melaksanakan program pembelajaran secara fleksibel. Pengelolaan taman bermain menjadi hak otonom pengelola pra sekolah.
Sekilas gambaran perkembangan industri jasa layanan pendidikan kelompok bermain untuk daerah Bogor Tengah pada periode 2002-2005
yang telah dirangkum berdasarkan wawancara dengan beberapa pihak penyelenggara.
Tabel 3. Perkembangan kelompok bermain di Bogor Tengah Tahun
Berdiri Nama lembaga
2002 Kinderfield 2003 Cilukbaa
2004 Science and Adventure SAP
2005 Bugar 2005 SekolahKu
Sumber : Leaflet 2005
4.2. Karakteristik Responden
Hasil penelitian yang diperoleh mengenai karakteristik responden, ditentukan berdasarkan: jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan,
pekerjaan, jumlah anak, pengeluaran rata-rata perbulan. Pengolahan data menggunakan analisa frekuensi yang terdapat dalam program SPSS 13.0 for
window. Penyebaran kuesioner dilakukan di tiga lembaga jasa pra sekolah jalur
non formal yang ada di Bogor Tengah yaitu Kinderfield, SekolahKu dan SAP Bel Center. Persentase responden yang berbeda pada masing-masing
pra sekolah disebabkan karena jumlah siswa di lembaga pra sekolah beragam. Responden dari SekolahKu memiliki jumlah yang paling sedikit
dibandingkan yang lain, karena lembaga ini baru resmi di buka pada awal Mei 2005. Selain itu, tidak semua orangtua siswa pra sekolah mengantarkan
anaknya ke sekolah. Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan sebaran responden
Nama Pra Sekolah Frekuensi
Persentase Kinderfield 25
35,7
SekolahKu 20 28,6
SAP Bel center 25
35,7 Total 70
100 Berdasarkan data pada Tabel 5 mayoritas responden adalah perempuan
87,1. Hal ini disebabkan karena orangtua yang paling sering mengantarkan dan menunggui anaknya ke sekolah adalah istri. Umumnya
orangtua laki-laki suami hanya mengantarkan dan menjemput namun jarang menunggui anaknya, sehingga yang dapat diambil sebagai responden
hanya berjumlah sembilan orang 12,9. Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase Laki-laki 9
12,9 Perempuan 61
87,1 Total 70
100 Tabel 6 menunjukkan bahwa mayoritas ibu pengguna jasa layanan pra
sekolah berusia 25-34 tahun 71,5 . Data bapak pengguna menunjukan hal yang sama dengan ibu pengguna jasa pra sekolah yaitu mayoritas berusia
antara 25-34 tahun. Rincian data tersebut menunjukkan bahwa orangtua pengguna jasa pra sekolah mayoritas berusia antara 30 sampai 40 tahun.
Tabel 6. Karakteristik keluarga responden berdasarkan usia
Suami Istri Usia
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
25 2
2,9 25-34 36
51,4 50
71,5 35-44 30
42,9 18
25,7 45-54 3
4,3 55-64 1
1,4 2
Total 70 100
20 100
Latar belakang pendidikan orangtua pengguna jasa pra sekolah mayoritas adalah S1. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 7. Sebesar 11, 4
persen bapak pengguna jasa pra sekolah berpendidikan SMU sederajat. Angka ini tidak berbeda jauh dengan pendidikan diploma, baik diploma
satu, diploma dua dan diploma tiga yaitu sebesar 12,9 persen. Mayoritas
pendidikan bapak pengguna jasa pra sekolah adalah S1 yaitu 48,6 persen. Angka ini kemudian diikuti oleh pendidikan S2 sebesar 24,3 persen. Dua
persen dari bapak pengguna jasa pra sekolah berpendidikan S3 Pendidikan terakhir ibu pengguna jasa pra sekolah untuk tingkat
SMUSederajat sebesar 17,1 dan ini tidak berbeda jauh dengan diploma 18,6. Mayoritas berpendidikan S1 yaitu lebih dari lima puluh persen.
