Nilai dari Perambahan HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

45

12. Pendapatan Sampingan

Senada dengan pendapatan utama, pendapatan sampingan dari perambah pun berbeda-beda dan bervariasi. Pendapatan sampingan mereka berkisar antara Rp. 48.000 – Rp. 4.150.000 per tahun. Untuk lebih mempermudah melihat kecenderungan rata-rata pendapatan sampingan para perambah di Desa Bojong Murni, maka data disajikan dalam bentuk histogram Gambar 21 42.86 28.57 17.86 7.14 3.57 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 1.000.000 1.001.000 - 2.000.000 2.001.000 - 3.000.000 3.001.000 - 4.000.000 4.000.000 Tingkat Pendapatan Per Tahun Rp P er se n tase Gambar 21. Rata-rata pendapatan sampingan Perambah

13. Nilai dari Perambahan

Dengan mengetahui nilai perambahan, maka kita dapat mengetahui berapa besarnya nilai dari lahan rambahan tersebut dan signifikansinya terhadap pemenuhan kebutuhan hidup perambah. Berdasarkan tabel 19, nilai dari perambahan di Desa Bojong Murni berkisar antara Rp. 48.000 – Rp. 4.150.000 per tahun atau 2,60 - 93,98 , dan berdasarkan rumus kontribusi pendapatan diatas, ternyata dari 28 orang perambah di Desa Bojong Murni, 22 orang mendapatkan manfaat dari merambah karena nilai perambahan yang sangat signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan hidup para perambah, sementara 6 orang perambah tidak mendapatkan manfaat dari merambah karena nilai perambahan yang tidak signifikan terhadap pemenuhan kebutuhannya. Data mengenai kotribusi pendapatan dapat dilihat pada Tabel 24. 46 Tabel 24. Kontribusi Pendapatan Perambah Pengaruh Jumlah Perambah KK Persentase Signifikan 22 78,57 Tidak Signifikan 6 21,43 Total 28 100 Untuk lebih mudah melihat pengaruh dari nilai perambahan, maka data disajikan dalam bentuk histogram Gambar 22 78.57 21.43 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Signifikan Tidak Signifikan Pengaruh Nilai Perambahan P er sen tase Gambar 22. Nilai Dari Perambahan.

B. 2. Motif Perambahan 1.

Motif Perambahan Lahan Bagaimana seseorang bertindak dipengaruhi oleh persepsinya terhadap suatu objek. Dimana persepsi itu adalah suatu proses seseorang memiliki, mengorganisir sistem dan menginterpretasikan informasi menjadi gambaran yang berarti mengenai suatu objek Kotler dan Armstrong, 1991. Hal ini lebih dipertegas lagi oleh Pasaribu 1997, bahwa persepsi adalah pandangan atau sikap seseorang tentang suatu hal yang menimbulkan motivasi atau kekuatan, dorongan atau tekanan yang menyebabkan seseorang melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan demikian sikap suka atau tidak suka seseorang terhadap sesuatu, akhirnya akan memberikan dorongan untuk mau atau tidak mau melakukan sesuatu hal tersebut. 47 Berdasarkan pengamatan, ternyata motivasi para perambah di Desa Bojong Murni adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar, yaitu untuk makan dan biaya sekolah anak-anak mereka. Dari 28 perambah, terdapat 13 orang yang merambah untuk memenuhi kebutuhan makan, dan 15 orang sisanya merambah untuk memenuhi kebutuhan makan dan untuk membiayai anak sekolah. Untuk lebih mempermudah melihat kecenderungan motivasi para perambah di Desa Bojong Murni, maka data disajikan dalam bentuk histogram Gambar 23. 46.43 53.57 42 44 46 48 50 52 54 56 Makan Makan, biaya sekolah Motif Perambahan P e rs e n ta s e Gambar 23. Motif Perambahan

2. Motif penggunaan Lahan Rambahan