58 b = segitiga siku-siku samakaki
c = persegi panjang dari 1 persegi dan 2 segitiga samasisi d = persegi
e = persegi dari dua segitiga samasisi f = trapesium samakaki dari 2 segitiga samasisi dan 1 persegi
g = trapesium siku-siku dari 1 jajar genjang dan 1 segitiga samasisi h = jajar genjang
i = lingkaran j = belah ketupat
k = layang-layang
2.2 Kajian Empiris
Ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan berkenaan dengan penggunaan media tangram dan model PAIKEM. Penelitian yang berkenaan
dengan penggunaan media tangram antara lain dilakukan oleh Budiyanto dan Styani. Sedangkan penelitian yang berkenaan dengan model PAIKEM antara lain
dilakukan oleh Desriadi dan Habibah. Budiyanto pada tahun 2005 melakukan penelitian dengan judul ”Peranan
Bermain Tangram dalam Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kreativitas Berpikir pada Siswa Kelas IV di SD Muhammadiyah Program Khusus
Surakarta”. Penelitian dilakukanmelalui metode penelitian eksperimen, diperoleh kesimpulan bahwa: 1 Hasil uji hipotesis “Peranan Bermain Tangram dapat
Meningkatkan Motivasi Belajar pada Siswa Kelas IV di SD Muhammadiyah
59 Program Khusus Surakarta” dinyatakan teruji kebenarannya, 2 Hasil uji
hipotesis “Peranan Bermain Tangram dapat Meningkatkan Kreativitas Berpikir Verbal pada Siswa Kelas IV di SD Muhammadiyah Program Khusus Surakarta”
dinyatakan teruji kebenarannya, 3 Hasil uji hipotesis “Peranan Bermain Tangram dapat Meningkatkan Kreativitas Berpikir Figural pada Siswa Kelas IV di
SD Muhammadiyah Program Khusus Surakarta” dinyatakan teruji kebenarannya. Styani pada tahun 2012 melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas
Penerapan Metode Dienes melalui Permainan Tangram untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dalam Satuan Pelajaran Geometri Anak
Tunagrahita Kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta Tahun Ajaran 20102011”. Penelitian yang dilakukan oleh Styani juga menggunakan metode
penelitian eksperimen.Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis yang berbunyi “Penerapan Metode Dienes melalui Permainan Tangram
Efektif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dalam Satuan Pelajaran Geometri Anak Tunagrahita Kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta
Tahun Ajaran 20102011” dapat diterima kebenarannya. Desriadi pada tahun 2009 melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan
Kualitas Pembelajaran dengan PAIKEM melalui Model Pemecahan Masalah pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Pondok Suguh”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perolehan nilai pada siklus I sudah masuk kategori baik dengan nilai rata-rata 7,73. Pada siklus II meningkat menjadi 7,93, dan pada siklus
III meningkat lagi menjadi 8,2. Habibah pada tahun 2012 juga melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan Model PAIKEM untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
60 Matematika Materi Pokok Bangun Datar pada Siswa Kelas V Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Hikmah Krandon kota Tegal”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I aktivitas siswa mencapai 73,05, pada siklus II meningkat
menjadi 77,34. Nilai rata-rata hasil belajar siklus I mencapai 66,65 dengan persentase tuntas belajar klasikal 60,53.Nilai rata-rata hasil belajar siklus II
meningkat menjadi 76,12.Persentase tuntas belajar klasikal pun meningkat menjadi 81,58. Penerapan model PAIKEM juga dapat meningkatkan
performansi guru. Pada siklus I guru memperoleh nilai rata-rata mencapai 78,28 dan siklus II meningkat menjadi 82,74.
Berdasarkan kajian empiris tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media tangram serta model PAIKEM dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa. Penelitian yang pernah dilakukan hanya menerapkan model PAIKEM dan media tangram saja. Penelitian yang peneliti lakukan adalah
penggunaan tangram yang sekaligus menerapkan model PAIKEM untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas
V SD Negeri Pener 01 Kabupaten Tegal. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan merupakan penelitian baru.
2.3 Kerangka Berpikir