3.6. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan Ke
1 Pra Proposal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2 ACC Judul
X 3
Penyusunan Proposal X
4 Seminar Proposal
X X X 5
Revisi Proposal X
6 Penelitian ke Lapangan
X 7
Pengumpulan Data dan Analisis Data X
8 Bimbingan Skripsi
X X X 9
Penulisan Laporan Akhir X X
10 Sidang Meja Hijau X
Universitas Sumatera Utara
3.7. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan data sekunder atau tambahan berupa buku, dokumen, jurnal maupun yang lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini menyebabkan peneliti
mengalami kesulitan di dalam melakukan penganalisaan data lapangan dan memerlukan waktu yang cukup lama. Dan juga peneliti setelah terjun ke lapangan
memiliki kendala dalam mewawancarai pekerja kontrak. Karena peneliti memiliki waktu yang tidak banyak untuk melakukan wawancara karena pekerja kontrak
harus melakukan rutinitas atau kerja mereka. Tetapi pada akhirnya penelitian berjalan lancar karena adanya bantuan dan pengertian baik dari pekerja
kontraknya itu sendiri maupun dari pihak menejemen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI DATA DAN INTERPRETASI DATA
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran umum PT Chevron Pacific Indonesia
Chevron Pacific Indonesia CPI adalah anak perusahaan dari Chevron yang bertugas mengeksplorasi minyak yang ada di Riau. Sebelum bernama PT
Chevron Pacific Indonesia, perusahaan ini bernama PT Caltex Pacific Indonesia. Para karyawan CPI ditempatkan di 4 distrik di daerah propinsi Riau, yaitu Dumai,
Duri, Minas dan Rumbai. Serta daerah remote yaitu Petapahan, Libo, dan Bangko. CPI juga merupakan perusahaan minyak kontraktor terbesar di Indonesia, dengan
produksi sudah mencapai 11 miliar barrel. CPI pertama kali didirikan di Indonesia pada awal tahun 1924. Perusahaan ini menemukan sebuah sumur minyak non
produktif yang akhirnya ditutup. Pada tahun 1944, ahli geologi NPPM, Richard H. Hopper menemukan sumur minyak Minas. Namun usaha pencarian yang tengah
menggebu-gebu itu terpaksa dihentikan dengan pecahnya perang dunia ke II dan mendaratnya bala tentara Jepang ke Indonesia tahun 1942. Kemudia Toru Oki dan
anggota timnya datang untuk melanjutkan pencarian sumur minyak di Minas. Dan ditemukanlah sumur minyak yang terbesar di Asia Tenggara, Minas. Sumur ini
awalnya bernama Minas No.1. Minas terkenal dengan jenis minyak Sumatera Light Crude SLC yang baik dan memiliki kadar belerang yang rendah.
Pada masa awal 1950-an, NPPM berubah menjadi Caltex Pacific Oil Company CPOC, dan mulai melakukan ekspor minyak dari Minas melalui
Universitas Sumatera Utara
Perawang. Sumur minyak barupun di Duri, Bengkalis dan Petapahan. Nama Caltex pun berubah kembali di awal 1960-an menjadi Caltex Pacific Company
CPC. Seiring semakin banyaknya sumur minyak yang ditemukan di daerah operasi Caltex, peta daerah pun dibuat. Peta daerah ini biasa disebut Kangaroo
Black, karena bentuknya yang seperti kangguru. Di luar Kangaroo Black, Caltex yang pada dekade 1970-an mengubah kembali namanya menjadi PT Clatex
Pacific Indonesia pada saat itu juga mengoperasikan daerah Coastal Plains Pekanbaru Block CPP Block.
Pada 1980, CPI merasa memerlukan suatu terobosan untuk meningkatkan produksi minyak di ladang minyak Duri. Pada tahun ini dibangunlah proyek
sistem injeksi uap terbesar di dunia yaitu Duri Steam Flood, yang diresmikan Presiden Suharto pada pertengahan 1990-an. Pada tahun 2005, Caltex sebagai
anak perusahaan Chevron dan Texaco Inc. Diakuisasi oleh Chevron bersama dengan Texaco dan Unocal. Maka, resmi nama PT Caltex Pacific Indonesia
berubah menjadi PT Chevron Pacific Indonesia. Pada tahun 2008, berhasil memproduksi minyak mentah yang ke 11 milyar barel perode 1952-2008.
Keberhasilan produksi ini didukung oleh kerja keras sekitar 5000 karyawan dan 23.500 partner bisnis yang mendukung kegiatan produksi PT Chevron Pacific
Indonesia. Lapangan Minas mampu memproduksi akumulasi minyak mentahnya yang ke 4 milyar barel.
PT Chevron Pacific Indonesia telah beroperasi selama 85 tahun di Indonesia. Chevron telah melaksanakan upaya pembangunan masyarakat untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran. Seperti pembangunan
Universitas Sumatera Utara
Jembatan Siak I pada tahun 1950 yang menjadi jalur penghubung distribusi, dibangunnya SMAN 1 dan mendirikan Politeknik Caltex Riau pada tahun 2001
yang telah banyak mendapat penghargaan baik nasional maupun internasional. Serta memberi bantuan beasiswa dan biaya perkuliahan kepada generasi muda
Riau. Dimana Chevron terus menawarkan program pelatihan dan peluang peningkatan pendapatan untuk masyarakat setempat.
Dalam hal ini PT Chevron Pacific Indonesia memiliki The Chevron Way, yaitu nilai-nilai yang dianut oleh Chevron untuk menjalankan perusahaan. The
Chevron Way menjelaskan siapa Chevron, apa yang Chevron lakukan, apa yang Chevron yakini, dan apa yang Chevron ingin capai. The Chevron Way diharapkan
dapat menumbuhkan pengertian yang sama tidak saja kepada mereka yang bekerja dengan Chevron, tetapi juga kepada siapa saja yang berinteraksi dengan Chevron.
Nilai-nilai dari The Chevron Way adalah : a.
Integritas. Jujur terhadap pihak-pihak lain dan terhadap diri sendiri. b.
Kepercayaan. Mempercayai, menghargai, dan mendukung satu dengan yang lain, dan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan kepercayaan dari kolega
dan para mitra kerja. c.
Keanekaragaman. Menggunakan dan menghargai budaya di tempat kami bekerja.
d. Terobosan. Menggunakan daya kreativitas untuk mendapatkan cara yang
tidak konvensional dan praktis untuk memecahkan masalah. e.
Kemitraan. Menjadi mitra yang baik dengan pemerintah, kompetitor, pelanggan, karyawan, mayarakat dan satu dengan yang lain.
Universitas Sumatera Utara
f. Melindungi manusia dan lingkungan. Menempatkan kesehatan dan
keselamatan karyawan serta perlindungan atas aset dan lingkungan pada prioritas yang paling tinggi.
g. Kinerja tinggi. Mengutamakan keunggulan dalam setiap hal yang dilakukan
dan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik.
Visi dari The Chevron Way adalah : a.
Chevron menyediakan produk-produk energi yang sangat penting untuk kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan pengembangan manusia di
seluruh dunia. b.
Chevron adalah orang-orang dan organisasi dengan kemampuan dan komitmen yang tinggi.
c. Chevron adalah mitra terpercaya.
d. Chevron memberikan kinerja berkelas dunia.
