SUBJEK PENELITIAN TEMPAT PENELITIAN INDIKATOR KEBERHASILAN

3.3. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian yang akan peneliti kaji dalam penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan siswa kelas IV SDN Salaman Mloyo Semarang tahun pelajaran 20132014 yang berjumlah 25 siswa, dengan rincian 21 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

3.4. TEMPAT PENELITIAN

Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Salaman Mloyo Semarang yang berada di jalan Puspowarno Tengah IV Semarang, Kelurahan Salaman Mloyo, Kecamatan Semarang Barat.

3.5. VARIABEL PENELITIAN

3.5.1 Variabel Masalah

Variabel masalah yang yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendahnya kualitas pembelajaran IPS di SDN Salaman Mloyo Semarang.

3.5.2 Variabel Tindakan

Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Keterampilan guru dalam penerapan model numbered head together berbantuan microsoft powerpoint pada pembelajaran IPS di SDN Salaman Mloyo Semarang. b. Aktivitas siswa dalam penerapan model numberered head together berbantuan microsoft powerpoint pada pembelajaran IPS di SDN Salaman Mloyo Semarang c. Hasil belajar siswa dalam penerapan model numberered head together berbantuan microsoft powerpoint pada pembelajaran IPS di SDN Salaman Mloyo Semarang

3.6. DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

3.6.1. Sumber Data

Arikunto 2010:172 menjelaskan bahwa data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan akurat, sehingga dalam menetapkan sumber data harus dipikirkan dengan matang. Dalam PTK ini sumber data yang diambil adalah sebagai berikut: 3.6.1.1 Siswa Sumber data siswa dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Salaman Mloyo Semarang sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan, dari hasil observasi secara sistematik selama siklus pertama sampai siklus ketiga yang berupa lembar pengamatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa 3.6.1.2 Guru Sumber data guru berasal dari lembar observasi keterampilan guru dalam pembelajaran numbered head together berbantuan microsoft powerpoint. 3.6.1.3 Data Dokumen Data dokumen yang menjadi sumber data dalam penelitian ini berupa data sebelum dan sesudah dilaksanakannya penelitian. Sebelum dilaksanakannya penelitian data dokumen berupa: daftar nama siswa, data nilai siswa sebelum dilakukan penelitian. Data dokumen setelah dilakukan penelitian berupa foto dan video pada saat pelaksanaannya penelitian dan data nilai siswa setelah dilaksanakannya penelitian. 3.6.1.4 Catatan Lapangan Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam mata pelajaran IPS.

3.6.2. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu: 3.6.2.1 Data Kualitatif Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang ekspresi siswa tentang pemahaman terhadap suaru mata pelajaran kognitif, pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru afektif, aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya Arikunto 2010:131. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa dan keterampilan guru. Selain dari hasil observasi, data kualitatif penelitian ini juga diperoleh dari hasil wawancara, data dokumen, dan catatan lapangan dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model numbered head together berbantuan microsoft powerpoint dengan skor antara 1 sampai 4 sesuai dengan deskriptor. 3.6.2.2 Data Kuantitatif Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk bilangan atau angka Herrhyanto 2010: 1.3. Menurut Arikunto 2010: 131 data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa yang dapat dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif ini berupa data hasil belajar berupa nilai yang diperoleh siswa dari pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Salaman Mloyo Semarang pada setiap akhir siklus selama proses pembelajaran IPS dengan model numbered head together berbantuan microsoft powerpoint.

