44 Dalam peroses belajar mengajar dengan media yang sederhana ini
hendaknya didemontrasikan dilakukan oleh siswa dan guru dan menjelaskan konsep yang perlu dipahami oleh siswa dengan bantuan alat ini ada 2 peranan
penting yaitu : 1
Siswa terampil menggunakan suatu alat atau media yang ada dilingkungan dan bisa membantu memecahkan masalah sehari-hari.
2 Siswa mengetahui teknik penjumlahan bilangan bulat dengan media
pembelajaran dan mampu menemukan konsep sendiri.
2.1.16 Karakteristik Siswa SD
Guru atau pendidik dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar haruslah memahami karakter siswa yang diajarinya. Oleh sebab itu, guru perlu memberikan
dorongan atau
motivasi kepada
siswa untuk
mengembangkan dan
mengoptimalkan petensi yang dimiliki siswa. Tahap perkembangan kognitif pada anak berbeda-beda. Sumantri 2011 :
2.8-2.35 menjelaskan dalam karakteristik dan kebutuhan peserta didik usia Sekolah Dasar terdapat beberapa perkembangan, diantaranya adalah :
2.1.16.1 Perkembangan intelektual.
Beberapa aspek perkembangan intelektual pada usia kanak-kanak, diantaranya adalah : a Perkembangan kognitif: tahap operasi konkret piaget.
Menurut piaget, kadang-kadang anak usia antara 5-7 tahun memasuki tahap operasi konkret, yaitu pada waktu anak dapat berpikir secara logis mengenai
segala sesuatu. b Berpikir Operasional. c Mereka dapat menggunakan berbagai symbol, melakukan berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan aktivitas
45 mental sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang merupakan dasar untuk
memulai berpikir dalam aktivitasnya. d Konservasi. Konservasi adalah kemampuan untuk mengenal atau untuk mengetahui bahwa dua bilangan yang
sama akan tetap sama dalam substansi berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi.
2.1.16.2 Perkembangan emosional
Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan jenis kelamin, usia, lingkungan, dan pembinaan orang tua maupun guru di
sekolah. Perbedaan perkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik, dan bangsa.
Heruman 2013: 1 menyebutkan siswa Sekolah Dasar umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun, sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada
pada fase oprasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoprasikan kaidah-kaidah logika,
meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret. Dari usia perkembangan kognitif, siswa SD masih terikat dengan objek
konkret yang dapat ditangkap oleh panca indra. Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu yang berupa media, dan alat beraga
yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa.
Dalam matematika, setiap konsep yang abstrak yang baru dipahami oleh siswa perlu segera diberi penguatan, agar mengendap dan bertahan lama dalam
memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya.
46 Guru dalam pembelajaran harus menggunakan model dan media yang tepat agar
siswa dapat mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya.
2.2 Kajian Empiris
Pada kajian empiris ini, penulis membahas penelitian yang sebelumnya sudah dilakukan tentang model pembelajaran STAD berbantuan
“kartu pinus”. Beberapa penelitian yang relevan dengan model STAD berbantuan media
“kartu pinus”adalah :
1 Rabiah, Mastar Asran dan Marzuki 2013 dengan judul “Peningkatan
aktivitas pembelajaran matematika menggunakan media kartu bertanda positif negative di kelas IV
”. Hasil pada siklus I peningkatan aktivitas fisik pada siklus I diantaranya aktivitas fisik mencapai 52 dan aktivitas
sisik pada siklus II mencapai 87 menununjukkan peningkatan sebesar 35. Peningkatan aktivitas mental pada siklus I mencapai 61 pada
siklus II mencapai 85 menunjukkan meningkatan 24. Peningkatan aktivitas emosional pada siklus I mencapai 70 pada siklus II 60
menunjukkan peningkatan sebesar 16.
2 Suryaningsih 2013 dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Dengan Menggunakan Alat Peraga Kartu Bertanda di Kelas IV SD
”. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil belajar siswa setelah menggunakan kartu bertanda pada materi pengurangan dua
bilangan bulat pada siklus II rata – rata meningkat menjadi 97,5. Jadi
antara siklus I dengan siklus II rata
– rata meningkat sebesar 3,00.