4.1.2 Gambaran umum PT Supraco Indonesia
Supraco Indonesia adalah perusahaan swasta dengan lebih dari 30 tahun pengalaman dalam memberikan layanan terpadu dengan minyak gas industri di
Indonesia. Didirikan pada tahun 1979 dengan nama PT Summa Prakarsa Corporation. Summa Prakarsa Corporation, merupakan bagian dari Radiant
Group, yang merupakan salah satu perusahaan paling sukses di sektor energi Indonesia. Summa Prakarsa Corporation bertujuan pada awalnya untuk
menyediakan layanan lokal untuk minyak asing dan perusahaan-perusahaan gas di
Universitas Sumatera Utara
Indonesia pada saat itu. Salah satu kegiatan usaha yang dikelola adalah ekspatriat jasa manajemen. Supraco Indonesia telah memperluas kegiatan usahanya ke
daerah lain dalam minyak dan pelayanan sektor gas. Area layanan yang disediakan saat ini dapat diringkas ke dalam usaha baris berikut: integrated
logistic base management, offshore crane supply dan pemeliharaan, offshore drilling, mobil dan alat berat jasa sewa, pemeliharaan fasilitas produksi jasa,
tenaga kerja dan expatriate management services, dan banyak lainnya terutama dalam mendukung wilayah operasi.
PT Supraco Indonesia memiliki reputasi yang didirikan sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia dan industri minyak gas melayani perusahaan-
perusahaan seperti Caltex Pacific Indonesia, BP Indonesia, Total, Unocal, Cnooc, Conocophillips, Amerada Hess dan banyak lainnya. Dengan sumber daya
manajemen yang berpengalaman, jaringan luas baik lokal internasional, serta representasi aktif dalam minyak utama dan kota-kota gas di Indonesia, kami yakin
dalam menawarkan kualitas terbaik dan nilai tambah pelayanan kepada klien. Visi
a. Diakui sebagai suatu perusahaan yang mempunyai nama baik dalam
memberikan jasa-jasa di bidang OilGas. b.
Menjaga kualitas terhadap pelaksanaan dan komitmen yang kuat atas kewajiban berkenaan dengan perjanjian yang berhubungan dengan kontrak.
Misi a.
Menyediakan jasa-jasa dengan biaya yang efektif dan kualitas yang terbaik dengan menggunakan teknologi dan latihan-latihan terbaik yang tersedia.
Universitas Sumatera Utara
b. Semua kegiatan-kegiatan perusahaan harus dijalankan dengan selamat dan
bertanggungjawab terhadap lingkungan. c.
Menciptakan suatu kerjasama dan dukungan lingkungan kerja dalam memberikan kontribusi kepada anggota-anggota regu secara individu adalah
sangat dihargai dan diakui. d.
Memenuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku.
Nilai-nilai a.
Menghargai karyawan-karyawan adalah sebagai modal yang sangat berharga. b.
Menjaga keselamatan, kesehatan, dan lingkungan, baik karyawan-karyawan ataupun klien.
4.1.3 Struktur Oganisasi dan Manajemen Perusahaan Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan
Pengorganisasi merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan
diantara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses akan membuat suatu
organisasi dapat mencapai tujuannya. Proses ini akan membuat suatu organisasi merupakan suatu kerangka organisasi yang telah ditetapkan untuk proses
managerial, system, dan pola tingkah laku yang muncul dan terjadi di dalam praktek penyelenggaraan organisasi dan manajemen.
Universitas Sumatera Utara
Struktur organisasi perusahaan akan tampak lebih jelas dan tegas bila digambarkan dalam bagan organisasi, yang bagan tersebur memberikan petunjuk
tentang pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing pegawai di dalam perusahaan PT Supraco Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
PROJECT MANAGER DAMOS TAMBA
PLANNER COORDINATOR EQR
ERIDIKSON ENGINEER ROTATING
EQUIPMENT FERDIAN MAULANA R. ST
OPERATION MANAGER EQR
YUL AKHYAR PROJECT
ADVISOR MARSINAL DJ
HES MANAGER ZIDNAL HIDAYAT
QAQC J. GINTING
SPV DATA MGT CAHAYA BAIDURI
SPV MATERIAL AZUAR
SPV SHOP ANDRI
SPV SOUTH JHONI SIHITE
SPV NORTH MARDIUS
ROBERTO F.H MUNAR
SARI D CARLOS MR.
MUCHLIS AKHYAR
IRENE RIRIN S.
INSTRUMENT TEAM LENSTRA P HEAD
HARNO ZAMRI
ANTON S. HENGKI S.
SOUTH TEAM HERRY P HEAD
JHON HENRI ZULFAYENRI
A. SITINDAON IRHAM P.
ITWARMAN IBRAHIM
NORTH TEAM MH. HUTABARAT
HEAD JUNAIDI
WENDI DIAN P.
EFRIDEDI SIANTURI
ZULHENRI PUMP SHOP
ANDRIADI LEAD MARTIN ADAM
NOVRIANDRI COMPRESSOR SHOP
ERFENDI E. NAPITUPULU
SUTIONO SCADA TEAM
E. MANIK J. PASARIBU
AFRIANDA ERWANSYAH T.
MOTOR SHOP TEAM MUZAKKI T
RUMINDO ANDAR P.
TONI ARDY YANUARDI
SPECIALIST ROTATING
EQUIPMENT DANI SIHOMBING ST
IQNATIUS L. INDARTO
SPECIALIST ELECTRICAL
INSTRUMENT HERDINO FADLI ST.
HES ADMINISTRATION RIA AFRILIZA
HES COORDINATOR DARWISAL
HES OFFICER IBROHIM SIAGIAN
GAMBAR 4.1. STRUKTUR ORGANISASI EQR
Universitas Sumatera Utara
PROJECT MANAGER DAMOS TAMBA
PLANNER COORDINATOR EQR
ERIDIKSON OPERATION MANAGER
M.PANJAITAN PROJECT
ADVISOR MARSINAL DJ
HES MANAGER ZIDNAL HIDAYAT
SPV CS INSPECTION
JAYA S. SPV PATCHING
YUSMAN R.
FOREMAN HOBBY SITANGGANG
HES ADMINISTRATION RIA AFRILIZA
HES COORDINATOR DARWISAL
HES OFFICER IBROHIM SIAGIAN
QAQC J. GINTING
FOREMAN SURIPNO
HEAD MACH TASWAR
FOREMAN ABDUL HARIS
1.GUSWANTO 2. WADIN S.
3. FADLY 4, TAGOR N.
1. SUKARMAN 2. J. PASARIBU
3. BUDI P. 4. RIFSAL S.
1. YASNEL 2. RITONGA
3. JUNI M. 4. RAMLAN
1. M.RAFI`I 2. HM. SITOMPUL
3. M. KASRIL 4. M. SIREGAR
GAMBAR 4.2 . STRUKTUR ORGANISASI CS DAN PEMERIKSAAN
Universitas Sumatera Utara
PROJECT MANAGER DAMOS TAMBA
OPERATION MANAGER
M. PANJAITAN PROJECT
ADVISOR MARSINAL DJ
HES MANAGER ZIDNAL HIDAYAT
QAQC J. GINTING
MATERIALS CONTROLUTILITY
DEMAK HRD COORDINATOR
FEBRIA PAULINA S. INVOICE
PREPARATION MARIA
FINANCE TURNOMO
HES ADMINISTRATION RIA AFRILIZA
HES COORDINATOR DARWISAL
HES OFFICER IBROHIM SIAGIAN
GENERAL DRIVER SYAMSU RAIS
GENERAL DRIVER J. PASARIBU
GENERAL DRIVER AFRISON
GENERAL DRIVER RG. MANURUNG
MECHANIC TANAKA T. SILITONGA
MATERIALS MAN OBET SIRAIT
FUEL MAN RINO
OFFICE BOY ANDRE
GAMBAR 4.3. STRUKTUR ORGANISASI PENDUKUNG OPERASI
Universitas Sumatera Utara
PROJECT MANAGER DAMOS TAMBA
PLANNER COORDINATOR
ARKIS OPERATION MANAGER
M.PANJAITAN PROJECT
ADVISOR MARSINAL DJ
HES MANAGER ZIDNAL HIDAYAT
SPV AREA 12 RAJIN S.
SPV AREA 56 ZAHRUL ADHA
FOREMAN AREA 1 TAHI SIMATUPANG
SAUT SITOMPUL HES ADMINISTRATION
RIA AFRILIZA HES COORDINATOR
DARWISAL
HES OFFICER IBROHIM SIAGIAN
QAQC J. GINTING
FOREMAN AREA 2 SUGENG JAYADI
RAHMAT FOREMAN AREA 5
HM. GULTOM M. SITORUS
FOREMAN AREA 6 T. NAPITUPULU
R. SINAGA 1. AFRIZAL
2. GIRA LUBIS. 3. H. SIAGIAN
4, NELSON JONI 5. M. PASARIBU
6 ZULFAR S. 7. WEDIANTO
8. JONI K. PUTRA 9. RINALDO
10.NENSI MAHARANI 11.PASOL H.
1. H. PANJAITAN 2. H. PANDIANGAN
3. D. TAMBUNAN 4. A. SIMANJUNTAK
5. MARYONO 6. LISBON A.
7. RANTO S. 8. ADE PRIYONO
9. AMRI JHON 10. NOVRIADI.
1. LERMIN T. 2. ISMANADI
3. ZA. PANE 4. AWAL RAMADHAN
5. RASWIN 6. ZUFRINALDI
7. REKSON S. 8. RIZWAR
9. DAME DAULAY 10.SUKRI RIZALDI
1. D. ARITOBANG 2. NALAU ANTON
3. D. MANULANG 4. HARIZON
5. RIDWAN P. 6. AGUS TULUS
7. S. PULUNGAN 8. DAFI Z.
9. PJ. SIMANGUNSONG 10.SUHARTA
SPV AREA 34 HEFY MARIZON
FOREMAN AREA 4 MARLON PASARIBU
FOREMAN AREA 3 LUKMAN
1. P. JOHAN 2. YANTI
3. ELISMON 4. FH. HUTAPEA
5. ANTON HILMAN 6. SYAFARDI
7. ANTONI 8. JHON HENDRI
9. SAULI S. 10.B. NAINGGOLAN
11. CRISMAN 12.SINGALMARADU
13.THOMAS IRBEN 1. ABU HASAN
2. ZULHELMI 3. AGUS RIZAL
4. AFRIANTO 5. HENDRA
6. SYAHRONI 7. ELFIALDI
8. P. SITORUS 9. B. PANGGABEAN
10.CAI AMRI 11. NASRIL BUYUNG
12. DARWIN H. 13. RINTO H.
GAMBAR 4.4. STRUKTUR ORGANISASI PRODUKSI
Universitas Sumatera Utara
Personal Qualifications kualifikasi personal :
1. General Manager
2. Operation Manager
3. QAQC CoordinatorSpecialist
4. HES Manager
5. HES Officer
6. Rotating Equipment Engineer
7. Rotating Equipment Specialist
8. Electrical Instrument Specialist
9. Supervisor- Field MaterialAsisstant Analisist
10. Planner
11. Data Management AnalistAsisstant Analisist
12. Head Electrician
13. Head Mechanic
14. Head Instrument Technician
15. Lead Electrician
16. Lead Mechanic
17. Lead Instrument Technician
18. Electrician
19. Mechanic
20. Technician-Maintenance
21. Materialsm
22. Head CraftsmanForeman
Universitas Sumatera Utara
23. Lead Craftsman
24. Craftsman-B
25. Craft Helper
26. Forerman-A
27. Lead Pipe Fitter
28. Pipe Fitter
29. Heavy Equipment Operator
30. Light Equipment Operator
31. Dispatcher Helper
32. Welder-A Certified
33. Scaffolder
34. Scaffolding Inspector
35. Head Welder
36. Asistant Operator AnalistField SupportProduction
Keseluruhan kualifikasi personal masing-masing dipimpin oleh supervisor,foreman, dan tenaga kerja biasa. Jumlah karyawan di PT Supraco
Indonesia yang beroperasi di Minas kurang lebih berjumlah 230 orang. Dalam perolehan data yang didapat, terdapat 11 kategori pekerjaan yang
memiliki peranan penting sebagai indikator yang dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang sedang diselidiki. Diantaranya :
Universitas Sumatera Utara
1. General Manager
Bertanggung jawab untuk mengatur strategi kerja dengan perencanaan yang handal, mengorganisasi, mengawasi semua kegiatan dan mengevaluasi kinerja
untuk hasil yang optimal. Rincian tugas :
a. Bertanggung jawab dalam mengelola project dengan strategi perencanaan
yang handal, memonitor semua aktivitas project dan mengevaluasi kinerja project secara menyeluruh.
b. Membuat laporan tentang kemajuan project secara bulanan.
c. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan progran HES.
d. Bertanggung jawab terhadap terlaksananya semua pekerjaan dengan aman.
e. Bertanggung jawab terhadap kualitas SDM.
f. Bertanggung jawab terhadap kinerja project secara keseluruhan.
Seorang general manager harus mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris secara lisan ataupun tulisan, mampu
memimpin pegawai, mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, menguasai teknologi dan serta bidang ilmu yang terkait, menguasai lingkup
pekerjaan dengan baik, serta mampu mendidik dan memotivasi bawahan.
2. Operation Manager
Memimpin, mengkoordinasi, dan mengontrol seluruh aktifitas pelaksanaan proyek sehari-hari di lapangan.
Rincian tugas :
Universitas Sumatera Utara
a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan pegawai di lapangan.
b. Bertanggung jawab terhadap pengadaan atau pemeliharaan kendaraan dan
peralatan untuk kelancaran operasi. c.
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya semua pekerjaan dengan aman. d.
Bertanggung jawab terhadap kualitas SDM e.
Bertanggung jawab terhadap kinerja pekerjaan secara keseluruhan Seorang operation manager harus mampu berbahasa Inggris secara lisan
ataupun tulisan, mampu mengoperasikan komputer, mampu meminpin pegawai, menguasai teknologi dan serta bidang ilmu yang terkait, mampu mendidik dan
memotivasi pegawai untuk melakukan pekerjaan, menguasai proses aliran fluida di Minas dan KotabatakPetapahan, dan juga menguasai ruang lingkup proyek.
3. QAQC
Melakukan, mengkoordinir dan mengontrol aktifitas kendali mutu pada pelaksanaan dan hasil kerja.
Riancian tugas : Menyiapkan rencana inspeksi dan pengujian sebagai bagian dari quality
assurance program. a.
Terlibat dari review QAP dan permintaan pergantian material. b.
Memonitor pengetesan di lapangan. c.
Melakukan audi mutu. d.
Menyiapkan laporan kendali mutu secara regular. Seorang QAQC, harus mampu berkomunikasi dengan baik dalam berbahasa
Inggris secara lisan ataupun tulisan, mampu mengoperasikan computer,
Universitas Sumatera Utara
menguasai teknologi dan serta bidang ilmu yang terkait, serta menguasai lingkup kerja proyek.
4. HES Manager
Memimpin seluruh aktivitas HES, termasuk perencanaan pelaksanaan, audit, dan sosialisasinya ke seluruh pegawai.
Rincian tugas : a.
Membuat rencana kerja HES. b.
Memimpin dan mengkoordinir HES officer yang terlibat proyek. c.
Memfasilitasi rapat HES untuk lingkup proyek. d.
Melakukan investigasi atas suatu insiden dan pelaporannya. e.
Melakukan audit HES. f.
Memimpin pelaksanaan peraturan HES kepada seluruh anggota yang diwakilinya.
Seorang HES Manager dalam memimpin mampu melakukan investigasi HES, mampu melakukan audit HES, mengerti tata cara pelaporan, mampu
mengopersikan computer, serta mampu berkomunikasi dalam bahasa inggris baik secara lisan ataupun secara lisan.
5. HES Officer
Mengkoordinir seluruh aktivitas HES, termasuk sosialisasinya ke seluruh pegawai.
Rincian tugas : a.
Membuat rencana kerja HES.
Universitas Sumatera Utara
b. Memfasilitasi rapat HES.
c. Melakukan investigasi atas suatu insiden.
d. Memimpin pelaksanaan peraturan HES kepada seluruh anggota BP yang
diwakilinya.
6. Supervisor –FieldMaterialData Manajemen
Bertanggung jawab untuk mengatur tim kerja dengan perencanaan yang handal, mengorganisasi, mengawasi semua kegiatan dan mengevaluasi kinerja
untuk hasil yang optimal. Rincian tugas :
a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan pegawai dalam team.
b. Bertanggung jawab dengan pengadaanpemeliharaan kendaraan dan peralatan
untuk kelancaran operasi. c.
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program HES. d.
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya pekerjaan dalam team dengan aman.
e. Bertanggung jawab terhadap kinerja pekerjaan dalam team.
Seorang supervisor harus mampu berbahasa Inggris secara lisan ataupun tulisan, mampu mengoperasikan komputer, mampu meminpin pegawai,
menguasai teknologi dan serta bidang ilmu yang terkait, serta mampu mendidik dan memotivasi pegawai untuk melakukan pekerjaan, menguasai proses aliran
fluida di Minas dan KotabatakPetapahan
Universitas Sumatera Utara
7. Planner
Bertanggung jawab untuk mengatur perencanaan kerja dan distribusi beban kerja dan distribusi beban kerja dan selalu berkoordinasi dengan perusahaan untuk
pencapaian target kerja yang telah di tentukan bersama. Rincian tugas :
a. Aktif berkomunikasi dengan masing-masing team di perusahaan untuk
perencanaan pekerjaan. b.
Bertanggung jawab atas rencana penyelesaian word order. c.
Bertanggung jawab terhadap distribusi beban kerja kepada masing-masing team.
d. Bertanggung jawab terhadap laporan kemajuan pekerjaan.
Seorang planner harus mampu berbahasa Inggris secara lisan ataupun tulisan, mampu mengoperasikan komputer, menguasai teknologi dan serta bidang ilmu
yang terkait, serta menguasai lingkup kerja proyek.
8. Data Manajemen AnalystAssistant Analyst
a. Melakukan pekerjaan pengambilan data dan download data ke komputer
untuk proses pengolahan data, pencatatan data dan memberikan hasilnya kepada analyst.
b. Menjamin kebersihan alat dan perkakas sebelum dan sesudah pengambilan
dan pengetesan data. c.
Melaporkan semua laporan kegiatan dan kinerja ke supervisor. Rincian tugas :
Universitas Sumatera Utara
a. Bertanggung jawab membantu analyst dalam pengambilan data.
b. Bertanggung jawab atas kualitas pengambilan data, pencatatan data dan
pengolahan data. c.
Bertanggung jawab terhadap pemakaian peralatan, perkakas, bahan-bahan, serta suku cadang.
d. Bertanggung jawab terhadap HES, memakai standar PPE.
e. Bertanggung jawab atas terlaksananya semua pekerjaan dengan aman.
Seorang data manejemen, harus memiliki pengetahuan tentang mekanikal, memiliki pengetahuan tentang prosedur keselamatan yang berhubungan dengan
pekerjaan pemeliharaan prediktif, memiliki pengetahuan dan mampu dalam mengoperasikan alat-alat dan perkakas dengan cara-cara yang benar dan selamat,
memiliki pengetahuan dibidang komputer dan mengerti standar program dasar MS Office dan database SQL, serta yang paling penting menjaga komunikasi
dengan baik kepada tim yang lain.
9. Materialisman
Membantu supervisor material. Menerima, menyimpan dan mengeluarkan, memelihara kartu sisa persediaan dan inventaris suku cadang, perkakas,
persediaan dan material fasilitas peralatan produksi. Rincian tugas :
a. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan peralatan yang dipakai
b. Bertanggung jawab terhadap HES
c. Terlaksananya semua pekerjaan dengan aman.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini seorang SPV material, harus memiliki pengetahuan prosedur kantor dan pengendalian dokumen serta secara umum memiliki pengetahuan
tentang suku cadang material dan perkakas yang dipakai dalam pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi.
10. Technician—Maintenance
Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi yang berhubungan dengan ruang lingkup peralatan instrumentasi.
Tugas rincian : a.
Bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan pekerjaan instrument. b.
Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasi. c.
Bertanggung jawab terhadap pemakaian materialsparepart. d.
Bertanggung jawab terhadap HES. e.
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya semua pekerjaan dengan aman dengan SOP Standar Operating Procedure.
Seorang teknisi dalam hal pemeliharaan peralatan, harus memliki pengetahuan tentang mekanikal secara umum, memiliki pengetahuan tentang
prosedur keselamatan yang berhubungan dengan instrumental, memiliki pengetahuan dan mampu merawat dan memperbaiki komponen-komponen
peralatan instrumentasi serta yang paling penting mampu bekerja sama dengan teman sekerja maupun tim lain yang terkait.
11. Foreman
Rincian tugas :
Universitas Sumatera Utara
a. Bertanggung jawab terhadap pegawai PIPING.
b. Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasi.
c. Bertanggung jawab terhadap HES.
d. Terlaksananya semua pekerjaan dengan aman.
e. Kinerja pekerjaan atas grupnya.
f. Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan pekerjaan dalam grupnya.
g. Mengoperasikan trukcrane untuk pekerjaan yang membutuhkan crane dan
untuk mengangkut suku cadang, peralatan, material padatcair, dll. h.
Bertanggung jawab terhadap kualitas pekerjaan. i.
Melakukan perbaikan pada setiap proses, apabila diperlukan dengan sepengetahuan perusahaan .
j. Melaporkan semua laporan kegiatan dan kinerja kepada supervisor.
Seorang foreman mampu membuat jadwal kerja sehubungan dengan pekerja, material, perkakas, dan peralatan, mampu memimpin dan melatih pegawai
bawahannya untuk menggunakan peralatan dengan benar dan aman, menguasai pengetahuan di bidang piping serta mampu membaca gambar tehnik.
4.1.4 Ketenagakerjaan 4.1.4.1 Prosedur Penerimaan KaryawanPekerja
Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup
pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan organisasi. Proses seleksi dilakukan oleh pusat manajemen personalia. Analisa jabatan, perencanaan sumber
Universitas Sumatera Utara
daya manusia, dan penarikan dilakukan terutama untuk membantu seleksi personalia.
Proses perekrutan karyawan atau pekerja dalam perusahaan PT Supraco mengikuti aturan perundang-undangan yang berlaku dalam Undang-Undang No.
13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan peraturan lainnya yang mendukung. Para karyawan kontrak menjalani pekerjaan tersebut sesuai dengan perjanjian
kerja bersama yang telah disepakati sebelumnya antara pihak manajemen dengan pegawai kontrak. Pekerja yang telah memenuhi berbagai kriteria yang diatur
dalam perusahaan akan diangkat menjadi karyawan kontrak. Perusahaan menggunakan proses seleksi untuk mengambil keputusan
penerimaan karyawan baru. Proses seleksi tergantung pada tiga masukan penting. Informasi analisis jabatan memberikan deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan
standar-standar prestasi yang diisyaratkan jabatan. Rencana-rencana sumber daya manusia memberitahukan kepada perusahaan bahwa ada lowongan pekerjaan.
Akhirnya, perusahaan mendapatkan sekelompok orang yang akan dipilih sebagai karyawan kotrak. Ketiga masukan ini sangat menentukan efektivitas proses
seleksi. Semakin besar jumlah pelamar yang “qualified” maka akan semakin mudah bagi perusahaan untuk memilih karyawan baru yang berkualitas.
Pihak perusahaan menggunakan berbagai prosedur seleksi untuk membandingkan pelamar dengan spesifikasi jabatan. Ada beberapa langkah,
seperti :
Universitas Sumatera Utara
1. Wawancara Seleksi
Wawancara seleksi adalah percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi hal dapat diterimanya atau tidak acceptability
seorang pelamar. Pewawancara interviewer mencari jawab dua pertanyaan umum. Wawancara mempunyai tingkah fleksibilitas tinggi, karena dapat
diterapkan baik terhadap para calon karyawan manajerial atau operasional, berketerampilan tinggi atau rendah, maupun staf. Teknik ini juga memungkinkan
pertukaran informasi dua arah : pewawancara mempelajari pelamar, dan sebaliknya pelamar mempelajari perusahaan.
2. Adanya Surat Keterangan Berbadan Sehat
Proses seleksi ini mencakup pemeriksaan kesehatan pelamar sebelum keputusan penerimaan karyawan dibuat. Pada umumnya, evaluasi ini
mengharuskan pelamar untuk menunjukkan informasi kesehatannya. Pemeriksaan dapat dilakukan oleh dokter diluar perusahaan maupun oleh tenaga medis
perusahaan sendiri. Evaluasi medis memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya perawatan kesehatan karyawan dan asuransi jiwa, mendapatkan karyawan
yang memenuhi persayaratan kesehatan fisik untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, atau memperoleh karyawan yang dapat mengatasi stress fisik dan mental suatu
pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
3. Wawancara dari Atasan Langsung
Atasan langsung pada akhirnya merupakan orang yang bertanggungjawab atas para karyawan baru yang diterima. Oleh karena itu, pendapat dan persetujuan
mereka harus diperhatikan untuk keputusan penerimaan final. Atasan sering mempunyai kemampuan untuk mengevaluasi kecakapan teknis pelamar dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelamar tentang pekerjaan tertentu secara lebih tepat. Atas dasar ini banyak organisasi yang memberikan wewenang kepada
penyelia untuk mengambil keputusan penerimaan final.
4. Keputusan Penerimaan
Apakah diputuskan oleh atasan langsung atau departement personalia, keputusan penerimaan menandai berakhirnya proses seleksi. Dari sudut
pandangan hubungan masyarakat public relations, para pelamar lain yang tidak terpilih harus diberitahu. Departemen personalia dapat mempertimbangkan lagi
para pelamar yang ditolak untuk lowongan-lowongan pekerjaan lainnya karena mereka telah melewati berbagai macam tahap proses seleksi.
5. Hasil Seleksi
Hasil akhir proses seleksi adalah orang yang diterima sebagai karyawan baru. Bila masukan-masukan seleksi diperhatikan dengan seksama dan langkah-
langkah dalam proses seleksi diikuti secara benar, maka para karyawan baru akan merupakan sumber daya manusia yang produktif. Dan karyawan produktif adalah
bukti paling baik suatu proses seleksi yang efektif. Untuk mengevaluasi baik
Universitas Sumatera Utara
karyawan baru maupun proses seleksi diperlukan umpan balik. Umpan balik ini mungkin mencakup informasi tentang kepuasan karyawan, perputaran dan
absensi, prestasi kerja, kegiatan serikat kerja, atau sikap penyelia. Umpan balik yang konstruktif diperoleh melalui diperoleh melalui serangkaian pertanyaan
tertentu.
4.1.4.2 Penggolongan dan Keadaan Pekerja
Buruh pada dasarnya adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik secara
jasmani maupun rohani. Buruh kontrak adalah karyawan yang belum mengalami pengangkatan sebagai buruh tetap dan memiliki batas masa kerja. Disewa untuk
suatu tugas tertentu atau proyek tertentu. Tenaga kerja disini sangat berperan aktif dalam menentukan kualitas dan kuantitas produksi itu sendiri.
Pekerja kontrak di PT Supraco dibedakan menjadi 2 golongan. diantaranya : a.
Pekerja kontrak staff b.
Pekerja kontrak non staff. Pekerja kontrak staff dan pekerja kontrak non staff dibedakan berdasarkan
pengupahan. Yaitu perbedaan gaji pokok, tunjangan lapangan, bantuan uang kehadiran, dan uang makan.
4.1.4.3 Hubungan Kerja
Hubungan kerja adalah merupakan suatu hubungan yang timbul antara pekerja dan pengusaha setelah diadakan perjanjian sebelumnya oleh pihak yang
Universitas Sumatera Utara
bersangkutan. Perjanjian kerja atau yang sekarang biasa disebut dengan kesepakatan kerja yang dibuat antara pemberi dan penerima kerja, merupakan titik
awal adanya hubungan kerja, yang di dalamnya terkandung syarat bekerja ataupun beberapa hal mengenai ketenagakerjaan Djumadi:1995. Pekerja menyatakan
kesanggupannya untuk bekerja pada pengusaha dengan menerima upah dan sebaliknya pengusaha menyatakan pula kesanggupannya untuk mempekerjakan
pekerja dengan membayar upah. Dengan demikian hubungan kerja yang terjadi antara pekerja dan penguasaha adalah merupakan bentuk perjanjian kerja yang
pada dasarnya memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak. Hubungan kerja dalam peraturan perundang-undangan telah jelas diatur sedemikian rupa sehingga
dalam membuat perjanjian kerja, kedua belah pihak harus mengacu pada peraturan yang berlaku. Demikian juga halnya dengan waktu kerja dan waktu
istirahat, sehingga buruh dan pengusaha mengetahui hak dan kewajibannya.
Pihak chevron menyebut karyawan kontrak sendiri yaitu sebagai mitra kerja. Karena pihak Chevron menginginkan walaupun mereka sebagai buruh
kontrak, mereka sama kedudukannya. Hanya berbeda posisi saja. Strategi dari The Chevron Way terbagi dalam dua strategi utama yaitu
strategi bisnis utama dan strategi keberhasilan. a.
Strategi Bisnis Utama •
Operasi Hulu Global. Memiliki pertumbuhan yang menguntungkan dalam kegiatan bisnis ini dan membangun posisi legendaris yang baru.
• Operasi Gas Global. Mengoperasikan kepemilikan sumber gas perusahaan
dan mengembangkan bisnis gas global yang berdampak tinggi.
Universitas Sumatera Utara
• Operasi Hilir Global. Meningkatkan penghasilan dari bisnis inti dan
pertumbuhan selektif dengan fokus pada penciptaan nilai yang terintegrasi. •
Energi yang Terbarukan. Berinvestasi pada teknologi bagi energi yang terbarukan dan merebut posisi menguntungkan pada sumber daya penting
energi yang terbarukan. b.
Strategi Keberhasilan Tiga strategi keberhasilan yang diterapkan di semua bidang kegiatan perusahaan:
• Berinvestasi pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan strategis.
• Meningkatkan pemanfaatan teknologi untuk mencapai kinerja yang
ungguldan pertumbuhan yang tinggi. •
Meningkatkan kemampuan berorganisasi. Divisi Policy and Public Affairs PGPA merupakan divisi yang ruang
lingkup kerjanya terdiri dari hubungan pemerintahan, masyarakat, media massa atau pada perusahaan lain biasa dikenal dengan public relations. Divisi ini
berfungsi sebagai manajemen perusahaan dibidang pembentukan dan mempertahankan citra perusahaan. PGPA dalam pelaksanaan kerjanya
diantaranya yaitu mengatur komunikasi agar menciptakan citra dan reputasi yang positif, mengatur CSR agar menciptakan saling pengertian dan mengatur
hubungan dengan organisasi-organisasi agar menciptakan sebuah hubungan yang baik. PGPA dipimpin oleh general manager yang membawahi tiga bagian yaitu :
1. Government Relations
Agar CPI tidak memiliki hambatan dalam menjalankan kegiatannya untuk melakukan eksplorasi dan produksi minyak bumi, CPI harus bisa menjalin
Universitas Sumatera Utara
hubungan yang baik dengan pemerintah. Government relations merupakan tim yang sangat berpengaruh didivisi PGPA dalam menjalankan kegiatan CPI.
2. Comunity Engagement CE and Comunity Relations CR
Ruang lingkup kerja CE dan CR daiantaranya yaitu menangani menejemen isu untuk CE dan CR, menangani permintaan stokeholder yang fokus kepada
bantuan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Selain itu mengatur komunikasi pertalian, membentuk advokasi dan posisi, membangun dan
memelihara jaringan, memfasilitasi resolusi konflik. Hal ini dilakukan agar menciptakan saling pengertian dan saling menghargai satu sama yang lain.
3. Communications
Communications adalah tim yang menangani menejemen isu,
mempromosikan kegiatan internal dan eksternal, mengatur dan menjaga komunikasi dengan media. Hal ini dilakukan agar menciptakan citra dan reputasi
yang baik dan positif. Dalam hal ini, kontraktor harus memfasilitasi atau menghadiri semua
pertemuan atau rapat sehubungan dengan atau yang mendukung pelaksanaan pekerjaan. Wakil yang ditunjuk kontraktor untuk menghadiri pertemuan harus
memiliki kewenangan yang diperlukan untuk membuat keputusan dan janji kontraktor terhadap solusi yang disetujui dalam pertemuan. Tidak ada imbalan
khusus yang akan dibayar perusahaan kepada kontraktor untuk pertemuan- pertemuan ini. Kontraktor harus menyelenggarakan pertemuan secara berkala
bersama perusahaan pengguna jasa kontrak untuk setiap dan semua pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor. Kontraktor juga harus menyelenggarakan
Universitas Sumatera Utara
pertemuan untuk orientasi semua personil kontraktor sebelum memulai pekerjaan. Pertemuan ini meliputi semua pekerja dan personil baru. Dan dalam
menyelenggarakan pertemuan keselamatan sekali seminggu harus dihadiri oleh semua personil regu konstruksi kontraktor.
Bagian dari hubungan bisnis yang terjalin antara pihak Supraco dan PT CPI antara :
1. Kontrak jasa-jasa
Kontrak ini merupakan kontrak untuk jasa-jasa dan bukan kontrak chartersewa peralatan kontraktor.
2. Kontraktor mandiri
Jasa-jasa disediakan oleh kontraktor selaku kontraktor mandiri, dan kontraktor dan anggota-anggota kelompok kontraktor bukan merupakan pegawai-
pegawai, agen-agenperwakilan dari perusahaankelompok perusahaan. 3.
Tanggung jawab kontraktor atas kewajiban-kewajiban kelompok kontraktor Kontraktor bertanggung jawab atas semua kewajiban hukum dan
kontraktual dari semua anggota kelompok kontraktor yang timbul dari pelaksanaan jasa-jasa, termasuk yang dikenakan oleh Negara dari salah satu sub
bagian-sub bagian struktur politiknya. Persyaratan-persyaratan kontrak ini berlaku untuk jasa-jasa, harta benda dan personil kontraktor. Kontraktor tidak dibebaskan
dari tanggung jawab ganti rugikewajiban di bawah kontrak ini sebagai akibat dari penggunaan para sub kontraktor oleh kontraktorpersetujuan perusahaan mengenai
para sub kontraktor.
Universitas Sumatera Utara
4. Kendali atas pelaksanaan
Sebagai kontraktor mandiri, kontraktor mempunyai kendali, pengawasan dan pengarahan penuh terhadap peralatan dan personilnya, dan juga terhadap cara
dan metode pelaksanaan jasa-jasa. Segala macam perintaharahan yang diberikan perusahaan, tidak membebaskan kontraktor dari tugas dan kewajibannya sebagai
kontraktor mandiri.
4.1.4.4 Sistem Pengupahan
Kebijakan upah minimum pada hakekatnya lebih dilandasi pokok pikiran guna memenuhi hak asasi buruh untuk menerima upah dan untuk hidup layak
sesuai harkat dan martabat kemanusiaan. Hal itu disebabkan oleh karena buruh umumnya di pihak yang lemah, dan rentan terhadap posisi pemberi kerja. Dalam
perekonomian Negara berkembang, maka kebijakan upah minimum dikategorikan dalam upaya perlindungan perburuhan dalam bentuk peraturan perundang-
undangan perburuhan mengenai pengupahan. Perlindungan ini diperlukan karena terjadinya ketidakseimbangan kekuatan kemampuan kalangan pengusaha dan
keinginan kaum buruh. Oleh karena itu bila tidak ada intervensi pemerintah, maka upah sebagai kebutuhan dikhawatirkan akan merosot di bawah tingkat yang layak
untuk memenuhi kebutuhan hidup buruh besera keluarganya. Sulaiman:2008 Di dalam dunia usaha, pengupahan merupakan hal yang sewajarnya
sebagai bentuk kompensasi atas kontribusi yang diberikan pekerja atau buruh kepada perusahaan. Jadi ketika perusahaan merekrut pekerja atau buruh yang
diharapkan adalah pekerjaburuh dapat menjalankan serangkaian pekerjaanya
Universitas Sumatera Utara
untuk menghasilkan barang atau jasa yang mendukung kegiatan usaha sehingga menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Keuntungan yang didapat tersebut
salah satunya digunakan perusahaan untuk memberikan kompensasi berupa upah kepada pekerjaburuh. Jadi keberadaan pekerjaburuh dalam suatu perusahaan
adalah dalam kerangka bisnis kemitraan dan bukan kerangka kegiatan sosial. Hal tersebut seiring dengan definisi upah pada uu no 13 tahun 2003 pada pasal 1 ayat
30 tentang ketenaga kerjaan yang berbunyi : “Upah adalah hak pekerjaburuh yang diterima dan dinyatakan dalam
bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerjaburuh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,
kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerjaburuh dan keluarganya atas suatu pekerjaan danatau jasa yang telah
atau akan dilakukan”.
Sistem pengupahan terbagi atas beberapa golongan dengan prinsip bahwa untuk klasifikasi pekerjaan yang sama, tidak tertutup kemungkinan adanya
perbedaan dalam hal pembagian gaji, karena pada setiap golongan memiliki batas minimal dan maksimal tingkat upah yang diterima tergantung dari penilaian
prestasi kerja, masa kerja, tunjangan lapangan, baiya makan, dsb. Ketentuan upah telah disesuaikan dengan masing-masing daerah dan tidak akan lebih rendah dari
upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini diatur dalam Peraturan Perusahaan pasal 4 mengenai pengupahan bahwa : Supraco membayar gaji
pekerja yang dibayarkan setiap tanggal 4 tiap bulannya sesuai dengan time sheet
Universitas Sumatera Utara
pekerja yang asli dan telah disetujui oleh Supraco yang terdiri atas upah tetap gaji pokok, tunjangan transport dan upah tidak tetap uang kehadiran, uang makan.
Upah yang diterima oleh karyawan kontrak di PT Supraco Indonesia telah disesuaikan dengan penetapan Upah Minimum Propinsi UMP yang berlaku di
Propinsi Riau per Januari 2009 pada sektor migas. Pihak menejemen PT Supraco Indonesia menetapkan untuk upah karyawan kontrak dengan tingkat upah
terendah sebesar Rp. 1.169.000 upah untuk office boy sedangkan tingkat upah yang paling tinggi sebesar Rp. 7.100.000 upah untuk operation manager.
Bisa dikatakan, Upah Minimum Provinsi per Januari 2009 cukup tinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Perusahaan PT Supraco Indonesia
menetapkan upah sesuai dengan golongan mereka staff dan non staff. Untuk pegawai kontrak golongan non staff untuk upah yang terendah, menejemen
perusahaan menetapkan upah dengan rincian sebagai berikut : gaji pokok sebesar Rp. 1.169.000bulan, tunjangan transport sebesar Rp. 15.000, uang kehadiran
sebesar Rp. 7.500 untuk setiap kehadiran kerja, dan uang makan sebesar Rp. 15.000 untuk non remote area, Rp. 25.000 remote untuk setiap kehadiran kerja.
Sedangkan pegawai kontrak golongan staff untuk upah yang tertingi menejemen perusahaan menetapkan upah dengan rincian sebagai berikut : gaji pokok sebesar
Rp. 7.100.000bulan, tunjangan lapangan sebesar Rp. 25.000bulan, uang kehadiran Rp. 10.000 unutk setiap kehadiran kerja, dan uang makan sebesar Rp.
