecil. Alasan utama
mereka mengikutsertakan anaknya adalah untuk sosialisasi dan kemandirian. Uji tabulasi silang membuktikan ada hubungan yang kuat antara kepuasan
dengan hasil rekomendasi. Apabila mereka puas akan hasil yang didapat, mereka akan merekomendasikan pada pihak lain.
Atribut yang dianggap penting oleh responden adalah kebersihan dan kerapihan ruangan, kenyamanan ruangan, dan keamanan peralatan.
Sedangkan atribut-atribut yang memiliki performa memuaskan adalah lagu dan rhyme yang dinyanyikan, jaminan kemanan dan keselamatan murid,
keramahan pengajar, kemanan peralatan dan lokasi. Atribut yang memenuhi kepuasan responden yaitu kebersihan dan kerapihan pengajar, kesiapan
pengajar dalam kelas, keramahan pengajar, kebersihan dan kerapian ruangan, keamanan peralatan dan jaminan keamanankeselamatan murid.
Adapun atribut yang belum memenuhi kepuasan responden adalah kenyamanan ruangan, kemampuan pengajar dalam menghadapi keluhan,
penataan ruangan, pendekatan personel pengajar ke murid serta kebersihan peralatan.
Penelitian Adhitama 2001 tentang perilaku konsumen mahasiswa dalam memilih dan mengevaluasi warung internet di kawasan Margonda
Raya Depok. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen dan atribut yang
dipertimbangkannya. Selain itu untuk memberi gambaran strategi pemasaran jasa yang didasarkan pada perilaku konsumen mahasiswa. Variabel yang
digunakan mengadaptasi dan mengembangkan model Engel dan Blackwell. Untuk menganalisis perilaku pembelian konsumen, penelitian dilakukan
dengan mengidentifikasi sikap dan persepsi konsumen terhadap strategi 7 P yang diterapkan oleh warnet, yaitu produk, harga, lokasi, promosi, orang,
bukti fisik dan proses pelayanan warnet.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Saat ini di kecamatan Bogor Tengah terdapat berbagai lembaga jasa pendidikan pra sekolah baik formal maupun non formal. Target pasar
lembaga jasa pendidikan pra sekolah tersebut pada dasarnya sama yaitu anak-anak usia dini. Meningkatnya jumlah pendidikan pra sekolah jalur non
formal, semakin memberi banyak pilihan kepada orangtua selaku konsumen. Menghadapi tingginya persaingan pasar ini dan untuk meraih pasar, pemasar
harus mengetahui secara mendalam mengenai perilaku konsumen yang menjadi sasarannya. Pengetahuan tentang prilaku konsumen tersebut
meliputi karakteristik konsumennya, proses pengambilan keputusan dalam memilih jasa layanan pra sekolah dan tanggapan konsumen terhadap daya
tarik bauran pemasaran 7P jasa pendidikan pra sekolah jalur non formal. Analisis deskriptif berupa frekuensi dan tabulasi silang digunakan
untuk mengetahui karakteristik dan proses pengambilan keputusan konsumen. Sedangkan, faktor yang mempengaruhi konsumen berdasarkan
daya tarik terhadap bauran pemasaran 7P dianalisis menggunakan analisis faktor. Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang
paling dominan diantara seluruh faktor yang dianalisis dan untuk melihat hubungan antara faktor-faktor yang ada. Variabel yang digunakan dalam
analisis adalah semua variabel turunan dari bauran pemasaran jasa 7P. Secara ringkas, bagan aliran kerangka pemikiran konsepsional dapat dilihat
pada Gambar 4.