23
kelompok mempelajari tentang ginjal, siswa lain dari kelompok satunya mempelajari tentang paru-paru, begitu pun siswa lainnya mempelajari
kulit, dan lainnya lagi mempelajari hati. 4
Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya.
5 Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas
mengajar teman-temannya.
6 Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan
berupa kuis individu. 2.1.8
Penerapan Pembelajaran Model Jigsaw pada Materi Peristiwa Sekitar Proklamasi
Penelitian ini mengambil mata pelajaran IPS kelas V semester 2 materi Peristiwa Sekitar Proklamasi, Kompetensi Dasar ketiga yaitu menghargai jasa dan
peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.
2.1.9.1 Peristiwa Sekitar Proklamasi
Proklamasi memiliki makna yang begitu besar bagi bangsa Indonesia. Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia dan menandai
lahirnya negara Indonesia. 2.1.9.1.1
Peristiwa-Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Ada beberapa peristiwa sejarah menjelang Proklamasi Kemerdekaan 17
agustus 1945 yang patut kita ketahui.
24
1 Pertemuan di Dalat
Pada tanggal 12 Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan nasional, yaitu Dr. Rajiman Wedyodiningrat, Ir. Soekarno, dan Drs. Mohammad Hatta
memenuhi undangan Jenderal Terauchi di Dalat Vietnam Selatan. Dalam pertemuan itu, Jenderal Terauchi mengatakan pemerintahan Jepang telah
memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Keputusan itu diambil setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Jepang. Bom
atom pertama dijatuhkan di kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945. Bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.
Akibatnya, Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
2 Berita Kekalahan Jepang
Berita tentang kekalahan itu sangat dirahasiakan oleh Jepang. Semua radio disegel oleh pemerintahan Jepang. Namun demikian, ada juga tokoh-tokoh
pergerakan yang dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita tentang kekalahan Jepang tersebut. Diantaranya adalah Sutan Syahrir. Syahrir
mendesak agar proklamasi jangan dilakukan oleh PPKI. Menurut Syahrir, negara Indonesia yang lahir dengan cara demikian akan dicap oleh sekutu
sebagai negara buatan Jepang. Syahrir mengusulkan agar proklamasi kemerdekaan dilakukan oleh Bung Karno saja sebagai pemimpin rakyat,
atas nama rakyat lewat siaran radio. 3
Peristiwa Rengasdengklok Jawa Barat Pada tanggal 16 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta diculik oleh
golongan muda dibawa ke Rengasdengklok. Tujuan mereka adalah
25
mengamankan tokoh bangsa dari pengaruh Jepang. Mereka meyakinkan Soekarno bahwa jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk
melawan Jepang, apa pun resikonya. Di Jakarta, golongan muda, Wikana dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr.
Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Kemudian Yusuf Kunto diutus untuk mengantar
Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Subardjo berhasil
meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka langsung menuju ke rumah
Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No. 1 yang diperkirakan aman dari Jepang. Sekitar 15 pemuda menuntut Soekarno segera memproklamasikan
kemerdekaan pada 16 Agustus. 4
Perumusan Teks Proklamasi Naskah proklamasi disusun oleh tiga orang, yaitu Bung Karno, Bung Hatta,
dan Ahmad Soebarjo. Naskah teks proklamasi disepakati dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Naskah
tersebut diketik oleh Sayuti Melik. Penandatanganan teks proklamasi dilakukan oleh dua tokoh tersebut atas usul Sukarni. Tokoh yang hadir
dalam pertemuan tersebut di antaranya Chairul Saleh, Sukarni, Sayuti Melik, B.M Diah, Sudiro, dan tokoh-tokoh tua yang lain.
5 Detik-Detik Proklamasi
Sesuai janji Ahmad Soebarjo, esok harinya Jumat 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, diadakan upacara bendera dan pembacaan
26
teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tepat pukul 10.00 WIB Ir. Soekarno berpidato singkat dan membacakan teks proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia. Acara selanjutnya upacara pengibaran bendera sang merah putih oleh S. Suhud dan Latief Hendraningrat yang
diiringi dengan lagu Indonesia Raya. Bendera tersebut dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno. Tokoh yang hadir di antaranya adalah Ki Hajar
Dewantara, Dr. Moewardi, A.A. Maramis, A.G. Pringgodigito dan tokoh- tokoh dari PPKI maupun para pemuda. Pada saat itu yang hadir lebih dari
seribu orang. Guna mengenang jasanya maka Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dijuluki sebagai pahlawan proklamator Indonesia.