25.000 non remote areadan remote area untuk setiap kehadiran kerja. Perusahaan juga memberikan tunjangan hari raya keagamaan yang besarnya satu bulan upah
selambat-lambatnya tujuh hari sebelum tanggal hari raya.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4.5 Jaminan Sosial dan Kesehatan
Pimpinan perusahaan atau menejemen dari perusahan itu sendiri harus menjadi pemimpin aktivitas keselamatan. Setiap orang di perusahaan harus tahu
bahwa pimpinan perusahaan tidak hanya tertarik kepada produksi, kepada kualitas dan kuantitas produk, kepada pencegahan terbuang-buangnya material, kepada
pemeliharaan mesin dan peralatan secara baik, tetapi juga kepada keselamatan. Suma`mur:1987
PT Suprco telah memenuhi kewajibannya dan mengikuti segala peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkitan dengan ketenagakerjaan, seperti
undang-undang No. 3 tahun 1992, PT Supraco akan mengikutsertakan pekerja pada program JAMSOSTEK yaitu :
a. Jaminan Kecelakaan Kerja JKK.
b. Jaminan Kematian JK.
c. Jaminan Hari Tua JHT.
4.1.4.5 Jadwal dan Waktu Kerja
Jadwal dan waktu kerja diatur dan ditetapkan oleh PT Supraco sesuai dengan kondisi dan situasi ditempat kerja pekerja.
a. Schedule 5:2, dua belas 12 jam on duty per hari, waktu kerja dari jam 07:00-
19:00WIB, itu sudah termasuk satu 1 jam waktu istirahat. Perhitungan lembur mengacu pada Kepment No:KEP.102MENIV2004, Pasal 11.
b. Schedule 10:5, dua belas 12 jam on duty per hari, waktu kerja dari jam
07:00-19:00WIB, itu sudah termasuk satu 1 jam waktu istirahat.
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan lembur mengacu pada Kepment No:KEP.234MEN2003, Pasal 9. Hari-hari libur resmi yang jatuh dalam jadwal kerja dianggap sebagai hari
kerja normal. c.
Atas perintahpermintaan klien, untuk pekerjaan yang bersifat mendesak dan kepentingan operasional, maka pekerja bersedia melakukan kerja lembur
dengan perhitungan upah lembur sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
4.2 Masalah Persoalan Hubungan Kerja
Dari pihak Chevronnya sendiri selaku contract owner, dalam seminggu ada saja buruh kontrak yang bertemu dengan contract owner. Seperti yang baru-
baru ini masalah pesangon yang belum dibayar. Walaupun masalah ini Chevron tidak ada sangkut pautnya dalam artian ini merupakan urusan buruh kontrak
dengan perusahaan kontraktor yang dulu, tetapi para buruh kontrak ini percaya kepada contract owner untuk menampung segala masalah-masalah mereka. Dari
pihak Chevronnya hanya bisa menampung segala keluhan mereka dan selanjutnya akan diserahkan oleh perusahaan outsourcing itu sendiri.
Contoh masalah-masalah buruh kontrak : 1.
Tentang harga penawaran Pada awal perjanjian pihak perusahaan kontrak telah menetapkan harga untuk
masa kontrak berlangsung. Seiring berjalannya waktu, bahan-bahan ataupun alat- alat yang akan dibeli atau digunakan akan ada mengalami kenaikan dan
penurunan harga. Oleh pihak perusahaan kontraktornya, mereka meminta kepada
Universitas Sumatera Utara
contract owner agar harga bisa berubah. Tetapi oleh pihak contract owner nya, tidak akan merubah harga yang sudah ada dan yang sudah tertera di dalam kontrak
yang telah disetujui walaupun dengan alasan apapun. Oleh karena itu, perusahaan kontraktor complain kepada contract owner untuk menaikkan harga yang selain di
dalam kontrak karena alasan di atas. 2.
Masalah BHL Buruh harian lepas BHL, dipakai pada saat ada pekerjaan saja. Walaupun
sistem bekerjanya harian, BHL ini memiliki kontrak kerja tetapi sifatnya hanya harian yang harus disetujui. BHL ini ada yang datang kepada contract owner
tentang masalah kepegawaian mereka. Contohnya para BHL ini agar mereka jangan menjadi BHL lagi. Mereka meminta agar mereka bisa menjadi “pegawai
tetap” dalam artian buruh kontrak. Karena mereka ingin ada memiliki penghasilan yang pasti setiap bulannya. Dalam hal ini contract owner selaku dari Chevron
hanya bisa menampung segala keluhan mereka. Dan jika ada kesempatan, contract owner hanya bisa merekomendasikan mereka kepada perusahaan
outsourcing. Selanjutnya sekali lagi kepada pihak outsourcing lah yang menentukan apakah BHL ini dapat atau layak dijadikan pegawai outsourcing. Dan
pihak Chevron tidak ikut campur tangan mengenai diterima atau tidak BHL tersebut.
3. Masalah pesangon
Beberapa bulan kemarin, yang masih hangat dibicarakan yaitu masalah pembayaran pesangon yang belum dibayar. Dalam hal ini untuk 3 tahun kedepan
pihak perusahaan outsourcing memenangkan kontrak dengan Chevron.
Universitas Sumatera Utara
Seharusnya, pesangon dibayarkan kepada karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau bisa dikatakan ketika kontrak habis. Sampai tanggal 30
Desember 2010 kemarin, belum juga dibayarkan. Menuru contract owner, ini kali pertama sejak tahun 2004 adanya keterlambatan pembayaran. Dalam hal ini
Chevron hanya sebagai jembatan bagi pihak Supraco dan pihak perusahaan outsourcing yang lama. Chevron hanya sebatas menanyakan kepada pihak yang
lama, masalah mengapa pesangon karyawan belum dibayarkan. Chevron sepenuhnya tidak ikut campur. Dalam hal ini kemungkinan hanya masalah
ketidakbenaran dalam manajemen keuangan. 4.
Beberapa tahun yang lalu, pekerja kontrak pernah ada yang memalsukan tanda tangan. Dalam hal ini yang dirugikan adalah pihak Chevron. Lalu perusahaan
dimana tempat pekerja ini bernaung oleh Chevron di black list dan tidak bisa melanjutkan kontraknya dan tidak bisa melakukan hubungan kerja kepada
Chevron selamanya. 5.
Adanya masalah dari level tinggi Dalam hal ini, Chevron bisa saja mengganti posisi mereka. Seperti OM, HES,
SPV. Chevron hanya bisa mengganti pimpinan-pimpinan inti apabila memang sudah tidak lagi memiliki kinerja yang bagus dalam mencapai tugas yang telah
ditetapkan.. Tetapi kalau yang lainnya, pihak Chevron tidak bisa menggati mereka. Contoh finance. Tetapi pada dasarnya, pihak menejemen peusahaan
outsourcing lah yang menindaklanjuti siapa-siapa saja karyawan yang tidak lagi memiliki kinerja yang bagus.
Universitas Sumatera Utara
6. Permasalahan pembayaran gaji setiap bulan.
Baru-baru ini, adanya kesalahan dalam pembagian gaji. Ini sudah terjadi 2 bulan terakhir ini. Ada beberapa karyawan yang gajinya kurang dibayarkan oleh
perusahaan. Dan kekurangan gaji karyawan ini menurut mereka tidakklah sedikit. Bahkan menurut mereka, ada yang gajinya dibayarkan dua kali. Karena kejadian
tersebut, kejadian ini sangat mengganggu jam kerja pekerja. Para pekerja pada awalnya mereka tidak mau bekerja. Ternyata adanya pengurangan gaji ini karena
gaji mereka langsung dipotong selama dua bulan. Karena jumlah jam kerja mereka terhitung sebelas jam, bukan dua belas jam. Oleh karena itu dari pihak
perusahaan kontraktor memberlakukan pemberian gaji sesuai dengan keputusan menteri. Tetapi setelah adanya pengertian dan adanya pemberitahuan secara
lagsung dari menejemennya perusahaan, maka kejadian ini masih bisa dikendalikan. Mereka berjanji, dalam 2 minggu ini, sisa gaji mereka akan
dibayarkan. 7.
