39 bekerja, maka rumah tangga tersebut memiliki kemampuan yang lebih besar untuk
menambah pendapatannya. Selain menunjukan potensi tenaga kerja, jumlah anggota rumah tangga
yang bekerja secara total juga menunjukan tingkat kebutuhan hidup yang dapat dipenuhi oleh masing-masing rumah tangga. Semakin besar jumlah anggota
rumah tangga maka semakin besar tingkat kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Oleh karena itu semakin banyak jumlah anggota rumah tangga yang bekerja maka
lahan garapan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan semakin sempit. Untuk lebih mempermudah melihat kecenderungan tersebut maka data disajikan
dalam bentuk histogram Gambar 10.
0.693
0.124 0.183
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
1 2
3
Jum lah anggota keluarga yang bekerja jiw a R
a ta
-r at
a lu
as r
a m
b ah
a n
H a
Gambar 10. Rata-rata Luas Rambahan Berdasarkan Jumlah anggota Keluarga yang Bekerja
9. Pola Penggunaan Lahan
Kusnanto 2000 menyatakan bahwa masyarakat sekitar TNGGP mengelola lahan pertaniannya dengan pola pertanian basah sawah dan pola
pertanian kering kebun. Pola pertanian masyarakat desa pada umumnya tergantung dari musim.
Berdasarkan tabel 15, pola Penggunaan lahan para perambah di Desa Bojong Murni secara umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu pertanian basah
sawah, dan pertanian kering kebun. Dari 28 perambah, 11 orang mengolah lahan tersebut dengan pola pertanian basah sawah, dengan luas total mencapai
3,41 Ha. Sementara sisanya yaitu 17 orang mengolah lahan rambahannya dengan pola pertanian kering kebun, dengan luas total mencapai 5,35 Ha.
40 Untuk lebih mempermudah melihat kecenderungan tersebut maka data
disajikan dalam bentuk histogram Gambar 11, 12, dan 13.
0.201 0.486
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
Pertanian Basah saw ah Pertanian Kering kebun
Pola Penggunaan Lahan R
a ta
-r ata L
u as R
a m
b ah
an H
a
Gambar 11. Pola Penggunaan Lahan
Gambar 12. Pola penggunaan lahan basah sawah di dalam kawasan TNGGP. Kondisi : pagi hari, cerah. Tanggal 16 Februari 2005
Gambar 13. Pola penggunaan lahan kering kebun di dalam kawasan TNGGP. Kondisi : pagi hari, cerah. Tanggal 16 Februari 2005
41
10. Karakteristik Jenis Tanaman yang Ditanam
Kusnanto 2000 menyatakan bahwa jenis-jenis tanaman yang diusahakan oleh masyarakat sekitar TNGGP terdiri dari tanaman musiman padi, jagung,
tomat, kubis, cabe, tanaman tahunan kelapa, kopi, dan tanaman buah-buahan jeruk, mangga. Pola pertanian masyarakat desa pada umumnya tergantung dari
musim. Umumnya mereka menanam padi sawah 2-3 kalitahun, sayur-sayuran seperti tomat, cabe, kubis, buncis 3 kalitahun.
Sesuai dengan pernyataan di atas, tanaman yang ditanam oleh para perambah di Desa Bojong Murni disesuaikan dengan karakteristik lahan
rambahan. Untuk pertanian basah sawah, para perambah menanam lahan rambahannya dengan tanaman utama yaitu padi, kemudian di pinggir-pinggirnya
ditanami dengan labu siam, dan pisang. Untuk pertanian kering kebun, para perambah menanam berbagai jenis
sayuran antara lain kapri, buncis, wortel, bawang daun, jagung, caisim, cabe, labu siam, dan pisang.
Untuk lebih mempermudah melihat kecenderungan tersebut maka data disajikan dalam bentuk histogram Gambar 14, 15, 16, dan 17.
1 2
1 2
1 3
1 1
1 1
3 2
6
1 1
1 1
2 3
4 5
6 7
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
Jenis Tanaman Yang diTanam Ju
ml ah
P eramb
ah KK
Gambar 14. Karakteristik Jenis Tanaman yang Ditanam Keterangan :
1. Buncis 2. Buncis, Caisim Wortel
3. Buncis, wortel 4. Buncis, wortel, jagung
5. Bawang daun, caisim, buncis, jagung, wortel 6. jagung
42 7. Jagung buncis
8. Jagung, caisim 9. Kapri, buncis
10. Labu siam 11. padi
12. Padi, labu siam 13. Padi, pisang
14. Wortel, bawang daun, buncis 15. Wortel, buncis, jagung, cabe
16. Wortel, labu siam, caisim.
Gambar 15. Hasil panen berupa Labu siam di lahan rambahan. Kondisi : Pagi hari, cerah. Tanggal 16 Februari 2005
Gambar 16. Tanaman padi dan pisang di lahan rambahan. Kondisi : Pagi hari, cerah. Tanggal 16 Februari 2005.
43 Gambar 17. Tanaman wortel di lahan rambahan.
Kondisi : Pagi hari, cerah. Tanggal 16 Februari 2005.
11. Pendapatan Utama