4.6.3. Faktor Ketiga Keunggulan Fasilitas
Faktor ketiga dinamakan faktor keunggulan fasilitas karena terdiri dari variabel ketersediaan aula olahraga, taman bermain dan perpustakaan.
Jasa merupakan hasil kinerja yang tidak dapat dilihat, disentuh atau dirasa, namun jasa dapat dirasakan atau disentuh melalui komponen fisik jasa.
Ketersediaan komponen fisik berupa fasilitas tersebut dapat menjadi daya tarik bagi konsumen.
Mayoritas konsumen menganggap penting ketersediaan aula olahraga, taman bermain dan perpustakaan Tabel 37. Ketiga variabel
tersebut memiliki korelasi positif. Artinya, konsumen akan semakin tertarik dengan ketersediaan komponen faktor kunggulan fasilitas tersebut.
Ketersediaan aula olahraga, taman bermain dan perpustakaan dapat menjadi keunggulan sebuah lembaga pra sekolah. Hal ini berkaitan dengan
ketiga alasan utama orangtua memasukan anaknya adalah untuk meingkatkan kemampuan interaksi sosial, kemampuan gerak fisik dan
peningkatan pendidikan. Ketiga alasan tersebut salah satunya dapat terfasilitasi oleh ketersediaan sarana aula, taman bermain dan perpustakaan.
Tabel 37. Tingkat kepentingan variabel penyusun faktor keunggulan fasilitas
Tingkat Kepentingan
Frekuensi Persentase Tidak Penting
1 1,4
Netral 16 22,9
Penting 34 48,6
Tersediaaula olahraga
Sangat Penting 19
27,1 Netral 2
2,9 Penting 41
58,6 Tersedia taman bermain
Sangat Penting 27
38,6 Netral 2
2,9 Penting 41
58,6 Perpustakaan
Sangat Penting 27
38,6
4.6.4. Faktor Keempat Kualitas Pengajar
Faktor keempat ini terdiri dari variabel-variabel yang berkaitan dengan kualitas pengajar. Berdasarkan alasan tersebut, faktor ini dinamakan
faktor kualitas pengajar. Variabel yang membentuknya adalah pengajar
yang berpengalaman, telah mengikuti pelatihan, memiliki naluri keibuan dan variabel tanggap dan ramah.
Mayoritas konsumen menganggap keempat variabel penyusun faktor kualitas pengajar sangat penting Tabel 38. Kualitas pengajar merupakan
inti dari jasa yang ditawarkan lembaga pra sekolah. Hal ini disebabkan karena jasa yang ditawarkan oleh lembaga pra sekolah adalah jasa
pendidikan, dimana pelaku yang berperan melaksanakan proses jasa tersebut mayoritas adalah pengajar. Orangtua tentu akan lebih tenang
mempercayakan pendidikan anaknya pada pengajar yang kualitasnya tidak diragukan. Indikator kualitas seorang pengajar bagi konsumen diantaranya
adalah kemampuan mengajar dibuktikan dengan pengalamannya mengajar, memiliki pengetahuan dan keterampilan dapat diukur dengan pelatihan
yang diikutinya, penyayang dan ramah. Lembaga pra sekolah dapat menjadikan kualitas pengajar sebagai strategi untuk menarik konsumen.
Faktor ini memiliki variabel yang bekorelasi positif. Artinya lembaga pra sekolah yang memiliki kualitas pengajar seperti pada faktor tersebut,
semakin membuat konsumen tertarik, dan pada akhirnya menyebabkan konsumen memilih lembaga pra sekolah.
Tabel 38. Tingkat kepentingan variabel penyusun faktor kualitas pengajar Tingkat
Kepentingan Frekuensi
Persentase Penting 21
30 Pengajar
berpengalaman Sangat Penting
49 70
Netral 1 1,4
Penting 22 31,5
Pengajar telah melalui pelatihan
Sangat Penting 47
67,1 Tidak Penting
1 1,4
Netral 9 12,9
Penting 24 34,3
Pengajar wanita
Sangat Penting 36
51,4 Penting 24
34,3 Karyawan tanggap
dan ramah Sangat Penting
46 65,7
4.6.5. Faktor kelima Produk Inti
Faktor kelima terdiri dari variabel program pengembangan minat dan bakat, program pengembangan interaksi sosial dan program kemampuan
gerak. Ketiga program ini merupakan produk jasa yang seharusnya ada pada setiap lembaga pra sekolah. Alasan tersebut, maka faktor kelima dinamakan
faktor produk inti. Hal ini menunjukan ada sekelompok konsumen yang begitu memperhatikan produk yang ditawarkan oleh lembaga pra sekolah
berupa program-program peningkatan kualitas anak. Faktor ini menggambarkan konsumen yang menginginkan anaknya tumbuh menjadi
pribadi yang dinamis dan pandai bergaul. Variabel pengembangan minat dan bakat dan variabel pengembangan
interaksi sosial meruapkan variabel yang diagggap sangat penting oleh mayoritas konsumen. Hal ini sesuai dengan alasan utama konsumen ketika
memasukan anaknya ke lembaga pra sekolah. Sedangkan, variabel kemampuan gerak dianggap penting 57,1. Sebesar 14,4 persen
konsumen menjadikan variabel ini sebagai alasan ketika memasukan anaknya ke lembaga pra sekolah.
Ketiga variabel tersebut memiliki korelasi positif. Sehingga adanya ketiga program lembaga pra sekolah tersebut, semakin membuat konsumen
tertarik. Tabel 39. Tingkat Kepentingan Variabel Penyusun Faktor Produk Inti
Tingkat Kepentingan
Frekuensi Persentase
Netral 5 7,1
Penting 26 37,1
Pengembangan minat dan bakat
Sangat Penting 39
55,7 Netral 3
4,3 Penting 23
32,9 Pengembangan
interaksi sosial Sangat Penting
44 62,9
Tidak Penting 1
1,4 Netral 4
5,7 Penting 40
57,1 Pengembangan
kemampuan gerak
Sangat Penting 25
35,7
4.6.6. Faktor keenam Jaminan Harga