cara, yaitu dengan melihat nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Nilai cut off yang umumya dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10
Ghozali,2011
3.6.2.3.2 Uji HeteroskEdastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang
lain Ghozali,2011:139.
Apabila tidak
ada heteroskedastisitas maka variance satu pengamatan ke pengamatan lain tetap.
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskesdatisitas. Dalam penelitian ini untuk mengetahui terjadi heteroskedastisitas atau tidak, salah satu
cara yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan Uji Glejser. Jika probabilitas signifikansinya 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas dalam
persamaan regresi tersebut.
3.6.3 Uji Hipotesis
3.6.3.1 Analisis Jalur Analysis path
Sugiyono 2010:297 menyatakan bahwa : Analisis jalur path Analysis merupakan pengembangan dari analisis
regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai khusus dari analisis jalur regression is special case of path analysis analisis jalur
digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat buka dalam bentuk hubungan
interaktifreciprocal. Model hubungan antar variabel tersebut, terdapat variabel independen yang dalam hal ini disebut variabel endogen
endogenous. Melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan jalur mana
yang paling tepat dan singkat suatu variabel independen menuju variabel dependen yang terakhir.
Ghozali 2011:249 menyatakan bahwa: Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis
jalur path analysis. Analisis jalur merupakan peluasan ari analisis regresi untuk menaksirkan hubungan kausalitas antar variabel model
causal yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan sebab akibat dan juga tidak dapat
digunakan sebagai subsitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Hubngan kausalitas antar variabel telah
dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara
tiga atau lebih variabel dan tiak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Penelitian ini menggunakan analisis jalur untuk mengetahui pengaruh hubungan tidak langsung variabel kreativitas siswa melalui kesiapan belajar
terhadap hasil belajar dan untuk mengetahui pengaruh hubungan tidak langsung fasilitas belajar melalui kesiapan kerja terhadap hasil belajar.
a. Persamaan Regresi 1. Persamaan pertama
Keterangan: Y
1
: Hasil Belajar α
: Konstanta a
1
a
2
a
3
: Koefisien Regresi X
1
: kreativitas siswa X
2
: Fasilitas Belajar X
3
: Kesiapan Belajar Y
1
= α + a
1
X
1
+ a
2
X
2
+ a
3
X
3
+ e
1
e
1
: Variance yang tidak dijelaskan oleh variabel independen Kreativitas siswa dan fasilitas belajar.
2. Persamaan Kedua
Keterangan: Y
2
: Variabel Intervening Kesiapan Belajat α
: Konstanta a
1
a
2
: Koefisien regresi X
1
: Kreativitas siswa X
2
: Fasilitas Belajar e
2
: Variance yang tidak dijelaskan oleh variabel independen Kreativitas siswa dan fasilitas belajar.
a
1
a
4
P
5 a3
a5 a
2
Gambar 3.1 Model Analisis Jalur
Hasil belajar Y
1
Kreativitas Siswa X
1
Fasilitas Belajar X
2
Kesiapan belajar Y
2
e
2
e
1
Y
2
= α
+ a
1
X
1
+ a
2
X
2
+ e
2
b. Total Pengaruh Untuk mengetahui total pengaruh hubungan tidak langsung variabel
bebas terhadap variabel terikat melalui variabel intervening dapat menggunakan rumus:
a.
Total Pengaruh hubungan Kreativitas siswa terhadap hasil belajar melalui kesiapan belajar = P
1
+ P
5
x P
3
Keterangan: P
1
= Pengaruh Kreativitas siswa terhadap Hasil belajar belajar P
5
= Pengaruh Kreativitas siswa terhadap kesiapan belajar P
3
= Pengaruh kesiapan belajar terhadap Hasil belajar b. Total pengaruh Fasilitas Belajar berprestasi terhadap Hasil Belajar melalui
Kesiapan Belajar = P
2
+ P
5
x P
3
Keterangan: P
2
= Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap hasil belajar P
5
= Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap kesiapan belajar P
3
= Pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar.
3.6.3.2 Uji parsial uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen Ghozali, 2011:98. Data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS. Kriteria pengambilan keputusan adalah bila jumlah degree of
freedom df adalah 20 atau lebih dan derajat kepercayaan 5, maka Ho
ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 dalam nilai absolut. Dengan kata lain menerima Ha, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen Ghozali, 2011:99. Jika siginifikasi 0,05 maka Ho diterima
Jika signifikansi 0,05 maka Ho ditolak Dengan kata lain bahwa suatu variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen.
3.6.3.3 Uji Sobel
Menurut Ghozali 2011:249 untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur. Analisis jalur merupakan
perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksi kausalitas antar variabel yang telah
ditetapkan sebelumnya. Uji sobel digunakan untuk melihat pengaruh mediasi maka ditunjukan dengan perkalian koefisien signifikan atau tidak Ghozali,
2013 :255.
96
BAB V PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Adapun simpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas siswa terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS MAN 1 Semarang tahun 20142015 sebesar
24,8 dengan signifikansi sebesar 0,029. Hal ini menunjukan jika siswa memiliki kreativitas dalam belajar dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Ada pengaruh positif dan signifikan fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS MAN 1 Semarang tahun 20142015 sebesar 28,6
dengan signifikansi sebesar 0,039. Hal ini menunjukan fasilitas belajar yang menunjang proses belajar mampu membantu meningkatkan hasil
belajar. 3. Ada pengaruh positif dan signifikan kesiapan belajar terhadap hasil belajar
siswa kelas XI IPS MAN 1 Semarang tahun 20142015 sebesar 42,7 dengan signifikansi sebesar 0,019. Hal ini menunjukan bahwa kesiapan
belajar yang dimiliki siswa dapat meningkatkan hasil belajar. 4. Kesiapan belajar memediasi kreativitas siswa mempengaruhi hasil belajar
siswa kelas XI IPS MAN 1 Semarang tahun ajaran 20142015 sebesar 9,8 dan signifikan berdasarkan uji sobel dimana t hitung 2,004 lebih
besar dibandingkan t tabel sebesar 1,664. Hal ini dapat menunjukan