BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kinerja pada beberapa Badan Usaha Milik Negara BUMN menurun. Hal ini terlihat dengan tindakan pemerintah melakukan privatisasi terhadap BUMN yang
tidak sehat. Perusahaan tersebut mengalami kemunduran dan berangsur-angsur perusahaan tersebut harus mengalami kerugian. Salah satu penyebab terjadinya
hal tersebut adalah tidak terjadinya komunikasi yang efektif di dalam perusahaan atau organisasi tersebut. Komunikasi di dalam organisasi tersebut sedang
mengalami masalah. Komunikasi efektif sangat menentukan kelangsungan hidup dan kesehatan setiap organisasi Mulyana, 2005:34.
Komunikasi merupakan saluran hubungan untuk melakukan dan menerima mekanisme perubahan, juga sebagai sarana untuk mencapai tujuan dalam suatu
organisasi. Tanpa adanya komunikasi, maka ide, pikiran dan perasaan tidak dapat disalurkan pada orang lain.
Kepemimpinan dalam organisasi adalah hal yang tak dapat dipisahkan. Kepemimpinan diperlukan untuk menjalankan manajemen organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi tersebut. Kepemimpinan adalah proses kegiatan seseorang dalam memimpin, membimbing, mempengaruhi atau mengontrol
pikiran, perasaan, atau tingkah laku orang lain Effendi, 1986:3. Seorang pemimpin atau manajer berperan besar dalam menciptakan suasana yang kondusif
dan komunikatif diantara sesama anggota organisasi maupun unit kerja. Banyak
Universitas Sumatera Utara
pemimpin yang gagal dalam kepemimpinannya tidak menyadari bahwa kegagalannya itu disebabkan mereka tidak bisa berkomunikasi Effendi, 1986:39.
Dalam kepemimpinan tidak ada azas-azas yang universal; yang tampak ialah bahwa proses-proses kepemimpinan dan pola-pola hubungan antara pemimpin
dan yang dipimpin mempunyai ciri-ciri khas dalam setiap jenis kelompoknya. Kepemimpinan tersebut berhubungan erat dengan iklim komunikasi yang terjadi
dalam suatu organisasi yang berdampak terhadap kelangsungan hidup organisasi tersebut.
Sesuai dengan teori kepemimpinan situasional, pemimpin sebaiknya menggali potensi, memberikan dukungan, keahlian berupa ketekunan, kualitas
pelayanan, komitmen, dan komunikasi kepada bawahan sehingga menciptakan iklim komunikasi yang sehat.
Iklim komunikasi meliputi pengalaman dan persepsi karyawan tentang saling percaya trust, partisipasi dalam pembuatan keputusan, pemberian dukungan,
keterbukaan dalam komunikasi ke bawahan, kerelaam mendengar komunikasi dari bawahan, keprihatinan untuk tingkat kinerja tinggi Hardjana, 2000:55.
Cara orang bereaksi terhadap aspek organisasi menciptakan suatu iklim komunikasi. Iklim komunikasi sebuah organisasi mempengaruhi cara hidup kita:
kepada siapa kita bicara, siapa yang kita sukai, bagaimana perasaan kita, bagaimana kegiatan kerja kita, bagaimana perkembangan kita, apa yang ingin kita
capai, dan bagaimana cara kita menyesuaikan diri dengan organisasi. Redding 1972, menyatakan bahwa “iklim komunikasi organisasi jauh lebih penting
daripada keterampilan atau teknik-teknik komunikasi semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif” Mulyana, 2005:148.
Universitas Sumatera Utara
PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak di bidang jasa pelayanan
kepelabuhan. PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan mempunyai tugas pokok menyediakan fasilitas pelabuhan, menyelenggarakan pelayanan dan
pengusahaan jasa kepelabuhan serta usaha lainnya yang menunjang pencapaian tujuan perusahaan, dalam rangka kelancaran arus kapal penumpang dan barang
serta menyelenggarakan keamanan dan ketertiban untuk kepentingan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan misi perusahaan, yaitu untuk
menyediakan jasa kepelabuhan berkualitas yang berperan sebagai pusat logistik untuk memuaskan kebutuhan pelanggan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi
melalui pemberdayaan sumber daya manusia. Kinerja karyawan pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan selama
ini cukup baik Tabel 1.1.. Jika kinerja karyawan baik, pastinya iklim komunikasi pada perusahaan ini sudah cukup sehat, namun dalam hal ini masih memiliki
kekurangan. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya faktor kerjasama gaya kepemimpinan ‘berpartisipasi’ dan iklim komunikasi ‘partisipasi dalam
pembuatan keputusan’ dalam penilaian kinerja, meskipun hasil kerja, disiplin, dan inisiatif mereka cenderung meningkat. Pada penilaian kinerja dapat diketahui
bahwa kinerja karyawan dari tahun ke tahun cenderung baik, kecuali faktor kerjasama yang sempat mengalami penurunan pada tahun 2005 dan 2006. Tingkat
kinerja karyawan pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan tahun 2004 – 2006 dapat dilihat pada Tabel 1.1.:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Penilaian Kinerja Karyawan Divisi Komersial dan Divisi Pelayanan
Kapal dan Barang Tahun 2006-2008 orang
Faktor yang dinilai
2006 2007
2008 Sangat
Baik Baik
Sangat Baik
Baik Sangat
Baik Baik
Cukup Hasil Kerja
7 128
21 114
28 107
- Disiplin
3 132
17 118
21 114
- Inisiatif
3 132
3 132
10 125
- Kerjasama
- 135
7 128
7 125
3 Sumber : PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan diolah
Pada Tabel 1.1. dapat dilihat bahwa kinerja karyawan meningkat setiap tahun. Untuk tetap memiliki kinerja yang baik dan selangkah lebih maju,
sangatlah penting bagi pemimpin PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan menyadari bahwa kepemimpinan dalam mengoperasikan suatu organisasi dan
gaya kepemimpinan yang diterapkan dapat mempengaruhi iklim komunikasi organisasi yang akan berdampak pada kinerja organisasi itu sendiri.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menulis skripsi ini
dengan judul “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PADA PT. PERSERO PELABUHAN
INDONESIA I MEDAN”
Universitas Sumatera Utara
B. Perumusan Masalah