mengusahakan kalau ada masalah diselesaikan secara baik-baik. Baaik-baik disini maksudnya adalah membicarakan masalah-masalah yang ada langsung kepada
pihak outsourcing. Jika ada kesempatan pihak Chevron contract owner akan mendiskusikan kepada pihak outsourcing, tentang bagaimana solusi-solusi dari
masalah-masalah yang ada atau masalah yang sedang berkembang. Selain itu juga membicarakan apakah betul ada masalah yang dikeluhkan karyawan kontrak atau
tidak yang seperti mereka bilang ke contract owner. Dalam hal ini bisa dibicarakan dalam meeting bulanan, bisa juga pada saat Chevron melakukan
kunjungan ke pihak outsourcing biasanya satu kali dalam sebulan, atau bila ada masalah yang sangat serius, salah satu dari staff pihak outsourcing dipanggil
langsung oleh contract owner tentang masalah yang sedang dialami oleh pihak outsourcing. Oleh karena itu sebabnya, masalah buruh kontrak yang ditangani
Chevron, tidak ada masalah yang sampai terdengar ke unit-unit Chevron yang lain dalam hal ini semua masalah bisa diselesaikan pada tingkat contract owner.
Para buruh kontrak ini bisa kapan saja bertemu dengan contract owner. Bisa bertemu langsung di kantor atau mereka bisa sms atau menelfon untuk
bertemu. Selama tidak mengganggu pekerjaan dari contract owner, contract owner bersedia mendengar keluhan mereka dan mendiskusikan kepada pihak
outsourcing pada saat kunjungan ke pihak outsourcing.
4.3. Profil Informan
Karyawan yang bekerja di PT Supraco Indonesia berasal dari bebagai etnis yang berbeda-beda. Diantaranya etnis Jawa, Batak Toba maupun Mandailing, dan
Universitas Sumatera Utara
Melayu. Sebagian besar informan dari pihak menejemen dan karyawan merupakan etnis Batak. Sedangkan sebagian lagi merupakan etnis Minang, Jawa
dan Melayu.
4.3.1. Budi Arief
Pria kelahiran 41 tahun yang lalu ini, lulusan S2 mengambil jurusan Administrasi Bisnis. Beliau bertempat tinggal di kompleks camp Rumbai, yaitu
perumahan yang hanya khusus ditempati oleh pegawai PT Chevron Pacific Indonesia. Jarak kantor dengan rumah beliau hanya setengah jam perjalanan yaitu
di daerah Minas. Pertama sekali peneliti bertemu dengan Pak Budi Arief, ada rasa takut.
Karena dari postur beliau terlihat sangat pendiam, pendiam, berjnggot, dan terlihat sekali menjawa wibawanya. Tetapi, setelah peneliti melakukan wawancara,
ternyata beliau orangnya baik dan enak diajak berbicara. Terlihat ketika peneliti melakukan wawancara setiap dua minggu sekali. Bahkan, beliau pernah berkata:
”Maaf, jadinya saya yang banyak cerita. Udah sampai kemana-mana topiknya”. Tidak heran lebih kurang dua jam, peneliti melakukan wawancara dengan beliau.
Sebelumnya, peneliti harus menemui Pak Budi untuk membuat janji, kapan bisa ditemui. Ternyata di kantornya, Pak Budi tidak suka menyuruh dan mencampuri
pekerjaan bawahannya. Terlihat pegawainya dipersilahkan entah itu menonton televisi ataupun yang lainnya. Asal semua pekerjaan mereka selesai tepat pada
waktunya.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. M. Panjaitan
Pria berbadan subur, berkulit hitam, dan berkepala botak ini jauh berbeda dengan penampilannya. Dengan melihatnya saja orang menilai jika pria ini
sangatlah galak karena dapat dilihat dari perawakannya. Tetapi siapa sangka, pria yang berumur 42 tahun ini orangnya sangat humoris dan juga beliau sangat dekat
dengan karyawan kontrak yang lainnya. Walaupun posisinya lebih tinggi, beliau tidak mempermasalahkan siapa yang lebih tinggi dan siapa posisi yang rendah.
Beliau tidak mempermasalahkan setiap karyawan yang ingin masuk ke ruangannya untuk bertanya mengenai pekerjaan. Dan juga kebetulan beliau
memang tidak menutup pintu ruangannya. Pak Jait, begitu sapaannya, telah bekerja sebagai karyawan kontrak dari
tahun 1988 dan selama itu pula Pak Jait telah delapan kali ganti perusahaan kontrak sampai sekarang. Beliau tamatan SLTA dan selepas tamat SLTA
langsung melamar kerja menjadi karyawan kontrak. Beliau sekarang menjabat sebagai operational manager di PT Supraco Indonesia masa jabatan selama tiga
tahun.
