Lukas 6:1-5 Kelas VII PAdB Kristen BG
Buku Guru Kelas VII SMP 110
Cari tahulah kita dibuat dari apa Mengapa kita dipanggil untuk menolong sesama yang membutuhkan
Engkau dapat mengandalkan aku seperti satu, dua, tiga Aku segera hadir dan aku tahu ketika aku membutuhkannya
Aku dapat mengandalkanmu seperti satu, dua, tiga Dan engkau akan selalu siap, karena itulah yang seharusnya
Sahabat lakukan, oh yeah, oh, oh.. Bila engkau gelisah dan tak dapat tidur
Aku akan menyanyikan lagu di sampingmu Dan bila engkau lupa betapa engkau sungguh berharga bagiku
Setiap hari aku akan mengingatkanmu. Cari tahulah kita dibuat dari apa
Mengapa kita dipanggil untuk menolong sesama yang membutuhkan Engkau dapat mengandalkan aku seperti satu, dua, tiga
Aku segera hadir dan aku tahu ketika aku membutuhkannya Aku dapat mengandalkanmu seperti satu, dua, tiga
Dan engkau akan selalu siap, karena itulah yang seharusnya Sahabat lakukan, oh yeah, oh, oh..
Kau selalu dapat menangis di bahuku Aku tidak akan membiarkan kau pergi, tak pernah mengucapkan selamat tinggal
Engkau dapat mengandalkan aku seperti satu, dua, tiga Aku segera hadir dan aku tahu ketika aku membutuhkannya
Aku dapat mengandalkanmu seperti satu, dua, tiga Dan engkau akan selalu siap, karena itulah yang seharusnya
Sahabat lakukan, oh yeah, oh, oh.. Engkau dapat mengandalkan aku sebab aku pun dapat mengandalkanmu
Diterjemahkan oleh: Pdt.Stephen Suleeman,Th.M
Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 111
Kegiatan 2
Peserta didik bercerita tentang serba-serbi pertemanan. Pada bagian ini, penting bagi guru menangkap pergumulan remaja menyangkut pertemanan. Jika perlu, guru dapat
meluruskan konsep-konsep yang kurang tepat yang dikemukakan peserta didik. Misalnya, keseimbangan dalam berteman sehingga kebaikan seseorang tidak disalahgunakan oleh
teman lain. Sebagai contoh, jika seseorang berteman dengannya hanya untuk mengambil keuntungan darinya. Kita tidak boleh menutup mata bahwa banyak kasus bullying atau
kekerasan terjadi di sekolah yang dilakukan oleh peserta didik terhadap peserta didik lainnya. Kasus-kasus seperti ini sulit untuk diungkap karena korban takut melapor pada
guru maupun orang tua. Jadi, peran guru PAK amat penting untuk membantu peserta didik supaya tidak melakukan bullying pada teman maupun tidak menjadi korban bullying.
Kegiatan 3
Kegiatan 3 merupakan pendalaman materi pembelajaran. Guru diharapkan dapat menanamkan konsep-konsep penting mengenai pertemanan, persahabatan dan bagaimana
membangun solidaritas yang baik di antara sesama teman dan sahabat. Dalam rangka memperkuat konsep solidaritas, guru mengacu pada sikap Yesus terhadap sahabat-sahabat-
Nya.
Kegiatan 4
Mintalah peserta didik menulis doa untuk sahabat. Salah satu karya terbaik akan dipilih sebagai doa yang diucapkan pada akhir pembelajaran.
E. Penilaian
Penilaian dalam rangka mengukur tercapainya kompetensi dilakukan dengan mengukur tercapainya indikator 2 dan 3. Bentuk penilaian adalah tes lisan ketika bercerita tentang
pengalaman membangun pertemanan dan persahabatan. Tes tertulis menyebutkan makna solidaritas dan penilaian karya melalui kegiatan menyusun doa solidaritas.
F. Tugas
Tugaskan peserta didik melakukan wawancara dengan pendeta dan majelis jemaat di gereja masing-masing mengenai bentuk kepedulian dan solidaritas sosial yang dilakukan
oleh jemaat gereja di tempatmu. Apa saja bentuk kepedulian dan solidaritas sosial yang dilakukan oleh jemaat di gereja, apakah ada dalam bentuk program yang berkelanjutan
ataukah hanya sewaktu-waktu, misalnya pada waktu Natal dan Paskah? Adakah program itu mempertimbangkan latar belakang perbedaan yang ada, misalnya agama, suku, budaya
Buku Guru Kelas VII SMP 112
ataukah mencakup kriteria yang lebih umum. Untuk orang yang membutuhkan tanpa memandang perbedaan agama, suku, budaya. Jika gereja memiliki pelayanan poliklinik
kesehatan, apakah dibatasi hanya untuk jemaat setempat, ataukah terbuka untuk masyarakat umum. Hasil wawancara akan dipresentasikan pada pertemuan berikut.