Beberapa ibu pengguna jasa pra sekolah berpendidikan S2 yaitu sebesar 11,4 persen. Sisanya sebesar 1,4 persen berpendidikan S3 Tabel 7.
Tabel 7.
Karakteristik keluarga responden berdasarkan latar belakang pendidikan
Suami Istri Pendidikan
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
SMUsederajat 8 11,4 12 17,1 Diploma
9 12,9 13 18,6 S1 34
48,6 36
51,4 S2 17
24,3 8
11,4 S3 2
2,9 1
1,4 Total
70 100 70 100 Tabel 8 memperlihatkan beragamnya pekerjaan responden. Data
tersebut memperlihatkan bahwa seluruh bapak pengguna jasa pra sekolah yang menjadi responden memiliki pekerjaan. Persentase terbesar pekerjaan
bapak pengguna jasa pra sekolah adalah pegawai swasta 32 dan wiraswasta 26. Sebesar enam persen merupakan pegawai negeri dan
sisanya sebesar enam persen menjawab lain-lain. Yang termasuk kategori lain-lain diantaranya pekerja profesional seperti dokter, peneliti, desainer.
Sedangkan ibu pengguna jasa pra sekolah mayoritas adalah ibu rumah tangga 48,6. Hal ini dikarenakan responden yang berada pada saat
penelitian dan sedang menunggui anaknya adalah ibu rumah tangga. Namun tidak sedikit responden wanita yang menunggui anaknya dan mengisi
kuesioner bekerja sebagai pegawai swasta 21.
Tabel 8. Karakteristik keluarga responden berdasarkan pekerjaan Suami Istri
Pekerjaan Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase IRT 0
34 48,6
Pegawai negeri
6 8,6 4 5,7 pegawai
swasta 32 45,7 21 30,0
wiraswasta 26 37,1 7 10,0 lainnya
6 8,6 4 5,7 Total
70 100 70 100 Mayoritas orangtua yang memasukan anaknya ke pra sekolah adalah
keluarga kecil, yaitu baru memiliki 1 atau 2 anak. Orangtua yang memiliki 1 anak sebesar 47,1 persen, sedangkan orangtua yang memiliki 2 orang
anak sebesar 41,4 persen Tabel 9. Tabel 9. Karakteristik responden berdasarkan jumlah anak
Jumlah Anak Frekuensi
Persentase 1 33
47,1 2 29
41,4 3 6
8,6 4 2
2,9 Total 70
100 Pengeluaran rata-rata rumah tangga responden minimal satu juta
rupiah sebesar 5,7 persen. Sebagian besar pengeluaran rumah tangga responden diatas Rp 2.500.000 yaitu sebesar 58,6 persen Tabel 10.
Tabel 10. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran rata-rata per bulan
Pengeluaran rata-rata per bulan Frekuensi Persentase 1.000.000-1.499.000 4
5,7 1.500.000-1.999.999 8
11,4 2.000.000-2.499.999 17
24,3 2.500.000 41
58,6 Total 70
100 Mayoritas responden adalah warga negara Indonesia asli dan bukan
keturunan 55. Ini menunjukkan bahwa orang Indonesia asli atau pribumi
telah menyadari pentingnya pendidikan pra sekolah bagi anak usia dini. Sebesar 15 persen merupakan warga negara keturunan. Termasuk warga
keturunan Cina 14,3, Arab 1,4, Tionghoa 4,3 dan Liberia 1,4. Warga keturunan ini adalah mereka yang telah lama berdomisili di Bogor
Tabel 11.
Tabel 11. Karakteristik responden berdasarkan status kewarganegaraan
Status Kewarganegaraan Frekuensi
Persentase WNI asli
55 78,6
WNI keturunan 15
21,4 Total 70
100
4.3. Proses Pengambilan Keputusan