4.3.3. Marsinal Djamaan
Pria lulusan D3 keguruan ini, sangat ramah dengan semua orang. Beliau juga bercerita banyak anak mahasiswa yang penelitiannya dibimbing oleh beliau.
Beliaupun juga tidak sungkan bercerita tentang pengalamannya bekerja dan tentang perusahaan yang sekarang. Beliau juga sangat mempermudah peneliti
dalam penelitian selama dua bulan. Sebelum bekerja di PT SPC, beliau bekerja di PT SMM selama tiga tahun.
Universitas Sumatera Utara
Tidak akan ada yang menyangka, jika pria pensiunan PT CPI ini telah berumur 70-an lebih. Karena dari perawakan beliau yang tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu pendek ini, memiliki semangat kerja yang tidak kalah dengan yang muda-muda. Tampak terlihat dengan jalannya yang masih tegap dan memiliki
wibawa yang membuat orang yang berada di dekatnya menyegani beliau. Semua oarang yang berada di PT SPC ini sangat menghormati sosok seorang Marsinal
Djamaan. Selain yang dituakan, beliau juga telah banyak makan asam garam di dunia kerja. Pensiunan PT CPI enam tahun yang lalu ini selain sangat mengenal
industri yang bergerak di migas, beliau juga pandai berbicara dan pandai mengatur strategi di dalam perusahaan. Dengan kalihaian beliau, sampai sekarang
pun tenaga beliau masih diperlukan. Dan di PT SPC ini, beliau menjabat sebagai project advisor.
4.3.4. Iren
Siapa sangka perempuan bertubuh mungil dan cantik ini telah memiliki seorang anak. Perempuan berumur 28 tahun ini, telah menjadi karyawan kontrak
baru sembilan bulan. Pada perusahaaannya yang lama dulu yaitu PT SMM hanya tujuh bulan sampai kontrak berakhir. Barulah bulan Oktober, Iren bekerja kembali
pada perusahaan kontrak yang baru yaitu PT Supraco Indonesia. Sebelum Iren bekerja sebagai karyawan kontrak, perempuan tamatan SMA ini, bekerja di salah
satu toko berlian di salah satu mall di Pekanbaru. Iren melamar sebagai karyaan kontrak karena pekerjaannya yang lama idak enak dan gajinya sedikit. Iren
mendapatkan pekerjaan ini karena ada seorang teman yang mengatakan bahwa ada lowongan di Perusahaan PT Supraco Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
4.3.5. Azuar
Pria dengan postur badan tingi besar ini sangat ramah. Peneliti setiap hari selalu diantar dengan beliau dengan menggunakan mobil yang menggunakan satu
kabin. Pria berumur 42 tahun ini telah bekerja sebagai karyawan kontrak dari tahun 1992. beliau mendapatkan pekerjaan karena ada teman yang menawari dan
tentu saja beliau langsung melamar ke perusahaan kontrak. Beliau bekerja setelah tamat SMA. Sedangkan untuk menaikkan tingkat di dalam pekerjaan, beliau kini
bekerja sambil kuliah di salah satu universitas swasta di Pekanbaru. Beliau mengambil jurusan Teknik Informatika. Saat ini beliau sudah semester 4. beliau
juga mengeluhkan tentang padatnya hari karena karena dalam seminggu, dari hari senin sampai hari jumat harus bekerja. Sedangkan hari sabtu dan hari minggu
harus kuliah. Tetapi untungnya beliau kenal dengan salah satu dosen dan hal itu mempermudah baik itu tentang nilai, tugas, dsb.
4.3.6. Sumardi
Pria yang berprofesi sebagai satpam ini, telah bekerja sebagai karyawan kontrak dari tahun 1995 sampai sekarang. Pria berbadan gemuk dan hitam ini
bertempat tinggal di Minas. Tidak terlalu jauh dari lokaso dimana beliau bekerja. Pria yang selalu tertawa ini, posnya tidak pernah sepi. Karena ada saja karyawan
kontrak yang mampir entah itu hanya sekedar untuk mengobrol untuk menghilangkan kepenatan selama bekerja. Bapak tiga anak ini tamatan SLTA.