3.6.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik tes dan non tes. 3.6.3.1 Teknik Non Tes Hamdani 2010:316 menjelaskan bahwa teknik nontes adalah suatu alat penilaian yang digunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan peserta tes tanpa menggunakan tes. Adapun teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. a. Observasi Poerwanti 2008:2-26 menyatakan observasi terkait dengan kegiatan evaluasi proses dan hasil belajar dapat dilakukan secara formal yaitu observasi dengan menggunakan instrumen yang sengaja dirancang untuk mengamati unjuk kerja dan kemajuan belajar peserta didik, maupun observasi informal yang dapat dilakukan oleh pendidik tanpa menggunakan instrumen. Observasi dalam penelitian ini berisi catatan yang mendeskripsikan ketrampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model numbered head together dengan berbantuan microsoft powerpoint. b. Catatan Lapangan Malino 2012:1 menjelaskan bahwa catatan lapangan atau field note adalah catatan yang digunakan oleh para peneliti untuk mendeskripsikan hasil rekaman peristiwa yang terjadi di lapangan. Pada saat sang peneliti melakukan penelitian dengan mengamati atau melakukan wawancara, ia harus sesegera mungkin untuk merekam segala peristiwa dalam bentuk deskripsi kedalam catatan lapangannya. Penulisan field note haruslah dicatat dengan cermat, terperinci, dan jelas karena catatan lapangan itulah yang akan dianalisis dan diolah sebagai hasil penelitian dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, catatan lapangan berisi catatan peneliti selama pembelajaran berlangsung apabila ada hal-hal yang muncul dalam proses pembelajaran, catatan lapangan berguna untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan guru dalam melakukan refleksi. c. Wawancara McMillan dalam Syukri, dkk., 2008: 8-26 menjelaskan bahwa wawancara atau interview adalah suatu percakapan yang terarah dengan tujuan untuk mengumpulkan atau memperkaya informasi atau data yang mendetail yang hasil akhirnya akan digunakan untuk analisis kualitatif. Sedangkan menurut Uno, dkk 2011:103 wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahulauan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikitkecil Sugiyono, 2010:194. Wawancara yang dilaksanakan setelah pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan tanggapan guru terhadap penerapan model numbered head together berbantuan microsoft powerpoint dalam pembelajaran IPS. Teknik wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur yaitu peneliti telah menyiapkan dan membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. d. Angket Angket merupakan cara pengumpulan data dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang disusun menggunakan petunjuk yang lengkap sehingga dapat dijawab dan dimengerti oleh responden Sukestiyarno, 2009:47. Peneliti menggunakan angket untuk mengetahui respon dari siswa selama pembelajaran IPS melalui model numbered head together berbantuan microsoft powerpoint. e. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan dokumentasi penulis menyelidiki benda- benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya Arikunto, 2010: 201. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh melalui observasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk audiovisual maupun visual digunakan sebagai bukti kegiatan penelitian dan arsip-arsip daftar nilai hasil tes siswa sebelum pelaksanaan tindakan. 3.6.3.2 Teknik Tes Poerwanti dkk 2008: 4.3 menjelaskan bahwa tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, pernyataan-pernyataan yang harus dipilih atau ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh peserta tes dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu dari peserta tes. Tes dalam penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan dengan menggunakan model numbered head together berbantuan microsoft powerpoint. Tes ini dilaksanakan pada saat proses pembelajaran dan tes akhir pembelajaran pada setiap siklus. Bentuk instrumen tes ini berupa lembar kerja siswa dan lembar evaluasi pada akhir pembelajaran.

3.7. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan adalah: 3.7.1 Data Kualitatif Data kualitatif berupa data hasil observasi ketrampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan model numbered head together dengan berbantuan microsoft powerpoint. Data tersebut dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang digambarkan dengan kalimat dan dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Untuk data keterampilan guru dan aktivitas siswa menggunakan cara mengolah data skor menurut Poerwanti,dkk 2008: 6-9 sebagai berikut : 1 Menentukan skor terendah 2 Menentukan skor tertinggi 3 Mencari median 4 Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori sangat baik, baik, cukup, kurang Jika: R = skor terendah T = skor tertinggi n = banyaknya skor maka untuk mencari n = T – R + 1 Untuk rumus yang digunakan adalah Herrhyanto dan Akib Hamid 2010: 5.3. Q1 = kuartil pertama Letak Q1 = n +2 untuk data genap atau Q1 = n +1 untuk data ganjil. Q2 = median Letak Q2 = n+1 untuk data ganjil atau genap Q3 = kuartil ketiga Letak Q3 = n +2 untuk data genap atau Q3 = n +1 untuk data ganjil. Q4= kuartil keempat = T skor tertinggi Dari beberapa langkah yang telah dilakukan, maka dapat diketahui nilai Q 1 , Q 2 , Q 3 , dan Q 4 yang kemudian digunakan sebagai nilai kriteria ketuntasan atau sebagai nilai acuan yang digunakan untuk menilai aktivitas guru atau siswa. Nilai yang didapat dari lembar observasi kemudian dimasukkan dalam tabel kriteria ketuntasan data kualitatif Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Data Kualitatif Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru Kriteria Keterampilan Guru Kriteria Ketuntasan 37 ≤ skor ≤ 44 Sangat Baik Tuntas 27,5 ≤ skor 37 Baik Tuntas 17 ≤ skor 27,5 Cukup Tidak tuntas 11 ≤ skor 17 Kurang Tidak tuntas Kriteria ketuntasan Skala Penilaian Kualifikasi Q3 ≤ skor ≤ T Sangat baik Tuntas Q2 ≤ skor Q3 Baik Tuntas Q1 ≤ skor Q2 Cukup Tidak Tuntas R ≤ skor Q1 Kurang Tidak Tuntas Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa Kriteria Aktivitas Siswa Kriteria Ketuntasan 37 ≤ skor ≤ 44 Sangat Baik Tuntas 27,5 ≤ skor 37 Baik Tuntas 17 ≤ skor 27,5 Cukup Tidak tuntas 11 ≤ skor 17 Kurang Tidak tuntas

3.7.2 Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran IPS. Dianalisis dengan mengunakan teknik analisis deskriptif. Data kuantitatif menurut Sugiyono 2010: 23 adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkah untuk menganalisi data kuantitatif adalah sebagai berikut: 1 Menentukan nilai berdasarkan skor teoritis Skor = rumus apabila menggunakan skala 100 B = Banyaknya butir yang dijawab benar dalam bentuk pilihan ganda atau jumlah skor jawaban benar pada tiap butiritem soal pada tes bentuk uraian. S t = Skor teoritis. Poerwanti, 2008:6-15 2 Menghitung mean atau rerata Sukestiyarno 2009:21 menjelaskan bahwa nilai rata-rata merupakan jumlah nilai data dibagi dengan banyaknya data. Bila data berupa nilai maka rata-rata merupakan jumlah nilai semua siswa dibagi banyaknya siswa, yaitu dengan rumus: Keterangan: x: nilai rata- rata ∑ X : jumlah semua nilai siswa ∑ N : jumlah siswa 3 Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakan dalam pembelajaran Poerwanti, 2008: 6.16. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta tes dapat menggunakan pedoman yang ada. Hasil perhitungan dibandingkan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam kriteria tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria ketuntasan Kriteria ketuntasan Kualifikasi Individual Klasikal ≥ 60 ≥ 75 Tuntas 60 75 Tidak tuntas KKM IPS Kelas IV SDN Salaman Mloyo Semarang, 2013 = Dengan demikian, dapat ditentukan jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar klasikal, menggunakan rumus sebagai berikut ketuntasan belajar= x 100 Aqib 2011:41 Data hasil belajar siswa dapat dianalisis secara kuantitatif untuk memperoleh simpilan dengan menggunakan tabel sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen Tingkat Keberhasilan Kualifikasi ≥ 80 Sangat Tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 Rendah 20 Sangat Rendah Aqib, 2011: 41 Dalam penelitian ini kualifikasi tingkat keberhasilan belajar siswa diartikan dalam kategori sangat baik ≥80, baik 60-79, cukup 40-59, kurang 20- 39 dan sangat kurang 20.

3.8. INDIKATOR KEBERHASILAN

Penerapan model numbered head together berbantuan microsoft powerpoint dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pada siswa kelas IV SDN Salaman Mloyo Semarang dengan indikator sebagai berikut: 1 Keterampilan mengajar guru kelas IV SDN Salaman Mloyo Semarang dalam pembelajaran IPS melalui model numbered head together berbantuan microsoft powerpoint meningkat dengan kriteria minimal baik 27,5 ≤ skor 37 pada lembar pengamatan keterampilan guru. 2 Aktivitas siswa kelas IV SDN Salaman Mloyo Semarang dalam pembelajaran IPS melalui model numbered head together dengan berbantuan microsoft powerpoint meningkat dengan kriteria minimal baik 27,5 ≤ skor 37 pada lembar pengamatan aktivitas siswa. 3 75 siswa kelas IV SDN Salaman Mloyo mencapai ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 60 dalam pembelajaran IPS.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN

Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti melakukan penelitian dalam proses pembelajaran yang terdiri dari 3 siklus. Tiap siklus dilaksanakan dalam 1 pertemuan. Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian pada komponen yang diamati yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar melalui model numbered head together berbantuan microsoft powerpoint pada siswa kelas IV SDN Salaman Mloyo Semarang. Secara spesifik akan dijabarkan pada deskripsi per siklus sebagai berikut :

4.1.1. Deskripsi Data Pra Siklus

Kondisi awal sebelum dilakukan tindakan diantaranya guru kurang memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran, guru masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang antusias dalam pembelajaran, kurang adanya pengaitan materi dengan kehidupan nyata oleh guru, guru kurang memperhatikan tingkat kejenuhan siswa saat belajar di dalam kelas, masih ada siswa yang ramai dan sibuk dengan aktivitasnya sendiri, siswa banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru, kurang tertanamnya keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan saat kurang jelas terhadap suatu bahasan. Hal-hal tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Rata-rata nilai ulangan harian siswa kelas IV dalam mata pelajaran IPS adalah 62,3. Nilai terendah 41 dan nilai 102

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TREFFINGER BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI KOTA SEMARANG

4 63 491

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 5 427

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 7 230

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO KOTA SEMARANG

17 347 300

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS III SDN SALAMAN MLOYO KOTA SEMARANG

0 8 328

MODEL NUMBER HEAD TOGETHER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IVB SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

0 17 319

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 17 258

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 2 292

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

1 7 273