Bauran pemasaran Jasa TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler 2002 merupakan suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan produk lain. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk mendapatkan perhatian konsumen, untuk dibeli, dan untuk dikonsumsi oleh konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan Umar, 2003. Produk diklasifikasikan menjadi dua yaitu barang dan jasa. Barang merupakan salah satu produk yang dapat dilihat dan diraba bentuknya tangible products. Barang dibedakan menjadi barang konsumsi dan barang industri. Barang konsumsi adalah barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi. Barang industri adalah barang yang dibeli untuk diolah kembali. Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, tidak dapat dirasakan dan dinikmati sebelum dibeli konsumen, sehingga tidak dapat dilihat. Pembeli atau konsumen hanya merasakan bukti dari kualitas jasa. Umumnya jasa yang dihasilkan tidak dapat dipisahkan antara waktu atau tempat dengan sarana produksi atau produsen yang menghasilkannya Payne, 1993. Jasa senantiasa mengalami perubahan tergantung dari siapa penyedia jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan. Hasilnya akan berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Daya tahan suatu jasa tergantung suatu situasi yang diciptakan oleh berbagai faktor. Sektor-sektor industri jasa antara lain meliputi sektor perdagangan eceran dan grosir, transportasi, perbankan, asuransi, perumahan, jasa komunikasi informasi, jasa perawatan kesehatan, dan jasa pendidikan.

2.2. Bauran pemasaran Jasa

Pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran. Alat-alat itu membentuk suatu bauran pemasaran. Menurut Kotler 2002 bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Pendekatan pemasaran 4P tradisional produk product, harga price, tempat place dan promosi promotion sering berhasil untuk barang, tetapi berbagai elemen tambahan perlu diperhatikan dalam bisnis jasa. Umar 2003 menyarankan 3P tambahan dalam pemasaran jasa, yaitu orang people, bukti fisik physical evidence, dan proses jasa itu sendiri process. Kegiatan-kegiatan ini perlu dikoordinir dan dikombinasikan agar penyelenggara jasa dapat melakukan tugas pemasarannya secara efisien dan seefektif mungkin. Produk merupakan elemen pertama dan yang paling penting dalam bauran pemasaran. Kotler 2002 mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk dapat diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan atau suatu kebutuhan. Pengertian produk secara luas mencakup apa saja yang bisa ditawarkan termasuk benda-benda fisik, jasa, manusia, tempat, organisasi dan gagasan. Komponen produk ini mencakup semua aspek dalam pelayanan yang dapat meningkatkan nilai tambah kepada konsumen. Aspek utama yang difokuskan ataupun aspek tambahan yang ditawarkan harus berdasarkan kebutuhan dan keinginan pasar, dimana aspek-aspek ini harus mampu bersaing dan kompetitor. Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen-elemen lainnya menimbulkan biaya. Elemen ini mencakup perhitungan terhadap segala biaya yang dikeluarkan konsumen untuk memperoleh pelayanan jasa. Elemen ini berjalan sejajar dengan mutu produk Alma, 2004. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain adalah biaya, keuntungan, pesaing dan perubahan keinginan pasar. Umumnya ada tiga strategi penetapan harga yaitu menetapkan harga setinggi-tingginya skiming price, harga rendah untuk menerobos pasar penetration price dan mencoba mengikuti harga pasar live and let live policy. Lokasi dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan membeli. Konsumen akan cenderung mencari tempat-tempat yang tidak terlalu jauh dan memiliki fasilitas-fasilitas yang dapat meningkatkan kenyamanan mereka. Suatu produk akan baik di mata konsumen jika barang tersebut tersedia tepat waktu dan tempat yang tepat saat konsumen membutuhkan. Keputusan lokasi meliputi pertimbangan mengenai cara menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana jasa harus ditempatkan. Promosi merupakan upaya untuk mengkomunikasikan diri dengan konsumen yang ada maupun yang potensial. Kotler 2002 mendefinisikan promosi sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya untuk meyakinkan konsumen agar membeli produk atau jasa tersebut. Promosi dapat bertujuan untuk mendapatkan konsumen baru atau mempertahankan konsumen saat ini. Terdapat empat alat utama dalam bauran promosi yaitu iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan penjualan pribadi atau personal. Namun, promosi yang berlebihan mempunyai hubungan korelasi negatif terhadap daya tarik peminat Alma, 2004. Orang dalam industri jasa adalah semua pelaku yang berperan dalam penyampaian jasa ke konsumen sehingga dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Pelanggan seringkali menilai kualitas jasa yang mereka terima berdasarkan penilaian terhadap orang-orang yang menyediakan jasa tersebut Lovelock, 2005. Kegiatan seleksi, pelatihan, dan motivasi pelaku jasa atau karyawan dapat membuat perbedaan yang besar dalam kepuasan pelanggan Kotler, 2002. Idealnya, karyawan harus memperlihatkan kompetensi, sikap memperhatikan, responsif, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah dan niat baik. Bukti fisik dan penyajian menunjukan mutu atau kualitas dari perusahaan jasa Kotler, 2002. Suatu perusahaan akan mengembangkan suatu penampilan dan gaya yang dapat diamati dalam menangani konsumennya sehingga dapat menyampaikan tawaran nilai kepada konsumen yang dituju. Komponen ini mencakup semua aspek yang dapat dilihat, seperti tampilan gedung, tanah, kendaraan, perabotan interior, perlengkapan, anggota staf, cetakan dan petunjuk lainnya yang memberi bukti atau kualitas jasa. Perusahaan jasa perlu mengelola bukti fisik secara hati-hati karena dapat mempengaruhi kesan pelanggan Lovelock, 2005. Proses jasa mencakup semua prosedur, mekanisme, langkah-langkah secara bertahap yang perlu dilakukan dalam memberikan pelayanan jasa. Kepuasan konsumen sangat ditentukan pada saat transaksi terjadi, yaitu saat konsumen berinteraksi dengan karyawan, yang dapat mempengaruhi persepsinya terhadap kualitas pelayanan. Proses yang desainnya buruk akan mengganggu pelanggan karena kelambatan, birokrasi dan penyampaian jasa yang tidak efektif. Selain itu, proses yang buruk menyulitkan para staf di garis depan untuk melakukan tugasnya dengan baik. Hal ini menyebabkan rendahnya produktivitas dan meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan.

2.3. Perilaku Konsumen