Kegiatan ini dilakukan dalam kelompok, atau jika jumlah peserta didik di kelas hanya 10 orang atau kurang dari itu, maka tugas ini dapat dilakukan secara individu.
Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 113
Bab 10
Membangun Solidaritas Sosial: Belajar dari Ajaran Yesus Kristus
Bahan Alkitab: Lukas 4:16-19; Matius 25:31-46
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Indikator
1. Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya. Menghayati arti peduli
dan solidaritas bagi sesama.
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi,
gotong royong, santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya. Mau menghargai sesama
sebagai wujud solidaritas berdasarkan ajaran Yesus
Kristus.
Buku Guru Kelas VII SMP 114
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata. Menceritakan bentuk
solidaritas sosial yang dilakukan bagi sesama
mengacu pada ajaran Yesus Kristus.
• Menulis refleksi tentang mewujudkan iman
Kristen dalam bentuk karya nyata bagi sesama.
• Menceritakan kegiatan yang dilakukan sebagai
wujud solidaritas bagi sesama.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat dan ranah
abstrak menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandangteori.
Membiasakan diri bersikap solider terhadap
sesama dalam berbagai bentuk dan cara.
• Melakukan wawancara dengan pendeta dan
majelis jemaat mengenai bentuk solidaritas sosial
yang dilakukan oleh gereja.
• Melakukan role play Orang Samaria yang
murah hati. • Membuat slogan dalam
rangka mempromosikan solidaritas bagi sesama.
Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 115
A. Pengantar
Pelajaran ini merupakan kelanjutan dari pelajaran sebelumnya, tetapi bab ini memberikan penekanan secara khusus pada pemahaman tentang solidaritas menurut ajaran
Yesus. Bimbing peserta didik untuk mengingat kembali beberapa penekanan penting yang ada dalam pelajaran tujuh.
Yesus menyatakan solidaritas pada sesama manusia. Ia mengajar, menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, memberi makan bagi yang lapar, mendengarkan keluhan
orang, memberi dirinya bagi orang lain. Dengan membaca dari Kitab Nabi Yesaya, Yesus
memproklamirkan tibanya Tahun rahmat Tuhan Lukas 4:16-19. Pernyataan itu sekaligus
menunjukkan misi Yesus untuk mewujudkan solidaritas-Nya bagi sesama terutama bagi mereka yang ada dalam penderitaan. Seluruh pekerjaan dan pelayanan Yesus dilandasi oleh
cinta kasih dan solidaritas yang tulus pada manusia. Ia pun minta umat-Nya melakukan hal yang sama. Yesus berkata: Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari
saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku Matius 25:40.
B. Uraian Materi
Sikap Yesus dalam mewujudkan solidaritas terhadap sesama yang menderita nampak jelas dalam khotbah-Nya di bukit melalui ucapan bahagia-Nya, Matius 5:1-12. Perumpamaan
tentang Raja yang menghakimi dalam Injil Matius 25:31-46, khusus ayat 40 dan Raja itu akan menjawab, Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan
untuk salah seorang yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk-Ku.” Sebuah masyarakat baru, yang dicita-citakan selama ini terwujud melalui sikap dan tindakan Yesus.
Persaudaraan sejati, hidup dan bertumbuh dalam solidaritas baru, di mana kesenjangan antara mereka yang kaya dan miskin dijembatani Kisah Para Rasul 4:32-34. Semuanya
itu berpusat pada ajaran Yesus Kristus. Sikap Yesus dalam mewujudkan solidaritas lebih nyata dalam Injil Lukas yang dikenal
sebagai Injil yang banyak berbicara tentang keberpihakan pada orang miskin. Solidaritas dalam konsep Alkitab sebagaimana yang ditunjukkan oleh Yesus adalah suatu perasaan
kebersamaan dengan orang lain. Merasa menjadi bagian dari mereka dan sebaliknya mereka adalah bagian dari kita. Bahwa kita tidak sendirian, tetapi kita ada untuk dan bersama
orang lain. Solidaritas bukan hanya bersifat materi semata-mata namun membutuhkan keberpihakan
sebagaimana yang dilakukan oleh Yesus. Jadi, solidaritas dalam pemahaman iman Kristen adalah sikap yang mencakup jasmani maupun rohani, didalam diri manusia. Ada orang yang
khawatir jika mereka menunjukkan solidaritas mereka maka hidup mereka akan terancam. Jika akan berpihak pada seseorang yang melakukan kebenaran, mereka khawatir terancam.
Oleh karena itu, mereka melakukannya secara sembunyi-sembunyi.
Buku Guru Kelas VII SMP 116