Penggolongan dan Keadaan Pekerja Hubungan Kerja

karyawan baru maupun proses seleksi diperlukan umpan balik. Umpan balik ini mungkin mencakup informasi tentang kepuasan karyawan, perputaran dan absensi, prestasi kerja, kegiatan serikat kerja, atau sikap penyelia. Umpan balik yang konstruktif diperoleh melalui diperoleh melalui serangkaian pertanyaan tertentu.

4.1.4.2 Penggolongan dan Keadaan Pekerja

Buruh pada dasarnya adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik secara jasmani maupun rohani. Buruh kontrak adalah karyawan yang belum mengalami pengangkatan sebagai buruh tetap dan memiliki batas masa kerja. Disewa untuk suatu tugas tertentu atau proyek tertentu. Tenaga kerja disini sangat berperan aktif dalam menentukan kualitas dan kuantitas produksi itu sendiri. Pekerja kontrak di PT Supraco dibedakan menjadi 2 golongan. diantaranya : a. Pekerja kontrak staff b. Pekerja kontrak non staff. Pekerja kontrak staff dan pekerja kontrak non staff dibedakan berdasarkan pengupahan. Yaitu perbedaan gaji pokok, tunjangan lapangan, bantuan uang kehadiran, dan uang makan.

4.1.4.3 Hubungan Kerja

Hubungan kerja adalah merupakan suatu hubungan yang timbul antara pekerja dan pengusaha setelah diadakan perjanjian sebelumnya oleh pihak yang Universitas Sumatera Utara bersangkutan. Perjanjian kerja atau yang sekarang biasa disebut dengan kesepakatan kerja yang dibuat antara pemberi dan penerima kerja, merupakan titik awal adanya hubungan kerja, yang di dalamnya terkandung syarat bekerja ataupun beberapa hal mengenai ketenagakerjaan Djumadi:1995. Pekerja menyatakan kesanggupannya untuk bekerja pada pengusaha dengan menerima upah dan sebaliknya pengusaha menyatakan pula kesanggupannya untuk mempekerjakan pekerja dengan membayar upah. Dengan demikian hubungan kerja yang terjadi antara pekerja dan penguasaha adalah merupakan bentuk perjanjian kerja yang pada dasarnya memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak. Hubungan kerja dalam peraturan perundang-undangan telah jelas diatur sedemikian rupa sehingga dalam membuat perjanjian kerja, kedua belah pihak harus mengacu pada peraturan yang berlaku. Demikian juga halnya dengan waktu kerja dan waktu istirahat, sehingga buruh dan pengusaha mengetahui hak dan kewajibannya. Pihak chevron menyebut karyawan kontrak sendiri yaitu sebagai mitra kerja. Karena pihak Chevron menginginkan walaupun mereka sebagai buruh kontrak, mereka sama kedudukannya. Hanya berbeda posisi saja. Strategi dari The Chevron Way terbagi dalam dua strategi utama yaitu strategi bisnis utama dan strategi keberhasilan. a. Strategi Bisnis Utama • Operasi Hulu Global. Memiliki pertumbuhan yang menguntungkan dalam kegiatan bisnis ini dan membangun posisi legendaris yang baru. • Operasi Gas Global. Mengoperasikan kepemilikan sumber gas perusahaan dan mengembangkan bisnis gas global yang berdampak tinggi. Universitas Sumatera Utara • Operasi Hilir Global. Meningkatkan penghasilan dari bisnis inti dan pertumbuhan selektif dengan fokus pada penciptaan nilai yang terintegrasi. • Energi yang Terbarukan. Berinvestasi pada teknologi bagi energi yang terbarukan dan merebut posisi menguntungkan pada sumber daya penting energi yang terbarukan. b. Strategi Keberhasilan Tiga strategi keberhasilan yang diterapkan di semua bidang kegiatan perusahaan: • Berinvestasi pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan strategis. • Meningkatkan pemanfaatan teknologi untuk mencapai kinerja yang ungguldan pertumbuhan yang tinggi. • Meningkatkan kemampuan berorganisasi. Divisi Policy and Public Affairs PGPA merupakan divisi yang ruang lingkup kerjanya terdiri dari hubungan pemerintahan, masyarakat, media massa atau pada perusahaan lain biasa dikenal dengan public relations. Divisi ini berfungsi sebagai manajemen perusahaan dibidang pembentukan dan mempertahankan citra