2.1.9.1.2 Tokoh-tokoh Penting dalam Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan
Berikut adalah tokoh penting yang berperan dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan, yaitu:
1 Ir. Soekarno
Sukarno adalah tokoh sangat penting dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Beliau dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 di
Blitar, Jawa Timur. Bung Karno merupakan salah satu dari golongan tua yang menghendaki pelaksanaan proklamasi di dalam PPKI. Hal ini didasari
pertimbangan untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah. Peran Bung Karno yang sangat menonjol adalah bersama Bung Hatta bertindak
sebagai proklamator. 2
Drs. Muhammad Hatta Panggilan akrabnya adalah Bung Hatta. Dilahirkan di Sumatra Barat pada
tanggal 12 Agustus 1902. Beliau aktif dalam mempersiapkan kemerdekaan
27
Indonesia, menghadiri rapat PPKI di rumah Laksamana Maeda, dan mendampingi Bung Karno dalam pembacaan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Peran Bung Hatta dalam peristiwa proklamasi adalah sebagai pemimpin selain Bung Karno dan salah satu
perumus naskah Proklamasi Kemerdekaan. 3
Mr. Achmad Soebardjo Beliau merupakan salah satu golongan tua pada saat menjelang Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Ia dilahirkan tanggal 23 Maret 1897 di Karawang Jawa Barat. Ia aktif dalam perjuangan pergerakan nasional, termasuk
anggota PPKI, serta terlibat dalam perumusan rancangan Undang-Undang Dasar. Peran beliau dalam peristiwa proklamasi adalah sebagai penasehat
PPKI dan menjadi penengah antara golongan muda dan kedua pemimpin nasional Sukarno-Hatta.
4 Laksamana Tadashi Maeda
Beliau adalah seorang Perwira Angkatan Laut Jepang dengan jabatan Wakil Komandan Angkatan Laut Jepang di Jakarta. Ia bersimpati terhadap
perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu, rumahnya dijadikan sebagai tempat pertemuaan para pejuang Indonesia untuk merumuskan naskah Proklamasi
Kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945. 5
Ibu Fatmawati Ibu Fatmawati adalah istri Bung Karno, dilahirkan di Bengkulu pada tahun
1923. Ia berjasa menjahitkan Bendera Pusaka Merah Putih. Bendera tersebut
28
dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di halaman rumahnya yang sekaligus tempat dibacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di
Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Jasa beliau yang sangat menonjol dalam peristiwa sekitar proklamasi adalah sebagai penjahit
Bendera Pusaka, Merah Putih. 6
Sutan Syahrir Sutan Syahrir adalah tokoh politik, pejuang kemerdekaan dan perdana
menteri pertama RI. Beliau dilahirkan di Bukit Tinggi. Pada aman Jepang, Syahrir memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan pemerintahan Jepang.
Beliau adalah salah satu tokoh yang paling awal mengetahui Jepang menyerah kepada sekutu melalui siaran radio.
2.1.9.1.3 Cara Menghargai Jasa Para Pahlawan Kemerdekaan
Sebagai warga negara Indonesia kita harus menghargai jasa tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa kemerdekaan. Penghargaan tersebut dapat kita
wujudkan dengan melakukan beberapa hal berikut ini: 1
Hafal lagu kebangsaan yaitu lagu Indonesia Raya; 2
Mengikuti upacara bendera setiap Senin di sekolah dengan khikmad; 3
Giat dan tekun belajar untuk meraih cita-cita; 4
Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan dan mendoakan semoga arwahnya diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa;
5 Meneladani semangat perjuangan para pahlawan dalam kehidupan sehari-
hari;
29
6 Mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif seperti rela berjuang demi
bangsa dan negara dan berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain.
7 Mempelajari riwayat tokoh proklamasi kemerdekaan.
2.1.9.2 Manfaat Penerapan Model Jigsaw pada Pembelajaran IPS