36 Gambar 6. kondisi rumah masyarakat Desa Bojong Murni yang padat
Kondisi : pagi hari, cerah. Tanggal 16 Februari 2005
5. Pekerjaan Utama Perambah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan utama para perambah dari Desa Bojong Murni terbagi ke dalam 8 jenis pekerjaan, antara lain sebagai buruh
tani, Penggergaji Kayu, Pedagang dan peternak, pedagang, buruh tani dan pedagang, kernet dan peternak, peternak, dan terakhir adalah buruh tani dan
peternak. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Balai TNGGP, 1999 dalam Basuni, 2003 yang mengatakan bahwa sebagian besar penduduk di daerah
penyangga TNGGP bermata pencaharian di sektor pertanian. Mata pencaharian di sektor pertanian yang dimaksud adalah pemilikpenyewa lahan persawahan dan
perkebunan, peternak, petani ikan, pekerjaburuh tani perkebunan dan kehutanan. Jenis pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh para perambah adalah
sebagai buruh tani dan peternak. Hal itu terjadi karena keahlian bertani yang mereka miliki dan masih berlimpahnya pakan ternak di sekitar Desa Bojong
Murni. Jenis pekerjaan utama yang paling sedikit dilakukan oleh para perambah adalah penggergaji kayu, buruh tani dan pedagang, dan kernet dan peternak. Hal
tersebut terjadi karena pekerjaan-pekerjaan tersebut khususnya penggergaji kayu, pedagang, dan kernet adalah pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dan
modal untuk menjalankannya. Untuk lebih mempermudah melihat kecenderungan tersebut maka data disajikan dalam bentuk histogram Gambar 7 dan 8.
37
21.43 10.71
14.29 3.57
3.57 32.14
10.71 3.57
5 10
15 20
25 30
35
Bur uh t
ani Ped
ag ang
Pe te
rn ak
Pe ng
ger gaj
i K ay
u
Bur uh t
an i, pe
da ga
ng Bur
uh tan
i, P et
er nak
Ped agan
g, p
et er
nak Ker
ne t,
pe ter
nak
Pekerjaan Utama Perambah P
e rsen
tase
Gambar 7. Pekerjaan Utama Perambah.
Gambar 8. Kandang ternak di belakang rumah Kondisi : pagi hari, cerah. Tanggal 16 Februari 2005
6. Pekerjaan Sampingan Perambah
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata pekerjaan sampingan seluruh perambah dari Desa Bojong Murni adalah merambah kawasan TNGGP. Hal itu
terjadi disebabkan karena minimnya pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan utama. Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat, akhirnya
mereka melakukan perambahan kawasan TNGGP.
38
7. Jumlah Anggota Keluarga Perambah