D. Iklim Komunikasi
Istilah “iklim” disini merupakan kiasan metafora. Kiasan adalah bentuk ucapan yang didalamnya suatu istilah atau frase yang jelas artinya diterapkan pada
situasi yang berbeda dengan tujuan menyatakan suatu kemiripan. Frase “iklim komunikasi organisasi” menggambarkan suatu kiasan bagi iklim fisik, cara orang
bereaksi terhadap aspek organisasi menciptakan suatu iklim komunikasi Mulyana, 2005: 146.
Komunikasi berasal dari Bahasa Latin “Communis” yang berarti ‘membuat kebersamaan’ atau membangun kebersamaan antara dua atau lebih.
Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi umum Pareno, 2002: 2:
1. Kelangsungan hidup diri sendiri yang meliputi keselamatan fisik,
meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi.
2. Kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan
sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat. Cara anggota bereaksi terhadap segenap aspek oraganisasi menciptakan
sebuah iklim komunikasi. Iklim Komunikasi Organisasi terdiri dari persepsi- persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap
komunikasi. Pengaruh ini didefinisikan, disepakati, dikembangkan dan dikokohkan secara berkesinambungan melalui interaksi dengan anggota organisasi
lainnya Mulyana, 2005: 149. Iklim Komunikasi Organisasi tersusun dari pengalaman dan persepsi
karyawan tentang Hardjana, 2000: 55, Mulyana, 2005: 159160:
Universitas Sumatera Utara
1. Saling percaya kepercayaan trust
Personel di semua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang di dalamnya kepercayaan,
keyakinan, dan kredibilitasnya didukung oleh pernyataan dan tindakan. 2.
Partisipasi dalam pembuatan keputusan Para pegawai di semua tingkat dalam organisasi harus diajak
berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan organisasi, yang relevan dengan kedudukan mereka.
Para pegawai di semua tingkat harus diberi kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan manajemen di atas mereka agar berperan serta dalam
proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan. 3.
Pemberian dukungan Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus
mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para pegawai mampu mengatakan “apa yang ada dalam pikiran mereka” tanpa
mengindahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat, bawahan, atau atasan.
4. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah
Kecuali untuk keperluan informasi rahasia, anggota organisasi harus relatif mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas
mereka saat itu, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-
bagian lainnya, dan yang berhubungan luas dengan perusahaan, organisasinya, para pemimpin, dan rencana-rencana.
Universitas Sumatera Utara
5. Kerelaan mendengar komunikasi dari bawahan
Personel di setiap tingkat dalam organisasi harus mendengarkan saran- saran atau laporan-laporan masalah yang dikemukakan personel si setiap
tingkat bawahan dalam organisasi, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Informasi dari bawahan harus dipandang cukup penting
untuk dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan di arah. 6.
Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi Personel si semua tingkat dalam organisasi harus menunjukkan suatu
komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi – produktivitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah – demikian pula menunjukkan perhatian besar
pada anggota organisasi lainnya. Iklim komunikasi tertentu memberi pedoman bagi keputusan dan perilaku
individu. Keputusan-keputusan yang diambil oleh anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif, untuk mengikatkan diri mereka
dengan organisasi. Guzley 1992 untuk bersikap jujur dalam bekerja, untuk meraih
kesempatan dalam organisasi secara bersemangat, untuk mendukung para rekan dan anggota organisasi lainnya, untuk melakukan tugas secara kreatif, dan untuk
menawarkan gagasan-gagasan inovatif bagi penyempurnaan organisasi dan operasinya, semua ini dipengaruhi oleh iklim komunikasi. Iklim yang negatif
dapat benar-benar merusak keputusan yang dibuat anggota organisasi mengenai bagaimana mereka akan bekerja dan berpartisipasi untuk organisasi Mulyana,
2005: 155.
Universitas Sumatera Utara
E. Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Iklim Komunikasi Organisasi