perusahaan. PGPA dalam pelaksanaan kerjanya diantaranya yaitu mengatur komunikasi agar menciptakan citra dan reputasi yang positif, mengatur CSR agar menciptakan saling pengertian dan mengatur hubungan dengan organisasi-organisasi agar menciptakan sebuah hubungan yang baik. PGPA dipimpin oleh general manager yang membawahi tiga bagian yaitu : 1. Government Relations Agar CPI tidak memiliki hambatan dalam menjalankan kegiatannya untuk melakukan eksplorasi dan produksi minyak bumi, CPI harus bisa menjalin Universitas Sumatera Utara hubungan yang baik dengan pemerintah. Government relations merupakan tim yang sangat berpengaruh didivisi PGPA dalam menjalankan kegiatan CPI. 2. Comunity Engagement CE and Comunity Relations CR Ruang lingkup kerja CE dan CR daiantaranya yaitu menangani menejemen isu untuk CE dan CR, menangani permintaan stokeholder yang fokus kepada bantuan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Selain itu mengatur komunikasi pertalian, membentuk advokasi dan posisi, membangun dan memelihara jaringan, memfasilitasi resolusi konflik. Hal ini dilakukan agar menciptakan saling pengertian dan saling menghargai satu sama yang lain. 3. Communications Communications adalah tim yang menangani menejemen isu, mempromosikan kegiatan internal dan eksternal, mengatur dan menjaga komunikasi dengan media. Hal ini dilakukan agar menciptakan citra dan reputasi yang baik dan positif. Dalam hal ini, kontraktor harus memfasilitasi atau menghadiri semua pertemuan atau rapat sehubungan dengan atau yang mendukung pelaksanaan pekerjaan. Wakil yang ditunjuk kontraktor untuk menghadiri pertemuan harus memiliki kewenangan yang diperlukan untuk membuat keputusan dan janji kontraktor terhadap solusi yang disetujui dalam pertemuan. Tidak ada imbalan khusus yang akan dibayar perusahaan kepada kontraktor untuk pertemuan- pertemuan ini. Kontraktor harus menyelenggarakan pertemuan secara berkala bersama perusahaan pengguna jasa kontrak untuk setiap dan semua pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor. Kontraktor juga harus menyelenggarakan Universitas Sumatera Utara pertemuan untuk orientasi semua personil kontraktor sebelum memulai pekerjaan. Pertemuan ini meliputi semua pekerja dan personil baru. Dan dalam menyelenggarakan pertemuan keselamatan sekali seminggu harus dihadiri oleh semua personil regu konstruksi kontraktor. Bagian dari hubungan bisnis yang terjalin antara pihak Supraco dan PT CPI antara : 1. Kontrak jasa-jasa Kontrak ini merupakan kontrak untuk jasa-jasa dan bukan kontrak chartersewa peralatan kontraktor. 2. Kontraktor mandiri Jasa-jasa disediakan oleh kontraktor selaku kontraktor mandiri, dan kontraktor dan anggota-anggota kelompok kontraktor bukan merupakan pegawai- pegawai, agen-agenperwakilan dari perusahaankelompok perusahaan. 3. Tanggung jawab kontraktor atas kewajiban-kewajiban kelompok kontraktor Kontraktor bertanggung jawab atas semua kewajiban hukum dan kontraktual dari semua anggota kelompok kontraktor yang timbul dari pelaksanaan jasa-jasa, termasuk yang dikenakan oleh Negara dari salah satu sub bagian-sub bagian struktur politiknya. Persyaratan-persyaratan kontrak ini berlaku untuk jasa-jasa, harta benda dan personil kontraktor. Kontraktor tidak dibebaskan dari tanggung jawab ganti rugikewajiban di bawah kontrak ini sebagai akibat dari penggunaan para sub kontraktor oleh kontraktorpersetujuan perusahaan mengenai para sub kontraktor. Universitas Sumatera Utara 4. Kendali atas pelaksanaan Sebagai kontraktor mandiri, kontraktor mempunyai kendali, pengawasan dan pengarahan penuh terhadap peralatan dan personilnya, dan juga terhadap cara dan metode pelaksanaan jasa-jasa. Segala macam perintaharahan yang diberikan perusahaan, tidak membebaskan kontraktor dari tugas dan kewajibannya sebagai kontraktor mandiri.

4.1.4.4 Sistem Pengupahan