2. David P. Ausubel David mengatakan pembelajaran yang diharapkan dimiliki oleh siswa
ialah mampu mengaitkan pengalaman atau pengetahuan barunya dengan pengetahuan yang relevan yang sudah ada di dalam pikirannya atau dalam
struktur kognitifnya atau disebut dengan pembelajaran bermakna meaningfull learning bukan dengan belajar hafalan rote learning. Keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran bermakna dapat dilihat ketika siswa mampu mengaitkan antara pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah dimilikinya.
2.1.2 Teori belajar behavior
Teori belajar behavior pertama kali dikembangkan oleh Ivan Pavlov pada awal tahun 1930 kemudian teori ini dikembangkan lagi oleh Gagne dan
Skinner sekitar tahun 1984. Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman yang dicetuskan
oleh Gagne dan Berliner. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik
pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik Thobroni dan Mustofa , 2011: 64.
Teori belajar behavioristik belajar menggambarkan belajar sebagai proses perubahan perilaku. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus
dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukan perubahan perilakunya. Menurut teori ini, dalam belajar yang
penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons.
Aplikasi teori belajar behaviorisme dalam pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran karakteristik
siswa, media dan fasilitas belajar yang tersedia Thobroni dan Mustofa, 2011: 66.
Harley dan Davies Thobroni dan Mustofa, 2011: 64 mengemukakan prinsip-prinsip teori behavioristik antara lain
1. Proses belajar dapat berhasil dengan baik apabila pembelajar ikut berpastisipasi secara aktif di dalamnya.
2. Materi pelajaran dibentuk dalam bentuk unit-unit kecil dan diatur berdasarkan
urutan yang
logis sehingga
pembelajar mudah
mempelajarinya. 3. Tiap-tiap respon perlu diberi umpan balik secara langsung sehingga
pembelajar dapat mengetahui apakah respon yang diberikan telah benar atau belum.
4. Setiap kali pembelajar memberikan respon yang benar, ia perlu diberikan penguatan. Penguatan positif ternyata memberikan pengaruh yang lebih
baik dari pada penguatan negatif, Beberapa tokoh-tokoh aliran behavioristik Thobroni dan Mustofa, 2011: 67-
85 antara lain : 1. Edward lee Thorndike
Edward Thorndike mengembangkan teori Koneksionisme di Amerika serikat 1874-1949. Sumbangan pemikiran Thorndike mengenai perubahan
perilaku sebagai hasil belajar terangkum dalam hukum-hukum belajar antara lain
a Hukum Kesiapan Law of Readiness Ada tiga keadaan yang menunjukan berlakunya hukum ini, yaitu
apabila individu memiliki kesiapan untuk bertindak dan dapat melaksanakannya, maka dia akan mengalami kepuasaan. Apabila
individu memiliki kesiapan untuk bertindak tetapi tidak dapat melaksanakannya, maka dia akan mengalami kecewa. Apabila individu
memiliki kesiapan untuk bertindak dan dipaksa untuk melaksanakannya maka akan menimbulkan keadaan tidak memuaskan.
b Hukum Latihan Law of Exercise Prinsip law of exercise adalah koneksi antara kondisi yang merupakan
perangsang dan tindakan akan menjadi lebih kuat karena latihan- latihan, tetapi akan melemah bila koneksi antara keduanya tidak
dilanjutkan atau dihentikan. c Hukum Hasil Law of Effect
Hukum hasil yaitu hubungan stimulus respons cendrung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cendrung diperlemah jika akibatnya tidak
memuaskan. Hukum ini menunjukan pada makin kuat atau makin lemahnya koneksi sebagai hasil perbuatan.
2. Crack Hull
Crack Hull mengemukakan teorinya yaitu bahwa suatu kebutuhan atau keadaan terdorong oleh motif, tujuan, maksud, aspirasi dan ambisi harus ada
dalam diri seseorang yang belajar, sebelum suatu respon dapat diperkuat atas dasar pengurangan kebutuhan. Dalam hal ini efisien belajar tergantung pada
besarnya tingkat pengurangan dan kepuasan motif yang menyebabkan timbulnya usaha belajar oleh respon-respon yang dibuat individu tersebut. Dua
hal yang sangat penting dalam proses belajar Hull adalah adanya incentive motivation motivasi intensif dan drive stimulus reduction pengurangan
stimulus pendorong.
2.1.3 Teori Belajar Humanistik