Setiap harinya, beliau membawa bekal dari rumah yang dibawakan oleh istrinya untuk makan siang apabila dinas siang. Menurut beliau, sangatlah hemat apabila
dia membawa bekalnya sendiri. Menurutnya, daripada uangnya untuk beli makan,
Universitas Sumatera Utara
mendingan uangnya diberikan kepada istrinya untk keperluan sehari-hari. Beliau mengeluhkan juga tentang jam dinasnya yang hanya dia saja yang bertugas.
Apalagi jika sudah dinas malam. Dia takut karena kalau malam di kantor sangat sepi. Beliau juga sudah komplen dengan atasan agar yang dinas malam tidak
sendiri saja. Paling tidak ada temannya.
4.3.7. Afrizon
Laki-laki bersuku Minang ini, menjadi karyawan kontraktor dari tahun 2003. Dulunya beliau bekerja di PLN sebagai karyawan kontrak juga. Afrizon
menegetahui ada lowongan kerja kontrak di lingkungan PT CPI ini karena diberitahu oeh temannya. Dan langsung beliau melamar sendiri. Beliau mau
menjadi buruh kontrak karendia tidak punya pilihan lain lagi. Karena selain mencari kerja itu susah dan juga di tempat inilah yang ada lowongannya. Di PT
Supraco, beliau menjabat sebagai supir. Menurut beliau, pekerjaan supir di sini sangat berat. Berangkat harus pagi-pagi sekali sekitar jam 5. Sedangkan
pulangnya dari Rumbai jam 8 malam. Pegawai kontrak yang posisinya sebagai supir mengeluhkan karena baik mereka pulang ataupun perginya sudah tidak ada
angkutan umum yang mengangkut mereka. Peneliti hanya sebentar saja bisa berbincang-bincang dengan beliau karena
beliau harus segera pergi.
4.3.8. Andri
Berbeda dengan pegawai kontrak yang lain, laki-laki yang berusia 18 tahun ini belum berkeluarga. Selain masih muda dan baru lulus SMA, menurut
Andri dia masih ingin kerja dulu. Mencari pengalaman. Andri tinggal di
Universitas Sumatera Utara
Pekanbaru dengan menyewa sebuah kamar bisa dibilang kos. Sedangkan orang tuanya Andri tinggal terpisah yaitu di Duri. Pria jangkung ini baru pulang ke Duri
apabila sedang tidak bekerja atau pada saat weekend sabtu dan minggu atau juga pada tanggal merah dengan menggunakan sepeda motor. Andri ini orangnya
sangat pemalu dan tidak banyak berbicara. Pria bersuku Jawa ini bertugas sebagai office boy. Pria bontot dari lima bersaudara ini bisa bekerja di PT Supraco
Indonesia karena ada yang menawarkan jika di PT Supraco Indonesia sedang membutuhkan karyawan sebagai office boy. Andri menerima pekerjaan ini karena
untuk mencari pengalaman dan juga supaya ada penghasilan sendiri. Dan menurutnya daripada dia berladang di kampungnya, lebih baik dia mencari
pekerjaan di Pekanbaru, walaupun hanya sebagai pegawai kontrak.
4.3.9. Reno
Sama halnya dengan Andri, Reno pun tinggal di Pekanbaru dengan meyewa kamar. Setiap libur atau tidak ada kerja, Reno pulang ke Duri ke tempat
orang tuanya. Reno mendapatkan pekerjaaan ini karena ada yang menawarkan. Menurut dia, daripada setelah lulus SMA dia menganggur, mendingan mencari
pekerjaan. Sekaligus mencari pengalaman. Sama halnya dengan Andri, laki-laki jangkung yang masih berusia 18 tahun ini baru lulus SMA. Berbeda dengan Andr,
Reno mudah bergaul dan cepat dekat dengan orang lain. Selain itu juga dia sangat cerewet.
4.3.10. Sari Dwifanora
Ibu dari dua anak ini telah satu tahun bekerja sebagai pegawai kontrak di lingkungan PT CPI. Sebelumnya beliau bekerja di salah satu dealer mobil di
Universitas Sumatera Utara
Pekanbaru. Lulusan S1 Akuntansi di salah stu perguruan tinggi negri di Pekanbaru ini sifatnya agak sedikit sombong. Pernah ada masalah di tempat dia bekerja
sekarang masalahan permasalahan tentang kesalahan gaji, jadi beliau sangat keras sekali protes kepada HRD nya. Karena menurut wanita kelahiran 1979 ini,
rumusan dalam pembagian gaji tidak sesuai dengan rumus yang digunakan untuk standar pembagian gaji. Pernah dia berkata kepada peneliti bahwa beliau sangat
kecewa dengan teman-teman yang berada satu kantor dengan dia. Karena menurutnya, kenapa yang lain tidak protes tentang masalah gaji tersebut. Padahal
uag yang berkurang jumlahnya tidaklah sedikit. Beliau juga menyesalkan bahwa teman yang berada satu kantornya hanya sebagai lulusan SMA saja. Tidak
sederajat dengan dia. Jabatan yang sekarang dijabat sebagai data menejemen. Ibu yang baru melahirkan ini, langsung melamar sendiri ke PT Supraco Indonesia.
4.3.11. Maria Magdalena
Ibu satu anak ini, bekerja sebagai karyawan kontrak dari tahun 1998. Pendidikannya hanya sampai tingkat SMA. Lalu melamar menjadi karyawan
kontrak. Wanita kurus dan tinggi ini sangat suka tertawa dan sangat suka bercanda. Tetapi jika dia sedang bad mood, dia akan marah-marah saja sepanjang
hari. Begitu langsung sampai di tempat kerja, beliau langsung berkutat di depan laptop dengan invoice-invoice yang akan dikerjakan oleh karyawan kontrak yang
lain. Untuk pekerjaan satu minggu bahkan untuk satu bulan ke depan. Jika beliau sedang penat, beliau tampak berbicara dengan teman satu ruangannya. Wanita
yang biasa dipanggil dengan butet ini, tidak suka dengan orang yang sok hebat, orang yang mencampuri urusan orang lain, dan orang yang suka berlebihan. Sama
Universitas Sumatera Utara
halnya dengan Reno, Maria pun setiap libur menyempatkan diri untuk pulang ke Duri. Karena anaknya berada di Duri bersama orangtua Maria. Setiap hari jumat,
Maria selalu membawa beban lebih, karena beliau dari kantornya lagsung ke Duri dengan dari rumah langsung membawa beberapa pakaian. Maria pergi ke Duri
bersama-sama dengan Reno, terkadang juga sendirian.
4.3.12. Munar
Laki-laki berbadan subur ini baru satu tahun menjadi karyawan kontrak. Sebelumnya beliau bekerja sebagai cleaning service di kantor Pak Budi Arif . lalu
ada yang menawarkan bekerja sebagai karyawan kontrak. Dan langsung beliau bersedia. Dia menerima karena selain tidak menjadi cleaning service lagi gajinya
juga lumayan di atas gaji cleaning service.
4.3.13. Darwisal
Pria kelahiran 1973 ini, hanya tampak sekali-sekali di kantor. Karena beliau lebih sering berada di lapangan daripada di kantor. Beliau terkenal pelit di
antara karyawan-karyawan yang lain. Oleh karena itu, agak susah mengajak Darwis untuk mengikutsertakan dia dalam masalah uang. Peneliti beberapa kali
juga ikut ke lapangan dengan Darwis untuk melihat karyawan kontrak yang lain yang sedang bekerja. Dan beliau juga tidak pelit untuk memberikan penjelasan
dengan peneliti mengenai pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh karyawan kontrak di lapangan.
4.3.14. J. Pasaribu
Pria tinggi besar ini sangat sedikit berbicara dan terlihat agak menjaga jarak dengan orang yang baru dikenalnya. Pria ini masih memiliki anak yang
Universitas Sumatera Utara
sedang duduk di bangku SD. Pernah sekali waktu peneliti melihat beliau menjemput anaknya di sekolah. Peneliti jarang melihat jika sedang berada di
kantor. Karena beliau yang merangkap sebagai supir, sering mengantar karyawan yang lain untuk pergi.
4.3.15. Manurung
Pria ramah ini telah bekerja selama belasan tahun menjadi karyawan kontrak. Beliau juga jarang terlihat di kantor. Karena selain beliau merangkap
sebagai supir. Oleh karena itu peneliti hanya bisa sepenggal-sepenggal dapat berbicara dengan Manurung.
4.4.Tanggapan Buruh Kontrak Terhadap Pekerjaan
Setiap buruh kontrak yang telah bekerja pada suatu perusahaan memiliki pengalaman dan pandangan yang berbeda-beda mengenai tempat mereka bekerja
tersebut. Berikut ini merupakan hasil wawancara terhadap buruh kontrak PT Supraco Indonesia yang menunjukkan jawaban atau pandangan mereka tentang
pekerjaan yang mereka jalani dibeberapa perusahaan di mana mereka bekerja selama ini.
Melalui hasil wawancara di lokasi penelitian dengan para buruh kontrak, diperoleh data bahwa terdapat jawaban atau pandangan yang berbeda-beda dari
para buruh mengenai pengalaman yang mereka rasakan dan alami di dalam menjalankan tugas atau pekerjaan mereka sehari-hari. Menurut penuturan dari
beberapa buruh kontrak, ada yang merasa cocok dan cukup untuk memenuhi
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan keluarga. Seperti penuturan yang diutarakan oleh informan yang menempati jabatan sebagai invoice preparation berikiut ini :
“Saya merasa senang bekerja di perusahaan ini. Karena dengan gaji yang lumayan, saya bisa membeli keperluan anak saya. Membeli baju, susu,
popok dan lain-lain. Daripada saya duduk diam saja di rumah, bagus saya tetap bekerja walaupun sebagai pegawai kontrak. Memang saya harus
menanggung resiko kalau saya harus tinggal berjauhan dengan suami dan anak saya. Suami saya juga bekerja di Perawang. Sedangkan anak saya
tinggal bsama opungnya di Duri. Jadi saya bisa ketemu sama anak saya ketika weekend. Darii kantor jumat sore saya langsung ke Duri. Baru
pulang hari minggu sore. Terkadang suami saya harus bolak-balik Pekanbaru Perawang untuk melihat saya.”. Wawancara dengan informan
Maria, 2010
Ada juga buruh kontrak yang merasa cocok bekerja sebagai pegawai kontrak. Karena menurut salah satu informan, selama dia menjadi pegawai
kontrak dia merasa cepat mengalami naik jabatan. Seperti yang diutarakan oleh informan yang bekerja sebagai HES Coordinator seperti berikut :
“Sudah dua puluh tahun lebih saya bekerja sebagai pegawai kontrak. Hanya dalam beberapa tahun saja saya sudah
diangkat menjadi staff. Kalau di tempat lain, saya belum tentu bisa. Mungkin saja saya bisa menjabat sebagai staff,
saya harus bekerja lebih lama, baru kedudukan saya bisa staff. Selama menjadi pegawai kontrak, saya harus
menunggu selama tujuh tahun baru diangkat sebagai staff. Kalau menurut saya dan teman-teman saya, dalam jangka
waktu tersebut bisa dibilang cepat dalam hal pengangkatan staff. Otomatis dalam hal penggajian saya mengalami
penaikan”. Wawancara dengan Darwisal, 2010
Berbeda dengan pendapat yang diutarakan Maria dan Darwisal, informan yang bekerja di bagian security dan supir mempunyai pendapat yang berbeda,
seperti berikut ini : “Disini yang saya keberatan masalah waktu kerja. Pada hari
libur resmi seperti tanggal merah, kami security tidak libur.
Universitas Sumatera Utara
Kami tetap bekerja seperti biasa. Lain halnya dengan karyawan lain. Mereka libur sesuai dengan tanggal merah.
Selain itu juga, kami security, kalau dapat tugas jam malam, kami hanya sendiri berjaga. Sering saya was-was
dan agak takut juga. Karena pada malam hari di daerah sini kalau malam sangat sepi. Saya takutnya jika ada perampok
saja yang datang. Apalagi kami security hanya tiga orang saja”. Wawancara dengan Sumardi, 2011
Sama halnya dengan Sumardi, informan ini mengeluhkan tentang beberapa hal. Seperti berikut ini :
“Saya sebagai supir disini selalu mengeluhkan tentang masalah jam kedatangan dan kepulangan teman-teman saya
sesama supir disini. Permasalahannya, kami yang supir ini selalu datang pagi-pagi jam 5 dan kami juga sudah harus
berada diterminal untuk mengantar para karyawan pergi ke Supraco. Sedangkan pulangnya kami pulang sekitar jam 9.
Baik kami pulang ataupun pergi, kami selalu bermasalah dengan angkutan umum. Karena kami harus berangkat
pagi-pagi sekali, sedangkan angkutan umum belum ada yang lewat. Begitu juga dengan pulangnya. Sekitar jam
sembilan kami harus pandai-pandai mencari tumpangan. Kalau tidak kami tidak pulang”. Wawancara dengan
Afrizon
Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa, tidak semua pegawai kontrak merasa senang dengan pekerjaan mereka. Ada yang mengeluhkan tentang
masalah gaji mereka, tentang time sheet mereka, tentang masa depan mereka, dll. Para pegawai kontrak walaupun mereka sering mengeluh, mereka tetap semangat
juga untuk melakukan aktifitas. Karena rata-rata dari mereka menggantungkan hidup dari gaji sebagai pegawai kontrak.
Universitas Sumatera Utara
4.5. Tanggapan Buruh Kontrak Terhadap Sistem Penggajian yang Diterima Setiap Bulan