Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media PowerPoint pada Siswa Kelas III SDN Bringin 02. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan guru
siklus I memperoleh skor 18 pada pertemuan 1 dan skor 22 pada pertemuan 2 dengan kriteria baik. Pada siklus II memperoleh skor 26 pada pertemuan 1 dan
skor 29 pada pertemuan 2 dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa siklus I memperoleh skor 13,6 pada pertemuan 1 dengan kriteria cukup dan skor 19,4
pada pertemuan 2 dengan kriteria baik. Siklus II meningkat dengan skor 24 pada pertemuan 1 dan skor 26 pada pertemuan 2 dengan kriteria sangat baik.
Ketuntasan belajar klasikal siklus I adalah 67, siklus II meningkat menjadi 87. Dari beberapa penelitian yang telah dipaparkan, peneliti menyimpulkan
bahwa model numbered head together dan media microsoft powerpoint dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa,
sehingga dapat memperkuat penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Numbered Head Together berbantuan Microsoft
PowerPoint pada Siswa Kelas IV SDN Salaman Mloyo Semarang” yang
dilakukan oleh peneliti
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Kegiatan belajar mengajar sebelum adanya Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah rendahnya nilai hasil belajar IPS yang masih dibawah KKM
disebabkan siswa kurang antusias dalam pembelajaran IPS, siswa kurang tertarik dan mudah bosan dengan pembelajaran IPS sehingga masih ada siswa yang ramai
di kelas dan sibuk dengan aktivitasnya sendiri serta kurang tertanamnya
keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan saat kurang jelas terhadap suatu bahasan. Selain itu, dalam pembelajaran, guru kurang memotasi siswa untuk
mengikuti kegiatan belajar, kurang adanya pengaitan materi dengan kehidupan nyata oleh guru, guru kurang memperhatikan tingkat kejenuhan siswa saat belajar
di dalam kelas, serta dalam penyampaian materi sebagian besar guru masih menggunakan metode ceramah satu arah. Metode pembelajaran yang digunakan
guru banyak didominasi dengan metode ceramah satu arah dan kurang variatif sehingga kurang menarik minat siswa dalam pembelajaran. Guru juga belum
menggunakan media pembelajaran secara optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan model
numbered head together berbantuan microsoft powerpoint Number head together memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling
membagikan ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama
mereka. Dalam model numbered head together dapat dipastikan seluruh siswa akan terlibat total dalam pembelajaran.
Penerapan model pembelajaran numbered head together ini dalam pelaksanaanya akan dibantu dengan media microsoft powerpoint agar
pembelajaran yang dilakukan bisa lebih optimal. Susilana 2009: 100-101 menyatakan bahwa program powerpoint merupakan salah satu software yang
dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah,
karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data.
Media ini akan menampilkan gambar-gambar sesuai materi pembelajaran IPS tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Dengan
adanya media microsoft powerpoint, perhatian siswa akan terfokus dan siswa akan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran. Sehingga keterampilan guru,
aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS akan meningkat. Adapun langkah-langkah model numbered head together berbantuan
microsoft powerpoint pada mata pelajaran IPS dengan standar kompetensi mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, kemajuan teknologi di
lingkungan kabupatenkota dan provinsi dan kompetensi dasar mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, transportasi serta pengalaman
menggunakannya adalah sebagai berikut: 1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, 2 Guru menampilkan materi pelajaran dengan menggunakan
microsoft powerpoint untuk dipelajari siswa, 3 Guru menjelaskan materi pokok dengan menggunakan media microsoft powerpoint tersebut, 4 Siswa dibagi
dalam 5 kelompok, 5 Setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor, 6 Guru membagi tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya, 7 Kelompok
mendiskusiksn jawaban dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawabannya, 8 Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang
dipanggil melaporkan hasil diskusi, 9 Siswa lain menanggapi, kemudian guru menunjuk nomor yang lain, 10 Guru melakukan refleksi terhadap hasil kerja, 11
Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran, 12 Guru memberikan evaluasi kepada siswa.
Langkah-langkah penerapan model numbered head together berbantuan microsoft powerpoint yaitu:
a Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b Guru menampilkan materi pelajaran dengan menggunakan microsoft
powerpoint untuk dipelajari siswa. c
Guru menjelaskan materi pokok dengan menggunakan media microsoft powerpoint tersebut.
d Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam kelompok mendapat
nomor. e
Guru membagi tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. f
Kelompok mendiskusiksn jawaban dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawabannya..
g Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil diskusi. h
Siswa lain menanggapi, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. i
Guru melakukan refleksi terhadap hasil kerja j
Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.
k Guru memberikan evaluasi kepada siswa
1. Guru
a Guru sudah memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran
b Guru dalam penyampaian materi sudah menggunakan model dan
media pembelajaran yang inovatif c
Pengaitan materi dengan kehidupan nyata oleh guru sudah ada dan meningkat
2. Siswa
a Siswa sangat antusias dalam pembelajaran
b Siswa tertarik dan semangat dalam pembelajaran
c Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dan mengajukan
pertanyaan sudah tampak dan meningkat 3.
Hasil Belajar a
Pencapaian hasil belajar siswa sebagian besar diatas Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditentukan yaitu 60 dengan persentase
ulangan harian yang diperolah pada siklus 1 52, siklus II 72 dan siklus III 88.
1. Guru
a Guru kurang memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran
b Guru dalam penyampaian materi sebagian besar menggunakan
metode ceramah satu arah c
Kurang adanya pengaitan materi dengan kehidupan nyata oleh guru 2.
Siswa a
Siswa kurang antusias dalam pembelajaran IPS b
Siswa kurang tertarik dan mudah bosan dengan pembelajaran c
Kurang tertanamnya keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan saat kurang jelas terhadap suatu bahasan
3. Hasil Belajar
a Pencapaian hasil belajar siswa sebagian besar masih dibawah Kriteria
Ketuntasan Minimal yang telah ditentukan yaitu 60 dengan persentase ulangan harian yang diperolah sebanyak 64 atau 16 dari
25 siswa belum mencapai KKM
KONDISI AWAL
PELAKSANAAN TINDAKAN
KONDISI AKHIR
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN