Injil Matius 28:19-20 Kelas VII PAdB Kristen BG
Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 13
Perumusan Kompetensi tidak hanya terpaku pada kemampuan kognitif peserta didik yang mempelajari PAK sebatas knowledge atau pengetahuan belaka. Melainkan dirumuskan
sedemikian rupa sehingga mencerminkankemampuan peserta didik secaran utuh, baik pengetahuan sikap dan keterampilan terutama pada penghayatan nilai-nilai iman Kristen dan
pembentukan karakter kristiani. Pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, diharapkan setelah mempelajari Pendidikan Agama Kristen peserta didik mampu memahami kasih
Allah Tritunggal di dalam Yesus Kristus dan mengasihi Allah dan sesama tanpa memandang perbedaan agama, suku, bangsa, budaya maupun kelas sosial. Menghayati imannya secara
bertanggung jawab serta berakhlak mulia dalam masyarakat majemuk.
Kompetensi Pendidikan Agama Kristen di SMP:
• Menjelaskan Allah sebagai penyelamat di dalam Yesus Kristus. • Mempraktikkan kehidupan beriman dan berpengharapan dalam. kaitannya
dengan Allah Tritunggal. • Mendemonstrasikan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai kristiani.
• Menjelaskan karya Allah Tritunggal melalui gereja di tengah-tengah dunia. • Mempraktikkan peran sebagai anggota gereja dan masyarakat sesuai dengan
nilai-nilai kristiani. Pada jenjang SMP kelas VII-IX setelah menyelesaikan pembelajaran SMP, peserta didik
diharapkan mampu memahami serta menghayati penyelamatan Allah didalam Yesus Kristus, mengimaninya serta mewujudkannya dalam tindakan hidup sebagai pribadi, dalam relasi
dengan Allah, sesama dan alam secara keseluruhan.
Buku Guru Kelas VII SMP 14
Pelaksanaan Pembelajaran
dan Penilaian Pendidikan
Agama Kristen
Bab 4
Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 15
A. Pendidikan Agama sebagai Kurikulum Nasional
Pemerintah menetapkan beberapa mata pelajaran sebagai mata pelajaran yang ditetapkan secara nasional, artinya melalui mata pelajaran tersebut, jiwa nasionalisme dan rasa cinta
terhadap tanah air dipupuk dan dibangun. Hal ini penting mengingat globalisasi yang mempengaruhi berbagai bidang kehidupan cenderung melunturkan rasa nasionalisme.
Anak-anak, remaja dan kaum muda lebih tertarik untuk mencintai segala produk yang berasal dari luar, baik itu mencakup seni budaya, pemikiran dan atau gaya hidup life style.
Memang diakui bahwa semua yang dihasilkan oleh globalisasi tidaklah buruk namun harus ada kekuatan pengimbang yang mampu menetralisir pengaruh globalisasi bagi anak-anak,
remaja dan kaum muda Indonesia.
B. Pelaksanaan Kurikulum PAK
Tiap ruang lingkup PAK, yaitu PAK di gereja, PAK dalam keluarga dan PAK di sekolah dan perguruan tinggi memiliki ciri khas masing-masing. Adapun PAK di sekolah lebih
terfokus pada pemahaman akan nilai-nilai kristiani dan perwujudannya dalam kehidupan Allah Tritunggal dan karya-karya-Nya serta nilai-nilai. Hal ini penting mengingat PAK
merupakan bagian integral sistem pendidikan Indonesia dengan sendirinya membawa sejumlah konsekuensi antara lain harus bersinggungan dengan pergumulan bangsa dan
negara. Oleh karena itu, melalui pendekatan nilai-nilai iman diharapkan anak-anak Kristen bertumbuh sebagai anak Kristen Indonesia yang sadar akan tugas dan kewajibannya sebagai
warga gereja dan warga masyarakat yang bertanggung jawab. Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka pembelajaran PAK di sekolah diharapkan mampu menghasilkan
sebuah proses transformasi pengetahuan, nilai, dan sikap. Hal itu memperkuat nilai-nilai kehidupan yang dianut oleh peserta didik terutama dengan dipandu oleh ajaran Iman Kristen,
sehingga peserta didik mampu menunjukkan kesetiaannya kepada Allah, menjunjung tinggi nasionalisme dengan taat kepada Pancasila dan UUD 1945.