Masalah Jam Kerja Terdapat perbedaan pendapat antara karyawan kontrak dengan menejemen
perusahaan itu sendiri. Dalam hal ini, karyawan kontrak membandingkan dengan tempat mereka bekerja dulu yang dihitung jam kerja yaitu dua belas jam. Jika
menurut undang-undang perusahaan seharusnya tidak ada dua belas jam kerja. Melainkan sebelas jam kerja. Pada perusahaan yang lama, menejemennya tidak
menggunakan atau tidak berpatokan dengan undang-undang ketenagakerjaan. Oleh karena itu para karyawan kontrak mengeluhkan tentang adanya pengurangan
gaji mereka. Karena mereka dulunya dari perusahaan kontrak yang lama
Universitas Sumatera Utara
memberikan mereka gaji dengan time sheet 12 jam kerja, sedangkan perusahaan yang sekarang mereka membayar 11 jam kerja. Karena pada perusahaan kontrak
yang lama, waktu satu jam istirahat mereka di gaji, sedangkan pada perusahaan yang sekarang tidak digaji atau tidak dihitung jam kerja.
Rincian perhitungan over time yang baru yang dilakukan perusahaan sesuai dengan PKWT undang-undang perusahaan pasal 9 yaitu sebagai berikut :
a. Schedule 5:2 Jam kerja karyawan adalah 12 jam, dimana 8 jam regular+1 jam istirahat
tidak dibayar +3 jam lembur. - Lembur pada hari kerja
Over time = 5,5 jam Dengan rincian
: 1 jam pertama x 1,5 =
1,5 jam 2 jam pertama x 2 =
4 jam + 5,5 jam
- Lembur pada saat hari istirahat mingguanhari libur resmi Over time = 27 jam
Dengan rincian :
8 jam kerja x 2 =
16 jam 1 jam pertama x 3 =
3 jam 2 jam pertama x 4 =
8 jam + 27 jam
b. schedule 10:5 Jam kerja karyawan adalah 12 jam dimana 7 jam regular+1 jam istirahat
tidak dibayar + 4 jam lembur.
Universitas Sumatera Utara
Lembur pada hari kerja engan perincian sebagai berikut : Over time = 7,5 jam
Dengan rincian :
1 jam x 1,5 = 1,5 jam
3 jam x 2 = 6 jam
7,5 jam Hari-hari libur resmi yang jatuh dalam jadwal kerja dianggap sebagai hari
kerja normal. Mereka baru mengetahui tentang perhitungan over time ini setelah mereka
bekerja selama dua bulan. Oleh pihak perusahaan, penetapan kerja 11 jam, baru di lakukan pada 2011 atau Januari 2011. Sedangkan untuk yang dua bulan kemarin,
gaji mereka dibayar waktu kerja 12 jam. 8.
Dalam hal ini, perusahaan kontrak tidak transparan terhadap pegawainya tentang asal usul upah yang seharusnya menjadi hak mereka. Yang pada
kenyataannya upah yang mereka terima berbeda. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
Table 4.1. Contoh Kontrak Jasa Tarif-tarif Imbalan Untuk Bagian Produksi Production Minas
Job Code
Description Unit
Estimated Volume
Fuel Solar-L
Unit Price
Rp Estimated
Total Price RUP
PD1 Cut trees, bush
cutting, regreening and
housekeeping at ON PLOT Area
or OFF PLOT Area.
GS, Tanks, Pums, wellpads,
along pipelines, roads,etc.
Mandays 18900 4
464,500 8,779,050,000
Penjelasan dari tabel diatas : 1.
Job Code, pekerjaan yang harus dilakukan berada di Production 1. 2.
Description, pembagian pekerjaan. 3.
Unit, bisa dibilang satuan yang mengerjakan. Artinya dalam satu hari dikerjakan oleh satu orang.
4. Estimated Volume, taksiran banyaknya pekerjaan selama tiga tahun sebanyak
18900 pekerjaan. 5.
Fuel solar, bahan bakar yang diperlukan dalam sehari sebanyak 4 liter. 6.
Unit Price, satu hari satu orang dibayar Rp 464.500
Universitas Sumatera Utara
7. Estimated Total Price, selama tiga tahun untuk kesemua pekerjaan
memerlukan biaya sebesar Rp 8.779.050.000. Dalam pengerjaan memotong pohon misalnya, dalam pengerjaannya,
harus selesai dalam satu hari dan dikerjakan oleh satu orang. Upah yang seharusnya mereka terima satu orang menurut perjanjian kontrak, PT CPI
membayar upah sebesar Rp 464.500. Apabila dalam pengerjaannya membutuhkan waktu tiga hari, sedangkan pihak pengguna kontrak pihak CPI ingin diselesaikan
dalam satu hari bisa saja. Berarti dalam pengerjaanya untuk bisa dalam satu hari pengerjaan, mereka membutuhkan tiga orang. Dan juga sama saja. Karena pihak
pengguna kontrak membayar per satu orang. Tetapi, pada kenyataannya, gaji karyawan kontrak ini tidak sesuai. Bahkan
mereka hanya mendapat gaji dua sampai tiga jutaan. Walaupun demikian, dari gaji para karyawan inilah perusahaan kontrak dapat membayar para staff-staff,
pengadaan mobil, bahan bakar mobil, pengadaan PPE, pembelian seragam, dll. Dan juga disinilah didapat keuntungan untuk perusahaan kontraktor. Oleh sebab
itu, perjanjian kontrak bersama antara PT CPI dan PT Supraco Indonesia hanya diketahui oleh pihak menejemennya saja. Karena jika sampai tahu karyawan
kontrak yang lain, tentunya mereka menuntuk hak mereka dan kenapa mereka dibayar tidak sesuai dengan yang tertulis diperjanjian.
Walaupun ada masalah-masalah tersebut, tetapi semua masalah tidak sampai melebar. Dalam artian semua masalah tidak sampai terdengar oleh pihak
atau unit Chevron yang lain. Seluruh permasalahan karyawan kontrak dapat diselesaikan pada tingkat contrak owner. Dari pihak contract owner nya sendiri
Universitas Sumatera Utara
mengusahakan kalau ada masalah diselesaikan secara baik-baik. Baaik-baik disini maksudnya adalah membicarakan masalah-masalah yang ada langsung kepada
pihak outsourcing. Jika ada kesempatan pihak Chevron contract owner akan mendiskusikan kepada pihak outsourcing, tentang bagaimana solusi-solusi dari
masalah-masalah yang ada atau masalah yang sedang berkembang. Selain itu juga membicarakan apakah betul ada masalah yang dikeluhkan karyawan kontrak atau
tidak yang seperti mereka bilang ke contract owner. Dalam hal ini bisa dibicarakan dalam meeting bulanan, bisa juga pada saat Chevron melakukan
kunjungan ke pihak outsourcing biasanya satu kali dalam sebulan, atau bila ada masalah yang sangat serius, salah satu dari staff pihak outsourcing dipanggil
langsung oleh contract owner tentang masalah yang sedang dialami oleh pihak outsourcing. Oleh karena itu sebabnya, masalah buruh kontrak yang ditangani
Chevron, tidak ada masalah yang sampai terdengar ke unit-unit Chevron yang lain dalam hal ini semua masalah bisa diselesaikan pada tingkat contract owner.
Para buruh kontrak ini bisa kapan saja bertemu dengan contract owner. Bisa bertemu langsung di kantor atau mereka bisa sms atau menelfon untuk
bertemu. Selama tidak mengganggu pekerjaan dari contract owner, contract owner bersedia mendengar keluhan mereka dan mendiskusikan kepada pihak
outsourcing pada saat kunjungan ke pihak outsourcing.
4.3. Profil Informan