3.6.1 Analisis statistik deskriptif
Sugiyono 2010:207 menarik kesimpulan bahwa : Analisis
deskriftif merupakan
analisis yang
berguna untuk
mengambarkan besar kecilnya tingkat variabel variabel dependen dan variabel independen dalam suatu penelitian. Statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran penyebaran
hasil penelitian masing-masing variabel dalam penelitian ini, meliputi hasil belajar siswa sebagai variabel dependen Y, kreativitas siswa dan fasilitas
belajar sebagai variabel independen X dan kesiapan belajar siswa sebagai variabel mediasi. Tiap-tiap variabel terdiri dari beberapa indikator yang
dikembangkan menjadi instrumen angket. Menurut Sudjana 2005:47 menyatakan bahwa dalam menentukan banyak kelas interval yang sering
diambil 5 kelas dan paling banyak 15 kelas, dipilih menurut keperluan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengunaan tekhnik analisis ini
menurut sudjana adalah sebagai berikut: 1. Membuat tabel distribusi jawaban angket.
2. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan.
3. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden. 4. Menentukan skor dengan rumus
Keterangan : n = jumlah nilai yang diperoleh
N = jumlah total responden 5. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori.
6. Kesimpulan berdasarkan kategori Langkah-langkah untuk menentukan kategori atau jenis deskriptif
persentase yang diperoleh dari masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif persentase kemudian mendiskripsikan ke dalam kalimat.
Cara menentukan tingkat kriteria untuk variabel kreativitas siswa, fasilitas belajar, dan kesiapan belajar adalah sebagai berikut :
1. Menentukan skor tertinggi 2. Menentukan skor terendah
3. Menetapkan rentang Rentang diperoleh dengan cara mengurangi skor tertinggi dengan skor
terendah. 4. Menetapkan interval kelas
Interval diperoleh dengan cara membagi rentang ditambah dengan jawaban terkecil kemudian dibagi dengan jawaban tertinggi yang
ditetapkan. 5. Menetapkan jenjang kriteria
Peneliti mengelompokkan menjadi 5 kriteria.
Untuk menentukan kategori deskriptif variabel kreativitas siswa, dibuat dengan kategori dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Skor Tertinggi = 86
2. Skor Terendah = 40
3. Rentang = 86-40 = 46
4. Interval = 46+15
= 9,4 dibulatkan 10
Tabel 3.9 Jenjang kriteria variabel kreativitas belajar
No Interval
Kriteria
1 80
– 89 Sangat tinggi
2 70
– 79 Tinggi
3 60
– 69 Sedang
4 50
– 59 Rendah
5 40
– 49 Sangat rendah
Sumber : data penelitian diolah 2015 Untuk menentukan kategori deskriptif variabel fasilitas belajar, dibuat
dengan kategori dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Skor Tertinggi = 77
2. Skor Terendah = 44 3. Rentang
= 77-44 = 33 4. Interval
= 33+15 = 6,8 dibulatkan 7
Tabel 3.10 Jenjang kriteria Variabel Fasilitas Belajar
No Interval
Kriteria
1 72
– 78 sangat baik
2 65
– 71 Baik
3 58
– 64 Cukup
4 51
– 57 Kurang
5 44
– 50 Sangat Kurang
Sumber : Data penelitian diolah 2015
Untuk menentukan kategori deskriptif variabel Kesiapan Belajar, dibuat kategori dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Skor Tertinggi = 57
2. Skor Terendah = 28
3. Rentang = 57 - 28
= 29 4. Interval
= 29+15 = 6
Tabel 3.11 Jenjang kriteria Variabel Kesiapan belajar
No Interval
Kriteria
1 52
– 57 sangat tinggi
2 46
– 51 Tinggi
3 40
– 45 Sedang
4 34
– 39 Rendah
5 28
– 33 Sangat rendah
Sumber : Data penelitian diolah 2015 Sedangkan untuk kategori variabel hasil belajar mata pelajaran akuntansi
menggunakan hasil belajar yang diperoleh peserta didik yang didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan MAN 1 Semarang
sebagai berikut:
Tabel 3.12 Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Kategori
Nilai ≥ 75 Tuntas
Nilai 75 Belum Tuntas
Sumber: Arsip MAN 1 Semarang
3.6.2 Analisis Statistik inferensial 3.6.2.1 Uji Normalitas