Pembahasan isi kurikulum selalu dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu diri peserta didik sebagai ciptaan Allah, kemudian keluarga, teman, lingkungan di sekitar
peserta didik, masyarakat di lingkungan sekitar dan bangsa Indonesia serta dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamika persoalan pendekatan induktif. Pola pendekatan
ini secara konsisten nampak pada jenjang SD-SMASMK. Materi dan metodologi pengajaran PAK serta disiplin ilmu psikologi membantu
perkembangan psikologis peserta didik dengan baik. PAK disusun sedemikian rupa dengan tidak melupakan karakteristik perkembangan psikologis peserta didik. Materi
PAK disesuaikan dengan kebutuhan psikologis peserta didik, sehingga tujuan materi dapat dicapai secara maksimal. Metodologi pun hendaknya memperhatikan karakteristik peserta
Buku Guru Kelas VII SMP 16
didik, sehingga tumbuh kembang anak secara kognitif, afektif, psikomotorik, dan spiritual anak terjadi dengan baik. Dalam istilah lain disebut Cipta, Rasa, dan Karsa.
Tujuan yang ingin dicapai melalui Pendidikan Agama Kristen yang dilaksanakan di sekolah-sekolah adalah terjadinya transformasi dan internalisasi nilai-nilai kristiani bagi
para peserta didik. Dengan kata lain Pendidikan Agama Kristen merupakan pendidikan nilai, sehingga diharapkan melaluinya terjadi perubahan dan pembaruan baik pemahaman
maupun sikap dan perilaku. Baik pendidikan agama maupun pengajaran agama yang bersifat dogmatis-etis sesungguhnya merupakan tanggung jawab keluarga dan gereja.
Transformasi dan internalisasi nilai-nilai kristiani bagi para peserta didik juga dapat difasilitasi oleh para pendidik Pendidikan Agama Kristen. Dengan kata lain Pendidikan
Agama Kristen merupakan pendidikan nilai, sehingga diharapkan melaluinya terjadi perubahan dan pembaruan, baik tentang pemahaman maupun sikap dan perilaku.
Dengan demikian, gereja dan keluarga Kristen dapat menjalankan perannya masing- masing di bidang pendidikan iman. Terutama keluarga merupakan lembaga pertama dan
utama yang bertanggung jawab atas pembentukan nilai-nilai agama dan moral. Sekolah menjalankan perannya dalam membantu keluarga mengajar dan mendidik anak-anak dan
remaja. Pemerintah melalui sekolah turut menjalankan perannya di bidang Pendidikan agama pada umumnya dan Pendidikan agama Kristen secara khusus karena amanat UU.
C. Pembelajaran PAK
Ada dua model pendekatan pembelajaran, yaitu model pendekatan yang berpusat pada guru teacher centered dan pendekatan yang berpusat pada peserta didik of student
centered. Kedua model pendekatan pembelajaran tersebut adalah pendekatan yang dapat dipelajari
oleh guru PAK, khususnya model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik student centered untuk diterapkan dalam proses belajar-mengajar di sekolah. Sebagaimana kita
ketahui bahwa kekhasan PAK membuat PAK berbeda dengan mata pelajaran lain, yaitu PAK menjadi sarana atau media dalam membantu peserta didik berjumpa dengan Allah di
mana pertemuan itu bersifat personal, sekaligus nampak dalam sikap hidup sehari-hari yang dapat disaksikan serta dapat dirasakan oleh orang lain, baik guru, teman, keluarga maupun
masyarakat. Dengan demikian, pendekatan pembelajaran PAK bersifat student centered berpusat pada peserta didik, yang memanusiakan manusia, demokratis, menghargai peserta
didik sebagai subjek dalam pembelajaran, menghargai keanekaragaman peserta didik, memberi tempat bagi peranan Roh Kudus. Dalam proses seperti ini, maka kebutuhan peserta
didik merupakan kebutuhan utama yang harus terakomodir dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran PAK adalah proses pembelajaran yang mengupayakan peserta
didik mengalami pembelajaran melalui aktivitas-aktivitas kreatif yang difasilitasi oleh
Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 17
guru. Penjabaran kompetensi dalam pembelajaran PAK dirancang sedemikian rupa, sehingga proses dan hasil pembelajaran PAK memiliki bentuk-bentuk karya, unjuk kerja
dan perilaku atau sikap yang merupakan bentuk-bentuk kegiatan belajar yang dapat diukur melalui penilaian assessment sesuai kriteria pencapaian.
D. Pembelajaran PAK di Buku Peserta didik
Urutan pembahasan pada buku untuk peserta didik dimulai dengan pengantar, di mana pada bagian itu peserta didik diarahkan untuk masuk ke dalam materi pembahasan,
kemudian uraian materi, penjelasan bahan Alkitab, kegiatan pembelajaran dan penilaian atau assessment.