Teori 3-D Teori Kepemimpinan Situasional

5 Gaya kerja Gaya ini ditandai oleh perhatian yang tinggi terhadap pelaksanaan kerja tetapi amat kurang memperhatikan manusianya. Pemimpin gaya kerja amat menghargai keputusan yang telah dibuat. Pemimpin gaya kerja adalah orang yang perhatian utamanya adalah melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara efisien.

2. Teori 3-D

Reddin 1967 membuat teori berdasarkan pada kisi tugas manusia yang dikemukakan Blake dan Mouton dengan menambahkan dimensi ketiga, yaitu efektivitas. Kisi 3-D menghasilkan delapan gaya kepemimpinan, empat gaya termasuk kurang efektif dan empat gaya lainnya dinilai lebihefektif. Empat gaya kepemimpinan Lebih Efektif. 1 Eksekutif Tugas berat, hubngan kuat, muncul sebagai motivator yang baik, yang memperlakukan setiap orang dengan cara tersendiri dan lebih suka melakukan manajemen tim. 2 Otokrat Lunak Tugas berat, hubungan lemah, tampaknya mengetahui apa yang diinginkannya dan tahu cara memperolehnya tanpa menimbulkan ketidaksenangan. 3 Pengembang Tugas ringan, hubungan kuat, tampaknya mempercayai orang lain secara terselubung dan menaruh perhatian utama pada pengembangan hubungan yang selaras. Universitas Sumatera Utara 4 Birokrat Tugas ringan, hubungan lemah, tampaknya menaruh perhatian pada aturan-aturan dan prosedur demi kepentingan mereka sendiri, dan karena ingin menjaga serta mengawasi situasi dengan menggunakan aturan dan prosedur itu, mereka sering terlihat amat berhati-hati. Empat gaya kepemimpinan Kurang Efektif: 1 Pencari Kompromi Tugas berat, hubungan kuat, meskipun hanya ada satu atau mungkin tidak satu pun yang sesuai, muncul sebagai pembuat keputusan yang buruk dan membiarkan tekanan amat mempengaruhinya, tampaknya lebih suka meminimalkan tekanan dan masalah daripada memaksimalkan produksi jangka panjang. 2 Otokrat Tugas berat, hubungan lemah ketika perilaku seperti ini tidak sesuai, tampaknya tidak mempunyai kepercayaan kepada orang lain, hanya tertarik pada tugas-tugas langsung. 3 Pembawa Misi Tugas ringan, hubungan kuat ketika perilaku seperti ini tidak sesuai, tampaknya lebih tertarik kepada manusia sebagai pribadi. 4 Penyendiri Tugas ringan, hubungan lemah ketika perilaku seperti ini tidak sesuai, tampak seperti tidak terlibat dan pasif. Universitas Sumatera Utara

3. Teori Kepemimpinan Situasional

Empat gaya Kepemimpinan Situasional: 1 Memberitahu telling Gaya ini ditandai oleh komunikasi satu arah; dalam hal ini memimpin menentukan peranan anak buah dan memberitahu apa, dimana, kapan, dan bagaimana cara mengerjakan berbagai macam tugas. 2 Mempromosikan selling Gaya ini ditandai oleh usaha melalui komunikasi dua arah, meskipun hampir semua pengaturan dilakukan oleh pemimpin. Pemimpin juga menyediakan dukungan sosioemosional supaya anak-buah turut bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan. 3 Berpartisipasi participating Gaya ini ditandai oleh kepemimpinan dan anak-buah yang bersama-sama terlibat dalam pembuatan keputusan melalui komunikasi dua arah yang sebenarnya. Pemimpin lebih banyak terlibat dalam pemberian kemudahan karena anak-buahnya memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk menyelesaikan tugasnya. 4 Mewakilkan delegating Gaya ini ditandai oleh pemimpin yang membiarkan anak-buahnya bertanggung jawab atas keputusan-keputusan mereka. Pemimpin mewakilkan keputusan kepada anak-buahnya karena mereka mempunyai tingkat kesiapan yang tinggi, bersedia serta mampu bertanggung jawab untuk mengatur perilaku mereka sendiri. Universitas Sumatera Utara

4. Teori Empat-Sistem